Google Classroom di tengah Pandemic Covid 19
Ketika pemerintah memberlakukan masa belajar, bekerja, dan beribadah di rumah, akibat adanya Corona Virus Disease atau yang di kenal dengan Covid-19 yang melanda bangsa di dunia sejak awal tahun 2020, mengakibatkan kesemrautan, kelimpungan, ketakutan, dan kepanikan akan bahaya wabah virus ini. Pemberlakuan pembelajaran yang tadinya dilaksanakan di sekolah atau madrasah terus tiba-tiba harus berpindah dilaksanakan di rumah, hal ini memaksa pemerintah untuk mengeluarkan suatu keputusan dengan Surat Edaran yang diterbitkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Corona virus Disease (Covid-19).
Dalam surat Edaran Menteri tersebut menjelaskan akan adanya pembelajaran di rumah yang dilalukan secara daring (dalam jaringan) dengan penekanan bahwa pembelajaran daring dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna kepada peserta didik tanpa terbebani menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan.
Sebelum adanya masa pandemic Covid 19 ini, aplikasi google classroom sudah saya gunakan dalam pembelajaran di kelas. Awalnya aplikasi ini didapatkan ketika mengikuti Diklat substantive Inovasi Pembelajaran di Balai Diklat Keagamaan Makassar pada tahun 2018, pada waktu itu dilingkungan para guru khususnya di MTs Negeri 1 Kota Palu belum buming tentang pembelajaran berbasisi IT sehingga materi ini masih tersimpan rapi di benakku. Akhir November 2019 saya mencoba menggunakan aplikasi ini di kelas yang saya ajarkan dan ketika mengikuti kembali diklat substantive mata pelajaran PPKn di Balai Diklat Manado aplikasi ini sangat membantu sekali karena pembelajaran dilakukan secara daring melalui aplikasi google classroom.
Awalnya menggunakan aplikasi google classroom termotivasi dengan mengadakan ulangan harian tanpa menggunakan kertas, membuat kelas dan membagikan kode kelas kepada peserta didik adalah merupakan langkah awal menggunakan aplikasi ini, selanjutnya memberikan tugas serta ulangan harian di nilai dan diserahkan kembali kepada peserta didik. Namun efektifitas peserta didik dalam menggunakan aplikasi ini tidaklah seperti apa yang diharapkan, karena masih ada sebagian siswa belum dapat bergabung dalam kelas yang dibuat. Keterbatasan peserta didik memiliki HP android, tidak memiliki cukup pulsa data, merupakan suatu kendala dalam pembelajaran daring dan hal ini dirasakan sampai masa pandemic Covid 19, sehingga untuk membantu kelancaran dalam proses belajar mengajar secara daring juga menggunakan whatsapp.
Pembelajaran daring mewujudkan prilaku semangat dan komitmen dalam menghadapi masa pandemic covid 19 bertujuan agar para peserta didik dapat menuangkan kreatifitas mereka melalui video yang mereka buat dengan durasi 3 menit tentang apa keuntungan dan kerugian apabila kita mengikuti anjuran pemerintah dan tidak mengikuti anjuran pemerintah dalam menghadapi masa pandemic Covid 19, yang digunakan sebagai media edukasi dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat. Adapun model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran SAVI (Somatic Auditory Visualization Intelectual) , model pembelajaran SAVI lebih menekankan kepada kemampuan siswa dalam belajar dengan menggunakan alat indera yang mereka miliki.
Sebagai penulis merasa perlu menggunakan model pembelajaran SAVI dalam meningkatkan minat belajar peserta didik, karena melihat situasi sekarang ini, dimana para peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar harus berada di rumah. Rasa bosan dan jenuh tentu tak luput mereka rasakan, kalau tugas yang diberikan guru hanya berupa jawaban singkat atau menjelaskan dan diserahkan dalam bentuk kertas, bisa mengakibatkan tugas yang diserahkan hanya berupa contekkan dari teman atau copypaste dari internet tanpa editan, hal semacam ini bukan menjadi harapan kita sebagai bagi pendidik.
Dalam menuangkan atau menyampaikan pembelajaran, saya menggunakan google classroom dengan konten video pembelajaran serta whatsapp, agar komunikasi dua arah antara pendidik dan peserta didik terjalin lebih intensif dengan melakukan beberapa langkah dalam pembelajaran.
Langkah pertama, melakukan identifikasi tentang makna atau arti dari semangat dan komitmen berkebangsaan melalui buku pelajaran kelas VIII dan mengambil bahan dari internet.
Langkah kedua , mencari di internet bagaimana perilaku masyarakat dalam menghadapi masa pandemic Covid 19, apakah anjuran dari pemerintah untuk melakukan social distancing atau jaga jarak sampai melakukan pembatasan social berskala besar atau PSBB guna memutus mata rantai penyebaran virus ini di laksanakan atau tidak. Misalnya jaga jarak, tidak melakukan jabat tangan, memakai masker, cuci tangan dengan sabun, tetap berada dirumah melakukan kegiatan belajar, bekerja dan beribadah, tidak bepergian atau pulang kampung/mudik, juga bagaimana cara meningkatkan imun dalam tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi, serta rajin berolahraga walau di rumah melalui video pembelajaran yang saya buat melalui aplikasi kinemaster.
Langkah ketiga, bagaimana saya merencanakan pesan atau ide apa yang akan saya sampaikan melalui model pembelajaran SAVI sehingga peserta didik bisa menuangkan ide dan kreatifitas mereka sendiri.
Langkah keempat, menugaskan siswa untuk membuat video kreatif sesuai dengan tema pembahasan dan dalam video tersebut peserta didik memberikan pesan “jaga diri dan keluarga anda dari virus corona”.
Langkah kelima, menilai hasil atau produk yang dibuat oleh siswa dalam bentuk video, dan siswa bias membagikan video mereka di medsos agar bisa tersampaikan kepada masyarakat luas.
Langkah keenam, mengingatkan kepada siswa bahwa apa yang mereka lakukan dalam video tersebut harus sesuai dengan kenyataan dengan kata lain perilaku – perilaku tersebut harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam menghadapi masa pandemic Covid 19.
Langkah ketujuh, memberikan umpan balik tentang makna semangat dan komitmen kebangsaan serta bagaimana langkah-langkah dalam pembuatan video yang ditugaskan. Dan selanjutnya menilai hasil produk siswa bagaimana kreatititasnya, melihat konten apa yang dituangkan apakah sesuai dengan tugas yang diberikan, kualitas video tidak copypaste, serta ejaan bahasa yang digunakan. Juga menilai sikap yang dikembangkan bagaimana ketepatan tugas sesuai dengan waktu yang diberikan, benar-benar melakukan tugas /ketekunan dalam membuat video, serta tanggungjawab pada tugas yang diberikan.
Pembelajaran daring Mewujudkan Perilaku Masyarakat dalam menghadapi Masa Pandemi Covid 19, dilaksanakan di kelas VIII semester genap dengan waktu 40 menit x 3 jam pelajaran di MTs Negeri 1 Kota Palu.
Komentar orang tua dalam penggunaan Google Classroom pada masa pandemic Covid 19 pada dasarnya menanggapi setuju, karena google classroom merupakan salah satu solusi dalam pembelajaran jarak jauh, namun harapan orang tua guru dalam memberikan tugas menganalisa agar supaya sesuai pemikirannya dan tidak menyontek dengan teman.
Komentar siswa dalam penggunaan igeogle classroom pada masa pandemic Covid 19 menanggapi setuju, karena dengan adanya pembelajaran daring penggunaan aplikasi ini, menambah wawasan mereka dalam pembelajaran berbasis IT, materi-materi yang di berikan dalam bentuk video pembelajaran, siswa merasa senang dengan tugas-tugas yang menumbuhkan kreatifitas mereka, misalnya membuat video tentang perilaku masyarakat dalam menghadapi masa pandemic Covid 19, dan aplikasi geogle classroom sangat mudah untuk digunakan.
Demikianlah refleksi pembelajaran daring yang saya buat semoga bermanfaat.
Sumber | : | Nur Dewi Fattah |
Penulis | : | NUR DEWI FATTAH |
RPP terkait | : | Memperkuat Komitmen Berkebangsaan |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar