Bertepatan pada Hari Museum Indonesia yang jatuh pada 12 Oktober 2022, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan, meluncurkan tiga museum baru secara serentak melalui teleconference, yakni Museum Batik Indonesia (Jakarta), Museum Situs Song Terus (Pacitan), dan Museum Situs Semedo (Tegal). Peluncuran tiga museum ini diharapkan menjadi sumber belajar sekaligus sumber inspirasi.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, mengucapkan terima kasih kepada para pengelola museum yang ada di Indonesia, yang telah gigih mengembangkan museum sebagai sarana edukasi dan budaya bagi masyarakat.
“Ingin sekaligus mengucapkan selamat Hari Museum Indonesia, terutama kepada para pengelola museum yang gigih. Mereka biasanya tidak muncul di permukaan dan hanya di belakang layar, namun kontribusi beliau-beliau ini pada sektor museum kita sangat luar biasa,” ujarnya saat peluncuran awal di Museum Batik Indonesia, TMII pada Kamis (12/20/22).
Hilmar Farid mengingatkan, museum sebagai sarana belajar sejatinya perlu dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat. Dengan adanya Museum Batik, Museum Situs Song Terus, dan Museum Situs Semedo setidaknya menambah pengetahuan dan ilmu baru yang bisa dimanfaatkan.
“Kita berharap anak-anak yang berada di wilayah tersebut bisa menjadikan museum sebagai sumber belajar yang tidak ada habisnya,” tambahnya.
Lebih lanjut Direktur Pelindungan Kebudayaan, Irini Dewi Wanti, melaporkan, saat ini terdapat 11 museum yang dibangun dan dikelola oleh Kemendikbudristek melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan. Tujuh di antaranya akan diserahkan pengelolaannya ke pemerintah provinsi, sedangkan Museum Batik Indonesia, Museum Situs Song Terus, Museum Situs Semedo, dan Museum KH. Hasyim Asy’ari akan dikelola Ditjen Kebudayaan. Selanjutnya, empat museum tersebut akan berada di bawah pengelolaah Badan Layanan Umum (BLU) Museum dan Cagar Budaya, Kemendikbudristek.
“Dalam peringatan Hari Museum Indonesian ini, museum-museum ini akan melayanan masyarakat sebagai ruang publik. Diharapkan masyarakat juga dapat berpartisipasi kegiatan di museum,” tukasnya.
Semoga bermanfaat sahabat gtkpaudkotabkl
Tidak ada komentar:
Posting Komentar