Kamis, 20 Oktober 2022

Merespon Tantangan Penguasaan Teknologi Pembelajaran Lewat Program PembaTIK Tahun 2022

 


Teknologi mengalami perkembangan pesat saat ini khususnya di sektor pendidikan. Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus berkomitmen mendorong diseminasi pemanfaatan teknologi pembelajaran melalui layanan platform teknologi melalui Sahabat Rumah Belajar, guru-guru terlatih yang diharapkan menjadi penggerak pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran melalui program peningkatan kompetensi berkelanjutan.

Salah satu bentuk program peningkatan kompetensi  pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang diinisiasi oleh Pusdatin sejak Tahun 2017 yakni Program Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK). Di tahun 2022, Program PembaTIK dimulai pada bulan Juni diikuti oleh 29.539 guru yang telah mengikuti seleksi secara berjenjang (levelling) dimulai dari Level 1: Literasi, Level 2: Implementasi, Level 3: Kreasi, hingga Level 4: Berbagi dan Berkolaborasi.

“Program PembaTIK sejatinya bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru-guru dalam penguasaan teknologi informasi dan komunikasi melalui bimbingan teknis yang sudah disiapkan, harapannya dapat terbangun model pembelajaran yang relevan, inovatif, dan sesuai dengan kebutuhan para peserta dan kebutuhan masa kini dan masa depan,” ungkap Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Ir. Suharti, M.A., Ph.D., saat membuka secara resmi acara Kuliah Umum PembaTIK Level 4 yang dilaksanakan secara daring, pada Selasa (11/10).

Suharti juga mendorong adanya kontribusi nyata dari para peserta PembaTIK Level 4 Berbagi dan Berkolaborasi melalui pemanfaatan Rumah Belajar dan platform teknologi yang telah dikembangkan oleh Kemendikbudristek. “Ibu dan Bapak adalah calon Duta Teknologi Nasional. Kiranya kuliah umum yang akan diikuti dapat meningkatkan kemampuan untuk berbagi karya yang dimiliki baik melalui tulisan, media pembelajaran, dan video yang dapat ibu dan bapak bagikan melalui media sosial masing-masing,” tekan Suharti.

Senada dengan itu, Kepala Pusdatin Muhammad Hasan Chabibie, mengatakan bahwa situasi pandemi di 2 tahun terakhir menjadi pengalaman yang mengajarkan bahwasanya peran teknologi menjadi penting dan sebuah keniscayaan. “Melalui tema yang diusung di Kuliah Umum Level 4 yakni Berkolaborasi dan Bertransformasi Menumbuhkan Ekosistem Digital Menuju Merdeka Belajar kiranya menjadi ruang saling berbagi ilmu dan pengetahuan di bidang teknologi pembelajaran yang akan diimplementasikan di unit kerja masing-masing. Selain itu disandingkan dengan optimalisasi Kurikulum Merdeka harapannya akan menjadi sarana untuk melakukan lompatan peningkatan kualitas pendidikan Indonesia di masa mendatang,” tandas Hasan.

Ruang Kreativitas Pemantik Semangat Berbagi dan Berkolaborasi

Kuliah Umum Level 4: Berbagi dan Berkolaborasi yang diselenggarakan secara daring pada tanggal 11-12 Oktober 2022 bertujuan untuk membekali guru-guru peserta PembaTIK Level 4 dan masyarakat secara luas terkait kompetensi berbagi dan berkolaborasi dalam penerapan pembelajaran berbasis TIK melalui berbagai kanal media.

Di dalam pembekalan tersebut peserta akan mendapatkan materi dari narasumber yang berkompeten dalam bidang TIK yakni (1) materi tentang Kolaborasi dan Transformasi Guru dalam Ekosistem Digital yang disampaikan oleh Eko Indrajit; (2) materi Komunitas Belajar dan Pelatihan Mandiri oleh Hairun Nissa; (3) materi Platform Teknologi Kemendikbudristek oleh Wibowo Mukti; dan (4) materi Public Speaking oleh Nino Budiyanto.

Sebagai informasi, Level 4: Berbagi dan Berkolaborasi akan diikuti oleh 30 peserta terpilih terbaik yang telah lolos seleksi Level 1, 2, dan 3 dari berbagai provinsi di Indonesia, untuk selanjutnya akan dibekali kompetensi berbagi dan berkolaborasi dalam penerapan pembelajaran berbasis TIK melalui berbagai kanal media pada tanggal 11 – 31 Oktober 2022.

Adapun program PembaTIK tahun 2022 diselenggarakan sebagai rangkaian kegiatan dalam menyambut Hari Guru Nasional (HGN) yang akan diperingati setiap tanggal 25 November. Pada peringatan HGN tahun 2022 para peserta terbaik akan diumumkan dalam acara Anugerah Kihajar 2022.

semoga bermanfaat sahabat gtkpaudkotabkl.

12th ASED di Hanoi, Pemerintah Indonesia Ajak Negara ASEAN Fokus Pulihkan Pendidikan

 Dalam pertemuan ke-12 Menteri Pendidikan se-ASEAN (Twelfth ASEAN Education Minister Meeting/12th ASED) di Hanoi, Vietnam, pada 13 s.d. 14 Oktober 2022, Pemerintah Indonesia mengajak Negara-negara di ASEAN untuk bersatu membangun solidaritas utamanya dalam rangka pemulihan pendidikan pascapandemi COVID-19. Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Suharti, yang hadir mewakili Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim.

“ASEAN perlu menggunakan pendekatan yang konkrit, komprehensif dan berkelanjutan untuk mengatasi krisis pembelajaran yang semakin memburuk karena pandemi COVID-19,” dalam sambutan Mendikbudristek yang dibacakan Suharti di Hanoi, Vietnam, pada Kamis (13/10).

Mewakili delegasi Pemerintah Indonesia, Suharti menyampaikan pendekatan yang konkrit ini dapat dilakukan melalui kemitraan dan kepemimpinan ASEAN yang kuat agar menghasilkan kebijakan pendidikan yang inklusif dan berkualitas, lebih fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan baik di masing-masing negara maupun Kawasan, serta cepat dalam implementasinya.

“Indonesia melalui Kemendikbudristek berupaya memulihkan sektor pendidikan melalui kebijakan Merdeka Belajar, termasuk dengan implementasi Kurikulum Merdeka yang difokuskan pada materi esensial sehingga ada waktu yang cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi. Apa yang dilakukan Indonesia tersebut sejalan dengan yang disarankan dalam “the Guideline to Reopen, Recover and Resilience in Education for ASEAN Countries”. Berbagai kebijakan yang telah digulirkan diharapkan dapat membangun sistem pendidikan yang tangguh di masa krisis yang dipadukan dengan pemanfaatan teknologi digital” ujar Suharti.

Dalam pertemuan tersebut Suharti memberi contoh Platform Merdeka Mengajar yang dikembangkan oleh Kemendikbudristek untuk membantu para guru dalam meningkatkan kompetensi, saling belajar, dan saling berbagi dengan guru-guru lain dari seluruh Indonesia. “Kami memberikan kebebasan bagi guru dalam mengakselerasi kurikulum melalui pendekatan pembelajaran berbasis proyek dan berorientasi kepada kemampuan masing-masing peserta didik. Melalui pendekatan tersebut diharapkan dapat terbangun sistem dan iklim pembelajaran yang tangguh terlebih dalam menghadapi tantangan global,” lanjut Suharti.

Dalam kesempatan ini, Suharti juga melaporkan pelaksanaan tujuh komitmen Indonesia terkait implementasi ASEAN Workplan 2021-2025. Tujuh komitmen tersebut antara lain untuk peningkatan kualitas pendidikan khususnya untuk jenjang pendidikan anak usia dini dan pendidikan inklusif, asesmen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar, serta peningkatan kompetensi guru.

“Pelaksanaan komitmen juga menyangkut peningkatan mobilitas siswa dan mahasiswa di dalam dan antar kawasan, peningkatan citra positif pendidikan vokasi dan pelatihan keterampilan, serta penguatan kolaborasi antara pendidikan dengan dunia usaha dan dunia industri,” tutur Suharti.

Dalam forum ini, Pemerintah Indonesia mengajak semua delegasi yang hadir untuk mendukung Keketuaan Indonesia ASEAN tahun 2023 melalui penyelenggaraan konferensi di bidang vokasi. “Pada kesempatan ini, kami mengharapkan dukungan dari semua pihak yang hadir untuk menyukseskan konferensi pendidikan vokasi bertajuk A Collaborative Framework on TVET Reformation in Encouraging Innovation through Public Private Partnerships pada bulan Juli 2023 di Indonesia,” imbuh Suharti.

Dalam kesempatan ini, Pemerintah Indonesia juga menyampaikan apresiasi dan dukungan terhadap sejumlah capaian pendidikan ASEAN di antaranya (1) peluncuran “the Guidelines to Reopen, Recover and Resilience in Education for ASEAN Countries”; (2) penyelesaian ASEAN-Russian Federation Plan of Action on Education 2022-2026; (3) pengesahan Roadmap on the ASEAN Higher Education Space and Its Implementation Plan; (3) penyelesaian penandatangan amendemen AUN Charter; (4) pengesahan dokumen Guide on Making Information Available to Promote Student Mobility in ASEAN Plus Tree Region; (5) finalisasi dokumen The APT Joint Guidelines on the Institutional Provision for New Modes of Higher Education in the ASEAN Plus Three Region; dan (6) Pelaksanaan pilot project fase I Intra-ASEAN Scholarship Programme.

Tema yang diusung pada pertemuan ke-12 Menteri Pendidikan ASEAN ini adalah “Joint efforts to reimagine learning and building resilience of education systems in ASEAN and beyond in the new context”, dengan tujuan pertemuan untuk mengangkat urgensi membuka kembali sekolah secara aman, memulihkan ketertinggalan pembelajaran (learning loss) dan mendorong upaya ketahanan sistem pendidikan di ASEAN khususnya dalam menghadapi situasi kedaruratan pascapandemi COVID-19.

Turut hadir pada pertemuan ini, Menteri Pendidikan Vietnam, H.E. Nguyen Kinm Son, Wakil Menteri Pendidikan dan Pejabat Tinggi Kementerian Pendidikan di Negara ASEAN, serta perwakilan dari negara-negara yang tergabung dalam dialogue partner ASEAN Plus Three dan East Asia Summit.

Semoga bermanfaat sahabat gtkpaudkotabkl.

Platform Merdeka Mengajar Dukung Guru Terapkan Kurikulum Merdeka

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim mengatakan bahwa penerapan Kurikulum Merdeka didukung dengan Platform Merdeka Mengajar. Platform Merdeka Mengajar menyediakan referensi bagi guru untuk mengembangkan praktik mengajar sesuai dengan Kurikulum Merdeka. “Hari ini saya sangat bahagia sekali dapat meluncurkan platform 



Merdeka Mengajar. Ini adalah platform untuk guru. Harapan kita akan berkembang menjadi suatu platform yang benar-benar dimiliki oleh guru, dari guru untuk guru,” disampaikan Mendikburistek saat peluncuran Merdeka Belajar Episode Kelima belas: Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Belajar secara daring, pada Jumat (11/2). Platform Merdeka Mengajar merupakan platform edukasi yang dapat menjadi teman penggerak untuk guru dalam mewujudkan Pelajar Pancasila. “Intinya dalam Platform Merdeka Mengajar ini ada tiga fungsi, yaitu membantu guru untuk mengajar, belajar, dan berkarya,” ujar Nadiem. 

Dalam mendukung guru mengajar, Platform Merdeka Mengajar menyediakan referensi bagi guru untuk mengembangkan praktik mengajar sesuai dengan Kurikulum Merdeka. Saat ini tersedia lebih dari 2.000 referensi perangkat ajar berbasis Kurikulum Merdeka. “Ini akan membantu guru melakukan analisis diagnostik literasi dan numerasi dengan cepat sehingga dapat menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian dan perkembangan peserta didik,” kata Menteri Nadiem. “Panduan implementasi Kurikulum Merdeka dan modul-modul pelatihan akan disediakan dalam flash disk bagi satuan pendidikan dan pendidik yang kesulitan untuk mengakses internet. Jadi tidak perlu khawatir,” tambahnya. Platform Merdeka Mengajar juga memberikan kesempatan yang setara bagi guru untuk terus belajar dan mengembangkan kompetensinya kapan pun dan di mana pun. “Guru dapat memperoleh materi pelatihan berkualitas dengan mengaksesnya secara mandiri. Melalui video inspirasi, guru bisa mendapatkan beragam video inspiratif untuk mengembangkan diri dengan akses tidak terbatas,” tutur Menteri Nadiem. 

Selain itu, Platform Merdeka Mengajar juga mendorong guru untuk terus berkarya dan menyediakan wadah berbagi praktik baik. “Guru dapat membangun portofolio hasil karyanya agar dapat saling berbagi inspirasi dan berkolaborasi melalui Bukti Karya Saya,” ujar Menteri Nadiem. Dalam menciptakan ekosistem kolaboratif dan meningkatkan efektivitas pembelajaran, Platform Merdeka Mengajar menggunakan Content Crowdsourcing, di mana pengembangan konten berbasis kontribusi dapat dilakukan oleh semua pihak. “Kita ingin platform ini hidup menjadi ekosistemnya sendiri. Makanya komponen terpenting dari platform ini adalah crowdsourcing,” ungkapnya. Guru juga dapat saling belajar dan berbagi melalui Komunitas Belajar Daring yang terdapat di dalam Platform Merdeka Mengajar. “Kita ingin yang mengembangkan materi pembelajaran, materi mengajar, materi belajar, dan materi berkarya ini guru-guru, organisasi-organisasi pendidikan, sehingga kontennya semakin kaya,” terang Mendikbudristek.

“Kunci kemajuan pendidikan kita ketika guru-guru mengembangkan dirinya dan saling membantu pengembangan sejawatnya,” imbuh Nadiem. Lebih lanjut, Platform Merdeka Mengajar juga bertujuan menciptakan iklim kerja yang positif melalui Jejaring Profesi Guru serta Perencanaan dan Kemajuan Karier. Platform ini menjadi wadah bagi guru untuk menampilkan profil, pengalaman, dan keterampilan profesional, serta mengembangkan portofolio dan kompetensinya. “Platform ini bisa menjadi CV digital. Jadi, ini kesempatan untuk guru untuk membuat public portofolio,” kata Mendikbudristek. Sementara itu, diakui Guru SMP Negeri 2 Temanggung, Jawa Tengah, Joko Prasetyo, bahwa Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Belajar dapat membantu guru dalam mengajar. “Mari kita jadi bagian dari perubahan untuk menjadikan pendidikan Indonesia lebih baik di masa learning loss ini. Mari kita dukung kementerian untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka dan mari kita gunakan platform Merdeka Mengajar untuk berkolaborasi dan menginspirasi,” ajak Joko Prasetyo. Senada dengan hal tersebut, Stevani Anggia Putri, guru kelas di SDN 005 Sekupang Kota Batam, mengatakan dengan adanya Platform Merdeka Belajar dan Kurikulum Merdeka ia merasakan adanya perubahan di sekolahnya di mana melalui dirinya lebih berkesempatan mengetahui minat, bakat, kebutuhan, dan kemampuan siswa. “Semoga dengan penerapan Kurikulum Merdeka dan adanya platform Merdeka Mengajar ini, kita bisa memberikan fasilitas dan pengajaran yang sesuai kebutuhan siswa untuk mencetak Pelajar Pancasila yang mampu bersaing di masa depan,” pesan Anggi. 

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengembangkan Platform Merdeka Mengajar bekerja sama dengan PT Telkom Indonesia. Pada peluncuran Merdeka Belajar ke-15, Mendikbudristek juga menyampaikan apresiasi kepada 21 mitra institusi dan 47 mitra individu yang dengan semangat gotong royong telah turut berkontribusi memperkaya konten perangkat ajar. Kepada mitra komunitas dan organisasi pendidikan, Menteri Nadiem mengajak untuk berkontribusi dalam pengembangan perangkat ajar pada platform Merdeka Mengajar dengan mengisi tautan di sini. “Untuk itu, Kemendikbudristek mengajak semua pihak untuk bergerak bersama mewujudkan transformasi pendidikan di Indonesia,” ujarnya. 

Unduh Paparan Mendikbudristek - MB15  DISINI

Unduh Tanya jawab Kurikulum Merdeka  DISINI

Unduh Tanya jawab Platform Merdeka Mengajar  DISINI

Selasa, 18 Oktober 2022

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KSOP) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Tim Penyusun Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan, Ari Dwi Kristiani dalam pemaparannya menjelaskan bahwa KOSP adalah dokumen yang memuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran.


Dalam proses penerapannya, sekolah perlu menyelaraskan dengan prinsip yang ada. Terutama terkait pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.

"Untuk membuat dokumen itu lebih bermakna, ada prinsip yang diusung. Pertama berpusat pada peserta didik," ujarnya.

Prinsip Penyusunan KOSP
Adapun prinsip penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Berpusat pada peserta didik: pembelajaran dapat memenuhi keragaman potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik.

2. Kontekstual: kekhasan dan kesesuaian dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan

3. Esensial: semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan digunakan di satuan pendidikan.

4. Akuntabel: dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual.

5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan: orang tua, organisasi, berbagai sentra di bawah koordinasi dan supervisi dinas Pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan kewenangannya.

Proses Penyusunan KOSP
Lebih lanjut Ari Dwi menjelaskan bahwa dalam proses menyusun KOSP ada 5 tahapan yakni:

1. Menganalisis konteks karakteristik satuan pendidikan
Peserta didik, kompetensi, jumlah tenaga pendidik, sarana dan prasarana, lokasi sekolah, dan sebagainya.

2. Merumuskan visi misi tujuan

3. Menentukan pengorganisasian pembelajaran

4. Menyusun rencana pembelajaran

5. Merancang pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional

Menurutnya, dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi KOSP, setiap pihak perlu menyadari peran yang dimiliki sangat penting.

"Kita berjalan bersama menuju tujuan yang mulia, menghantarkan peserta didik kepada tujuannya sesuai dengan bakat, minat, dan kebutuhannya di dalam proses pembelajaran. Pendidik adalah kurikulum hidup," tutur Tim Penyusun Panduan Pengembangan KOSP tersebut.

DOWNLOAD DISINI

Semoga bermanfaat sahabat gtkpaudkotabkl.



Aplikasi Pelayanan Ketenagakerjaan

 

Detail Program Sekolah Penggerak

 



Karakteristik Program Sekolah Penggerak


Program kolaborasi antara Kemdikbud dengan Pemerintah Daerah di mana komitmen Pemda menjadi kunci utama

Memiliki ruang lingkup dan mencakup seluruh kondisi sekolah, tidak hanya sekolah unggulan saja, baik negeri dan swasta

Program dilakukan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi sekolah penggerak

Intervensi dilakukan secara holistik, mulai dari SDM sekolah, pembelajaran, perencanaan, digitalisasi, dan pendampingan Pemerintah Daerah

Pendampingan dilakukan selama 3 tahun ajaran dan sekolah melanjutkan upaya transformasi secara mandiri





Tahapan Program Sekolah Penggerak

Hasil Belajar≤ 3 tingkat di bawah level yg diharapkanPerundungan masih terjadi namun tidak menjadi normaSesuai dengan kebutuhan dan tingkat kemampuan siswa

Perencanaan program dan anggaran berbasis refleksi diri

Refleksi guru dan perbaikan pembelajaran terjadi

Kepala sekolah dan guru aktif mengembangkan komunitas belajar

Lingkungan BelajarPerundungan menjadi normaBelum memperhatikan kebutuhan dan tingkat kemampuan murid

Perencanaan program dan anggaran berbasis refleksi diri

Guru mulai melakukan refleksi dan perbaikan pembelajaran

PembelajaranSecara rutin mengalami gangguan-
Refleksi diri dan pengimbasan


Lingkup Program Sekolah Penggerak

Program Sekolah PenggerakKolaborasi Kemdikbudristek dan Pemerintah Daerah diikuti oleh PAUD (5-6 tahun), SD, SMP, SMA, SLB baik negeri maupun swasta
Kondisi awal sekolahSemua tahap baik tahap 1, tahap 2, tahap 3, atau tahap 4
Durasi program3 tahun ajaran


semoga bermanfaat sahabat  gtkpaudkotabkl.





Minggu, 16 Oktober 2022

KEPMENDIKBUDRISTEK NO. 349/P/2022 TENTANG JUKNIS DAN JUKLAK SELEKSI CALON PPPK GURU PADA INSTANSI DAERAH TAHUN 2022

 




Petunjuk TeknisKepmendikbudristek Nomor 349/P/2022

Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 349/P/2022 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Seleksi Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja untuk Jabatan Fungsional Guru pada Instansi Daerah tahun 2022

Unduh Dokumen
Petunjuk TeknisPanduan SIM Penilaian Kesesuaian Seleksi Guru ASN PPPK Tahun 2022

Panduan Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Penilaian Kesesuaian Seleksi Guru ASN PPPK Tahun 2022

Unduh Dokumen
Surat EdaranKualifikasi Akademik dan Sertifikat Pendidik PPPK Tahun 2022

Surat Edaran Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor 4757/B/GT.01.01/2022 tentang Kualifikasi Akademik dan Sertifikat Pendidik
dalam Pendaftaran Seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja untuk Jabatan Fungsional Guru Tahun 2022

Unduh Dokumen
Surat EdaranPenataan Guru pada Seleksi Guru ASN PPPK Tahun 2022

Surat Edaran Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor 6654/B/GT.01.01/2022 tentang Penataan Guru pada
Seleksi Guru ASN PPPK Tahun 2022

Unduh Dokumen
InformasiPaparan Mekanisme Seleksi Guru ASN PPPK Tahun 2022

Paparan Penjelasan Teknis Mekanisme Seleksi Guru ASN PPPK Tahun 2022

Kategori Pelamar Guru ASN PPPK Tahun 2022

Kategori Pelamar dalam Seleksi Rekrutmen Guru ASN PPPK Kemdikbudristek Tahun 2022

Pelamar Prioritas I

Pelamar Prioritas 1 merupakan peserta yang telah mengikuti seleksi PPPK untuk JF Guru Tahun 2021 dan telah memenuhi Nilai Ambang Batas. Pemenuhan kebutuhan guru dari kategori pelamar prioritas I dilakukan berdasarkan urutan sebagai berikut.

  1. THK-II yang memenuhi Nilai Ambang Batas pada seleksi PPPK untuk JF Guru Tahun 2021.

  2. Guru non-ASN yang memenuhi Nilai Ambang Batas pada seleksi PPPK untuk JF Guru Tahun 2021.

  3. Lulusan PPG yang memenuhi Nilai Ambang Batas pada seleksi PPPK untuk JF Guru Tahun 2021.

  4. Guru Swasta yang memenuhi Nilai Ambang Batas pada seleksi PPPK untuk JF Guru Tahun 2021.

Pelamar Prioritas II

Pelamar prioritas II merupakan THK-II yang tidak termasuk dalam THK-II pada kategori pelamar prioritas I.

Pelamar Prioritas III

Pelamar prioritas III merupakan Guru non-ASN yang tidak termasuk dalam Guru non-ASN kategori pelamar prioritas I di satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah dan memiliki keaktifan mengajar minimal 3 (tiga) tahun atau setara dengan 6 (enam) semester pada Dapodik.

Pelamar Umum

Pelamar umum terdiri atas :

  1. Lulusan PPG yang terdaftar pada database kelulusan Pendidikan Profesi Guru di Kemendikbudristek; dan

  2. pelamar yang terdaftar di Dapodik.



Semoga bermanfaat saabat gtkpaudkotabkl.