Jumat, 21 Oktober 2022

Kolaborasi Praktisi dan Perguruan Tinggi Persiapkan Calon Guru Masa Depan

 




Sosialisasi program Praktisi Mengajar gencar dilakukan. Kali ini dengan mengadakan seminar daring bertajuk “Webinar Kolaborasi Praktisi Mengajar dalam Perkuliahan PPG Prajabatan: Manfaat dan Tata Cara Pendaftaran” bersama Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada Kamis (13/10). Hal ini berkaitan dengan pendaftaran praktisi guru gelombang Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan yang masih dibuka hingga 24 Oktober 2022.
 
Seminar daring ini ditujukan untuk lektor, koordinator perguruan tinggi, dan dosen pengampu mata kuliah program studi PPG Prajabatan di seluruh Indonesia. Acara ini dibuka oleh Pelaksana tugas Direktur Pendidikan Profesi Guru Ditjen GTK Kemendikbudristek, Temu Ismail.
 
“Salah satu yang saat ini kami lakukan keterkaitan dengan program Praktisi Mengajar yang akan dilibatkan dalam program PPG yang saat ini berjalan, dengan melihat data yang ada dari 70 penyelenggara PPG Prajabatan, belum secara optimal dan maksimal dalam program PPG Prajabatan,” kata Temu dalam sambutannya.
 
“Sehingga bapak, ibu narasumber dapat memberikan gambaran cara pendaftaran dan pembuatan proposal agar dapat lebih memaksimalkan dan mengkolaborasikan program Praktisi Mengajar dalam mengikutsertakan dalam program PPG Prajabatan,” lanjutnya.
 
Program Praktisi Mengajar gelombang PPG Prajabatan ini bertujuan menjadi solusi atas adanya ketimpangan kebutuhan dan pemenuhan guru secara kuantitas dan kualitas, serta kebutuhan adanya kelengkapan keterampilan bagi calon guru masa depan. Program ini menawarkan pengalaman pembelajaran yang lebih dinamis, kompetitif, dan kolaboratif bagi calon guru.
 
“Program Praktisi Mengajar juga memberikan kesempatan bagi perguruan tinggi penyelenggara PPG untuk berkolaborasi dengan praktisi dunia kerja melalui pendekatan praktis dan aplikatif sebagai media yang menjembatani kesenjangan antara dunia kerja dan juga berkontribusi dalam proses membentuk dan meningkatkan standar mutu guru yang adaptif terhadap tantangan dan situasi di masa depan,” ujar Pelaksana tugas Direktur Jenderal GTK Kemendikbudristek, Nunuk Suryani.
 
Lebih lanjut Nunuk menegaskan agar semua Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK) dapat memanfaatkan program ini. “Program ini dapat menjadi pelengkap kurikulum yang telah berjalan dan berguna untuk mengisi kesenjangan antara keterampilan dan pengalaman praktisi yang diberikan di perguruan tinggi dengan yang dibutuhkan di dalam dunia kerja,” terangnya.
 
Ia juga mendukung agar seluruh asosiasi guru dan LPTK di Indonesia bergotong royong menyukseskan program Praktisi Mengajar gelombang PPG Prajabatan ini. “Pendidikan di Indonesia membutuhkan terobosan baru agar mahasiswa bisa eksis di dunia kerja. Program Praktisi Mengajar merupakan program strategis yang resmi diluncurkan oleh Kemendikbudristek,” pungkas Nunuk.

Semoga bermanfaat sahabat gtkpaudkotabkl.

Delegasi Kemendikbudristek Memantau Aktivitas Mahasiswa IISMA di University of Granada Spanyol

 Delegasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bertemu dengan pengelola program Indonesian International Mobility Awards (IISMA) dan 25 mahasiswa penerima beasiswa IISMA saat melakukan kunjungan kerja ke University of Granada akhir September lalu. Mereka disambut oleh Kepala Kantor Urusan Internasional University of Granada, Irene Pedreira Romero, dan Francisco Javier Montoro Rios selaku Direktur Modern Languages Centre.

 
Tahun ini merupakan tahun kedua bagi University of Granada menjadi mitra IISMA. Di sana, delegasi yang dipimpin oleh Pelaksana tugas Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Profesor Tjitjik Sri Tjahjandarie meninjau ruang kelas, auditorium, perpustakaan, dan residensi yang ditempati oleh para mahasiswa IISMA, serta menonton video kegiatan para penerima beasiswa selama berkuliah di University of Granada.
 
“Kami berharap program IISMA tahun ini di University of Granada dapat berjalan lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya dan dapat lebih ditingkatkan kegiatan kerja samanya selain dari program IISMA, misalnya memberikan peluang beasiswa bagi pelajar atau mahasiswa dari Indonesia yang ingin berkuliah di University of Granada,” ucap Profesor Tjitjik ketika diskusi bersama tim pengelola IISMA di University of Granada, Rabu (28/9).
 
Profesor Tjitjik tak lupa memberikan apresiasinya kepada University of Granada karena telah menjadi mitra terbaik Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek) untuk tahun 2021 untuk program IISMA.
 
“University of Granada sangat senang dapat menjadi salah satu mitra IISMA berturut-turut selama dua tahun dan sangat bersyukur atas apresiasi yang diberikan oleh kementerian kepada universitas sebagai penyelenggara program IISMA terbaik di 2021,” ujar Irene.
 
Ia pun melanjutkan bahwa pengelola program IISMA di University of Granada melakukan upaya terbaiknya untuk menyambut para penerima beasiswa IISMA dengan membantu mereka selama studi dan menjalankan beberapa kegiatan akademik dan budaya untuk mereka.
 
“University of Granada merupakan perguruan tinggi peringkat kedua di Spanyol. Saya berharap kerja sama antara University of Granada dengan kementerian dan perguruan tinggi di Indonesia dapat ditingkatkan dalam program IISMA selanjutnya, maupun dalam program-program lainnya,” tutur Irene.
 
Ketika bertemu dengan para mahasiswa IISMA, Profesor Tjitjik menanyakan aktivitas dan proses adaptasi mereka. Selain itu, ia juga memberikan motivasi kepada para mahasiswa yang berasal dari 19 perguruan tinggi di Indonesia untuk bersemangat dalam memperoleh kompetensi akademik, bekerja sama dalam tim dan menggali pengalaman lintas budaya, serta menjadi Duta Indonesia.
 
Masyarakat dapat menghubungi Tim Media dan Promosi Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) melalui Koordinator Kerja Sama, Promosi dan Komunikasi IISMA 2022 atas nama Ida Puspita (081318852414). Selain itu, informasi lebih lanjut dapat mengakses ke Website: https://site.iisma.id; Instagram: @iisma_ri; Facebook: Indonesian International Student Mobility Awards; YouTube: IISMA; dan Linkedin: Indonesian International Student Mobility Awards.*

Kemenag Siapkan 1.000 Beasiswa Non-Gelar untuk Guru Agama, Ini Cara Daftarnya

Kementerian Agama membuka pendaftaran beasiswa non-gelar bagi guru agama dan pengawas pendidikan agama. Kesempatan mendapatkan beasiswa ini juga diberikan kepada pengembang teknologi pembelajaran dan pegawai Kementerian Agama.

“Untuk angkatan pertama, kami siapkan 1.000 kuota beasiswa non-gelar untuk tahun 2022. Ini menjadi bagian dari program Beasiswa Indonesia Bangkit,” terang Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie di Jakarta, Selasa (11/10/2022).

Menurut Anna, Program Non-Gelar ini mengusung tema ‘Peningkatan Kompetensi Digital bagi Guru dan Tenaga Kependidikan’. Program ini bertujuan memberikan penguatan penguasaan teknologi bagi para penerima beasiswa untuk merancang dan mengembangkan pembelajaran modern. 

Dijelaskan, ada dua indikator capaian pembelajaran yang diharapkan dari program ini. Pertama, peserta program memiliki pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan memanfaatkan kerangka kerja TPACK (Technology, Pedagogy, and Content Knowledge) untuk merancang dan mengembangkan model pembelajaran modern abad 21. 

Kedua, lanjut Anna, peserta program memiliki kompetensi keterampilan literasi teknologi dan sertifikasi penguasaan teknologi pendidikan untuk merancang dan menerapkan pembelajaran modern abad 21.

Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI) Amrullah menambahkan, program perkuliahan ini akan berlangsung selama 12 minggu atau tiga bulan. Biaya SPP serta Sertifikasi L1 dan L2 ditanggung oleh Program Beasiswa Indonesia Bangkit Kementerian Agama. 

“Setiap bulan, peserta program akan mendapat beasiswa berupa biaya hidup sebesar satu juta empat ratus ribu rupiah dan bantuan biaya paket data sebesar seratus lima puluh ribu rupiah,” jelasnya.

“Evaluasi peserta dilakukan setiap akhir bulan untuk melihat tingkat keaktifan dan pencapaian. Jika tidak memenuhi minimal 70 % maka beasiswa akan dihentikan dan diberikan sanksi administratif,” sambung Amrullah.

Dia mengatakan, program beasiswa Non-Gelar ini dilaksanakan bekerja sama dengan Pradita University (https://pradita.ac.id). Mekanismenya  melalui belajar mandiri dan daring. Adapun kurikulumnya terdiri atas: 

1. Pelatihan Digital dan Growth Mindset dan Digital Education Soft Skill (4 minggu), 
2. Moderasi Beragama (1 minggu),
3. Pelatihan Dasar Google Workspace for Education dan Kerangka TPACK (2 minggu)
4. Pelatihan Lanjutan Google Workspace for Education (1 minggu)
5. Lokakarya Merancang Materi Ajar Digital (1 minggu)
6.  Pengayaan Materi Ajar menggunakan Inovasi Kreatif Digital (1 minggu)
7. Persiapan dan Latihan Sertifikasi Google Educator L1 (1 minggu)
8. Persiapan dan Latihan Sertifikasi Google Educator L2 (1 minggu)

“Pendaftaran beasiswa, dibuka secara online sejak 10 sampai 21 Oktober 2022 melalui https://pendaftaran-beasiswa.kemenag.go.id/login. Seleksi Administrasi dan Asesmen dilakukan 22 - 24 Oktober 2022, dan diumumkan hasilnya pada 25 Oktober 2022,” terang Amrullah.

“Adapun program perkuliahannya berlangsung dari 7 November 2022 - 28 Januari 2023,” tandasnya.

Selengkapnya, sila klik: Program Beasiswa Non Gelar Peningkatan Kompetensi Digital bagi Guru dan Tenaga Kependidikan 2022


Kemenag Gelar Pelatihan Kurikulum Merdeka, Pendaftaran sampai 25 Oktober 2022

 Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama bersama Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah menyelenggarakan Pelatihan Kurikulum Merdeka bagi guru madrasah, PNS maupun Non PNS.

“Pelatihan Kurikulum Merdeka digelar secara online mandiri berbasis MOOC atau Massive Open Online Course. Peserta pelatihan bisa mengikutinya secara mandiri, kapan pun, dan dari mana pun,” terang Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Mastuki di Ciputat, Kamis (20/10/2022).

Menurut Mastuki, pendaftaran Pelatihan Kurikulum Merdeka dibuka dari 19 sampai 25 Oktober 2022. Para GTK Madrasah yang akan mendaftar, sila klik: Pendaftaran Pelatihan Kurikulum Merdeka.

“Pelaksanaan pelatihan akan berlangsung dari26 Oktober sampai 6 November 2022,” tutur Mastuki.

“Peserta pelatihan akan mendapat sertifikat 60 Jam Pelajaran. Tidak dipungut biaya untuk mengikuti pelatihan alias gratis,” sambungnya.

Mastuki menambahkan, Pelatihan Kurikulum Merdeka dimaksudkan untuk memberi ruang kebebasan bagi GTK Madrasah untuk menjadi pembelajar sejati. Pelatihan ini dirancang dengan tingkat fleksibilitas dan aksesibilitas tinggi. Konten dan materi serta metodenya memungkinkan peserta merdeka belajar untuk mengikutinya sesuai waktu dan kebutuhan pengembangan diri.

"Kurikulum merdeka sesuai dengan watak pendidikan yang hakikatnya memerdekakan manusia. Kurikulum merdeka bukan hanya menstimulasi merdeka belajar, tapi juga merdeka mengajar," tandasnya.

Semoga bermanfaat sahabat gtkpaudotabkl.