Kamis, 16 Juli 2020

MENGAJAR DARING, KENAPA TIDAK ?



Sumber:http://beritamagelang.id/kolom/dinamika-pembelajaran-daring-di-tengah-pandemi-covid-19
Penulis:MUJIONO
RPP terkait:RPP SISTEM KEMUDI SEPEDA MOTOR

Meskipun persebaran virus Corona yang massif di berbagai negara, memaksa kita untuk melihat kenyataan bahwa dunia sedang berubah. Perubahan itu mengharuskan kita untuk bersiap diri, merespon dengan sikap dan tindakan sekaligus selalu belajar hal-hal baru. Indonesia tidak sendiri dalam mencari solusi bagi peserta didik agar tetap belajar dan terpenuhi hak pendidikannya. Indonesia juga menghadapi beberapa tantangan nyata yang harus segera dicarikan solusinya: (1) ketimpangan teknologi antara sekolah di kota besar dan daerah, (2) keterbatasan kompetensi guru dalam pemanfaatan aplikasi pembelajaran, (3) keterbatasan sumberdaya untuk pemanfaatan teknologi pendidikan seperti internet dan kuota, (4) relasi guru-murid-orang tua dalam pembelajaran daring yang belum integral.[1] 

Pembelajaran online harusnya dilakukan, tidak hanya memindah proses tatap muka menggunakan aplikasi digital, dengan disertai tugas-tugas yang menumpuk. Ilmu teknologi pendidikan mendesain sistem agar pembelajaran online menjadi efektif, dengan mempertimbangkan tujuan pendidikan secara khusus. Prinsip-prinsip pemanfaatan teknologi yang harus menjadi acuan guru dalam meamanfaatkan teknologi yaitu mampu menghadirkan fakta yang sulit dan langka ke dalam kelas, memberikan ilustrasi fenomena alam dan ilmu pengetahuan, memberikan ruang gerak siswa untuk bereksplorasi, memudahkan interaksi dan kolaborasi antara siswa-guru dan siswa-siswa, serta menyediakan layanan secara individu tanpa henti. (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim memberikan tujuh tips untuk para pendidik serta orang tua dalam menjalankan pembelajaran jarak jauh dari rumah masing-masing, yaitu : 1) hindari stres, 2) membagi kelas menjadi kelompok yang lebih kecil, 3) guru dapat mencoba project based learning, 4) mengalokasikan lebih banyak waktu bagi yang tertinggal, 5) fokus kepada yang terpenting, 6 ) tidak sungkan saling berbagi informasi antarsesama guru, 7) guru tetap menjalankan perannya sebagai pendidik dengan hati yang senang. inilah saatnya guru dan orang tua berinovasi dengan melakukan banyak tanya, banyak coba, dan banyak karya.[2]

Sebagai seorang guru, saya sangat prihatin dengan situasi sekarang ini, banyak hal yang membuat saya meneteskan air mata, terutama disekolah saya sebagai seorang guru dimana cara mengajar kami umumnya monoton, kurang bervariasi dalam  penggunaan media, apalagi ketika ada tugas keluar berupa pelatihan keahlian, kelas selalu kosong, dan kami guru hanya meninggalkan catatan kepada peserta didik dari buku paket, sehingga siswa yang ditinggalkan tidak mendapat pembelajaran yang berkualitas.

Apresiasi kepada pekerjaan peserta didik perlu diberikan guru agar tujuan pembelajaran bisa tercapai. Salah satu tujuan pembelajaran termasuk daring ini adalah pencapaian kompetensi peserta didik yang dikenal dengan 4 C, yaitu Critical thinking (berpikir kritis) yang mengarahkan peserta didik untuk dapat menyelesaikan masalah (problem solving). Creativity thinking (berpikir kreatif) bermakna guru dapat mendampingi peserta didik yang memiliki kreativitas tinggi mampu berpikir dan melihat suatu masalah dari berbagai sisi atau perspektif. Collaboration (bekerja sama atau berkolaborasi), aktivitas ini penting diterapkan dalam proses pembelajaran agar peserta didik mampu dan siap untuk bekerja sama dengan siapa saja dalam kehidupannya mendatang. Communication (berkomunikasi) dapat dimaknai sebagai kemampuan peserta didik dalam menyampaikan ide dan pikirannya secara cepat, jelas, dan efektif (Direktorat PSMK, 2019).[3]

Hal terpenting yang perlu pendidik sampaikan dan ingatkan terus-menerus dan berulang-ulang pada peserta didik adalah penguatan spiritual seperti mengkaji Al-Quran dan Hadist, serta laksanakan sholat 5 waktu bagi yang muslim. Proses kegiatan belajar mengajar agar lebih menyenangkan dan bermakna, walaupun terjadinya wabah yang belum tahu sampai kapan, yaitu dengan melakukan pembelajaran daring dan luring adapun pembelajaran daring yang saya gunakan yaitu menggunakan google classroom, yang sebenarnya masih banyak lagi aplikasi yang lain seperti rumah belajar, quipper school, Zenius dan lain sebagainya,[4] saya mengajar dikelas XII dan XI karena kelas XII sudah selesai kegiatan belajar mengajarnya maka saya cukup hanya membuat kelas XI untuk 2 mata pelajaran berbeda PKSM dan PSSM bidang keahlian teknik dan bisnis sepeda motor, dengan uraian gambaran berikut!

Adapun konten dari google classroom dalam membuat tugas selain google forms, membuat sendiri ringkasan materi berupa ppt sedangkan videonya bisa dibuat sendiri yang berisi penjelasan materi yang dijabarkan secara sistematis atau penjelasan langkah kerja dan praktik bisa juga di link ke youtube. Sedangkan untuk tatap muka jarak jauh bisa menggunakan aplikasi Google Hangouts Meet, Zoom Meeting, Microsoft Teams, WhatsApp, Slack, GoToMeeting, Facetime, FreeConference, Cisco WebEx, Jitsi.[5]Gambaran yang sudah saya lakukan selama pembelajaran daring di SMKN 2 Binjai adalah:


Sebenarnya jika semua mau pasti bisa, dengan segala kesungguhan hati, tetapi dari analisis peserta didik yang terdaftar dikelas XI TBSM-1 ada 30 siswa dan yang sudah bergabung 23 orang (77 % siswa) ada 7 orang (23 % siswa) yang tidak ikut dikelas daring yang berdasarkan keterangan karena tidak memiliki Hp android dan paket internet dan lain sebagainya, oleh karena itu dilakukan pembelajaran luring dengan mengumpulkan mereka kesekolah secara berkelompok 3-5 orang siswa dengan memperhatikan jarak siswa, walaupun interaksi guru dengan orang tua belum dibuat online seperti disekolah yang bertaraf internasional di Indonesia dan diluar negeri seperti di Singapura menggunakan parents gateway, dengan menghubungi no hp orang tua mereka yang diperoleh data dari BK dan wali kelasnya, dengan memberikan materi pembelajaran secara offline dengan membuat hand out materi dan menonton video serta mengerjakan tugas dibuku tugas mereka, sudah dipastikan untuk kelas yang berlebel 1 aman, karena pembelajaran masih dapat berlangsung apalagi dikota Binjai yang area jangkauannya tidak terlalu jauh, untuk peserta didik, akan tetapi lain halnya dengan peserta didik didaerah yang berbeda.

Hal terpenting sebagai pendidik  muslim  selalu ingatkan peserta didik agar menjaga wudhu, jaga sholat 5 waktu dan usahakan untuk menambah dengan sholat tahajud, rajin membaca dan mengamalkan Al-Quran, minimal one day one lembar (ODOL), serta makan-makanan yang bergizi, dan selalu berusaha untuk tidak keluar rumah kecuali untuk hal-hal yang penting.

Perserta didik dalam mengerjakan pekerjaan dari rumah juga diizinkan untuk bekerja kelompok  dengan teman sekelasnya atau yang parallel dengan guru yang sama, pastinya yang bertempat tinggal yang agak berdekatan, agar bagi mereka terasa lebih ringan proses belajarnya, Selain itu juga diberikan juga feed back bagi siswa, selain kata-kata motivasi, juga memberikan hadiah yang sifatnya materi, bagi peserta didik yang dapat menyelesaikan proses belajarnya dari rumah dengan cepat dan tepat.Demikianlah artikel yang saya berikan semoga bermanfaat.

[5] https://www.tribunnews.com/techno/2020/03/19/9-aplikasi-untuk-rapat-online-lewat-ponsel-dari-google-meet-imo-hingga-zoom


[1] http://beritamagelang.id/kolom/dinamika-pembelajaran-daring-di-tengah-pandemi-covid-19

[2] https://edukasi.kompas.com/read/2020/03/22/123204571/12-aplikasi-pembelajaran-daring-kerjasama-kemendikbud-gratis?page=all


[3] https://www.times.co.id/read/news/261667/pembelajaran-online-di-tengah-pandemi-covid19-tantangan-yang-mendewasakan

[4] https://www.ayobandung.com/read/2020/05/05/88300/7-tips-belajar-jarak-jauh-ala-nadiem-makarim

Google Classroom di Tengah Masa Pandemi Covid 19



Google Classroom di tengah Pandemic Covid 19
Ketika pemerintah memberlakukan masa belajar, bekerja, dan beribadah di rumah, akibat adanya Corona Virus Disease atau yang di kenal dengan Covid-19 yang melanda bangsa di dunia sejak awal tahun 2020, mengakibatkan kesemrautan, kelimpungan, ketakutan, dan kepanikan akan bahaya wabah virus ini. Pemberlakuan pembelajaran yang tadinya dilaksanakan di sekolah atau madrasah terus tiba-tiba harus berpindah dilaksanakan di rumah, hal ini memaksa pemerintah untuk mengeluarkan suatu keputusan dengan Surat Edaran yang diterbitkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Corona virus Disease (Covid-19).
Dalam surat Edaran Menteri tersebut menjelaskan akan adanya pembelajaran di rumah yang dilalukan secara daring (dalam jaringan) dengan penekanan bahwa pembelajaran daring dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna kepada peserta didik tanpa terbebani menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan.
Sebelum adanya masa pandemic Covid 19 ini, aplikasi google classroom sudah saya gunakan dalam pembelajaran di kelas. Awalnya aplikasi ini didapatkan ketika mengikuti Diklat substantive Inovasi Pembelajaran di Balai Diklat Keagamaan Makassar pada tahun 2018,  pada waktu itu dilingkungan para guru khususnya di MTs Negeri 1 Kota Palu belum buming tentang pembelajaran berbasisi IT sehingga materi ini masih tersimpan rapi di benakku. Akhir November 2019 saya mencoba menggunakan aplikasi ini di kelas yang saya ajarkan dan ketika mengikuti kembali diklat substantive mata pelajaran PPKn di Balai Diklat Manado aplikasi ini sangat membantu sekali karena pembelajaran dilakukan secara daring melalui aplikasi google classroom.
Awalnya menggunakan aplikasi google classroom termotivasi dengan mengadakan ulangan harian tanpa menggunakan kertas, membuat kelas dan membagikan kode kelas kepada peserta didik adalah merupakan langkah awal menggunakan aplikasi ini, selanjutnya memberikan tugas serta ulangan harian di nilai dan diserahkan kembali kepada peserta didik. Namun efektifitas peserta didik dalam menggunakan aplikasi ini tidaklah seperti apa yang diharapkan, karena masih ada sebagian siswa belum dapat bergabung dalam kelas yang dibuat. Keterbatasan peserta didik memiliki HP android, tidak memiliki cukup pulsa data, merupakan suatu kendala dalam pembelajaran daring dan hal ini dirasakan sampai masa pandemic Covid 19, sehingga untuk membantu kelancaran dalam proses belajar mengajar secara daring juga menggunakan whatsapp.
Pembelajaran daring mewujudkan prilaku semangat dan komitmen dalam menghadapi masa pandemic covid 19 bertujuan agar para peserta didik dapat menuangkan kreatifitas mereka melalui video yang mereka buat dengan durasi 3 menit tentang apa keuntungan dan kerugian apabila kita mengikuti anjuran pemerintah dan tidak mengikuti anjuran pemerintah dalam menghadapi masa pandemic Covid 19, yang digunakan sebagai media edukasi dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat. Adapun  model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran SAVI (Somatic Auditory Visualization Intelectual) , model pembelajaran SAVI lebih menekankan kepada kemampuan siswa dalam belajar dengan menggunakan alat indera yang mereka miliki.
Sebagai penulis merasa perlu menggunakan model pembelajaran SAVI dalam meningkatkan minat belajar peserta didik, karena melihat situasi sekarang ini, dimana para peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar harus berada di rumah. Rasa bosan dan jenuh tentu tak luput mereka rasakan, kalau tugas yang diberikan guru hanya berupa jawaban singkat atau menjelaskan dan diserahkan dalam bentuk kertas, bisa mengakibatkan tugas yang diserahkan hanya berupa contekkan dari teman atau copypaste dari internet tanpa editan, hal semacam ini bukan menjadi harapan kita sebagai bagi pendidik.
Dalam menuangkan atau menyampaikan pembelajaran, saya menggunakan google classroom dengan konten video pembelajaran serta whatsapp, agar komunikasi dua arah antara pendidik dan peserta didik terjalin lebih intensif dengan melakukan beberapa langkah dalam pembelajaran.
Langkah pertama, melakukan identifikasi tentang makna atau arti dari semangat dan komitmen berkebangsaan melalui buku pelajaran kelas VIII dan mengambil bahan dari internet.
Langkah kedua , mencari di internet bagaimana perilaku masyarakat dalam menghadapi masa pandemic Covid 19, apakah anjuran dari pemerintah  untuk melakukan social distancing atau jaga jarak sampai melakukan pembatasan social berskala besar atau PSBB guna memutus mata rantai penyebaran virus ini di laksanakan atau tidak. Misalnya jaga jarak, tidak melakukan jabat tangan, memakai masker, cuci tangan dengan sabun, tetap berada dirumah melakukan kegiatan belajar, bekerja dan beribadah, tidak bepergian atau pulang kampung/mudik, juga bagaimana cara meningkatkan imun dalam tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi, serta rajin berolahraga walau di rumah melalui video pembelajaran yang saya buat melalui aplikasi kinemaster.
Langkah ketiga, bagaimana saya merencanakan pesan atau ide apa yang akan saya sampaikan melalui model pembelajaran SAVI sehingga peserta didik bisa menuangkan ide dan kreatifitas mereka sendiri. 
Langkah keempat, menugaskan siswa untuk membuat video kreatif sesuai dengan tema pembahasan dan dalam video tersebut peserta didik memberikan pesan “jaga diri dan keluarga anda dari virus corona”.
Langkah kelima, menilai hasil atau produk yang dibuat oleh siswa dalam bentuk video, dan siswa bias membagikan video mereka di medsos agar bisa tersampaikan kepada masyarakat luas.
Langkah keenam, mengingatkan kepada siswa bahwa apa yang mereka lakukan dalam video tersebut harus sesuai dengan kenyataan dengan kata lain perilaku – perilaku tersebut harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam menghadapi masa pandemic Covid 19.
Langkah ketujuh, memberikan umpan balik tentang makna semangat dan komitmen kebangsaan serta bagaimana langkah-langkah dalam pembuatan video yang ditugaskan. Dan selanjutnya menilai hasil produk siswa bagaimana kreatititasnya, melihat konten apa yang dituangkan apakah sesuai dengan tugas yang diberikan, kualitas video tidak copypaste, serta ejaan bahasa yang digunakan. Juga menilai sikap yang dikembangkan bagaimana ketepatan tugas sesuai dengan waktu yang diberikan, benar-benar melakukan tugas /ketekunan dalam membuat video, serta tanggungjawab pada tugas yang diberikan.
Pembelajaran daring Mewujudkan Perilaku Masyarakat dalam menghadapi Masa Pandemi Covid 19, dilaksanakan di kelas VIII semester genap dengan waktu 40 menit x 3 jam pelajaran di MTs Negeri 1 Kota Palu.
Komentar orang tua dalam penggunaan Google Classroom pada masa pandemic Covid 19 pada dasarnya menanggapi setuju, karena google classroom merupakan salah satu solusi dalam pembelajaran jarak jauh, namun harapan orang tua guru dalam memberikan tugas menganalisa agar supaya sesuai pemikirannya dan tidak menyontek dengan teman.
Komentar siswa dalam penggunaan igeogle classroom pada masa pandemic Covid 19 menanggapi setuju, karena dengan adanya pembelajaran daring penggunaan aplikasi ini, menambah wawasan mereka dalam pembelajaran berbasis IT, materi-materi yang di berikan dalam bentuk video pembelajaran, siswa merasa senang dengan tugas-tugas yang menumbuhkan kreatifitas mereka, misalnya membuat video tentang perilaku masyarakat dalam menghadapi masa pandemic Covid 19, dan aplikasi geogle classroom sangat mudah untuk digunakan.
Demikianlah refleksi pembelajaran daring yang saya buat semoga bermanfaat.
Sumber:Nur Dewi Fattah
Penulis:NUR DEWI FATTAH
RPP terkait:Memperkuat Komitmen Berkebangsaan

DOWNLOAD BUKU SAKU DIAGNOSIS KOGNITIF BERKALA

Download Buku Saku Diagnosis Kognitif berkala


Download Modul Asesmen di awal Pembelajaran

Modul Asesmen Awal Bahasa Indonesia Jenjang SD Kelas IV DISINI
Modul Asesmen Awal Bahasa Indonesia jenjang SMP Kelas VIII  DISINI

Semoga bermanfaat.

Sabtu, 11 Juli 2020

MUSEUM SELURUH INDONESIA

Berikut adalah pengertian tentang Museum.

Museum adalah institusi permanen dalam hal melayani dan mengembangkan masyarakat, terbuka untuk umum yang memepelajari, mengawetkan, melakukan penelitian, melakukan penyampaian, rekreasi, dan memberikan tahukan aset-aset barang berharga yang nyata dan “tidak nyata tentang lingkungannya kepada masyarakat.
Musuem adalah institusi permanen dalam hal melayani dan mengembangkan masyarakat, terbuka untuk umum yang mempelajari, mengawetkan, melakukan penelitian, melakukan penyampaian kepada masyarakat dan pameran untuk tujuan pembelajaran, pendididkan, rekreasi, dan memberikan tahukan aset-aset barang berharga yang nyata dan "tidak nyata" tentang lingkungannya kepada masyarakat.
Secara Etimologi kata museum berasal dari bahasa latin yaitu "museum" ("musea"). Aslinya dari bahasa Yunani mouseion yang merupakan kuil yang dipersembahkan untuk Muses (dewa seni dalam mitologi Yunani), dan merupakan bangunan tempat pendididkan dan kesenian, khususnya institut untuk filosofi dan penelitian pada perpustakaan di Alexandria yang didirikan oleh Ptolomy I Soter 280 SM.
Museum mengumpulkan dan merawat benda-benda ilmu pengetahuan alam, bendabenda seni, dan benda-benda yang memiliki sejarah penting agar tampak bernilai dan untuk dipamerkan kepada masyarakat umum melalui pameran permanen dan temporer. Museum besar terletak di kota besar dan museum lokal berada di kota kecil. Kebanyakan museum menawarkan program dan kegiatan yang menjangkau seluruh pengunjung, termasuk orang dewasa, anak-anak, seluruk keluarga, dan tingklat profesi lainnya. Program untuk umum terdiri dari perkuliahan atau pelatihan dengan staf pengajar, orang-orang yang ahli, dengan film, musik atau pertunjukkan tarian, dan demosntrasi dengan teknologi.
CEK MUSEUM DI SELURUH INDONESIA KLIK DI SINI
Semoga bermanfaat...
Sumber : Kemdikbud

Jumat, 10 Juli 2020

RPP Daring Jenjang SD, SMP, SMA dan SMK Masa Pandemi COVID-19

Silahkan Bapak/Ibu Guru download di bawah ini :

*RPP DARING JENJANG SD, SMP,SMA,SMK MASA PANDEMI COVID-19*

🌐 *RPP DARING SD/MI*
1️⃣ Kelas 1 : bit.ly/RPPDaring_K1
2️⃣ Kelas 2 : bit.ly/RPPDaring_K2
3️⃣ Kelas 3 : bit.ly/RPPDaring_K3
4️⃣ Kelas 4 : bit.ly/RPPDaring_K4
5️⃣ Kelas 5 : bit.ly/RPPDaring_K5
6️⃣ Kelas 6 : bit.ly/RPPDaring_K6

🌐 *RPP DARING SMP/MTS*
7️⃣ Kelas 7 : bit.ly/RPPDaring_SMP7
8️⃣ Kelas 8 : bit.ly/RPPDaring_SMP8
9️⃣ Kelas 9 : bit.ly/RPPDaring_SMP9

🌐 *RPP DARING SMA/MA*
✅ K10 : bit.ly/RPPDaring_SMA10
✅ K11 : bit.ly/RPPDaring_SMA11
✅ K12 : bit.ly/RPPDaring_SMA12

🌐 *RPP DARING SMK/MK*
✅ K10 : bit.ly/RPPDaring_SMK10
✅ K11 : bit.ly/RPPDaring_SMK11
✅ K12 : bit.ly/RPPDaring_SMK12

Semoga Bermanfaat

Rabu, 08 Juli 2020

Guru Penggerak, Agen Teladan dan Obor Perubahan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kembali meluncurkan kebijakan Merdeka Belajar. Kali ini Merdeka Belajar memasuki episode kelima dengan mengangkat program Guru Penggerak. Peluncuran kebijakan Merdeka Belajar Episode 5: Guru Penggerak dilakukan langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim melalui siaran langsung di kanal Youtube KEMENDIKBUD RI pada Jumat, (3/7/2020). Pada Merdeka Belajar Episode 5, program Guru Penggerak fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui guru sebagai agen teladan dan obor perubahan.

Mendikbud mengatakan, Guru Penggerak bukan hanya guru yang baik dalam mengajar, melainkan juga guru yang memiliki kemauan untuk memotivasi sesama rekan dalam mewujudka ekosistem pendidikan yang terpusat pada anak didik. “Selain harus memiliki semua karakteristik guru yang baik, Guru Penggerak juga harus memiliki kemauan untuk melakukan perubahaan dan memberi dampak yang baik bagi guru lainnya, serta berkemauan untuk mendorong tumbuh kembang murid secara holistik sesuai dengan profil Pelajar pancasila. Mereka harus dapat menjadi agen teladan dan obor perubahan baik di dalam dan di luar unit pendidikannya,” ujar Mendikbud.

Program Guru Penggerak berbentuk pelatihan bagi guru, pelatih, kepala sekolah, dan pengawas sekolah, yang bertujuan untuk menghasilkan bibit-bibit unggul pemimpin Indonesia di masa yang akan datang. Generasi calon pemimpin Indonesia diharapkan dapat terwujud dengan memiliki tujuh karakteristik Profil Pelajar Pancasila, yakni mandiri, beriman dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, kreatif, gotong royong, berkebinekaan global, dan bernalar kritis.

Mendikbud berharap seluruh guru dari berbagai jenjang pendidikan di Indonesia, baik Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Tenaga Honorer, dapat mendedikasikan diri dalam program Guru Penggerak yang menjadi salah satu program prioritas Kemendikbud. Menurutnya, pendidikan di Indonesia berawal dan berakhir pada sosok guru.

Program Guru Penggerak dilakukan dengan pendekatan andragogi, yaitu dengan melibatkan peserta didik ke dalam suatu struktur pengalaman belajar dan berbasis pengalaman yang mana nantinya terdapat beberapa proses. Program ini dimulai dari proses rekrutmen bagi guru-guru terbaik yang mengaplikasikan diri mereka sebagai Guru Penggerak, dilanjutkan dengan diadakannya program pelatihan potensi kepemimpinan dan mentorship bagi peserta, kemudian sampai pada tahap kelulusan bagi mereka yang dianggap layak menjadi Guru Penggerak.

Mendikbud mengatakan, Kemendikbud juga akan berkomitmen dan bekerja sama dengan seluruh pemerintah daerah melalui dinas pendidikan, untuk memastikan bahwa Guru Penggerak dapat berdampak besar di lingkungan sekolah dan menjadi prioritas untuk generasi baru pemimpin pendidikan seperti Kepala Sekolah Penggerak, Pengawas Penggerak, atau Pelatih Guru Penggerak.

Adapun proses penilaian Guru Penggerak berbasis dampak dan bukti. Sebanyak 70 persen komponen pendidikan ialah belajar di tempat kerja dan refleksi, 20 persen komponen ialah umpan balik dari rekan lain, dan 10 persen komponen ialah pelatihan bersama fasilitator dan narasumber. Penilaian menyeluruh juga mempertimbangkan aspek penugasan mandiri dan kelompok, umpan balik dari rekan sejawat, serta peningkatan hasil belajar murid.

Dengan target sebanyak 2.800 peserta, pembukaan pendaftaran Guru Penggerak akan dimulai pada 13 hingga 22 Juli 2020. Proses seleksi akan berlangsung dalam dua tahap, dimulai pada akhir Juli hingga pertengahan September 2020. Tahap terakhir ialah pengumuman calon Guru Penggerak yang akan dilaksanakan pada 19 September 2020 serta pelaksanaan pendidikan Guru Penggerak pada 5 Oktober 2020 hingga 31 Agustus 2021.

Mendikbud berharap dalam waktu lima sampai sepuluh tahun, program ini dapat meningkatkan martabat masyarakat Indonesia dengan meningkatnya kualitas pendidikan melalui banyaknya Guru Penggerak yang tersebar dan bermitra dengan pemerintah daerah. Karena itu ia mengimbau para guru untuk memikirkan dan menyiapkan mental sebelum bergabung menjadi Guru Penggerak. “Jadi saya ingin undang guru-guru dari Sabang sampai Merauke untuk menjadi Guru Penggerak. Ini bukan suatu hal yang mudah, proses ini akan menjadi proses yang sangat ketat dan intensif. Guru Penggerak bukan hanya suatu status, namun merupakan suatu tanggung jawab yang lebih.

Silahkan copy materi lengkap Webinar Dirjen GTK Dikdas bagi Bapak dan Ibu Guru yang belum memiliki  dari tanggal 30 Juni sampai tanggal 8 Juli 2020  DOWNLOAD DISINI semoga bermanfaat...


Selasa, 07 Juli 2020

Update Data Link Website Terkait Penanganan COVID-19


Berikut Link Situs Penanganan Virus Corona dari Pusat, Daerah & Lembaga : A. KEMENTERIAN/LEMBAGA :
  1. Satgas COVID-19 (BNPB) : https://www.covid19.go.id/
  2. Kantor Staf Presiden (KSP) : http://ksp.go.id/waspada-corona/index.html
  3. Kementerian Kesehatan RI : https://covid19.kemkes.go.id/
  4. Badan Informasi Geospasial (BIG) : https://portal.ina-sdi.or.id/big-lawan-covid19-mobile
B. LEMBAGA INTERNASIONAL :
  1. Johns Hopkins University and Medicine : https://coronavirus.jhu.edu/map.html
  2. WHO : https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019
  3. Healtmap : https://www.healthmap.org/covid-19/
  4. Nextstrain : https://nextstrain.org/
  5. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) : https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/cases-updates/world-map.html
  6. Microsoft : https://www.bing.com/covid
  7. New York Time : https://www.nytimes.com/interactive/2020/world/coronavirus-maps.html
C. DAERAH : I. PULAU SUMATERA :
  1. Aceh : https://dinkes.acehprov.go.id/
  2. Sumatera Utara :
  3. Sumatera Barat : http://corona.sumbarprov.go.id/
  4. Riau :
  5. Kepulauan Riau : http://corona.kepriprov.go.id/
  6. Jambi :
  7. Bengkulu :
  8. Sumatera Selatan :
  9. Kepulauan Bangka Belitung :
  10. Lampung : http://geoportal.lampungprov.go.id/corona/
II. PULAU JAWA :
  1. Banten : https://infocorona.bantenprov.go.id/covid-19/topic/5
  2. Jawa Barat : https://pikobar.jabarprov.go.id/ 12.a. Kota Bekasi : http://corona.bekasikota.go.id/ 12.b. Kota Bogor : http://covid19.kotabogor.go.id/
  3. DKI Jakarta : https://corona.jakarta.go.id/
  4. Jawa Tengah : http://corona.jatengprov.go.id/ 14.a. Kota Semarang : http://siagacorona.semarangkota.go.id/ 14.b. Kab. Jepara : http://corona.jepara.go.id/
  5. DI Yogyakarta : http://corona.jogjaprov.go.id/
  6. Jawa Timur : http://checkupcovid19.jatimprov.go.id/
IV. BALI & KEP. NUSA TENGGARA :
  1. Bali : https://www.diskes.baliprov.go.id/
  2. NTB : https://corona.ntbprov.go.id
  3. NTT :
V. PULAU KALIMANTAN :
  1. Kalimantan Utara :
  2. Kalimantan Barat :
  3. Kalimantan Tengah :
  4. Kalimantan Selatan :
  5. Kalimantan Timur :
VI. PULAU SULAWESI :
  1. Gorontalo :
  2. Sulawesi Utara :
  3. Sulawesi Barat :
  4. Sulawesi Tengah :
  5. Sulawesi Selatan : https://covid19.sulselprov.go.id/
  6. Sulawesi Tenggara :
VII. KEP. MALUKU & PAPUA :
  1. Maluku Utara :
  2. Maluku :
  3. Papua Barat :
  4. Papua :
Diinformasikan Oleh : PUSAT PENGENDALIAN OPERASI (PUSDALOPS) BNPB Graha BNPB – Jl. Pramuka Kav.38 Jakarta Timur 13120 Telp. +6221 29827444 , +6221 29827666, +62 8121237575 Call Center : +6221-51010-112 (dari berbagai sumber)