Tampilkan postingan dengan label KEBUDAYAAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KEBUDAYAAN. Tampilkan semua postingan

Kamis, 27 Juli 2023

Membawa Misi Kebudayaan, Indonesia hadir di Vanuatu

 


Kolaborasi antar lembaga Pemerintah Indonesia termasuk dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI akan menghadirkan penampilan para artis dan seniman asal Papua dan Nusa Tenggara Timur pada 7th Melanesian Arts and Culture Festival (MACFEST) 2023 atau Festival Budaya Melanesia ke-VII di Port Villa, Vanuatu, pada tanggal 25 s.d. 30 Juli 2023.

“Serangkaian pertunjukan yang akan dilakukan oleh para seniman ini membawa misi persahabatan dan isu lingkungan” jelas Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid, di Jakarta, pada Senin (24/7).

Hilmar menambahkan, kehadiran Indonesia pada MACFEST membawa pesan semangat kebersamaan dan komitmen kerja sama serta untuk merekatkan interaksi antar masyarakat Melanesia di Indonesia dengan masyarakat di negara-negara Pasifik, terutama sub kawasan Melanesia.

Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia untuk terus memperkuat kerja sama dengan negara-negara Pasifik melalui visi Pacific Elevation. Selain itu juga akan semakin meningkatkan citra positif Indonesia sebagai negara majemuk yang mengedepankan nilai-nilai persatuan.

Dalam pertemuan bilateral dengan Menlu RI di Bali, 7 Desember 2022, pada kegiatan Indonesia-Pacific Forum for Development, Direktur Jenderal Melanesian Spearhead Group (MSG) menyampaikan undangan kepada Indonesia sebagai anggota asosiasi MSG untuk berpartisipasi pada MACFEST.

Hal yang sama juga diangkat oleh Wakil Perdana Menteri Vanuatu saat melakukan kunjungan kerja ke Jakarta pada Juni lalu. Tim Misi Kebudayaan Indonesia dari Papua akan membawakan lagu Papua Dalam Cinta ciptaan Pay yang dipopulerkan oleh grup asal Papua, Soa Soa dan juga lagu baru yang diciptakan oleh Stephen Wally berjudul Building a Bridge of Love.

Dari Nusa Tenggara Timur, Grup musik kampung Leisplang dari Maumere akan membawakan musik tradisional dengan tarian dan nyanyian dengan salah satu judul Gong Waning tentang gotong royong dan isu lingkungan. Pangung Budaya di Port Vila juga akan dimeriahkan oleh penampilan group tari asal Papua, Kasbi Dance. (Tim Kebudayaan)
Sumber : https://www.kemdikbud.go.id/

Rabu, 12 Juli 2023

Indonesia Terima 472 Koleksi Benda Bersejarah dari Pemerintah Belanda

  Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menerima 472 koleksi benda-benda bersejarah dari pemerintah Belanda. Penyerahan koleksi benda bersejarah ini diterima secara langsung oleh Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Hilmar Farid, dari Menteri Muda bidang Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan, Kerajaan Belanda, Gunay Uslu, di Museum Volkenkunde, Leiden, Belanda, pada Senin (10/7).


Pemerintah Indonesia menyambut baik penyerahan koleksi benda-benda bersejarah ini dan akan merawat koleksi-koleksi tersebut dengan hati-hati. “Indonesia, dalam hal ini Kemendikbudristek akan melakukan konservasi dan pemanfaatan terbaik untuk benda-benda budaya ini,” jelas Hilmar Farid.

Sebanyak 472 benda bersejarah yang diserahkan ini terbagi menjadi empat koleksi. Masing-masing terdiri dari sebuah Keris Puputan Klunkung dari Kerajaan Klungkung, Bali; empat arca era Kerajaan Singasari; 132 benda seni koleksi Pita Maha Bali; dan 335 harta karun jarahan Ekspedisi Lombok 1894.  

Empat arca era Kerajaan Singasari yang merupakan primadona dari abad ke-13 Masehi, selama ini tersimpan di Museum Volkenkunde, Leiden, Belanda. Empat arca ini berasal dari Candi Singasari yang didirikan untuk menghormati kematian Raja Kertanegara, dinasti terakhir Kerajaan Singasari. Empat arca tersebut adalah Durga, Mahakala, Nandishvara, dan Ganesha.

Sementara itu, 132 benda seni koleksi Pita Maha Bali antara lain karya lukisan, ukiran kayu, benda-benda perak, dan tekstil para maestro seniman yang tergabung di dalam kelompok seni Pita Maha. Salah satunya, Paguyuban seniman Bali yang didirikan pada 29 Januari 1936 oleh Tjokorda Gde Agung Sukawati, I Gusti Nyoman Lempad, Walter Spies, dan Rudolf Bonet.

Kemudian, 335 benda yang merupakan objek dari Puri Cakranegara, Lombok, sebelumnya tersimpan di Tropenmuseum, sedangkan Keris Puputan Klungkung sudah sejak lama menjadi koleksi Museum Volkenkunde, Leiden.  

Hilmar mengungkapkan, repatriasi benda bersejarah ini bukan sekadar memindahkan barang dari Belanda ke Indonesia, melainkan untuk mengungkap pengetahuan sejarah dan asal-usul benda-benda seni bersejarah yang selama ini belum diketahui masyarakat. "Jauh sebelum benda-benda tersebut kembali ke Indonesia, kedua komite repatriasi dari Indonesia dan Belanda bekerja sama melakukan serangkaian pertemuan dan diskusi, untuk membahas makna dari benda-benda tersebut bagi kedua bangsa, baik di masa lalu maupun di masa kini," ujarnya.

Hilmar menilai, kerja sama kedua negara dalam bidang repatriasi ini berkembang ke arah yang positif dengan mengembangkan program-program kerja sama museum dan penelitian yang melibatkan para ahli dari kedua negara, serta pengembangan program beasiswa bagi para sarjana yang melakukan penelitian di dalam bidang repatriasi benda kolonial. "Proyek repatriasi benda bersejarah ini adalah momentum penting untuk menumbuhkan saling pemahaman dan kesetaraan di antara kedua bangsa," ungkapnya.

Ketua Tim Repatriasi koleksi asal Indonesia di Belanda, di pimpin oleh I Gusti Agung Wesaka Puja dan Komite Repatriasi Benda Kolonial Belanda dipimpin oleh Lian Gongalvez-Ho Kang You. “Kami sudah memulai upaya repatriasi ini sejak dua tahun lalu. Kami terus menjalin komunikasi positif dan produktif guna melanjutkan kerja sama dan mendorong ikhtiar pengembalian benda-benda bersejarah dari Belanda ke Indonesia,” tutur I Gusti Agung Wesaka Puja.

Selain Hilmar, acara penyerahan benda bersejarah ini dihadiri juga Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda, Mayerfas; Ketua Tim Repatriasi Koleksi Asal Indonesia di Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja; Sekretaris Tim Repatriasi, Bonnie Triyana; perwakilan dari Kementerian Luar Negeri Belanda; serta sejumlah wartawan internasional dan para ahli sejarawan dan museum di Belanda.

Pada kesempatan ini, dilakukan juga penandatanganan dokumen pengaturan teknis dan Pengakuan Pengalihan Hak dari Kerajaan Belanda ke Republik Indonesia. 
Sumber : https://www.kemdikbud.go.id/

Rabu, 22 Maret 2023

Kemeriahan Pesta Pawai 42 Ogoh-Ogoh di Jembrana untuk Menyambut Hari Raya Nyepi Caka 1945

 


Menjelang hari raya Nyepi Caka 1945, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana mengadakan pawai 42 ogoh-ogoh. Sudah merupakan tradisi umat Hindu Bali Indonesia termasuk di Jembrana dengan pesta pawai 42 ogoh-ogoh untuk menyambut hari raya Nyepi Caka 1945.

Masyarakat Jembrana memadati dan melihat langsung pesta pawai 42 ogoh-ogoh sebelum melakukan ibadah puasa saat hari raya Nyepi Caka 1945.

Tentunya pesta pawai 42 ogoh-ogoh di Jembrana sangat menghibur dan memeriahkan sebelum merayakan Nyepi.

Acara pesta pawai 42 ogoh-ogoh dipelopori oleh Pasikian Yowana Kabupaten Jembrana bersama bersama Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak (IGTKI).

Lokasi pesta pawai 42 ogoh-ogoh yaitu di Simpang Surapati, Depan Kantor Bupati Jembrana, pada Jumat,17 Maret 2023.

Antusias masyarakat Jimbaran melihat pesta pawai 42 ogoh-ogoh terlihat ribuan penonton, para siswa TK dan PAUD yang didampingi oleh guru.

Pembukaan pesta pawai 42 ogoh-ogoh di Jembrana dilakukan oleh Staf Ahli Bupati Jembrana Bidang Ekonomi Pembangunan Dan Keuangan Ni Nengah Wartini bersama Jajaran Forkopimda.

"Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Jembrana, saya menyambut baik kegiatan ini, yang bisa menuangkan imajinasi ataupun penanaman tentang arti sebuah kesucian, sejak dini,"kata Staf Ahli Bupati Jembrana Ni Nengah Wartini.

Pesan dari Ni Nengah Wartini mewakili Pemkab Jembrana agar penanaman kesucian khususnya ajaran agama Hindu sejak dini.

Perlu diketahui juga bahwa Provinsi Bali merupakan penganut agama Hindu Bali terbesar di Indonesia.

Akulturasi budaya daerah dengan ajaran agama masih tetap diteruskan oleh masyarakat Bali.

sumber : https://www.klikpendidikan.id/

Minggu, 12 Maret 2023

Gita Bahana Nusantara Akan Tampil Kembali Di Istana Merdeka Tahun Ini

 


Gita Bahana Nusantara akan kembali tampil dalam perayaan HUT ke-78 Republik Indonesia di Istana Merdeka, 17 Agustus 2023 mendatang. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan, mempersiapkan talenta-talenta muda terbaik dari 34 provinsi yang akan menjadi anggota paduan suara dan orkestra Gita Bahana Nusantara (GBN) 2023.

Sebagai langkah awal, telah dilakukan rapat koordinasi dengan dinas-dinas penyelenggara audisi paduan suara di 34 Provinsi pada hari Selasa (7/3/2023) melalui ruang virtual. Rapat Koordinasi dibuka secara resmi oleh Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Irini Dewi Wanti. Dalam kesempatan tersebut, Irini Dewi Wanti menyampaikan bahwa GBN menjadi bentuk Indonesia mini dalam sebuah orkestra yang mengimplementasikan secara langsung nilai-nilai kehidupan bersama sebagai sebuah bangsa.

“Para peserta menjadi generasi muda yang bertemu dan bekerja sama mengemban tugas negara, yang menjadi masa depan bangsa,” ungkap Irini Dewi Wanti.

Turut hadir dalam rapat koordinasi tersebut, Kepala Biro Pengelolaan Istana, Sekretariat Presiden, Dharmastuti Nugroho, yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa Gita Bahana Nusantara selalu menjadi suguhan yang menarik dalam perayaan HUT RI di Istana Merdeka setiap tahunnya.

Lebih lanjut Kepala Biro Pengelolaan Istana menyampaikan  bahwa  kehadiran Gita Bahana Nusantara dalam HUT ke-78 RI  mendatang diharapkan juga dapat memberikan suguhan yang lebih segar dengan warna baru. Terlebih, jika sesuai rencana, perayaan HUT RI ke-78 mendatang akan menjadi perayaan HUT RI terakhir yang diselenggarakan di Istana Merdeka Jakarta.

Mengawali pelaksanaan GBN 2023, sebagai tahap awal akan diselenggarakan audisi paduan suara dan orkestra Gita Bahana Nusantara melalui seleksi terbuka yang akan diumumkan melalui saluran media sosial Ditjen Kebudayaan, Kemendikbudristek maupun Pemerintah Daerah.

Penyelenggaraan audisi akan diselenggarakan pada bulan Mei-Juli 2023. Pada kesempatan yang sama, juga akan diperkenalkan logo khusus menyambut 20 tahun GBN pada tahun 2023 ini. Selama 20 tahun penyelenggaraan GBN diharapkan menjadi wahana presentasi artistik yang mendendangkan kebinekaan Indonesia.

Sumber : https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/

Senin, 06 Maret 2023

Kemendikbudristek Kembali Gelar Kompetisi Film Pendek 2023 “Layar Indonesiana”

Menyambut Hari Film Nasional yang diperingati setiap 30 Maret, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media kembali menggelar Kompetisi Produksi Film Pendek dengan nama “Layar Indonesiana”. Tahun 2023 ini, merupakan kali ketiga bagi Kemendikbudristek menyelenggarakan Kompetisi Produksi Film Pendek.


Direktur Perfilman Musik dan Media Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra mengatakan jika program kompetisi ini merupakan wadah bagi sineas tanah air, bahkan membuka peluang bagi bakat-bakat baru di dunia film Indonesia. "Program Layar Indonesiana ini  merupakan wadah persemaian bakat-bakat baru perfilman yang menopang regenerasi sineas nasional. Juga merupakan wujud dukungan nyata dari pemerintah untuk melahirkan karya film yang semakin diakui dunia," kata Mahendra dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (2/3).

Sejak 2021, setiap tahunnya kompetisi ini diikuti oleh lebih dari 300 proposal film, dan hanya 10 proposal film terbaik yang berhak mendapatkan fasilitas dana produksi, mentoring dari filmmaker nasional maupun internasional.

Pendaftaran peserta Layar Indonesiana akan mulai dibuka pada 6 Maret 2023 hingga 1 Mei 2023. Pendaftaran dapat diakses melalui tautan https://ringkas.kemdikbud.go.id/LayarIndonesiana2023. Adapun proses penyaringan proposal nantinya akan dikurasi menjadi 25 proposal terpilih yang nantinya akan mengikuti Short Course bersama New York Film Academy.

Hasil dari short course dan tahap pitching ini akan tersaring menjadi 10 proposal yang akan diberikan fasilitasi dan diberikan pendampingan. Sebelum masuk pada proses produksi, produser proposal film yang terpilih akan mengikuti Workshop Perfilman dengan didampingi oleh mentor terbaik.

Proses seleksi kompetisi ini melibatkan kurator dari sineas profesional di antaranya sutradara Ifa Isfansyah, penulis naskah, Rahabi Mandra, produser dan pegiat festival film, Rina Damayanti dan produser Yulia Evina Bara.
 
Ifa menerangkan jika kompetisi ini dapat diikuti oleh sineas di seluruh Indonesia tidak hanya berpusat di ibu kota. "Kami berharap, Layar Indonesiana ini dapat menjadi jalan pembuka bagi sineas berbakat untuk muncul ke permukaan dan menjadi awal dari lahirnya karya hebat ke depan," ujar Ifa.

Untuk mewujudkan penguatan program Layar Indonesiana, hasil produksi film Layar Indonesiana ini nantinya akan diputar perdana dalam ajang Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) 2023 yang akan digelar pada 25 November hingga 2 Desember 2023. Hal ini sebagai upaya mendorong distribusi film pendek ke berbagai festival film nasional maupun internasional.

Selain kompetisi, peringatan Hari Film Nasional 2023 juga akan dimeriahkan dengan Media Gathering & Screening yang dilanjutkan dengan Roadshow Perfilman di 3 kota, yaitu Palu, Samarinda, dan Jambi. Selanjutnya akan ada Webinar NGOBRAS (Ngobrol Santai) yang membahas topik menarik seputar produksi film pendek yang akan dilaksanakan secara daring agar terjangkau oleh semua sineas dan komunitas film di seluruh Indonesia. (Denis/Editor : Seno)




Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi