Jumat, 21 Oktober 2022

Kemenparekraf Dorong Peningkatan Kualitas Desa Wisata di Tegal Jateng

 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Bapatekraf) mendorong peningkatan kualitas desa wisata di Tegal, Jawa Tengah, dengan menggelar Sosialisasi Peningkatan Kualitas Pengelolaan Desa Wisata di Kota Tegal pada Rabu (12/10/2022) di Premier Hotel Tegal, Kota Tegal, Jawa Tengah.

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf Vinsensius Jemadu dalam keterangannya, Rabu (19/10/2022) mengatakan pengembangan desa wisata di Tegal bertujuan untuk mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik sejalan dengan Nawacita Presiden Joko Widodo.

"Kemenparekraf berkomitmen untuk mendorong implementasi pariwisata berbasis masyarakat melalui pengembangan desa wisata. Potensi 3A di Kota Tegal sangat luar biasa hal ini bisa menjadi modal utama dalam pengembangan desa wisata,” ujar Vinsensius.

Vinsensius menjelaskan Kemenparekraf telah melaksanakan berbagai program pengembangan desa wisata yang telah dilakukan untuk mempercepat pembangunan desa, mendorong transformasi sosial, budaya dan ekonomi desa, mendukung pemerintah daerah yang berkomitmen dalam mengembangkan desa wisata. Hal ini untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, memberantas kemiskinan, mengatasi pengangguran, melestarikan alam, lingkungan dan sumber daya, serta memajukan kebudayaan setempat.

Kemudian, Direktur Pengembangan Destinasi I Kemenparekraf/Baparekraf Wawan Gunawan menambahkan destinasi wisata alam, budaya, dan buatan di Kota Tegal sangat mempesona dan mudah dijangkau dari Jakarta melalui Tol Cipali. Sehingga, pengembangan potensi desa wisata yang ada di Kota Tegal perlu didorong ke arah yang lebih baik sehingga minat wisatawan berkunjung ke Tegal bisa meningkat.

"Kita juga perlu meningkatkan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi dalam upaya meningkatkan pengelolaan desa wisata yang ada di Tegal," kata Wawan.

Wawan menuturkan dibutuhkan kolaborasi dan sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk langkah meningkatkan pembangunan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di Desa Wisata Kota Tegal. 

“Sekarang sudah terjadi perubahan paradigma pariwisata dari quantity tourism ke quality tourism. Langkah pertama yang perlu kita lakukan adalah memetakan potensi (unique selling point), selain itu sinergi antara pemerintah pusat dan daerah serta pentahelix harus terus dilakukan untuk mencapai desa wisata yang bekualitas," katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih mengungkapkan potensi destinasi di Kota Tegal sangat beragam. Namun demikian perlu ada peningkatan dukungan dengan edukasi sadar wisata kepada masyarakat untuk menggali potensi yang telah ada.

"Kampung tematik perlu dikembangkan di kawasan Kota Tegal, namun harus didukung dengan edukasi sehingga ketika ada wisatawan yang datang akan terlayani dengan baik. Pelatihan dan sosialisasi seperti ini menjadi relevan, karena dalam pengembangan desa wisata pemerintah daerah tidak bisa sendiri, perlu ada kolaborasi dengan pihak lain sehingga pengembangan desa wisata atau kampung wisata di Kota Tegal menjadi lebih optimal,” kata Faqih.

Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Tegal Ikrar Yuswan Apendi menyampaikan pihaknya siap berkolaborasi dengan Kemenparekraf untuk mengembangkan potensi desa wisata di Tegal secara maksimal. 

“Kami mendukung acara Sosialisasi Peningkatan Kualitas Pengelolaan dan Jejaring Desa Wisata di Kota Tegal ini karena merupakan salah satu upaya kolaborasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dalam memajukan pariwisata nusantara khususnya pariwisata Kota Tegal. Ini diharapkan menghasilkan strategi bagi pokdarwis dalam memajukan pariwisata dan mendukung peningkatan ekonomi masyarakat Kota Tegal. Sektor pariwisata ini seperti kita ketahui dapat meningkatkan devisa dan mendorong peningkatan penyerapan tenaga kerja," ujar Ikrar.

Semoga bermafaat sahabat gtkpaudkotabkl

Menparekraf Ajak UMKM di Desa Tenjolaya Sukabumi Perkuat Digitalisasi

 Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak para pelaku UMKM yang ada di Desa Tenjolaya, Sukabumi, Jawa Barat untuk memperkuat kemampuan digitalisasi agar bisa memperluas pasar sehingga berdampak pada permintaan produk dan penciptaan lapangan kerja baru dan berkualitas.

Hal tersebut disampaikan Menparekraf Sandiaga usai meninjau Pabrik Air Minum di Tenjolaya, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (20/10/2022).

"Kita melihat dengan adanya Pabrik Air Gunung Salak ini bisa mendukung peningkatan jumlah lapangan kerja. Ada sekitar 150 tenaga kerja yang ada di sini dari tahun 2002. Tapi kalau kita lakukan digitalisasi melalui tata kelola ekonomi digital, ini tentunya akan lebih bisa membuka peluang usaha dan produk-produk yang lebih bermutu kedepan. Dan akhirnya kebangkitan ekonomi kita bisa terasa juga," kata Menparekraf Sandiaga.

Desa Tenjolaya dikaruniai sumber daya alam yang indah dan juga melimpah. Terlihat dari debit air yang mencapai 500 liter/detik. Potensi ini dikatakan Menparekraf Sandiaga dapat dioptimalkan sebagai produk ekonomi kreatif yang akan menopang subsektor kuliner. 

"Kadang kita terlupa bahwa produk ekonomi kreatif, baik itu kuliner yang beragam itu membutuhkan dukungan air minum. Jadi saya menitipkan pesan untuk kita bersama-sama memanfaatkan sumber daya alam ini, tingkatkan sumber daya manusianya, sehingga kita bisa menciptakan produk-produk yang berkualitas dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya. Dan tentunya menjadi penggerak ekonomi berbasis pedesaan," ujarnya.

Ekonomi berbasis pedesaan yang diperkuat dengan ekosistem digital diyakini bisa menjadi solusi dalam menghadapi fenomena resesi yang akan terjadi di tahun 2023.

"Sebanyak 82 persen ekonomi dunia diprediksi akan masuk ke zona resesi tahun depan. Tapi Indonesia diyakini tidak akan mengalami krisis tahun depan. Proyeksi ini harus diwujudkan, jangan terlena tapi kita perkuat dengan ekonomi domestik kita terutama penguatan di sisi UMKM. Karenanya kita perlu bekerja lebih keras lagi dan sesuai dengan identitas bangsa kita yaitu gotong royong," ujarnya.

Turut mendampingi Menparekraf Sandiaga Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital Kemenparekraf/Baparekraf Yuana Rochma Astuti dan General Manager PT. Air Gunung Salak, Solihin.


Kamis, 20 Oktober 2022

Momentum Hari Museum Indonesia, Ditjen Kebudayaan Luncurkan Tiga Museum Baru


Bertepatan pada Hari Museum Indonesia yang jatuh pada 12 Oktober 2022, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan, meluncurkan tiga museum baru secara serentak melalui teleconference, yakni Museum Batik Indonesia (Jakarta), Museum Situs Song Terus (Pacitan), dan Museum Situs Semedo (Tegal). Peluncuran tiga museum ini diharapkan menjadi sumber belajar sekaligus sumber inspirasi.

Pada kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, mengucapkan terima kasih kepada para pengelola museum yang ada di Indonesia, yang telah gigih mengembangkan museum sebagai sarana edukasi dan budaya bagi masyarakat.

“Ingin sekaligus mengucapkan selamat Hari Museum Indonesia, terutama kepada para pengelola museum yang gigih. Mereka biasanya tidak muncul di permukaan dan hanya di belakang layar, namun kontribusi beliau-beliau ini pada sektor museum kita sangat luar biasa,” ujarnya saat peluncuran awal di Museum Batik Indonesia, TMII pada Kamis (12/20/22).

Hilmar Farid mengingatkan, museum sebagai sarana belajar sejatinya perlu dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat. Dengan adanya Museum Batik, Museum Situs Song Terus, dan Museum Situs Semedo setidaknya menambah pengetahuan dan ilmu baru yang bisa dimanfaatkan.

“Kita berharap anak-anak yang berada di wilayah tersebut bisa menjadikan museum sebagai sumber belajar yang tidak ada habisnya,” tambahnya.

Sementara itu Bupati Tegal, Umi Azizah menyambut baik dan mengapresiasi kebijakan Kemendikbudristek yang telah menghadirkan Museum Situs Semedo sebagai pusat informasi kepurbakalaan. Ia mengatakan, selain menjadi destinasi wisata unggulan, nantinya diharapkan Museum Situs Semedo menjadi bagian dari konservasi dan pelesarian kebudayaan di Tegal. Ia pun mendorong warga sekitar untuk turut meningkatkan perekonomian melalui aktivitas kebudayaan.

Lebih lanjut Direktur Pelindungan Kebudayaan, Irini Dewi Wanti, melaporkan, saat ini terdapat 11 museum yang dibangun dan dikelola oleh Kemendikbudristek melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan. Tujuh di antaranya akan diserahkan pengelolaannya ke pemerintah provinsi, sedangkan Museum Batik Indonesia, Museum Situs Song Terus, Museum Situs Semedo, dan Museum KH. Hasyim Asy’ari akan dikelola Ditjen Kebudayaan. Selanjutnya, empat museum tersebut akan berada di bawah pengelolaah Badan Layanan Umum (BLU) Museum dan Cagar Budaya, Kemendikbudristek.

“Dalam peringatan Hari Museum Indonesian ini, museum-museum ini akan melayanan masyarakat sebagai ruang publik. Diharapkan masyarakat juga dapat berpartisipasi kegiatan di museum,” tukasnya.

Semoga bermanfaat sahabat gtkpaudkotabkl

Teknologi Digital dalam Pembelajaran

Oleh : Wibowo Mukti, S.Kom., M.Si.

KONTEN DIGITAL

Konten Digital dalam membangun ekosistem digital tentunya juga didukung dengan perilaku internet sehat, kedua hal ini menjadi penting dan tak bisa terpisahkan. Internet telah membuka berbagai pintu informasi yang berisi berbagai konten, baik konten positif dan konten negatif. Bila kita tidak memiliki bekal dalam cara pemanfaatannya maka internet akan menjadi momok bagi penggunanya.

Oleh karena itu pembekalan dan menciptakan konten positif menjadi penting, memberikan edukasi berkesinambungan kepada setiap pengguna dan konten kreator, agar memiliki literasi yang baik dalam menggunakan teknologi digital, menjadikan internet sebagai bagian dari perangkat pembelajaran yang efektif dan positif.

Konten digital akan berperan seperti mata uang dalam sebuah lingkungan digital sosial pendidikan, berbagai komunikasi akan diwakilkan dengan cara memutar atau memanfaatkan sebuah konten digital. Tentunya mode pengiriman konten digital kedepan akan menjadi lebih mudah, lebih murah, lebih cepat dan lebih bervariatif seiring dengan berkembangnya atau meningkatnya kapasitas (bandwidth), gawai yang lebih inovatif, dan juga mudahnya mendapatkan aplikasi serta ruang penyimpanan berbasis awan.

Ekspektasi generasi masa kini akan berbeda dengan generasi sebelumnya, mereka akan membutuhkan praktik berbagi pengalaman melalui konten digital termasuk konten pembelajaran, berbagai media komunikasi digital akan menjadi lebih kaya dengan sumber ilmu serta konten digital. Di lain sisi, perangkat pendukung pembuatan konten kreatif dalam bentuk digital juga menjadi banyak pilihannya dan bersifat adaptif dengan kebutuhan pengguna maupun kebutuhan media distribusinya, kita juga sudah banyak menyaksikan bagaimana masyarakat pendidikan membuat berbagai konten digital lalu mendistribusikan secara masif, hebatnya konten yang dibuat dapat melintasi batas bahasa, batas budaya, batas usia dan batas-batas lain.

Oleh karena itu perlu disadari betul bagaimana konten digital saat ini dapat merubah berbagai karakter pada peserta didik bahkan sampai ke guru, seharusnya kedepan para pembuat konten digital harus menyadari dan semakin ter literasi untuk dapat melakukan kontrol kualitas secara mandiri dalam menciptakan, memproduksi, mendistribusikan, maupun mengkonsumsi konten digital.

Beberapa hal sudah berubah secara mendasar, ditandai dengan beberapa tantangan yang timbul disebabkan oleh konten digital yang mempengaruhi pada kehidupan, termasuk dalam pembelajaran. Berikut adalah beberapa tantangan yang harus dihadapi ketika individu memperoleh pengalaman dari kebanyakan orang yang berinteraksi dengan konten digital.

Tantangan yang pertama adalah bagaimana kita memahami lalu menyikapi nilai-nilai yang terkandung dalam pengalaman orang lain yang dibagikan melalui konten digital. Apakah interaksi dengan konten digital itu sudah dirasa menarik, mendidik dan berguna? Apakah sudah sesuai dengan kebutuhan? Apakah konten tersebut selanjutnya akan digunakan untuk referensi dalam melakukan proses pembelajaran? dan seterusnya. Dalam kita melakukan pemahaman dan memberikan nilai-nilai pada konten digital tersebut, individu atau pengguna perlu menetapkan indikator-indikator sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya dalam dirinya.

Tantangan yang kedua adalah bagaimana membuat metadata konten digital yang terintegrasi dengan konten dan tentunya juga metadata yang tervalidasi. Metadata awal akan diperoleh dari pembuat konten, lalu selanjutnya dapat dapat ditambahkan dari berbagai sumber yang memiliki pengalaman dan keterikatan yang sama dengan konten digital tersebut, seperti dari para pengguna, dari distributor informasi dan masukan metadata dari komunitas yang memiliki visi dan tujuan yang sama dengan pembuat konten.

Tantangan yang ketiga adalah bagaimana membuka akses konten digital dalam mengunggah maupun mengunduh, cara-caranya tentu harus disesuaikan betul dengan kebutuhan dan kemampuan user. Harus menjadi sesuatu yang memang sesuai dengan kebutuhan personal, responsif dan adaptif.

Keempat adalah bagaimana memanfaatkan konten digital yang dapat dikolaborasikan/ digabungkan dengan konten digital lain baik secara format, konteks, bahasa, musik, dan teks, lalu selanjutnya konten digital itu menjadi konten digital baru yang dapat meningkatkan kreatifitas, interaktivitas, menumbuhkan pembelajaran positif dan konstruktif yang tentunya tidak melanggar hak cipta.

Tantangan selanjutnya adalah, kesenjangan sosial yang terbentuk berdasarkan tingkat kemampuan ekonomi, sehingga mengakibatkan kebiasaan atau budaya yang berbeda terhadap cara mengakses informasi dalam bentuk konten digital, ditambah dengan kesenjangan literasi digital, dimana ini akan mempengaruhi cara-cara dalam mendapatkan konten digital dalam pembelajaran.

MEDIA DIGITAL

Ketergantungan kehidupan pada media digital menjadi sesuatu yang berkembang sangat pesat, berbagai aspek kehidupan sudah terdistrupsi oleh konten digital, mulai dari pekerjaan, kesehatan, kehidupan sosial dan termasuk pendidikan. Transformasi kepada sesuatu dalam bentuk digital, yang kali ini dikenalkan oleh teknologi, sudah banyak merubah cara kita menghasilkan, mendistribusikan dan meliterasi dengan memanfaatkan konten digital. Teknologi berhasil merubah format informasi ke dalam format digital, hal ini menyebabkan perubahan pada berbagai media yang digunakan.

Dalam media digital, beberapa tipe konten digital dapat dijadikan menjadi satu dalam sebuah layanan, seperti konten dalam bentuk tulisan, konten audio, konten video, konten multimedia dan beberapa konten digital lainnya. Teknologi mobile digital memungkinkan pengguna untuk mengirimkan berbagai informasi digital dari mana saja dan kapan saja, serta dapat menghubungkan ke dalam media sosial para pengguna. Salah satu media digital yang saat ini menjadi istilah populer yaitu dikenal dengan istilah “platform”, platform merupakan tempat bernaungnya berbagai aplikasi dalam satu lingkungan atau tempat.

Teknologi digital sangat mempengaruhi keaktifan individu untuk menghasilkan atau produksi konten digital, hal lain juga adalah bahwa proses kolaborasi antar pengguna teknologi, dimana konten menjadi poin kunci bagi berkembangnya sebuah platform pendidikan. Teknologi digital terus memanjakan pengguna dengan dengan berbagai fasilitas aplikasi gratis dan juga nyaman, kebanyakan layanan digital adalah bersifat interaktif dan kolaboratif serta dapat melibatkan banyak pemangku kepentingan, pendidik dan tenaga pendidik dimungkinkan menjadi content creator lalu melakukan distribusi konten digital sesuai dengan keinginannya. Sharing content atau berbagi materi saat ini sudah menjadi budaya, individu sudah membiasakan diri untuk saling berbagi dan beranggapan konten yang dibagikan akan menjadi sesuatu yang berguna bagi pengguna lain dan komunitas pendidikan.

SKILL DIGITAL

Kemampuan secara teknik bagi para pengguna teknologi digital sangatlah penting, mengingat teknologi berkembang sangat cepat dan juga berkembang sepanjang waktu, apa yang anda pelajari sekarang, mungkin saja dalam waktu yang dekat tidak berlaku lagi dan harus diperbaharui pengetahuannya, hal ini berlaku juga pada teknologi yang digunakan pada pembelajaran.

Kemampuan – kemampuan digital yang harus dimiliki diantaranya, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi atau kesadaran akan kegunaan teknologi digital, mulai dari cara penggunaan, kelebihan dan kekurangan dari teknologi yang akan digunakan. Setiap pengguna harus memiliki kemampuan ini dan memiliki jawaban atau solusi apabila terjadi kendala, karena setiap penggunaan teknologi digital khususnya penggunaannya pada pembelajaran, memiliki pola penggunaan yang unik dan berbeda-beda, hal ini akan mengakibatkan perbedaan pula pada cara pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran.

Kemampuan selanjutnya adalah kemampuan dalam membuat konten digital, dimana konten-konten ini yang nantinya digunakan dalam setiap pembelajaran atau dibagi untuk dikolaborasikan oleh user lain dalam proses pembelajaran. Kemampuan lain adalah kemampuan untuk melakukan analisis data dan kemampuan pencarian konten digital, ini dapat membantu pengguna dalam berpikir kritis melihat suatu masalah dalam pembelajaran, lalu menentukan prioritas pilihan kebutuhan akan konten digital yang akan digunakan, serta menentukan pemilihan konten digital yang tepat dalam implementasi pembelajaran.

Kemampuan sosial digital, dalam hal ini dapat digunakan dalam mengembangkan komunitas digital, dimana perannya dapat memotivasi anggota komunitas, memberikan solusi masalah digital, dan dapat memberikan masukan untuk menentukan kebijakan-kebijakan dalam pemanfaatan teknologi digital pada pembelajaran.

KOMUNITAS DIGITAL

Komunitas digital terbentuk berawal dari beberapa kesamaan pengalaman pengguna dalam memanfaatkan teknologi digital baik media atau konten, interaksi dan komunikasi yang intens dalam membahas permasalahan lalu mencari solusi bersama antar pengguna teknologi digital, maka terbentuk sebuah jaringan secara daring, yang pada ujungnya mengerucut menjadi komunitas digital dengan visi dan misi yang sama. Komunitas digital memiliki kelebihan yang potensial diantaranya dapat memberikan rasa kebersamaan atau kesatuan, dan dapat menjadi tempat konfirmasi berbagai masalah dan solusi, sehingga secara yakin para pengguna dapat mengadopsi teknologi digital untuk diterapkan dalam pemanfaatan pembelajaran.

Di setiap kesempatan diskusi dalam sebuah komunitas, dapat dimunculkan tema-tema terkini yang memiliki relasi kuat terhadap pemanfaatan teknologi digital pada pembelajaran, dari diskusi ini dimungkinkan akan mendapatkan berbagai masukan penting yang nantinya dapat diimplementasikan oleh anggota komunitas, sehingga komunitas terus hidup dan berkembang secara konstruktif.

KEPEMIMPINAN DIGITAL DAN TRANSFORMASI DIGITAL

Transformasi digital bukanlah hanya sekedar mengganti perangkat lama anda ke perangkat baru dengan teknologi terkini, tapi juga bagaimana pengguna yang terlibat untuk memahami, lalu memanfaatkan teknologi digital dalam setiap aktivitas kesehariannya termasuk kedalam proses pembelajaran. Transformasi juga akan merubah cara memimpin didalam sebuah organisasi dan memungkinkan pengguna melakukan berbagai percobaan dalam proses penyesuaian penggunaan teknologi digital tersebut, lalu kedepannya akan dilakukan berbagai penyesuaian strategi kerja atau proses dalam pembelajaran secara berkelanjutan.

Transformasi digital adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar lagi, ini bagai sebuah pertarungan dimana yang cepat melakukan adopsi dan melakukan penyesuaian akan berhasil dalam melakukan transformasi tersebut, namun di lain sisi apabila transformasi ini ditunda atau terlebih lagi tidak dihiraukan, maka organisasi dan pelakunya akan tertinggal dan tidak dapat bersaing.

Peran pemimpin menjadi penting, pemimpin harus cepat tanggap bereaksi terhadap berbagai kebaruan teknologi digital, lalu dengan cepat membuat keputusan dalam menghadapinya, melakukan berbagai literasi digital yang diperlukan bagi organisasinya. Pemimpin tidak lagi menggunakan berbagai instrumen yang lama, rumit, lambat merespons, dan melakukan berbagai pembatasan-pembatasan dalam pekerjaan serta membutuhkan waktu yang lama menghasilkan sebuah keputusan dalam menentukan kebijakan. Pemimpin dalam proses transformasi digital juga harus mampu menyakinkan dan memotivasi setiap individu yang ada di organisasinya, bahwa mereka mampu menjalankan transformasi tersebut, dilanjut dengan stimulasi intelektual yang dapat menghasilkan cara pandang baru pada pola kerja di organisasi.

Transformasi sedianya dapat memberikan solusi dari berbagai kesenjangan, menghilangkan kendala-kendala yang disebabkan oleh pola lama, lalu memanfaatkan teknologi dan menghasilkan sebuah nilai tambah yang positif dari sebuah proses pembelajaran mulai hulu sampai dengan hilir, sehingga mendapatkan sebuah pengalaman baru bagi para pelaku dan pengguna teknologi digital.

Merubah atau menyesuaikan visi misi dalam organisasi dapat membantu percepatan transformasi digital, sebuah organisasi dapat mengidentifikasi lebih awal ancaman yang dihadapi dan juga peluang yang perlu dijalani oleh setiap individu didalam organisasi. Di Dalam prosesnya, nanti akan ada sekelompok individu dalam organisasi yang memiliki kemampuan lebih unggul dalam menguasai teknologi digital, dimana selanjutnya kelompok tersebutlah yang akan menjadi lokomotif perubahan dan melakukan advokasi terhadap berbagai penyesuaian dan pembelajaran teknologi digital. Kelompok yang memiliki kemampuan lebih terhadap teknologi digital, nantinya akan menjadi tim yang dengan cepat akan membantu memetakan arah kerja, lalu akan meretas berbagai hambatan-hambatan dalam organisasi, bekerja lintas substansi atau fungsi di dalam organisasi, cara kerja seperti ini akan menjadi pola kerja yang baru dan dapat memberikan solusi lintas substansi / fungsi.

Dalam proses transformasi, organisasi sudah menetapkan beberapa objektif dengan beberapa poin kunci (key result), dengan panduan inilah organisasi dapat mengukur tingkat keberhasilan dari transformasi digital yang sedang dilakukan. Setiap kendala yang terjadi dilakukan evaluasi, dan setiap keberhasilan dapat di replikasi lalu ditingkatkan pada skala yang lebih luas. \

Semoga bermanfaat sahabat gtkpaudkotabkl.

Merespon Tantangan Penguasaan Teknologi Pembelajaran Lewat Program PembaTIK Tahun 2022

 


Teknologi mengalami perkembangan pesat saat ini khususnya di sektor pendidikan. Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus berkomitmen mendorong diseminasi pemanfaatan teknologi pembelajaran melalui layanan platform teknologi melalui Sahabat Rumah Belajar, guru-guru terlatih yang diharapkan menjadi penggerak pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran melalui program peningkatan kompetensi berkelanjutan.

Salah satu bentuk program peningkatan kompetensi  pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang diinisiasi oleh Pusdatin sejak Tahun 2017 yakni Program Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK). Di tahun 2022, Program PembaTIK dimulai pada bulan Juni diikuti oleh 29.539 guru yang telah mengikuti seleksi secara berjenjang (levelling) dimulai dari Level 1: Literasi, Level 2: Implementasi, Level 3: Kreasi, hingga Level 4: Berbagi dan Berkolaborasi.

“Program PembaTIK sejatinya bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru-guru dalam penguasaan teknologi informasi dan komunikasi melalui bimbingan teknis yang sudah disiapkan, harapannya dapat terbangun model pembelajaran yang relevan, inovatif, dan sesuai dengan kebutuhan para peserta dan kebutuhan masa kini dan masa depan,” ungkap Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Ir. Suharti, M.A., Ph.D., saat membuka secara resmi acara Kuliah Umum PembaTIK Level 4 yang dilaksanakan secara daring, pada Selasa (11/10).

Suharti juga mendorong adanya kontribusi nyata dari para peserta PembaTIK Level 4 Berbagi dan Berkolaborasi melalui pemanfaatan Rumah Belajar dan platform teknologi yang telah dikembangkan oleh Kemendikbudristek. “Ibu dan Bapak adalah calon Duta Teknologi Nasional. Kiranya kuliah umum yang akan diikuti dapat meningkatkan kemampuan untuk berbagi karya yang dimiliki baik melalui tulisan, media pembelajaran, dan video yang dapat ibu dan bapak bagikan melalui media sosial masing-masing,” tekan Suharti.

Senada dengan itu, Kepala Pusdatin Muhammad Hasan Chabibie, mengatakan bahwa situasi pandemi di 2 tahun terakhir menjadi pengalaman yang mengajarkan bahwasanya peran teknologi menjadi penting dan sebuah keniscayaan. “Melalui tema yang diusung di Kuliah Umum Level 4 yakni Berkolaborasi dan Bertransformasi Menumbuhkan Ekosistem Digital Menuju Merdeka Belajar kiranya menjadi ruang saling berbagi ilmu dan pengetahuan di bidang teknologi pembelajaran yang akan diimplementasikan di unit kerja masing-masing. Selain itu disandingkan dengan optimalisasi Kurikulum Merdeka harapannya akan menjadi sarana untuk melakukan lompatan peningkatan kualitas pendidikan Indonesia di masa mendatang,” tandas Hasan.

Ruang Kreativitas Pemantik Semangat Berbagi dan Berkolaborasi

Kuliah Umum Level 4: Berbagi dan Berkolaborasi yang diselenggarakan secara daring pada tanggal 11-12 Oktober 2022 bertujuan untuk membekali guru-guru peserta PembaTIK Level 4 dan masyarakat secara luas terkait kompetensi berbagi dan berkolaborasi dalam penerapan pembelajaran berbasis TIK melalui berbagai kanal media.

Di dalam pembekalan tersebut peserta akan mendapatkan materi dari narasumber yang berkompeten dalam bidang TIK yakni (1) materi tentang Kolaborasi dan Transformasi Guru dalam Ekosistem Digital yang disampaikan oleh Eko Indrajit; (2) materi Komunitas Belajar dan Pelatihan Mandiri oleh Hairun Nissa; (3) materi Platform Teknologi Kemendikbudristek oleh Wibowo Mukti; dan (4) materi Public Speaking oleh Nino Budiyanto.

Sebagai informasi, Level 4: Berbagi dan Berkolaborasi akan diikuti oleh 30 peserta terpilih terbaik yang telah lolos seleksi Level 1, 2, dan 3 dari berbagai provinsi di Indonesia, untuk selanjutnya akan dibekali kompetensi berbagi dan berkolaborasi dalam penerapan pembelajaran berbasis TIK melalui berbagai kanal media pada tanggal 11 – 31 Oktober 2022.

Adapun program PembaTIK tahun 2022 diselenggarakan sebagai rangkaian kegiatan dalam menyambut Hari Guru Nasional (HGN) yang akan diperingati setiap tanggal 25 November. Pada peringatan HGN tahun 2022 para peserta terbaik akan diumumkan dalam acara Anugerah Kihajar 2022.

semoga bermanfaat sahabat gtkpaudkotabkl.