Sabtu, 10 Desember 2022

Log In E-Rapor dan Menggunakan E-Rapor

 



Kini mulai banyak diperbincangkan. Pasalnya baru – baru ini Kemendikbud Ristek secara resmi merilis aplikasi berbasis website ini. Tujuannya adalah untuk memudahkan pekerjaan guru dalam menginput nilai peserta didik sebagai hasil belajar selama di sekolah.

Aplikasi e-Rapor sebenarnya sudah beredar dan digunakan sejak dulu. Namun baru kali ini penggunaanya mulai masif dilakukan. E-Rapor yang baru rilis ini didesain sesederhana mungkin agar para guru dapat menggunakannya dengan mudah.

Keberadaan aplikasi e-Rapor dapat menjadi fasilitas yang bisa dimanfaatkan oleh para guru pada Kurikulum Merdeka. Sebab apabila masih menggunakan cara manual untuk mengakomodir seluruh hasil belajar peserta didik, maka akan membutuhkan lebih banyak waktu bahkan hingga berhari – hari untuk menyelesaikan penginputan nilai.

Seperti yang telah dijelaskan Kemendikbud Ristek pada laman resminya bahwa aplikasi e-Rapor ini tersinkronisasi dengan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) sehingga guru tidak perlu melakukan input data peserta didik lagi. Dengan adanya integrasi antara e-Rapor dengan Dapodik maka akan memudahkan pihak sekolah dalam mensinkronisasi data sekolah mulai dari guru, siswa, mata pelajaran, dan lain sebagainya.

Namun sayangnya masih banyak diantara guru yang belum mengerti. Untuk dapat mengetahui hal tersebut simak penjelasan berikut.

Cara Log In E-Rapor

Sebelum melangkah lebih jauh, perlu diketahui bahwa aplikasi e-Rapor bisa diakses oleh beberapa pihak. Pihak – pihak tersebut meliputi administrator, guru, dan wali kelas. Ketiganya memiliki peran penting dalam pengoperasian aplikasi berbasis website ini di sekolah.

Admin atau administrator adalah orang yang ditunjuk oleh pihak sekolah untuk mengontrol kelancaran dalam penggunaan aplikasi e-Rapor. Adapun tugas dari seorang administrator adalah melakukan instalasi aplikasi e-Rapor, mensinkronisasi data ke Dapodik, hingga memberikan hak akses kepada pengguna yang bersangkutan, dalam hal ini guru dan wali kelas.

Adapun cara log In aplikasi E-Rapor sebagai admin adalah sebagai berikut;
  1. Setelah aplikasi e-Rapor terinstal, buka aplikasinya dengan klik dua kali pada shortcut aplikasi yang ada di desktop
  2. Pada jendela browser nantinya akan muncul tampilan menu untuk melakukan login.
  3. Apabila sebelumnya sudah melakukan registrasi, dapat langsung melakukan login dengan username dan password yang telah didaftarkan. Jika belum registrasi, bisa dengan memasukkan username dan password default berikut;

Username: admin

Password : admin123456

atau

Username: administrator

Password: administrator.

 

Setelah itu pilih admin pada pilihan level user dan pilih semester yang sedang berjalan. Kemudian klik login

  1. Jika login berhasil maka akan diarahkan pada tampilan dashboard admin

Setelah berhasil masuk sebagai admin dan berada di dashboard, admin dapat menjalankan tugasnya seperti menghubungkan aplikasi dengan Dapodik dan memberikan hak akses kepada pihak – pihak tertentu. Administrator juga perlu menambahkan hak akses kepada guru dan wali kelas agar mereka dapat melakukan input data penilaian dan cetak rapor.

Untuk dapat mengakses aplikasi e-Rapor, guru harus memiliki username dan password yang digunakan untuk login. Username dan password tersebut didapatkan dari admin. Namun secara default username dapat diisikan dengan nama atau Nomor Induk Pegawai (NIP), sedangkan passwordnya bisa diisi dengan eraporkm123456 atau 123456.

Adapun cara login e-Rapor sebagai guru adalah sebagai berikut;

  1. Buka aplikasi e-Rapor dengan mengetik URL pada address bar browser sesuai dengan petunjuk admin
  2. Setelah aplikasi terbuka, masukkan username dan password yang telah diberikan admin atau bisa mengisinya dengan NIP pada kolom username. Untuk password defaultnya adalah 123456, jika belum diganti oleh OPS. Bagi yang belum memiliki NIP, dapat menggunakan nama lengkap sebagai username. Nama lengkap ditulis dengan huruf kecil dan tanpa spasi.
  3. Pilih level user “guru”
  4. Kemudian pilih tahun pelajaran atau semester yang sedang berjalan
  5. Klik “Login”

Setelah proses login berhasil, maka guru akan diarahkan menuju tampilan dashboard. Guru dapat mengganti password secara berkala pada menu ubah password. Mengganti password secara berkala dapat meningkatkan keamanan.

Level user guru bisa digunakan oleh guru mapel untuk melakukan input tujuan pembelajaran, input nilai, dan proses deskripsi. Untuk guru kelas atau wali kelas dapat melakukan input nilai projek P5, input catatan guru kelas/wali, dan cetak rapor leger dan rapor.

Proses login untuk level user lainnya dilakukan dengan cara yang sama. Tentu harus mendapatkan hak akses berupa username dan password dari administrator.

Cara Menggunakan E-Rapor

Sebagaimana saat diluncurkan, e-Rapor digunakan untuk melakukan input nilai hasil belajar peserta didik secara digital dan otomatis. Agar hasilnya sama seperti rapor pada umumnya, aplikasi e-Rapor dilengkapi dengan beberapa fitur atau menu yang dapat mempermudah guru dalam melakukan pelaporan.

Penggunaan e-Rapor tidak terlepas dari menu yang ada pada aplikasi berbasis website ini. Umumnya aplikasi e-Rapor memiliki beberapa menu yang bisa diakses oleh level user guru dan terdapat pada aplikasi e-Rapor di semua jenjang. Adapun menu tersebut meliputi;

  1. Input Tujuan Pembelajaran

Menu ini menjadi dasar penyusunan deskripsi dari suatu pembelajaran mata pelajaran. Untuk menggunakan menu ini guru bisa langsung mengklik pada menu Input Data dan Nilai, setelah itu pilih Input Tujuan Pembelajaran. Selanjutnya pilih mapel untuk melihat daftar tujuan pembelajaran yang sudah diinput. Jika ingin menambahkan Tujuan Pembelajaran, klik pada menu Tambah Tujuan Pembelajaran. Lalu pilih mapel dan jumlah tujuan pembelajaran. Setelah itu guru bisa mengisi tujuan pembelajaran pada kolom yang disediakan.

  1. Input Nilai Rapor

Menu ini digunakan untuk menginput nilai akhir rapor dan deskripsi capaian kompetensi siswa. Untuk menggunakan menu ini, klik menu Nilai Rapor. Kemudian pilih Input Nilai Rapor. Selanjutnya pilih kelas, mata pelajaran, dan semester untuk menampilkan form input nilai. Guru dapat mengisi nilai dengan skala 0-100 beserta deskripsi capaian kompetensinya.

  1. Input Nilai Projek P5

Untuk menggunakan menu ini, klik input nilai projek/nilai P5. Lalu pilih menu Capaian Projek. Kemudian pilih kelompok projek, nama projek, dimensi, elemen, dan sub elemen. Lalu checklist capaian sub elemen untuk masing – masing peserta didik pada kolom Predikat. Jika selesai, klik simpan

     2. Input Catatan Guru Kelas/Wali

Menu ini bertujuan untuk memberikan catatan perkembangan atau hal khusus lainnya kepada peserta didik sesuai dengan pengamatan wali kelas yang nantinya dapat menjadi  perhatian orang tua atau peserta didik tersebut.

Untuk menggunakan menu ini, klik Input Data Rapor dan pilih Input Catatan Walas/Catatan Guru Kelas. Selanjutnya pilih kelas dan semester. Wali kelas dapat menuliskan catatan perkembangan pada kolom yang disediakan. Setelah itu klik simpan.

   3. Cetak Rapor Leger dan Rapor

Tahap terakhir penggunaan e-Rapor adalah mencetak rapor mulai dari leger, nilai rapor, pelengkap rapor, dan rapor projek P5. Untuk mencetak rapor, pilih menu Cetak Nilai dan pilih masing – masing rapor yang ingin dicetak. Sebelum mencetak, sesuaikan format ukuran dan margin kertas serta isikan tanda tangan. Nantinya file akan dibuat dalam bentuk PDF.

Tentunya masih terdapat beberapa menu lainnya yang bisa dimanfaatkan pada aplikasi ini. Untuk cara menggunakan e-Rapor lebih jelasnya dapat dilihat pada panduan e-Rapor di versi masing – masing jenjang satuan pendidikan.

Sumber : https://naikpangkat.com/

Selasa, 06 Desember 2022

Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) : Struktur dan Perangkat Ajar

 


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau Kemendikburistek telah mengeluarkan kebijakan dalam pengembangan Kurikulum Merdeka yang di berikan kepada satuan pendidikan sebagai opsi tambahan dalam rangka melakukan pemulihan pembelajaran selama tahun 2022-2024. Kebijakan dari Kemendikburistek terkait kurikulum nasional akan di kaji ulang pada tahun 2024 berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran.

Dari melihat pada kondisi di mana pandemi COVID-19 yang menyebabkan banyaknya kendala dalam proses pembelajaran di satuan Pendidikan yang memberikan dampak yang cukup signifikan. Kurikulum tahun 2013 yang di gunakan pada masa sebelum adanya pandemi menjadi satu satunya kurikulum yang di gunakan oleh satuan pendidikan dalam pembelajaran. Masa pandemi pada tahun 2020 s.d. 2021 Kemendikburistek mengeluarkan kebijakan penggunaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Darurat (Kur-2013 yang di sederhanakan) menjadi rujukan kurikulum untuk satuan pendidikan. Masa pandemi pada tahun 2021 s.d. 2022 Kemendikburistek mengeluarkan kebijakan penggunaan Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat, dan Kurikulum Merdeka di Sekolah Penggerak (SP) dan SMK Pusat Keunggulan (PK).

Apa Keterkaitan IKM, Struktur Kurikulum Merdeka, Perangkat Ajar dalam  Kurikulum Merdeka

Pada masa sebelum dan sesudah pandemi, Kemendikburistek telah mengeluarkan kebijakan penggunaan Kurikulum 2013 kemudian Kurikulum 2013 di sederhanakan menjadi kurikulum darurat yang memberikan kemudahan untuk satuan pendidikan dalam mengelola pembelajaran jadi lebih mudah dengan substansi materi yang esensial. Kurikulum Merdeka di SP/SMK-PK menjadi sebuah angin segar dalam langkah perbaikan dan pemulihan pembelajaran yang di luncurkan pertama kali tahun 2021.

Pemulihan pembelajaran tahun 2022 sampai tahun 2024, Kemendikburistek mengeluarkan kebijakan jika sekolah yang belum siap untuk menggunakan Kurikulum Merdeka masih bisa menggunakan Kurikulum 2013 sebagai dasar pengelolaan pembelajaran. Begitu juga dengan Kurikulum Darurat yang menjadi modifikasi dari Kurikulum 2013 masih bisa di gunakan oleh satuan pendidikan tersebut. Kurikulum Merdeka sebagai opsi untuk semua satuan pendidikan yang di dalam proses pendataan merupakan satuan pendidikan yang siap untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka.

Tahun 2024 tersebut menjadi penentuan kebijakan kurikulum nasional berdasarkan evaluasi terhadap kurikulum pada masa pemulihan pembelajaran. Evaluasi tersebut menjadi sebuah acuan Kemendikburistek dalam mengambil kebijakan lanjutan pasca pemulihan pembelajaran.

Struktur Kurikulum Merdeka pada Pendidikan Dasar Di Tahun 2023

Struktur Kurikulum pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah di sini telah di bagi menjadi 2 (dua) bagian kegiatan utama, yaitu:

  1. Pertama pembelajaran intrakurikuler.
  2. Kedua projek penguatan profil pelajar Pancasila.

Kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk masing-masing mata pelajaran mengacu pada capaian pembelajaran. Kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila di sini di tujukan untuk memperkuat langkah pencapaian profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan.

Pemerintah sendiri telah mengatur beban belajar untuk setiap muatan atau mata pelajaran dalam Jam Pelajaran (JP) per tahun. Satuan pendidikan ini telah mengatur alokasi waktu setiap minggunya secara fleksibel dalam 1 (satu) tahun ajaran. Satuan pendidikan juga telah menambahkan muatan lokal yang di tetapkan oleh pemerintah daerah sesuai dengan karakteristik daerah.

Satuan pendidikan bisa juga menambahkan muatan tambahan sesuai karakteristik satuan pendidikan secara fleksibel, melalui 3 (tiga) macam pilihan sebagai berikut:

  1. Mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lainnya
  2. Mengintegrasikan ke dalam tema projek penguatan profil dalam pelajar Pancasila; dan
  3. mengembangkan mata pelajaran yang telah berdiri sendiri.

Struktur Kurikulum Merdeka SD/MI 

Struktur kurikulum SD/MI ini telah di bagi menjadi 3 (tiga) Fase:

  1. Fase A di gunakan kelas I dan kelas II.
  2. Fase B di gunakan kelas III dan kelas IV; dan
  3. Fase C di gunakan kelas V dan kelas VI.

SD/MI bisa juga mengorganisasikan muatan pembelajaran menggunakan pendekatan mata pelajaran atau tematik.

Proporsi beban belajar tingkatan SD/MI terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:

  1. Pertama pembelajaran intrakurikuler; dan
  2. proyek penguatan profil para pelajar Pancasila yang di alokasikan sekitar kurang lebih 20% (dua puluh persen) beban belajar per tahun.

Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila di sini di lakukan secara fleksibel, baik muatan atau waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek ini harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase para peserta didik, dan tidak harus di kaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran.

Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek ini juga bisa di laksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek penguatan profil pelajar Pancasila dari semua mata pelajaran. Serta jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing proyek tidak harus sama.

Rincian Struktur Kurikulum Merdeka pada Pendidikan Dasar Di Tahun 2023

Alokasi Waktu Mata Pelajaran Struktur Kurikulum Merdeka SD/MI Kelas I

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti*

  • Alokasi Intrakurikuler Per Tahun (Minggu): 108 (3)
  • Alokasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Per Tahun: 36
  • Total JP Per Tahun: 144

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti*

  • Alokasi Intrakurikuler Per Tahun (Minggu): 108 (3)
  • Alokasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Per Tahun: 36
  • Total JP Per Tahun: 144

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti*

  • Alokasi Intrakurikuler Per Tahun (Minggu): 108 (3)
  • Alokasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Per Tahun: 36
  • Total JP Per Tahun: 144

Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti*

  • Alokasi Intrakurikuler Per Tahun (Minggu): 108 (3)
  • Alokasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Per Tahun: 36
  • Total JP Per Tahun: 144

Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti*

  • Alokasi Intrakurikuler Per Tahun (Minggu): 108 (3)
  • Alokasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Per Tahun: 36
  • Total JP Per Tahun: 144

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti*

  • Alokasi Intrakurikuler Per Tahun (Minggu): 108 (3)
  • Alokasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Per Tahun: 36
  • Total JP Per Tahun: 144

Pendidikan Pancasila

  • Alokasi Intrakurikuler Per Tahun (Minggu): 144 (4)
  • Alokasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Per Tahun: 36
  • Total JP Per Tahun: 180

Bahasa Indonesia

  • Alokasi Intrakurikuler Per Tahun (Minggu): 216 (6)
  • Alokasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Per Tahun: 72
  • Total JP Per Tahun: 180

Matematika

  • Alokasi Intrakurikuler Per Tahun (Minggu): 144 (4)
  • Alokasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Per Tahun: 36
  • Total JP Per Tahun: 180

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

  • Alokasi Intrakurikuler Per Tahun (Minggu): 108 (3)
  • Alokasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Per Tahun: 36.
  • Total JP Per Tahun: 144

Seni dan Budaya: Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari**

  • Alokasi Intrakurikuler Per Tahun (Minggu): 108 (3)
  • Alokasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Per Tahun: 36
  • Total JP Per Tahun: 144

Bahasa Inggris

  • Alokasi Intrakurikuler Per Tahun (Minggu): 72 (2) ***
  • Alokasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Per Tahun: –
  • Total JP Per Tahun: 72***

Muatan Lokal

  • Alokasi Intrakurikuler Per Tahun (Minggu): 72 (2)***
  • Alokasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Per Tahun: –
  • Total JP Per Tahun: 72***

Keterangan:

* Di ikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.

** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari).

Sumber : https://naikpangkat.com/

Senin, 05 Desember 2022

RESMI, Guru Cek Link Download E-Rapor Kurikulum Merdeka SD, SMP, SMA, SLB, Begini Panduan Dari Kemdikbud

 


Kemdikbud Ristek secara resmi telah mengumumkan peluncuran e-Rapor Kurikulum Merdeka pada 30 November 2022.

Adanya e-Rapor Kurikulum Merdeka  tersebut difungsikan untuk manajemen penilaian dan penyusunan laporan capaian kompetensi peserta didik.

Adapun penggunaan aplikasi e-rapor yang telah diluncurkan oleh Kemdikbud, hanya diperuntukkan bagi satuan pendidikan yang telah melaksanakan Kurikulum Merdeka.

Penggunaan aplikasi e-rapor ini, sangat penting untuk dipahami oleh seluruh guru, operator, serta peserta didik baik jenjang SD, SMP, SMA, SMK, maupun SLB.

Dalam penggunaan e-Rapor Kurikulum Merdeka, diperlukan integrasi antar e-Rapor Kurikulum Merdeka pada satuan pendidikan dengan aplikasi Dapodik melalui web service yang telah disediakan Dapodik, sebagaimana dikutip https://prsoloraya.pikiran-rakyat.com/ dari berbagai sumber.

Untuk penggunaan aplikasi e-Rapor Kurikulum Merdeka, dapat digunakan secara gratis bagi seluruh satuan pendidikan yang telah melaksanakan Kurikulum Merdeka.

Bagi satuan pendidikan yang telah menerapkan Kurikulum Merdeka, perlu mengunduh e-Rapor Kurikulum Merdeka yang baru saja diluncurkan Kemdikbud.

Adapun link download aplikasi e-Rapor untuk jenjang SDSMPSMA, dan SLB dapat diunduh melalui Link download aplikasi e-rapor Kurikulum Merdeka dibawah ini.

  1. Link download aplikasi e-rapor Kurikulum Merdeka Untuk jenjang SMA

Silahkan unduh di sini

  1. Link download aplikasi e-rapor Kurikulum Merdeka Untuk jenjang SMP

Silahkan unduh di sini

  1. Link download aplikasi e-rapor Kurikulum Merdeka Untuk jenjang SD

Silahkan unduh di sini

  1. Link download aplikasi e-rapor Kurikulum Merdeka UntukSLB Versi Uji Publik

Unduh di sini

Tidak hanya itu, baik guru, operator, maupun peserta didik juga perlu memahami panduan dalam penggunaan aplikasi e-rapor Kurikulum Merdeka.

Untuk memahami penggunaan aplikasi e-rapor Kurikulum Merdeka, anda dapat mengunduhnya pada Link download penggunaan aplikasi e-rapor Kurikulum Merdeka di bawah ini.

  1. Panduan penggunaan aplikasi e-rapor Kurikulum Merdeka untuk Administrator

Silahkan unduh di sini

  1. Panduan penggunaan aplikasi e-rapor Kurikulum Merdeka untuk guru mata pelajaran, Pembina Ekstrakurikuler, Koordinator P5, dan wali kelas

Silahkan unduh di sini

  1. Panduan penggunaan aplikasi e-rapor Kurikulum Merdeka untuk siswa.

Silahkan unduh di sini

  1. Panduan penggunaan aplikasi e-rapor Kurikulum Merdeka untuk SMP

Silahkan unduh di sini

  1. Panduan penggunaan aplikasi e-rapor Kurikulum Merdeka untuk SD

Silahkan unduh di sini

Bagi pengguna aplikasi e-rapor Kurikulum Merdeka, yang ingin memahami apa itu aplikasi e-rapor Kurikulum Merdeka, dapat mengunduh referensi bacaan resmi terkait penjelasan singkat aplikasi e-rapor Kurikulum Merdeka.

Silahkan anda unduh materi penjelasan singkat aplikasi e-rapor Kurikulum Merdeka untuk SMP, melalui Link download dibawah ini  

Klik disini

Semoga informasi yang disampaikan bermanfaat

Sumber : https://prsoloraya.pikiran-rakyat.com/

Sumber: Berbagai Sumber

Kebutuhan Sementara Guru Pada ASN PPPK tahun 2023

 


Informasi terbaru untuk semua tenaga kependidikan dan juga untuk guru honorer pada tahun 2023. Informasi tersebut adalah mengenai kebutuhan guru dan tenaga kependidikan untuk seleksi PPPK dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Pada hal tersebut, Kementrian pendidikan dan kebudayaan pada akhirnya memberitahukan jumlah untuk total kebutuhan guru  dan tenaga kependidikan yang digunakan untuk seleksi ASN PPPK secara nasional pada tahun 2023.

Nadiem Makariem selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi menjelaskan hal tersebut pada saat Rapat Koordinasi terkait rencana pengadaan ASN di tahun 2023 bersama dengan Kementerian PANRB pada tanggal 30 November 2022 lalu.

Sebelumnya, pada tahun 2021, pemerintah pusat telah memberikan kesempatan untuk pemerintah daerah dalam mengajukan formasi untuk guru PPPK dengan total sampai 1,1 juta guru. Tetapi, pada saat ini, pemda atau pemerintah daerah hanya mengajukan formasi guru PPPK kurang dari 50 persen untuk kebutuhan guru PPPK pada setiap tahun.

Pada data Kemdikbud RI, Pada tahun 2021 dari total kebutuhan sebesar 1,1 juta guru, Pemda atau pemerintah daerah hanya mengajukan sebanyak 506 ribu formasi guru ASN PPPK. Kemudian pada tahun 2022 sendiri, dari kebutuhan guru ASN yang berjumlah 781 ribu, pemerintah daerah hanya mengajukan formasi untuk guru PPPK sebanyak 319 ribu guru.

Oleh sebab itu, Kementrian Pendidiakn dan Kebudayaan memberikan apresiasi kepada pemarintah daerah yang telah mengajukan formasi guru PPPK yang telah memenuhi 100 persen dari kebutuhan pada wilayah masing masing.

Kemudian, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tersebut juga memberikan izin untuk pemerintah daerah dalam mengajukan kebutuhan formasi tenaga kependidikan. Oleh karena itu, dikarenakan terdapatnya masalah tersebut, maka kemdikbud juga menghitung jumlah dari total untuk kebutuhan guru ASN PPPK pada tahun 2023.

Pada tahun 2023 mendatang, Kemendikbudristek RI melakukan perhitungan untuk kebutuhan guru. Kebutuhan guru tersebut adalah sebanyak 662.919 guru ASN PPPK.

Kemdikbud Ristek RI pada Rakor pengadaan ASN di tahun 2023, menjelaskan bahwa pihaknya akan mendorong pemerintah daerah untuk mengajukan formasi guru sebesar 100 persen sesuai dengan kebutuhan.

Selain kebutuhan guru, kemdikbud juga menjelaskan bahwa terdapat anggaran gaji dan juga tunjangan yang melekat pada guru ASN PPPK yang juga telah menjadi bagian dari transfer daerah.

Dari hasil Rapat Koordinasi bersama Menteri PANRB dan Menkes, Kemdikbud mengeluarkan tiga kebijakan mengenai rencana pengadaan guru ASN pada tahun 2023. Ketiga kebijakan untuk kebutuhan guru tersebut adalah

  • Jika pemerintah daerah tidak melakukan pengajuan formasi guru yang sesuai dengan kebutuhan, maka pemerintah pusat dapat melengkapi kebutuhan formasi guru pada PPPK 2023 nanti.
  • UU APBN dan Peraturan Menteri Keuangan telah mengatur ketentuan tersebut jika anggaran dari gaji dan tunjangan yang melekat bagi PPPK tersebut tidak bisa digunakan untuk hal lainnya.
  • DAU untuk gaji PPPK akan ditransfer setelah pemerintah daerah selesai melakukan pengangkatan pada guru yang sesuai jumlah guru PPPK yang diangkat.

Ketiga kebijakan tersebut sangat penting untuk diperhatikan oleh para guru. Hal tersebut juga akan mempengaruhi ketentuan dan juga kebijakan mendatang mengenai jumlah kebutuhan formasi untuk tenaga kependidikan.

Dengan demikian beberapa informasi mengenai kebutuhan tenaga pendidik ini harus diperhatikan oleh guru. Demikian informasi sementara untuk Kebutuhan Guru Pada ASN PPPK tahun 2023.

Sumber : https://naikpangkat.com/

Jumat, 02 Desember 2022

Membuat E-Modul Interaktif Melalui Book Creator


Pembuatan e-modul interaktif melalui Book Creator mulai populer ketika kondisi yang memaksa kita untuk bekerja dan belajar dari rumah.

E-modul atau elektronik modul mudah untuk digunakan, karena tidak perlu dicetak. Jadi modulnya bisa dibaca dalam laptop, komputer, atau HP. Maka dari itu pembuatan e-modul juga dilakukan secara online. Untuk membuat elektronik modul guru harus menguasai skill digital.

Pengertian e-Modul

Modul meurupakan kumpulan materi pembelajaran yang digunakan oleh siswa untuk belajar mandiri, yang dipelajari secara bertahap dan menyeluruh, disusun secara sistematis, dilengkapi dengan tugas, latihan atau bahan evaluasi, serta bahan pendukung lainnya untuk menunjang proses pembelajaran.

E-modul merupakan modifikasi dari modul konvensional dengan memadukan manfaat teknologi informasi, sehingga modul yang ada menjadi lebih interaktif dan menarik. Dengan e-modul interaktif kita bisa menambahkan fasilitas multimedia seperti gambar, animasi, video, dan audio di dalamnya. Berikut ini kelebihan dan manfaat e-modul yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran.

Kelebihan e-Modul

Kelebihan e-modul dibandingkan dengan modul konvensional antara lain:

  • Lebih menarik, karena e-modul dilengkapi dengan fasilitas multimedia seperti gambar, animasi, audio, dan video.
  • Lebih interaktif, karena siswa bisa melakukan evaluasi diri terhadap suatu kompetensi sekaligus bisa melakukan tindak lanjut setelah mengetahui hasil evaluasi yang dilakukan secara mandiri.
  • Paperless, dengan demikian penggunaan e-modul dapat mengurangi penggunaan kertas.
  • Multiplatform, e-modul bisa digunakan dalam berbagai (device) baik komputer dekstop, laptop, maupun HP.

Manfaat e-Modul

Dengan kemudahan dan fasilitas yang tersedia dalam e-modul, maka ada beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan darinya, antara lain:

  • Mengalihkan perhatian peserta didik dari membuka konten-konten pada HP dan jaringan internet yang kurang bermanfaat ke konten-konten pembelajaran yang memiliki banyak manfaat.
  • Memberikan pilihan kepada peserta didik untuk menggali sumber belajar yang lebih menarik, interaktif, dan menjawab rasa keingintahuan mereka.
  • Memberikan solusi kepada peserta didik untuk dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi secara bijak.
  • Memberikan pilihan kepada guru untuk menjawab tantangan kemajuan teknologi dan informasi pada masa sekarang, suka ataupun tidak suka. Karena akan berdampak pada dunia pendidikan dan pembelajaran.

Pembuatan e-Modul Interaktif dengan Book Creator

Sebelum belajar membuat e-modul interaktif melalui Book Creator, Anda harus mengetahui terlebih dahulu pengertian dari Book Creator. Book Creator adalah sebuah aplikasi yang bisa digunakan untuk membuat elektronik modul atau e-modul dengan konsep e-book. Jadi, hasilnya bisa Anda bagikan lewat internet agar orang lain yang membutuhkan juga bisa mengunduhnya.

Kelebihan dari pembuatan e-modul dengan aplikasi Book Creatir adalah dari segi fiturnya. Misalnya ketika Anda mengunduh e-book lain yang biasa saja mungkin isinya hanya seperti artikel saja, aspek di dalamnya hanya ada gambar dan tulisan saja. Namun, ketika Anda membuat e-modul dengan Book Creator, Anda bisa menambahkan audio dan video.

Membuat Akun

Hal pertama yang harus Anda lakukan sebelum mulai membuat buku adalah membuat akun terlebih dahulu. Caranya yaitu dengan mengakses lama berikut ini: https://bookcreator.com/.

Kemudian, Anda akan diminta untuk membuat akun jika Anda merupakan pengguna baru. Caranya mudah, Anda hanya perlu login dengan menggunakan akun Gmail yang Anda miliki.

Setelah Anda berhasil membuat akun di Book Creator, selanjutnya adalah memilih kategori “Teacher” jika Anda adalah guru atau “Student” jika yang mengakses adalah peserta didik.

Membuat Library

Langkah selanjutnya yaitu membuat library atau kepustakaan dalam Book Creator yang berbentuk modul. Dalam library ini, Anda dapat memasukkan berbagai jenis dokumen atau file mulai dari file, video, foto, kuis maupun Google Form yang bisa Anda sisipkan lewat link tautannya.

Mulai Membuat Buku Baru

Setelah berhasil membuat library, langkah selanjutnya adalah membuat buku baru. Untuk membuat buku baru, Anda hanya perlu memilih ikon “New Book” yang ada di sisi kanan atas menu utama Book Creator.

Kemudian pilihlah jenis dan model tampilan atau layout yang akan ditampilkan dalam e-book yang akan Anda buat. Ada tiga pilihan tampilan yang bisa Anda pilih, yaitu Landscape, Portrait, dan Square.

Selanjutnya, pilih ikon “+” yang pada menu tersebut ada pilihan tampilan yaitu Media yang menjadi lokas untuk Anda menyisipkan berbagai dokumen atau file seperti teks, audio atau video yang dilakukan dengan cara meng-import dokumen tersebut ke dalam media tersebut.

Selain itu, jika Anda ingin membuat kreasi sendiri, ada tool seperti kamera yang bisa memanfaatkan fitur kamera di perangkat komputer atau “Tool Pen” yang bisa Anda gunakan untuk menggambar buku yang akan Anda buat. Ada juga “Tool Teks” maupun audio untuk merekam suara.

Tampilan selanjutnya adalah “Shape”. Pada tool ini, Anda bisa memanfaatkan berbagai jenis dan bentuk shape yang sudah tersedia dalam fitur yang ada di Book Creator. Tujuan dari fitur ini adalah membuat tampilan modul Anda semakin menarik.

Jika sudah selesai, maka proses pembuatan modul atau buku dalam bentuk sederhana sudah siap untuk dibagikan kepada para peserta didik. Itulah cara membuat e-modul interaktif melalui Book Creator, mudah bukan?

Kelebihan dan Kekurangan Book Creator

Pembuatan e-modul interaktif melalui Book Creator telah banyak digunakan oleh beberapa sekolah dan penggunaannya sangat berdampak pada minat belajar peserta didik. Dari peserta didik yang awalnya kurang bersemangat mengikuti pembelajaran online, hingga dapat menggugah minat belajar siswa.

Dalam penggunaannya, Book Creator memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dalam menggunakan aplikasi Book Creator antara lain:

  • Peserta didik dapat berpetualang dengan menggunakan berbagai macam materi yang ada di dalamnya.
  • Berbagai macam konten materi di dalam Book Creator, membuat peserta didik tidak mudah bosan dalam mengikuti proses pembelajaran.
  • Siswa bisa menghemat data internet, karena media ini bisa digunakan secara online maupun offine.
  • Siswa seperti membaca buku panduan belajar, karena media ini disajikan dengan berbagai macam konten pembelajaran mulai dari bacaan, gambar, dan audio.

Nah, itulah kelebihan dari media pembelajaran Book Creator. Selain memiliki kelebihan, media pembelajaran Book Creator juga memiliki kekurangan dalam penggunaannya.

Media pembelajaran dengan menggunakan Book Creator tidak serta merta dapat dibuka setelah dibagikan. Namun pada layar HP siswa harus ada aplikasi Epub Litihum sebagau pemanggil media Book Creator tersebut.

Maka dari itu, siswa harus menginstall aplikasi tersebut sebelum menggunakan media pembelajaran Book Creator. Jika HP milik siswa terlalu banyak aplikasi lain, maka Epub Litihum tersebut akan sulit untu diinstall.

Selain itu, media Book Creator akan sulit digunakan bagi siswa yang belum atau bahkan tidak ingin mencoba untuk menggunakannya.

Sumber : https://naikpangkat.com