Senin, 06 Februari 2023

Aktivasi PIP Diperpanjang, SD SAMPAI SLTA



Waktu aktivasi SimPel Program Indonesia Pintar (PIP) secara resmi diperpanjang hingga pertengahan februari. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi memberikan kesempatan tambahan yakni 2 minggu setelah tenggat waktu yang diberikan. Aktivasi PIP diperpanjang setelah melihat data bahwa masih banyak peserta didik belum melakukan aktivasi akunnya.

Sebelumnya, Kemendikbud Ristek memberikan batas akhir dalam mengurus Aktivasi PIP ini hingga akhir bulan januari, tepatnya tanggal 31 Januari 2023. Namun, telah diperpanjang hingga tanggal 15 Februari 2023.

Melalui kanal resmi instagramnya, dijelaskan bahwa ada kemungkinan keterlambatan dalam pengurusan oleh penerima PIP. Sehingga kepada siswa yang sudah masuk nominasi PIP 2022 dapat melakukan perpanjangan hingga 10 hari mendatang, yaitu tanggal 15 februari.

Diketahui dari data Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kemendikbud, hingga 15 Desember 2022 kemarin, masih terdapat 2 juta lebih siswa di seluruh jenjang pendidikan yang belum melakukan aktivasi rekening PIP.

2 juta tersebut adalah 1.484.197 siswa SD, 312.810 siswa SMP, dan 242.540 siswa SMA, ditambah 329.171 siswa SMK. Seluruh data yang belum melakukan aktivasi PIP tersebut belum melakukan pendataan pada database PIP karena tidak mengetahui tenggat waktu pengisian, atau bahkan tidak tahu menahu bahwa perlu diurus oleh siswa sendiri.

Sayangnya, apabila hingga tanggal 15 februari 2023 rekening belum diaktivasi, maka PIP yang didatakan untuk siswa akan dikembalikan ke Kas Umum Negara sesuai dengan ketentuan atau peraturan yang berlaku.

Pada bulan oktober 2022 lalu, pencairan bantuan PIP sudah diberikan atau tersalurkan untuk 11.9 juta dari 17 juta lebih total alokasi jumlah peserta didik di jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK.

Dengan demikian, maka akan sangat disayangkan karena bantuan ini dapat membantu siswa dalam memperoleh kualitas pendidikan yang cukup untuk keberlanjutannya selama menempuh jenjang tersebut.

Kebutuhan mulai perlengkapan sekolah atau kursus, uang saku, biaya transport, praktik mata pelajaran, maupun biaya kompetensi dapat mempergunakan bantuan PIP ini. Sesuai data yang diterima, di bawah ini adalah besaran yang diberikan kepada siswa per tahunnya (2021):

  • Peserta didik SD/MI/Paket A mendapatkan dukungan sebesar Rp 450 ribu rupiah per tahun
  • Peserta didik SMP/MTs/Paket B mendapatkan dukungan sebesar Rp 750 ribu rupiah per tahun
  • Peserta didik SMA/SMK/MA/Paket C mendapatkan dukungan sebesar Rp 1 juta rupiah per tahun

Adapun siswa juga harus memperhatikan kriteria penerima PIP tahun lalu atau tahun 2022. Diantaranya adalah:

  • Memiliki KIP
  • Merupakan siswa dari keluarga miskin/rentan dan/atau mendapatkan pertimbangan khusus seperti:
  • Tergolong dalam Program Keluarga Harapan
  • Memiliki Kartu Keluarga Sejahtera
  • Berstatus yatim/piatu/yatim piatu dari sekolah/panti sosial/panti asuhan
  • Terdampak bencana alam
  • Tidak bersekolah (DO) yang berharap kembali bersekolah
  • Difabel, korban musibah, orang tua yang ter-PHK, dari keluarga terpidana/dari daerah konflik, atau berada di LAPAS, dan/atau memiliki lebih dari tiga (3) saudara di rumah
  • Peserta lembaga khusus atau satuan pendidikan non formal lainnya

Namun, peserta didik yang ingin melakukan pengecekan pada bantuan PIP juga cukup mudah, yaitu cukup masuk melalui laman https://pip.kemdikbud.go.id, lalu masukkan NISN dan NIK (pada KTP). Masukkan kode captcha agar tidak terdeteksi robot dan cek identitas sesuai keterangan yang tertera.

Peserta didik diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan yang ada agar dapat dicairkan tepat pada waktunya. Sekolah dapat melakukan pengecekan pendaatan sekaligus memberikan bantuan secara langsung melalui forum bersama sesuai jadwal pencairan yang diberitahukan.

Demikian informasi mengenai Aktivasi PIP yang diperpanjang. Semoga bermanfaat.

sumber : https://naikpangkat.com/

Tidak ada komentar: