Transformasi teknologi pembelajaran menjadi salah satu kunci inovasi dalam menjawab tantangan pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia di berbagai sektor. Untuk itu, Kementerian Pendidikan dasar dan Menengah melalui Pusat Data dan Teknologi Informasi menggelar forum Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP) Connect 2025 yang menjadi wadah berbagi praktik baik sekaligus mendorong penerapan inovasi pembelajaran yang relevan bagi berbagai pemerintah daerah dan kementerian.
Dalam forum diskusi hari kedua acara, sejumlah narasumber turut berbagi pengalamannya dalam pengembangan teknologi pembelajaran, salah satunya yaitu Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Pusat, Ade Riswanto. Pada paparannya, ia menyampaikan bahwa transformasi teknologi pembelajaran di Jakarta dirancang agar dapat diakses seluruh lapisan masyarakat. “Transformasi teknologi yang kami lakukan adalah mengedepankan aspek humanis. Artinya bisa terjangkau oleh semua lapisan masyarakat, khususnya di DKI Jakarta,” ujarnya di Jakarta, Kamis (18/12).
Menurutnya, teknologi pembelajaran di DKI Jakarta tidak boleh menciptakan kesenjangan baru antara sekolah yang sudah siap secara digital dengan sekolah yang masih memiliki keterbatasan. “Prinsip kami adalah no one left behind, no school left behind. Jangan sampai ada sekolah atau peserta didik yang tertinggal hanya karena keterbatasan akses atau kesiapan teknologi,” kata Ade.
Ade menjelaskan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus mendorong pemanfaatan teknologi pembelajaran melalui berbagai platform pendukung. Salah satunya adalah Jakarta Pelatihan (JakLat) yang digunakan sebagai sarana peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan. “JakLat menjadi platform yang kami gunakan untuk mengintegrasikan berbagai pelatihan dan pembelajaran, sehingga guru dapat mengakses peningkatan kompetensi secara lebih mudah dan terstruktur,” jelasnya.
Selanjutnya, upaya pemerataan kualitas pembelajaran berbasis teknologi juga dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui inovasi Smart School. Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, H. Anshar, menjelaskan bahwa Smart School dirancang untuk memastikan pemerataan kualitas pembelajaran, termasuk bagi sekolah-sekolah di wilayah kepulauan dan daerah terpencil. “Smart School adalah pembelajaran hybrid dengan prinsip satu standar, satu guru, dan satu Sulawesi Selatan, sehingga kualitas pembelajaran dapat dirasakan secara merata,” ujar Anshar.
Ia menambahkan bahwa Smart School memungkinkan pembelajaran sinkron dan asinkron dari studio terpusat, sekaligus menjangkau sekolah di wilayah kepulauan dan daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T). Program ini juga didukung infrastruktur digital serta konten pembelajaran yang dapat diakses secara luring bagi sekolah dengan keterbatasan jaringan.
Di tingkat kementerian, Transformasi teknologi pembelajaran juga dilakukan Kementerian Perhubungan. Sekretaris Badan Pengembangan SDM Perhubungan, Wisnu Handoko, menjelaskan bahwa kementeriannya mengembangkan berbagai inovasi pembelajaran untuk memastikan SDM transportasi kompeten dan siap menghadapi tantangan global. Salah satu inovasi utama adalah penggunaan simulator untuk pilot, pelaut, dan pengemudi kereta api agar pengalaman praktik lebih aman, efektif, dan terstandar.
“Badan Pengembangan SDM Perhubungan juga membangun corporate university dan learning management system untuk mengelola 1.600 modul pembelajaran yang mencakup berbagai okupasi transportasi. Sistem ini memungkinkan pembelajaran formal dan pelatihan teknis disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing peserta, termasuk kolaborasi dengan vendor teknologi untuk inovasi berbasis VR dan laboratorium modern,” ujarnya.
Wisnu menekankan bahwa semua inovasi ini tidak hanya fokus pada peningkatan kompetensi individu, tetapi juga pada transformasi sistem pembelajaran secara menyeluruh. Pendekatan lean and match diterapkan agar lulusan politeknik dan sekolah menengah kejuruan siap bekerja di sektor transportasi dalam negeri maupun internasional, memastikan keselamatan, efisiensi, dan kualitas layanan tetap terjaga.
Sementara itu, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Investasi dan Hilirisasi, Anna Nurbani, menjelaskan bahwa kementeriannya mengembangkan Learning Management System (LMS) sebagai transformasi pembelajaran dengan inovasi Massive Open Online Course (MOOC) untuk meningkatkan kompetensi aparatur, khususnya dalam pengelolaan investasi dan perizinan. Program ini dirancang agar materi dapat diakses secara cepat, efisien, dan merata ke seluruh peserta, termasuk di wilayah terpencil, serta menyesuaikan kebutuhan masing-masing peserta.
“Dengan sistem pembelajaran terintegrasi, micro learning, coaching, mentoring, serta akreditasi berbasis LMS, kami bisa menyampaikan materi secara masif dan tepat sasaran. Contohnya, pada pelaksanaan MOOC terbaru, sebanyak 1.200 peserta berhasil mengikuti program sekaligus, meningkat empat kali lipat dibanding sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa inovasi pembelajaran berbasis teknologi mampu menjangkau aparatur di seluruh Indonesia secara efektif dan efisien,” ungkapnya.
Melalui forum ini, praktik baik dan inovasi teknologi pembelajaran dari pemerintah daerah dan kementerian dapat disinergikan untuk mendorong transformasi pembelajaran yang lebih adaptif, inklusif, dan efektif. Upaya tersebut diharapkan mampu memberikan dampak nyata bagi peningkatan mutu pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia secara berkelanjutan. (Penulis: Ikke, Intan/Editor: Destian, Denty)
Penulis: Destian Rifki
Editor: Denty Anugrahmawaty
Tidak ada komentar:
Posting Komentar