Rabu, 06 Desember 2023

Berikan Penghargaan SAKIP, RB, dan ZI 2023 kepada Pemerintah Pusat dan Daerah, Wapres Sampaikan Empat Arah Kebijakan RB ke Depan

Memasuki tahun 2024, kebijakan reformasi birokrasi (RB) sebagaimana tertuang dalam Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025, telah berjalan di koridor yang tepat. Hal ini ditandai dengan peningkatan kualitas birokrasi di Indonesia yang mendapat penilaian positif dari Worldwide Governance Indicators (WGI), di mana Indonesia menempati posisi ke-73 dari 214 negara di dunia. Oleh karena itu, ke depan capaian baik di bidang RB ini harus terus ditingkatkan, dengan fokus pada empat hal.

“Pertama, pastikan keberhasilan pencapaian indeks RB dan indeks SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah), serta instansi telah ditetapkan sebagai zona integritas, juga diikuti dengan perbaikan nyata pada tata kelola pemerintahan,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin pada acara Apresiasi dan Penyerahan Hasil Evaluasi SAKIP, RB, dan Zona Integritas (ZI) Tahun 2023 di Bali Nusa Dua Convention Center, Kawasan Pariwisata Nusa Dua Lot NW/1, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (06/12/2023).

Lebih lanjut Wapres menyampaikan, beberapa indikator keberhasilan ini dapat dilihat antara lain melalui penurunan angka korupsi, peningkatan investasi, dan pertumbuhan ekonomi sehingga hasil akhirnya mampu menyejahterakan masyarakat.

“Kedua, perkuat secara berkelanjutan orientasi RB berdampak, sebagai target kinerja masing-masing instansi untuk mendukung pencapaian tujuan pembanguan nasional,” ujarnya.

Untuk itu, Wapres meminta seluruh instansi pusat dan daerah untuk terus meningkatkan komitmen, sinergi, dan kolaborasi pembangunan lintas sektor.

Ketiga, Wapres menekankan bahwa percepatan transformasi birokrasi berbasis digital yang terintegrasi, juga harus menjadi prioritas dalam arah pengembangan ke depan.

“Hal ini penting untuk mempermudah inter-operabilitas data antar instansi pemerintah sebagai acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran program pembangunan, serta penyusunan kebijakan yang berkualitas dan tepat sasaran,” ungkapnya.

Keempat, Wapres menegaskan pentingnya penguatan kualitas pelayanan Mal Pelayanan Publik (MPP), khususnya MPP digital.

“Pembangunan MPP bukan sekedar pemenuhan mandat regulasi, melainkan juga perlu dipahami sebagai upaya untuk menciptakan standar dan proses pelayanan yang berkualitas, efisien, cepat, dan terjangkau,” imbuhnya.

Menutup sambutannya, Wapres menyampaikan apresiasi kepada para peraih penghargaan dalam acara tersebut. Ke depan, diharapkan pencapaian ini dapat menjadi suntikan semangat untuk memberikan kontribusi yang semakin berkualitas lagi dalam pengembangan RB di Indonesia.

“Semoga prestasi ini semakin menjadi motivasi, baik bagi instansi bersangkutan maupun instansi lainnya, untuk terus melakukan terobosan dalam menggerakkan reformasi birokrasi yang berdampak langsung bagi masyarakat,” pungkas Wapres.

Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas, menyampaikan bahwa memasuki tahun-tahun akhir Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025, Kementerian PANRB saat ini tengah menyusun arah kebijakan RB di masa yang akan datang. Ke depan, RB akan difokuskan pada transformasi digital untuk mewujudkan digital bureaucracy dengan mengembangkan digital structure, digital culture, dan digital competency.

“Ke depan, kita akan meng-interoperabilitas-kan berbagai layanan, sehingga pelayanan publik dapat diakses melalui Portal Pelayanan Publik secara terpadu dan terintegrasi,” lapor Menteri PANRB.

Adapun para peraih penghargaan yang diserahkan oleh Wapres, antara lain:
Pemerintah Daerah dengan Implementasi RB Tematik Terbaik pada semua tema Tahun 2023

  1. Pemerintah Kota Tangerang
  2. Pemerintah Kota Yogyakarta
  3. Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Pemerintah Daerah yang berhasil mendapatkan nilai SAKIP menjadi A pada Tahun 2023

  1. Pemerintah Kabupaten Banyumas
  2. Pemerintah Kota Madiun
  3. Pemerintah Daerah dengan Predikat SAKIP A nilai tertinggi
  4. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi
  5. Pemerintah Daerah dengan

Predikat SAKIP AA

  1. Pemerintah Provinsi D.I. Yogyakarta

Apresiasi K/L pendukung dalam Pelaksanaan RB Tematik Tahun 2023

  1. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kemanusiaan
  2. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
  3. Kementerian Dalam Negeri
  4. Kementerian Kesehatan
  5. Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal
  6. Badan Pusat Statistik
  7. Lembaga Kebijakan Barang Jasa Pemerintah

Instansi Pemerintah dengan Unit Kerja Terbanyak peraih Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM Tahun 2023

  1. Kementerian Keuangan
  2. Tentara Nasional Indonesia
  3. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
  4. BPKP

Hadir pula dalam acara ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Dalam Negeri M. Tito Karnavian, Pj. Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya, dan Ketua KPK Nawawi Pomolango.

Sementara, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, serta Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, M. Nasir, Robikin Emhas, Zumrotul Mukaffa, dan Arif Rahmansyah Marbun.

Sumber : https://menpan.go.id/

Akselerasi MPP Digital, Kementerian PANRB Tambah 39 Daerah Pilot Project

 


Sebanyak 39 daerah siap menghadirkan layanan yang terintegrasi, mudah, dan cepat melalui Mal Pelayanan Publik (MPP) Digital. Kini, jumlah MPP Digital secara nasional bertambah menjadi 60 lokus pilot project. Diharapkan, kedepan daerah yang menjadi lokus dapat menjaga komitmennya dalam memanfaatkan MPP Digital kedepan.

“Bapak Menteri PANRB sangat memperhatikan performa implementasi MPP Digital pada masing-masing daerah. Arahan Beliau cukup tegas terutama pada daerah yang tidak aktif, apabila memang tidak berkomitmen untuk memanfaatkan MPP Digital maka akan ditinjau ulang statusnya sebagai lokus MPP Digital” ujar Asisten Deputi Transformasi Digital Pelayanan Publik Kementerian PANRB Yanuar Ahmad, pada Bimbingan Teknis (Bimtek) Mal Pelayanan Publik Digital di Jakarta, Senin (04/12).

Kabupaten dan kota yang terpilih menjadi lokus MPP Digital tesebut, dipilih dari 115 kepala daerah yang telah mengusulkan pemanfaatan MPP Digital kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokras (PANRB). Kemudian, dilakukan penilaian kesiapan implementasi MPP Digital dengan turut memprioritaskan daerah yang telah merencanakan pembentukan MPP.

“Per 4 November 2023, terdapat 115 Kepala Daerah yang telah mengajukan permohonan pemanfaatan MPP Digital dan dari hasil diidentifikasikan beberapa variabel acuan diantaranya Identitas Kependudukan Digital (IKD) dan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SISDMK), dengan turut mempertimbangkan kesiapan pembangunan MPP fisik, ditetapkan 39 kabupaten dan kota sebagai lokus baru MPP Digital,” ungkap Yanuar.

Adapun 39 Daerah tersebut diantaranya yaitu Kabupaten Soppeng; Kota Pasuruan; Kabupaten Bantaeng; Kota Sawahlunto; Kabupaten Purworejo; Kabupaten Morowali; Kabupaten Wonogiri; Kabupaten Pemalang; Kota Banjarbaru; Kabupaten Hulu Sungai Utara; Kota Palopo; Kabupaten Way Kanan; Kota Banjar; Kabupaten Bangli; Kabupaten Muaro Jambi; Kabupaten Temanggung; Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir; Kota Sabang; Kabupaten Barito Utara; Kabupaten Jombang; dan Kabupaten Kotawaringin Barat.

Selanjutnya, Kabupaten Kapuas; kabupaten Cianjur; Kabupaten Dharmasraya; Kabupaten Hulu Sungai Tengah; Kabupaten Tojo Una Una; Kabupaten Lampung Timur; Kabupaten Bintan; Kabupaten Ponorogo; Kota Tegal; Kabupaten Gowa; Kota Sukabumi; Kabupaten Bangka Barat; Kabupaten Pesisir Barat; Kabupaten Tanggamus; Kabupaten Morowali Utara; Kabupaten Lampung Barat; Kabupaten Kabupaten Banggai Laut; serta Kabupaten Jembrana.

20231204 Bimbingan Teknis MPP Digital 4

Untuk diketahui, soft lauching MPP Digital telah dilakukan pada Juni 2023 oleh Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin, dan telah beroperasi di 21 daerah. Dalam kegiatan itu, Yanuar berharap, bagi daerah yang sudah menjalankan MPP juga dapat turut mempelajari dan mengikuti pengembangan baru yang dilakukan di aplikasi MPP Digital.

“Bagi Bapak/Ibu yang daerahnya belum aktif, agar dapat segera memperbaiki dan meningkatkan performa pengelolaan MPP Digital,” tuturnya. Dalam kegiatan yang dilakukan secara hibrida itu, juga turut dilakukan Bimtek MPP Digital. Analis Pengaduan Masyarakat Kementerian PANRB Siti Rafika Amalia Dina memaparkan pentingnya MPP Digital sebagai layanan digital terintegrasi. Terdapat beberapa fitur utama dalam MPP Digital diantaranya yaitu pengajuan permohonan layanan, tracking layanan, keterhubungan dengan pengaduan layanan, profil pengguna layanan, serta notifikasi.

Adapun layanan yang disediakan pada tahap awal yaitu delapan layanan bidang administrasi kependudukan, dan 31 layanan bidang perizinan tenaga kesehatan dengan kolaborasi bersama Kementerian Dalam Negeri melalui pemanfaatan Identitas Kependudukan Digital (IKD) dan Kementerian Kesehatan melalui integrasi SISDMK sehingga ada optimalisasi proses bisnis yang meminimalisir proses unggah data masyarakat.

“MPP Digital tidak berdiri sendiri, MPP Digital sudah terintegrasi dengan IKD dan SISDMK,” ungkapnya.

Sebagai informasi, bagi pemerintah daerah yang belum memiliki MPP secara fisik, juga dapat mengajukan permohonan untuk menyelenggarakan MPP Digital.

Sumber : https://menpan.go.id/

Sosialisasi Penyesuaian PAK JF Guru, JF Pengawas Sekolah, JF Pamong Belajar, dan JF Penilik

 

Sosialisasi Penyesuaian PAK JF Guru, JF Pengawas Sekolah, JF Pamong Belajar, dan JF Penilik


KSPSTK - Dengan telah diundangkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2023 tentang Jabatan Fungsional, dan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 8 Tahun 2023, serta mengingat masih terdapat pejabat fungsional di lingkungan instansi pemerintah pusat dan daerah yang penilaian angka kredit nya secara konvensional, maka harus melakukan penyesuaian angka kredit dari konvensional ke integrasi berdasarkan Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 3 tahun 2023 tentang Angka Kredit, Kenaikan Pangkat dan Jenjang Jabatan Fungsional.

Paparan Sosialisasi Penyesuaian PAK JF Guru, JF Pengawas Sekolah, JF Pamong Belajar, dan JF Penilik

Pedoman Penyesuaian AK Konvensional ke AK Integrasi bagi Pejabat Fungsional Guru, Pejabat Fungsional Pengawas Sekolah, Pejabat Fungsional Pamong Belajar, dan Pejabat Fungsional Penilik

Aplikasi Dispakati

Sumber : https://kspstendik.kemdikbud.go.id/

Selasa, 05 Desember 2023

‘Apresiasi Guru PAUD dan Dikmas 2023’, Wujud Penghargaan Dedikasi Pendidik Tanah Air

 Direktorat Guru PAUD dan Dikmas, Kemendikbudristek, kembali menggelar ajang apresiasi bagi guru-guru PAUD di Tanah Air sebagai bentuk penghargaan kepada guru dan tenaga kependidikan (GTK) yang telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka melalui inovasi, dedikasi, serta menginspirasi. Bertitel Apresiasi Guru PAUD dan Dikmas 2023, hajatan tahun ini digelar dengan mengusung tema “Ciptakan Pembelajaran Berkualitas melalui Implementasi Kurikulum Merdeka” di Jakarta (24/11).

“Ajang ini merupakan wujud penghargaan pemerintah kepada guru yang memiliki inovasi dan dedikasi dalam melakukan pekerjaannya,” ujar Direktur Guru PAUD dan Dikmas, Santi Ambarrukmi.

Santi menjelaskan, pada helatan tersebut tercatat sebanyak 1.625 peserta mendaftar yang terbagi atas 7 kategori, yakni Pendidik PAUD, Guru TK, Pamong Belajar, Penilik (Inovatif), Guru TK/Pendidik PAUD (Dedikatif), serta Guru TK dan Pendidik PAUD (GTK Inspiratif). “Para peserta sangat antusias dalam menunjukkan karyanya. Semua karya yang disajikan peserta baik, meski harus dipilih yang terbaik,” ungkapnya.
MCH_8363.jpg
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Nunuk Suryani, pun turut mengucapkan selamat kepada para peserta yang mendapat penghargaan. “Para peserta ajang ini merupakan yang terbaik dari masing-masing wilayahnya,” tuturnya.

Dalam arahannya, Nunuk mengemukakan bahwa semua pelaku PAUD dan Dikmas harus menyesuaikan diri menghadapi tantangan ke depan untuk mewujudkan mimpi mereka. “Apresiasi ini adalah bentuk penghargaan untuk dedikasi dan inovasi pendidikan lebih maju. Banyak capaian yang kita peroleh, inilah puncak perayaannya. Cita-cita kita masih panjang, tetaplah menjadi inspirasi bagi yang lainnya,” terangnya.

Nunuk pun menjelaskan bahwa guru merupakan ujung tombak pendidikan, sebagai sosok yang diberi amanah mendidik anak-anak untuk masa depan. “Kami ingin profesi ini menjadi kebanggaan agar banyak yang berkeinginan menjadi guru,” katanya.
MCH_8440.jpg
Nunuk juga berharap agar guru menjadi agen transformasi yang terus berani melakukan perubahan, serta berkiprah dalam komunitas belajar. “Bila belum ada komunitas, mulailah untuk membuat dan saling menguatkan. Pasalnya, perubahan tidak akan terjadi secara sendirian,” jelasnya.

Berbagi Praktik Baik
Salah seorang peserta yang lolos seleksi ajang tersebut, Nurkhafifah, mengaku sangat senang mengikuti momen yang kali pertama diikutinya. “Saya senang sekali bertemu dengan banyak pendidik dari seluruh Indonesia,” katanya.

Pendidik dari KB An-Nuria, Kab. Pangkajene dan Kepulauan Sulawesi Selatan, tersebut juga turut berbagi pengalaman praktik baik guna mencegah bullying di satuan pendidikan. Jadi, “Kami memotivasi memberikan karakter baik pada anak agar saling menyayangi dan menghormati, sehingga meminimalisasi kekerasan sejak usia dini,” ujarnya.

Adapun Guyup Suroso dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Cilegon, Banten, juga mengungkapkan perasaannya yang selalu menanti kegiatan tersebut. Pasalnya, “Ajang ini saya lolos untuk kedua kali,” katanya.

Sebagai seorang penilik, Guyup juga mengaku sangat bangga terhadap pekerjaannya, seperti melakukan monitoring, evaluasi, perbaikan maupun pembimbingan. Terlebih, “Masih sedikit guru yang memanfaatkan platform Merdeka Mengajar karena tidak semua paham IT,” ungkapnya.

Alhasil, Guyup melakukan praktik baik dengan mengajak semua pendidik agar mau membuat akun, melibatkan Himpaudi untuk guru dan tenaga kependidikan yang yang terkendala, serta melakukan kolaborasi dengan pihak lainnya. “Pelibatan semua pihak adalah strategi yang tepat sasaran, lebih murah, dan meringkas biaya,” jelasnya. (AP)

Berikut daftar para juara ajang Apresiasi Guru PAUD dan Dikmas 2023 :
Guru TK Terbaik
• Tri Rahayu Budiarti, TK Al Azhar 13, Jakarta
• Janatul Ma'wa, TK Al-Munawwaroh, Kab. Tanah Laut, Kalimantan Selatan
• Sri Mery Susanti, TK Hang Tuah 11, Surabaya, Jawa Timur
• Faridah, TK Negeri 08 Penatoi, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat
• Dwi Murwani, TK PKK Widodo, Kab. Sleman, D.I. Yogyakarta

Pendidik PAUD (KB/TPA/SPS) Terbaik
• Rima Puspitasari, PAUD KB Lazan Edu Center, Depok, Jawa Barat
• Indri Septia Ningrum, Latifah 3, Kab. Pringsewu, Lampung
• Nurlaila, PAUD Permata Bunda, Kab. Tana Tidung, Kalimantan Utara
• Ratna Dwi Rahayu, KB Tunas Harapan, Kab. Sleman, D.I. Yogyakarta
• Nurkhafifah, KB An-Nuria, Kab. Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan

Pamong Belajar Terbaik
• Felisia Hilda Asmi, SKB Kab. Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur
• Daimatul Munajah, UPTD SPNF SKB Kota Tegal, Jawa Tengah
• Muchtar Hikmah, SPNF SKB Kota Depok, Jawa Barat
• Gilang Adi Permana, SKB Gudo Kab. Jombang, Jawa Timur
• I Nyoman Mardika, SPNF SKB Kab. Sigi, Sulawesi Tengah

Penilik Terbaik
• Nur Dewi Afifah, Dinas Pendidikan Kota Depok, Jawa Barat
• Hestiyani Diyai, Dinas Pendidikan Kota Gorontalo
• Ifra Nofrisah, Dinas Pendidikan Kota Solok, Sumatera Barat
• Ninik Nur Oktaviani, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Jombang, Jawa Timur
• Guyup Suroso, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Cilegon, Banten

Dedikatif - Guru TK/Pendidik PAUD Terbaik
• Indri Kristiana Koa, TK Negeri Baob, Kab. Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur
• Malta Sopiani Br Ginting, PAUD TK Samohaga, Kab. Nias Utara, Sumatera Utara
• Susanti, KB Merpati, Kab. Boalemo, Gorontalo

GTK Inspiratif - Pendidik PAUD Terbaik
• Nanik Thowilah, SPS Alhidaya Kota Tangerang, Banten
• Maryati, KB Baiturrahman, Kota Bandung, Jawa Barat
• Endah Murniningtyas, KB Miftahul Ulum, Kab. Banyumas, Jawa Tengah

GTK Inspiratif Guru TK
• Siti Mukaromah, TK Islam Baiturrohman, Kab. Demak, Jawa Tengah
• Siska Yuliani, TK Aisyiyah X, Boyolali, Jawa Tengah
• Rahma Lisa, TK Aisyiyah 1, Bukittinggi, Sumatera Barat

Sumber : https://gurupauddikmas.kemdikbud.go.id/

Kolaborasi Menumbuhkan Minat Baca

 Orang tua merupakan guru, juga teladan pertama dan paling utama bagi anak. Ucapan dan tindakan yang dilakukan oleh orang tua akan ditiru oleh anak. Begitu pun kebiasaan orang tua dalam membaca. Role model atau keteladanan akan merangsang timbulnya minat atau ketertarikan anak pada proses membaca buku. Cara orang tua memperlakukan dan berinteraksi dengan buku akan ditiru oleh anak-anak. Oleh karena itu, kolaborasi sekolah dan orang tua sangat penting dalam proses penerapan pembiasaan membaca untuk anak usia dini.

Saat ini banyak orang tua yang masih kurang memahami peran penting mereka dalam menumbuhkan minat baca anak. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang lebih mementingkan kemampuan anak membaca, menulis, dan berhitung dengan metode drilling karena masih khawatir anaknya belum bisa membaca saat masuk ke jenjang pendidikan dasar (SD). Umumnya orang tua mengesampingkan efek dari drilling yang kurang menyenangkan bagi anak. Sehingga, apa yang ada dalam memori anak tentang kegiatan membaca adalah kegiatan yang kurang menyenangkan, bahkan mungkin menimbulkan efek trauma pada mereka. Kedua hal inilah yang mendorong sekolah kami untuk menerapkan program “Guest Reader” atau pembaca tamu untuk semua orang tua.

**Pentingnya Role Model **

Peran penting keluarga amat dibutuhkan dalam mengembangkan minat atau ketertarikan anak pada kegiatan membaca. Oleh karena itu, di awal tahun pelajaran kami mengadakan parenting class dan memberikan pemahaman kepada semua orang tua siswa. Kegiatan ini juga disertai sesi berbagi cerita (sharing) dari para orang tua yang telah menerapkan pembiasaan membaca di rumahnya masing-masing.

Guest Reader 2.jpg
Setelah orang tua memiliki kesadaran akan pentingnya peran keluarga, sekolah menyosialisasikan program yang dimiliki terkait pelibatan orang tua dalam kegiatan literasi, di antaranya “Guest Reader” atau pembaca tamu. Program tersebut melibatkan orang tua untuk membacakan nyaring sebuah buku di kelas putra atau putrinya belajar.

Guest Reader atau pembaca tamu memiliki banyak manfaat, di antaranya :

  1. Anak-anak sangat senang menyambut orang lain di kelasnya.
  2. Anak-anak akan mendengar bacaan yang lancar dan suara lain dari orang dewasa yang berbeda (selain guru kelas).
  3. Anggota keluarga dan orang dewasa penting lainnya senang datang melihat anak-anak beraksi.
  4. Anak-anak akan berlatih menerima tamu lain dan memberikan ucapan terima kasih setelah kunjungan pembaca tamu.

Membaca Nyaring

Banyak orang tua yang masih belum memahami bagaimana cara membacakan nyaring yang menarik untuk anak. Sekolah pun memberikan bantuan dengan memberikan tips cara memilih dan membacakan buku cerita secara nyaring. Tips ini sangat membantu para orang tua dalam mempersiapkan diri menjadi pembaca tamu.

Tips membaca nyaring yang menarik dan menyenangkan untuk anak, yakni:

  1. Libatkan anak dalam pemilihan buku yang akan dibaca.
  2. Siapkan tempat yang nyaman untuk membaca bersama anak karena sangat mempengaruhi konsentrasi anak saat orang tua membaca nyaring.
  3. Baca dan pelajari bukunya, siapkan juga ekspresi suara maupun mimik wajah. Apabila orang tua membaca nyaring dengan diselingi aneka suara yang berbeda, pasti akan sangat menarik perhatian dan minat anak.
  4. Ajak anak untuk terlibat dengan cara menanyakan beberapa hal tentang isi cerita. Orang tua dapat mengajukan beberapa pertanyaan seputar buku.
  5. Diskusikan isi cerita dengan anak. Setelah selesai membaca, orang tua dapat melanjutkan dengan sesi diskusi dengan anak tentang buku yang baru dibaca. Dalam kegiatan ini, sangat penting bagi orang tua memancing anak dengan pertanyaan-pertanyaan yang menstimulasi kemampuan berpikir kritis mereka.

Pilih Waktu yang Tepat

Salah satu tantangan saat melibatkan orang tua adalah pemilihan waktu karena mereka memiliki kesibukan yang sulit untuk ditinggalkan. Untuk mengatasi tantangan ini, kami menginformasikan beberapa hari sebelumnya tentang pelaksanaan program ini. Lalu kami memberikan keleluasaan kepada orang tua untuk memilih waktu yang sesuai dengan jadwal mereka. Program Guest Reader tersebut dilaksanakan selama satu bulan penuh pada Januari.

Tidak berhenti di satu program, kami juga mengajak orang tua untuk meneruskan pembiasaan membaca nyaring di rumah dengan tantangan membaca nyaring atau “Read-Aloud Challenge”. Dengan mengadakan berbagai program kolaborasi sekolah dan orang tua, kami yakin pembiasaan membaca akan tertanam dan menjadi momen yang diingat oleh anak sepanjang hidup dan membuatnya menjadi pribadi yang cinta membaca seumur hidupnya. (Rina Eliyanti, TK Yos Sudarso Tasikmalaya)

Sumber : https://gurupauddikmas.kemdikbud.go.id/

Simposium Program Organisasi Penggerak

 


Bekal untuk Perkuat Kolaborasi

Bapak pendiri Singapura Lee Kwan Yen menyebut bahwa bangsa yang baik tergantung penduduknya dan penduduk tergantung pada gurunya. Sementara Kaisar Jepang Hirohito menanyakan jumlah guru yang tersisa  pasca bom atom di Hirosima dan Nagasaki. Ini artinya di negara-negara maju guru memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (sdm) yang unggul.

Oleh sebab itu, mempersiapkan guru yang berkualitas merupakan hal penting yang harus dilakukan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. “Jadi saya ingin mendorong kita untuk berbagi tanggung jawab, bagaimana meningkatkan mutu guru jangan hanya kemudian diserahkan kepada satu pihak,” tutur Prof. Dr. H. Muchlas Samani, M.Pd. guru besar bidang Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Surabaya, saat mengisi seminar Simposium Program Organisasi Penggerak, di  Novotel Mangga Dua Square, Jakarta, pada Kamis 23 November 2023.

Seminar ini sebagai pemantik dibukanya Simposium Program Organisasi Penggerak Tahun 2023 yang mengusung tema Perluasan Praktik Baik dan Kolaborasi Organisasi Penggerak dalam menyukseskan Merdeka Belajar yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.

Simposium POP dilakukan untuk memberikan informasi secara menyuruh kepada masyarakat. Informasi yang disampaikan terkait desain pelaksanaan program dan hasil dampak dari pelaksanaan program organisasi penggerak yang sudah dilaksanakan di lapangan selama ini.

Gerakan Gotong-royong

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim dalam sambutannya menjelaskan bahwa Program Organisasi Penggerak diluncurkan di masa awal kebijakan Merdeka Belajar, tepatnya episode ke-4. “Ketika pertama kali merancang Merdeka Belajar, Program Organisasi Penggerak berkembang menjadi gerakan masif yang melibatkan banyak pihak. Kebijakan ini untuk membangun gotong-royong antara pemerintah dengan organisasi masyarakat dalam upaya mentransformasi pendidikan Indonesia,” tutur Mas Menteri Nadiem.

POP melibatkan organisasi masyarakat yang bergerak di bidang pendidikan agar terlibat secara aktif dalam gerakan Merdeka Belajar. Organisasi yang terlibat memfasilitasi pelatihan dan pendampingan bagi guru dan kepala sekolah  di daerah yang bertujuan untuk memperluas akses dan meningkatkan kualitas. Program ini juga bertujuan untuk mencari bibit-bibit inovasi pembelajaran. Caranya dengan mengidentifikasi organisasi yang memiliki dan mengembangkan model peningkatan kualitas guru dan tenaga kependidikan yang sesuai dengan kebutuhan Indonesia.

Menurut Mas Menteri dalam waktu yang bisa terbilang singkat POP berhasil menghimpun 135 organisasi masyarakat yang menyasar sekitar 50.000 guru dan tenaga kependidikan. “Dari jumlah yang luar biasa itu saya juga telah mendengar cerita-cerita praktik baik yang dilakukan oleh para organisasi penggerak. Cerita tersebut sudah sepatutnya dibagi diantara sesama organisasi sehingga dapat menginspirasi lahirnya inisiatif-inisiatif baru yang mendukung perwujudan cita-cita Merdeka Belajar,” tutur Mas Menteri Nadiem yang berterima kasih kepada para peserta simposium POP atas komitmennya untuk pendidikan Indonesia.

Mas Menteri berharap semua cerita dan praktik baik yang dibagikan dapat menjadi bekal untuk semakin menguatkan kolaborasi dalam mewujudkan generasi penerus Indonesia yang cerdas dan berkarakter. “Mari terus menjadi garda depan transformasi pendidikan Indonesia dan bergerak serentak melanjutkan Merdeka Belajar,” tutup Mas Menteri.

Hasilkan Jurnal Ilmiah

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd., menjelaskan bahwa sejak awal program POP lahir hasilnya bisa dilihat melalui evaluasi dampak. “Harapannya setelah ini nanti banyak tulisan jurnal ilmiah yang bisa dipublikasikan. Bagaimana POP ini berdampak pada ekosistem pendidikan yang bergerak dengan baik dan berdampak untuk anak-anak kita,” tutur Nunuk Suryani.

Nunuk juga berterima kasih atas kehadiran para direktur organisasi masyarakat yang selama tiga tahun ini bergerak bersama melakukan intervensi dan melawati setiap prosesnya dengan baik. Semoga melalui simposium POP ini seluruh peserta bisa bertukar pikiran dan berdiskusi tentang hal-hal penting yang sudah dilakukan untuk pendidikan.  

Nunuk juga menyampaikan ucapan terima kasih atas pendampingan yang telah dilakukan dinas pendidikan pemerintah daerah. Bahu membahu sehingga beragam program yang digagas pemerintah berjalan dengan baik. “Saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada dinas pendidikan yang selama ini terlibat aktif dalam implementasi dan intervensi program ini,” ucap Nunuk Suryani.  

Berbagi Praktik Baik

Direktur Guru PAUD dan Dikmas Dr. Santi Ambarrukmi, M.Ed., dalam laporannya menyebut peserta yang diundang dalam Simposium POP berjumlah 305 orang yang terdiri dari 133 orang pimpinan organisasi kemasyarakatan pelaksanaan POP. Direktur UNICEF, dan 11 kepala dinas pendidikan dari wilayah sasaran POP. Kemudian 7 pengawas pendamping lapangan POP, 14 pendamping lapangan POP, dan 125 orang penerima manfaat POP, serta 100 orang peneliti hasil dampak dari POP.

Pada simposium ini sejumlah  ormas pelaksana POP dan dinas pendidikan menyampaikan praktik baik dan kegiatan intervensinya yang telah dilaksanakan selama 3 tahun. Narasumber dari guru penerima manfaat POP juga akan menyampaikan hasil-hasil pelatihan yang didapatkan setelah mengikuti kegiatan POP. Sementara itu, narasumber dari pendamping lapangan POP menyampaikan informasi terkait dengan pemanfaatan POP yang dilakukan dalam rangka memastikan program berjalan dengan baik.

Menurut Santi, POP telah bekerja sama dengan 135 organisasi kemasyarakatan yang telah bergerak melaksanakan program  peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan selama tiga tahun. Selain itu, terdapat dua organisasi kemasyarakatan yang melaksanakan program dengan  pembiayaan secara mandiri penuh. Organisasi tersebut adalah Yayasan Bakti Tanoto dan Yayasan Putra Sampurna.***

Sumber : https://gurudikdas.kemdikbud.go.id/