Tampilkan postingan dengan label EKONOMI MAKRO. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label EKONOMI MAKRO. Tampilkan semua postingan

Rabu, 09 Agustus 2023

Unduh dan Instal ARKAS 4

Sebelum menggunakan ARKAS 4, Anda perlu mengunduh dan instal Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (ARKAS) di perangkat komputer Anda. Lakukan pengecekan arsitektur sistem operasi komputer Anda terlebih dahulu sebelum mengunduh ARKAS 4 dan pastikan perangkat komputer Anda tersambung dengan koneksi Internet.

Catatan! Bagi satuan pendidikan pengguna ARKAS 3,  Anda tidak perlu uninstall ARKAS 3 untuk meng-install ARKAS 4. Selanjutnya, pastikan untuk melakukan Sinkronisasi ARKAS 3 ke MARKAS dengan klik tombol Sinkron. Hal ini bertujuan untuk menyimpan data Anda ke dalam sistem MARKAS. Setelah berhasil sinkron, harap menutup ARKAS 3 terlebih dulu untuk melanjutkan proses instalasi ARKAS 4 pada perangkat Anda.

Penting! Sebelum menginstal ARKAS 4 Anda harus memperhatikan hal ini:
Untuk pengguna ARKAS 3, Anda tidak perlu meng-uninstall ARKAS yang sudah ada, Anda bisa langsung melanjutkan ke proses instalasi ARKAS 4. Namun, pastikan untuk melakukan Sinkronisasi ARKAS 3 ke MARKAS dengan klik tombol Sinkron. Hal ini bertujuan untuk menyimpan data Anda ke dalam sistem MARKAS. Setelah berhasil sinkron, harap menutup ARKAS 3 terlebih dulu untuk melanjutkan proses instalasi ARKAS 4 pada perangkat Anda.

Pastikan Anda meng-install ARKAS 4 di laptop yang sama dengan pengguna ARKAS 3 sebelumnya. Hal ini karena pada tahap selanjutnya akan terjadi Konversi Data Base (Konversi DB) dari ARKAS 3.4 dan ARKAS 4.

UnduhInstall

Silakan mengunduh ARKAS 4 dengan langkah berikut ini: 

  1. Pastikan perangkat komputer Anda tersambung dengan koneksi Internet
  2. Unduh installer ARKAS 4 dengan cara mengunjungi situs ARKAS arkas.kemdikbud.go.id dan akses Menu Unduhan.
  3. Klik Unduh ARKAS 4
  4. Unduh installer ARKAS 4 yang sesuai dengan arsitektur sistem operasi Windows (32-bit/64-bit) pada perangkat komputer Anda.

Simak video berikut ini untuk semakin mempermudah pemahaman dalam proses Unduh, Instal dan Konversi Data dari ARKAS 3 ke ARKAS 4.

Konversi Data

Jika sistem mendeteksi database ARKAS 3 pada perangkat yang sama, maka Anda akan diminta untuk Konversi Data terlebih dahulu, untuk memindahkan data sebelumnya. Penting! Harap menutup ARKAS 3 yang sedang dioperasikan, dan diharapkan untuk menggunakan ARKAS 4 pada perangkat yang telah terinstal ARKAS 3 agar proses Konversi Data pada ARKAS 4 berjalan dengan lancar.


Konversi1.png
Konversi2.png
  1. Masukkan Kode Aktivasi yang diterima dari Dinas Pendidikan. Jika kode tersebut tidak dapat digunakan, Anda dapat berkoordinasi kembali dengan dinas untuk mengajukan pergantian Kode Aktivasi pada MARKAS.
  2. Klik “Mulai Konversi”. Mohon menunggu hingga proses konversi data Anda berhasil, dan pastikan Anda terhubung ke koneksi internet yang lancar.
  3. Anda akan menemukan tampilan ini jika proses konversi data Anda dari ARKAS versi sebelumnya berhasil dipindah ke versi terbaru
  4. Saat ini Anda berada di tampilan Login untuk masuk ke aplikasi. Isi kolom dengan menuliskan alamat email dan password yang sama dengan ARKAS 3
  5. Klik Masuk
Konversi3.png

6. Apabila muncul tampilan seperti di atas, proses Konversi Data Anda gagal disebabkan Anda belum menutup ARKAS 3 sebelum proses konversi. Klik Saya Mengerti, tutup ARKAS 3 dan silakan memulai kembali proses Konversi Data pada ARKAS 4. 

Konversi

Simak video berikut ini untuk semakin mempermudah pemahaman dalam proses Unduh, Instal dan Konversi Data dari ARKAS 3 ke ARKAS 4.

Registrasi Akun & Login

Login ARKAS

Setelah memperbarui ke ARKAS 4 bagi pengguna lama ARKAS, sistem akan langsung menampilkan form Login karena di dalam database terdeteksi sudah ada akun yang pernah didaftarkan. Anda juga akan menemukan tampilan login setiap membuka aplikasi. Gunanya agar data-data yang ada pada aplikasi aman dan tidak dapat dibuka oleh selain pemilik akun atau yang bertanggung jawab terhadap keuangan satuan pendidikan. Perlu diketahui, hanya bendahara satuan pendidikan atau yang telah memiliki SK dari Kepala Satuan Pendidikan saja yang bertanggung jawab penuh terhadap pengoperasian ARKAS.

Login1.png
  1. Masukkan Email yang sudah didaftarkan pada proses registrasi 
  2. Masukkan Password atau kata sandi. Klik tombol mata untuk melihat password Anda
  3. Lalu, Klik ‘Masuk’
  4. Klik Daftarkan Email baru apabila Anda ingin mengganti akun atau email yang sebelumnya telah Anda daftarkan
  5. Klik Reset Password untuk memperbarui password jika Anda lupa password akun yang sebelumnya telah Anda daftarkan
  6. Berhasil! Anda akan langsung masuk ke laman utama menu Penganggaran

Perlu diketahui! Satuan pendidikan tetap dapat melakukan proses login meskipun perangkat tidak terkoneksi internet.

Login2.png
Login3.png

Cara Melakukan Reset Password/Lupa Password ARKAS 4

Apabila Anda lupa password, Anda dapat melakukan reset atau penggantian password secara mandiri. Pastikan Anda memasukkan email yang telah terdaftar sebelumnya. Apabila Anda memasukkan email baru, sistem akan mendeteksi eror sehingga Anda tidak bisa melanjutkan proses reset password.

  1. Klik Reset Password

  2. Masukkan email yang sudah didaftarkan pada ARKAS sebelumnya

  3. Isi password baru

  4. Ulangi isi password pada kolom Konfirmasi Password

  5. Klik Reset Password


ResetPass1.png

ResetPass3.png

 

6. Klik Ya, Konfirmasi untuk memastikan bahwa Anda akan melakukan reset password

7. Mohon menunggu sistem memproses reset password Anda dan pastikan bahwa perangkat terhubung dengan jaringan internet yang lancar

 
ResetPass4.pngResetPass5.png

 

Proses reset password berhasil, apabila Anda telah berhasil masuk ke laman utama ARKAS 4.

ResetPass6.png

Menyunting Data Penanggung Jawab

Menyunting data penanggung jawab juga dapat dilakukan pada Menu Profil di Laman Utama ARKAS. Setelah Anda melakukan penyuntingan atau penggantian data penanggung jawab, maka data tersebut akan tersimpan di dalam ARKAS serta tertera pada seluruh berkas Kertas Kerja dan BKU.

 

MenyuntingDataPJ1.png

1. Klik Menu Profil (Nama satuan pendidikan Anda) dan pilih menu Data Penanggung Jawab

 

Catatan!

1. Anda membutuhkan koneksi internet untuk menyunting data penanggung jawab

2. Anda dapat memperbarui kapan pun sesuai dengan adanya pergantian penanggung jawab di satuan pendidikan

3. Perubahan data penanggung jawab hanya tertera pada sesuatu yang belum disahkan/ditutup untuk RKAS dan BKU (pertahun)

4. Nama penanggung jawab di Kertas Kerja dan BKU bisa berbeda selama ada pergantian penanggung jawab

 

MenyuntingDataPJ2.png

2. Masukkan nama dan NIP Kepala Sekolah

3. Masukkan nama dan NIP Bendahara Sekolah

4. Masukkan nama dan email Komite sekolah

5. Pilih Bulan Akhir periode jabatan pihak penanggung jawab

6. Jika Bulan Akhir yang Anda pilih bukan bulan Desember, maka akan muncul secara otomatis formulir untuk mengisi data penanggung jawab baru sehingga muncul tampilan yang terpisah antara Periode 1 dan Periode 2

7. Klik Perbarui

MenyuntingDataPJ3.png

 

8. Klik Simpan Perubahan

MenyuntingDataPJ4.png

 

9. Mohon menunggu dan pastikan Anda terkoneksi dengan internet yang lancar

10. Data penanggung jawab berhasil diperbarui

MenyuntingDataPJ5.pngMenyuntingDataPJ6.png

11. Catatan! Anda tidak dapat menyunting data penanggung jawab apabila belum melakukan Aktivasi Kertas Kerja dan saat tengah mengajukan pengesahan Kertas Kerja.

MenyuntingDataPJ7.png
Sumber : https://pusatinformasi.rkas.kemdikbud.go.id/

Jumat, 01 Februari 2019

Beras dan Tiket Pesawat Picu Inflasi Januari 0,32 Persen


Beras dan Tiket Pesawat Picu Inflasi Januari 0,32 Persen
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan inflasi sebesar 0,32 persen secara bulanan pada Januari 2019. Angka ini lebih rendah dibandingkan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulanan di Desember yakni 0,62 persen.
Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan angka ini menyebabkan inflasi secara tahunan mencapai 2,82 persen. Oleh karena ini masih awal tahun, maka inflasi secara tahun kalender juga sama seperti inflasi bulanan, yakni 03,2 persen.
"Sebuah capaian yang bagus di awal tahun, semoga ke depan akan terkendali," ujar Suhariyanto, Jumat (1/2/2019)
Jika dilihat dari kelompok pengeluaran, kelompok bahan pangan menjadi komponen penyumbang inflasi. Tercatat, inflasi kelompok bahan makanan tercatat 0,92 persen dan memberi andil inflasi 0,18 persen.
Untuk kelompok bahan makanan, inflasi didorong oleh dua komoditas yakni ikan segar dan beras yang masing-masing memberi andil inflasi 0,06 persen dan 0,04 persen. Meski demikian, Suhariyanto mencatat kenaikan harga beras Januari ini masih normal dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
"Kalau Januari tahun lalu, beras mengalami inflasi 0,24 persen sementara tahun ini hanya 0,04 persen jadi memang bulan ini lebih stabil. Ini akan menjadi perhatian utama pemerintah karena perhatian harga pangan karena cuaca," katanya seperti dikutip cnnindonesia.com.
Kemudian, inflasi juga didorong oleh tarif tiket pesawat yang sempat menjadi bulan-bulanan masyarakat beberapa saat lalu. Adapun, inflais tiket pesawat mencapai 0,2 persen sepanjang Januari.
Namun, inflasi tarif tiket pesawat bisa dikompensasi dengan penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi pada awal bulan ini dengan andil deflasi 0,04 persen dan tarif kereta api yang juga memberi andil deflasi 0,04 persen. Sehingga, komponen transportasi dan komunikasi mencatat deflasi 0,16 persen dengan andil kepada inflasi bulanan -0,04 persen.
"Untuk tarif angkutan udara di Januari tahun lalu ini mencatat deflasi, tapi tahun ini ada inflasi. Meski memang , sebagian maskapai sudah berkomitmen menurunkan tarif tiket pesawat," dia menambahkan.
Sumber : http://www.sinarharapan.co/ekonomi/read/6136/beras_dan_tiket_pesawat_picu_inflasi_januari_0_32_persen

Selasa, 29 Januari 2019

Rincian Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) dalam APBN Tahun Anggaran 2019

Rincian Alokasi TKDD APBN 2019


Jakarta- Rapat Paripurna DPR RI tanggal 31 Oktober 2018 telah menyetujui Rancangan Undang-undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2019 untuk disahkan menjadi Undang-Undang. Target pendapatan negara dalam APBN 2019 sebesar Rp 2.165,11 triliun dan pagu belanja negara sebesar Rp2.461,11 triliun.
Salah satu bagian penting dari belanja negara tersebut adalah Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD), yang jumlahnya mencapai Rp826,77 triliun. TKDD tersebut terdiri dari transfer ke daerah sebesar Rp756,77 triliun dan dana desa sebesar Rp70,0 triliun. Adapun transfer ke daerah meliputi:
  • Dana Bagi Hasil (DBH) sebesar Rp106,35 triliun terdiri dari DBH Pajak sebesar Rp52,44 triliun dan DBH SDA sebesar Rp53,91 triliun;
  • Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp417,87 triliun, termasuk DAU Tambahan untuk dukungan pendanaan kelurahan sebesar Rp 3,00 triliun bagi 8.212 kelurahan guna mendanai pembangunan sarana dan prasarana kelurahan dan pemberdayaan masyarakat di kelurahan.
  • Dana Alokasi Khusus Fisik (DAK Fisik) sebesar Rp69,33 triliun, yang terdiri dari DAK Fisik Reguler sebesar Rp43,60 triliun mencakup 11 bidang, DAK Fisik Penugasan sebesar Rp19,02 triliun mencakup 10 bidang, DAK Fisik Afirmasi sebesar 6,69 triliun mencakup 5 bidang.
  • Dana Alokasi Khusus Nonfisik sebesar Rp131,04 triliun, mencakup 12 jenis DAK Nonfisik, termasuk penambahan 4 jenis dana baru meliputi BOP Kesetaraan, BOP Museum dan Taman Budaya, Dana Pelayanan Kepariwisataan, dan Dana Bantuan Biaya Layanan Pengolahan Sampah (BLPS).
  • Dana Otsus, Dana Tambahan Infrastruktur dalam rangka Otsus dan Dana Keistimewaan DIY sebesar Rp22,18 triliun.
  • Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp10 triliun, yang dialokasikan kepada Daerah tertentu sebagai penghargaan atas perbaikan dan/atau pencapaian kinerja tertentu di bidang tata kelola keuangan daerah, pelayanan umum pemerintahan, pelayanan dasar publik dan kesejahteraan masyarakat.
Sedangkan Dana Desa sebesar Rp70,0 triliun, yang dialokasikan kepada daerah melalui perbaikan formulasi dengan memperhatikan aspek pemerataan dan keadilan. Optimalisasi pemanfaatan Dana Desa dilakukan melalui penyempurnaan skema padat karya tunai, peningkatan porsi penggunaan Dana Desa untuk pemberdayaan masyarakat dan peningkatan perekonomian desa, penguatan kapasitas SDM dan tenaga pendamping desa, serta penguatan monitoring, evaluasi, dan pengawasan.
Rincian alokasi TKDD TA 2019 dapat diunduh melalui tautan berikut:
Semoga bermanfaat.....
Sumber : http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=9370

Jumat, 21 Desember 2018

Perkembangan Ekonomi Indonesia dan Dunia Triwulan II Tahun 2018


Ringkasan Eksekutif

Pada  tahun  2018,  perekonomian  global  diperkirakan  mampu  tumbuh  lebih  tinggi dari  realisasi  tahun  2017,  yaitu  mencapai  3,9  persen  (YoY).  Hal  ini  didorong  oleh harga komoditas internasional yang masih mengalami peningkatan terutama untuk komoditas  energi  dan  pangan  pertanian.  Pertumbuhan  negara-negara  di  dunia diperkirakan tidak merata, disebabkan oleh peningkatan harga minyak, imbal hasil di  Amerika  Serikat yang  lebih  tinggi,  ketegangan  perdagangan,  dan  tekanan  pada pasar mata uang beberapa negara yang secara fundamental mengalami pelemahan.   

Pada triwulan II tahun 2018, perekonomian Amerika Serikat (AS) mampu tumbuh 2,8 persen (YoY). Pertumbuhan ini didorong oleh ekspor yang tumbuh 5,7 persen (YoY) dan konsumsi rumah tangga yang tumbuh 2,7 persen (YoY).  Jepang tumbuh hampir  sama  dengan  triwulan  sebelumnya  yaitu  sebesar  1,0  persen  (YoY). Pertumbuhan  tersebut  didorong  oleh  konsumsi  masyarakat  yang  meningkat didukung  oleh kondisi  pasar  tenaga  kerja  yang membaik  dan  penguatan  investasi yang sejalan dengan peningkatan permintaan mesin.  

Sementara itu, Tiongkok tumbuh sebesar 6,7 persen (YoY), sedikit lebih rendah dari triwulan  I  tahun  2018  maupun  triwulan  II  tahun  2017.  Hal  ini  disebabkan  oleh perlambatan ekspor dan investasi akibat isu perang dagang dengan AS yang semakin menguat yang menyebabkan penurunan produksi industri. Kawasan Eropa tumbuh sebesar 2,2 persen (YoY) yang disebabkan oleh pelemahan pertumbuhan di Spanyol dan Perancis yang masing-masing tumbuh  2,7 persen (YoY) dan 1,7 persen (YoY) pada triwulan II tahun 2018.  

Perekonomian Indonesia pada triwulan II tahun 2018 mampu tumbuh sebesar 5,3 persen (YoY),  lebih tinggi dibandingkan triwulan II tahun 2017 maupun triwulan I tahun  2018  yang  tumbuh  sebesar  5,0  persen  (YoY)  dan  5,1  persen  (YoY). Pertumbuhan  tersebut  dipengaruhi  oleh  membaiknya  perekonomian  global meskipun melambat dari triwulan sebelumnya. Dari sisi domestik, kinerja tersebut dipengaruhi  oleh  membaiknya  konsumsi  masyarakat,  meningkatnya  konsumsi pemerintah dan terjaganya ekspor barang dan jasa. Secara regional, dengan rata- rata pertumbuhan ekonomi paling tinggi di Maluku dan Papua.  

Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan II tahun 2018 mengalami defisit sebesar USD4,3 miliar, menurun dibandingkan dengan triwulan II tahun 2017 yang mengalami surplus sebesar USD0,7 miliar maupun triwulan I tahun 2018 yang defisit sebesar  USD3,9  miliar.    Defisit  NPI  pada  triwulan  II  tahun  2018  yang  lebih  tinggi tersebut  terutama  dipengaruhi  oleh  defisit  neraca  transaksi  berjalan  yang  lebih tinggi serta surplus transaksi modal dan finansial yang masih rendah. Dari sisi neraca perdagangan, nilai total ekspor Indonesia hingga triwulan II tahun 2018 mencapai USD  88.018,5  juta  atau  meningkat  10,0  persen  (YoY)  dibandingkan  periode  yang sama  tahun  2017.  Sementara  itu,  total  impor  Indonesia  hingga  triwulan  II  tahun 2018 mencapai 89.040,3 juta USD atau meningkat 23,1 persen (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun 2017. 

Realisasi pendapatan negara dan hibah mencapai Rp833,4 triliun atau 44,0 persen dari  target  APBN  2018.  Realisasi  tersebut  meningkat  dibandingkan  periode  yang sama  pada  tahun  sebelumnya.  Hal  ini  didorong  oleh  kinerja  positif  baik  dari  sisi penerimaan  perpajakan  maupun  penerimaan  negara  bukan  pajak  (PNBP). Sementara itu, realisasi belanja negara hingga Juni 2018 mencapai Rp944,0 triliun atau 42,5 persen dari target APBN. Realisasi tersebut sedikit menurun dari realisasi pada periode yang sama di tahun 2017, yaitu sebesar 42,9 persen dari target APBN. Hal tersebut disebabkan oleh realisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa pada Juni 2018  yang  menurun  menjadi  50,3  persen  terhadap  target  APBN,  lebih  rendah dibandingkan Juni 2017 yang mencapai 51,6 persen. 

Realisasi investasi untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) triwulan II tahun 2018 mencapai Rp80,6 triliun, lebih besar dari realisasi triwulan II tahun 2017 atau tumbuh sebesar 32,1 persen (YoY). Sementara itu, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) pada triwulan II tahun 2018 terkontraksi sebesar 13,5 persen (YoY). Kenaikan realisasi  PMA  terjadi  di  sektor  tersier  dengan  pertumbuhan  sebesar  8,9  persen (YoY),  sedangkan  sektor  primer  dan  sekunder  mengalami  penurunan  dengan pertumbuhan  negatif  masing-masing  sebesar  5,8  persen  (YoY)  dan  33,7  persen (YoY). 

Produksi mobil pada triwulan II tahun 2018 mencapai 261.615 unit, atau mengalami kenaikan sebesar 4,8 persen dibandingkan dengan triwulan II tahun 2017. Kenaikan produksi tersebut didorong oleh kenaikan produksi truk lebih besar dari 24 ton (79,0 persen)  dan  bus  5-24  ton (49,5  persen).  Sementara  itu,  penjualan  motor  kembali tumbuh positif pada triwulan II tahun 2018, melanjutkan tren pertumbuhan positif sejak  triwulan  I  tahun  2018.  Penjualan  tersebut  mencapai  1,6  juta  atau  tumbuh sebesar 19,0 persen, pertumbuhan tertinggi sejak penurunan penjualan motor akhir tahun 2014. Peningkatan penjualan ini dapat menjadi indikasi perbaikan daya beli masyarakat menengah sejalan dengan kenaikan harga komoditas meskipun tren ini masih perlu diamati keberlanjutannya.  

Perkembangan Ekonomi Indonesia dan Dunia Triwulan II Tahun 2018: Download
Semoga bermanfaat untuk semua pembaca....

Sumber : https://www.bappenas.go.id/id/berita-dan-siaran-pers/perkembangan-ekonomi-indonesia-dan-dunia-triwulan-ii-tahun-2018/


Perkembangan Ekonomi Indonesia dan Dunia Triwulan I Tahun 2018

Ringkasan Eksekutif
Pada tahun 2018, perekonomian global diperkirakan mampu tumbuh lebih tinggi dari realisasi tahun 2017 yang mencapai 3,9 persen (YoY). Hal ini didorong oleh harga komoditas yang masih dalam tren meningkat yang mendukung pertumbuhan negara-negara pengekspor komoditas. Perekonomian negara-negara maju dan berkembang diperkirakan masih mengalami peningkatan. 

Pada triwulan I tahun 2018, perekonomian Amerika Serikat (AS) mampu tumbuh 2,3 persen (YoY). Pertumbuhan tersebut didorong oleh investasi yang tumbuh 7,3 persen (YoY) dan konsumsi rumah tangga yang tumbuh 1,1 persen (YoY). Perekonomian Tiongkok tumbuh sebesar 6,8 persen (YoY), didorong oleh pertumbuhan konsumsi seiring dengan peningkatan keyakinan konsumen dan upah tenaga kerja. Sementara itu, Kawasan Eropa tumbuh sebesar 2,4 persen (YoY) yang didorong oeleh pelemahan sentimen ekonomi dan apresiasi nilai tukar Euro terhadap Dolar. Sementara itu, Jepang tumbuh lebih lambat dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu sebesar 0,9 persen (YoY). Pertumbuhan tersebut didorong oleh pertumbuhan konsumsi sebesar 0,7 persen (YoY) dan ekspor sebesar 4,8 persen (YoY).

Perekonomian Indonesia pada triwulan I tahun 2018 tumbuh sebesar 5,1 persen (YoY), sedikit lebih tinggi dibandingkan triwulan I tahun 2017 namun lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,2 persen (YoY). Pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh faktor perekonomian global yang terus tumbuh meskipun melambat serta meningkatnya harga komoditas. Dari sisi domestik, kinerja tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya investasi, ekspor yang tetap tumbuh, serta konsumsi masyarakat yang stabil. Secara regional, dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi paling tinggi di Maluku dan Papua. 

Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I tahun 2018 mengalami defisit sebesar USD3,9 miliar, menurun dari triwulan I tahun 2017 yang mengalami surplus sebesar USD4,5 miliar dan triwulan IV tahun 2017 yang surplus sebesar USD1,0 miliar. Defisit NPI pada triwulan I tahun 2018 yang lebih rendah ini terutama dipengaruhi oleh menurunnya surplus transaksi modal dan finansial serta masih tingginya defisit neraca transaksi berjalan. Dari sisi neraca perdagangan, nilai total ekspor Indonesia pada triwulan I tahun 2018 sebesar USD44.265,8 juta, meningkat sebesar 8,78 persen (YoY) jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017. Nilai ekspor nonmigas mengalami kenaikan sebesar 9,4 persen sampai dengan triwulan I tahun 2018. 

Realisasi penerimaan negara dan hibah pada triwulan I tahun 2018 mencapai Rp333,8 triliun atau 17,6 persen dari target APBN 2018. Realisasi tersebut meningkat dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Hal ini didorong oleh kinerja positif baik dari sisi penerimaan perpajakan maupun PNBP. Sementara itu, realisasi belanja negara selama triwulan I tahun 2018 mencapai Rp419,5 triliun atau 28,8 persen dari target APBN. Realisasi tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan triwulan I tahun 2017 yang sebesar 19,2 persen dari target APBN. Kenaikan tersebut salah satunya didorong oleh meningkatnya belanja bantuan sosial dan subsidi dari Rp9,5 triliun menjadi Rp17,9 triliun. 

Realisasi investasi untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) triwulan I tahun 2018 mencapai Rp76,4 triliun, lebih besar dari realisasi triwulan I tahun 2017 atau tumbuh sebesar 11,0 persen (YoY). Sementara itu, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) pada triwulan I tahun 2018 tumbuh sebesar 11,5 persen (YoY). Kenaikan realisasi PMA terjadi di sektor tersier dengan pertumbuhan sebesar 57,9 persen, sedangkan sektor primer dan sekunder mengalami penurunan dengan pertumbuhan negatif masing-masing sebesar 25,0 persen dan 4,5 persen. 

Produksi mobil pada triwulan I tahun 2018 mencapai 328.910 unit, atau mengalami kenaikan sebesar 3,9 persen dibandingkan dengan triwulan I tahun 2017. Kenaikan produksi tersebut didorong oleh kenaikan produksi bus 5-24 ton (71,5 persen) dan truk lebih besar dari 24 ton (68,7 persen). Semnetara itu, penjualan motor mengalami pertumbuhan penjualan positif pada triwulan I tahun 2018, setelah tumbuh negatif sejak triwulan III tahun 2014.  Penjualan tersebut mencapai mencapai 1,46 juta atau tumbuh sebesar 4,0 persen. Peningkatan penjualan ini dapat menjadi indikasi perbaikan daya beli masyarakat menengah sejalan dengan kenaikan harga komoditas. Penjualan semen pada triwulan I tahun 2018 mencapai 16,4 juta ton, atau meningkat sebesar 11,3 persen (YoY) yang didorong oleh percepatan pembangunan infrastruktur, program sejuta rumah, serta pembangunan fisik di perdesaan.

Perkembangan Ekonomi Indonesia dan Dunia Triwulan I Tahun 2018: Download
Semoga bermanfaat untuk pembaca...

Sumber : https://www.bappenas.go.id/id/berita-dan-siaran-pers/perkembangan-ekonomi-indonesia-dan-dunia-triwulan-i-tahun-2018/