Hari Pertama Sekolah adalah momentum baik untuk optimalisasi peran para pelaku pendidikan untuk berfokus pada penguatan karakter anak. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) bertumpu pada kontribusi tri pusat pendidikan (keluarga, sekolah, dan masyarakat).
Melalui pengelolaan manajemen berbasis sekolah, ketiga unsur tersebut diharapkan mampu bersinergi untuk mengusahakan pendidikan karakter bagi anak kapanpun dan dimanapun.
Bagi keluarga, Pendidikan dalam keluarga adalah yang pertama dan utama. Dengan 2 hari libur (Permendikbud No.23/2017), keluarga mendapat waktu berkualitas untuk berperan dalam pendidikan karakter anak.
Bagi sekolah, Guru diharapkan mampu mengasah potensi setiap siswa, dengan menciptakan kegiatan belajar yang dinamis dan kreatif. Dengan penyesuaian beban kerja guru (PP No.19/2017), guru diharapkan dapat lebih maksimal dan intensif membimbing siswanya. Di sisi lain, kepala sekolah sebagai manajer yang berusaha memajukan dan menciptakan citra baik sekolahnya.
Bagi masyarakat, Saat ini masyarakat sudah diberi ruang yang luas untuk terlibat aktif dalam penyelenggaraan pendidikan. Masyarakat dapat berkolaborasi dengan Komite Sekolah (Permendikbud No.75/2016) untuk berkontribusi bagi kemajuan pendidikan Indonesia.
Bagi siswa, Gali potensi dan asahlah karaktermu dimanapun dan kapanpun. Keluarga, sekolah, dan masyarakat siap membantumu menjadi pribadi cerdas dan berkarakter.
Generasi Cerdas Berkarakter Kekuatan Indonesia!
Sumber : https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2017/07/generasi-cerdas-berkarakter-kekuatan-indonesia
Kamis, 19 Juli 2018
Menteri Susi Pudjiastuti lulus Ujian Nasional Kejar Paket C
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti menerima Izazah Kejar Paket C di Rumah Dinasnya yang diserahkan langsung oleh Didi Riswandi selaku Ketua Yayasan PKBM Bina Pandu Mandiri Kabupaten Ciamis. (Foto: pikiran-rakyat.com)
15 Juli 2018 17:17:37
Ciamis, PAUD dan Dikmas. Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Susi Pudjiastuti lulus Ujian Nasional Kejar Paket (UNKP) C tahun ajaran 2018 yang diselenggarakan 11-13 bulan Mei 2018 silam, bersama dengan peserta ujian lainnya yang diselenggarakan oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bina Pandu Mandiri Kabupaten Ciamis.
Susi Pudjiastuti mendapatkan nilai terbaik dari 569 orang peserta Ujian Nasional Kejar Paket C, dengan perolehan nilai 429 dari 7 mata pelajaran yang diujikan. Adapun ijazah Kejar Paket tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Yayasan PKBM Bina Pandu Mandiri Kabupaten Ciamis, Didi Riswandi kepada Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia, Susi Pudjiastuti di rumah dinas Kementerian Kelautan dan Perikanan di Jakarta, Jumat, 13 Juli 2018.
Berita kelulusan Menteri Susi Pudjiastuti mengikuti Ujian Nasional Kejar Paket C mendapatkan respons positif dari masyarakat, tidak terkecuali dari pejabat dilingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan Dikmas), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Karena meskipun Susi Pudjiastuti adalah seorang Menteri namun tetap menempuh pendidikan sampai lulus kesetaraan SMA dengan mengikuti prosedur & peraturan yang ada. (Tim Warta/MHF/Pri/KS/Sumber: berbagai media)
Sumber : https://www.paud-dikmas.kemdikbud.go.id/berita/9130.html
Ditjen PAUD dan Dikmas Gelar Lomba Konten Kanal Tahun 2018 Berhadiah Puluhan Juta
17 Juli 2018 22:18:03
Jakarta, PAUD dan Dikmas. Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan Dikmas) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), dalam hal ini Sub Direktorat Program dan Evaluasi Direktorat Pembinaan PAUD menggelar lomba Konten Kanal PAUD dan 2018, dengan jumlah total hadiah mencapai puluhan juta Rupiah.
Lomba yang bertujuan untuk menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam pengisian laman Anggun PAUD terdiri dari dua jenis lomba, yaitu : Lomba Membuat Permainan Mendidik (Edu Game) dan Lomba Penyusunan Buku Cerita Anak dalam format e-book.
Panitia menyiapkan hadiah sebesar Rp. 25 Juta + piagam dan piala bagi juara pertama, Rp 20 juta + piagam dan piala untuk juara II, Rp. 15 juta + piagam dan piala bagi juara III dan untuk 15 pemenang juara harapan mendapatkan masing-masing Rp. 5 juta + piagam dan piala.
Semua naskah atau produk yang dilombakan paling lambat sudah diterima panitia tanggal 25 Agustus 2018, dengan cara mengirim langsung ke Subdirektorat Program dan Evaluasi Direktorat Pembinaan PAUD, Gedung E lantai 7 Komplek Kemendikbud Senayan – Jakarta atau melalui email di alamat : progrevpaud@kemdikbud.go.id.
Untuk informasi persyaratan dan ketentuan masing-masing lomba, masyarakat dapat mengaksesnya melalui anggunpaud.kemdikbud.go.id, atau akun sosial media resmi Direktorat PAUD yaitu : Facebook PAUD Kemdikbud, Instagram di @paudkemdikbud dan Twitter @paud_kemdikbud, termasuk hasil lomba yang akan diumumkan pada tanggal 3 Sepetember 2018. (Tim Warta/MHF/Pri-Ars/KS)
Sumber : https://www.paud-dikmas.kemdikbud.go.id/berita/9132.html
Yogyakarta Juara Umum Apresiasi GTK PAUD dan Dikmas
Pontianak, PAUD dan Dikmas - Daerah Istimewa Yogyakarta merebut juara umum Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidik Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (GTK PAUD dan Dikmas ) Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2018 dengan berhasil menggondol juara satu dari lima kategori. Kategori Kepala SKB atas nama Sudijarto, Instruktur Kursus Tata Busana atas nama Firmanila Tyastuti, Instruktur kursus tata kecantikan rambut atas Nyudi Dwijo Susilo, Instruktur Kursus otomotif roda dua atas nama Suparno, dan Tutor Kesetaraan Paket A atas nama Ratri Widati.
“Kami bangga, apa yang diupayakan selama ini untuk peningkatan PAUD dan Dikmas mendapat penghargaan dari pemerintah pusat. Hal ini karena upaya keras dan keikhlasan semua stakholder pendidikan paud dan dikmas di Yogyakarta,” ujar Rr. Dwi Suwarniningsih, S.Pd, kepala bidang kurikulum PAUD Dinas Kota Bantul yang mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dwi yang juga peraih Kepala SKB juara II Tingkat Nasional tahun 2014 dan membawa SKB Berprestasi Juara I Tingkat Nasional pada tahun 2014 memaparkan bahwa kunci keberhasilan daerah Yogyakarta adalah pertama seleksi dilakukan benar-benar mencari yang terbaik dan telah dipraktekan di lapangan, juga pembinaan dan bimbingan dinas terhadap seluruh pelaku pendidikan PAUD dan pendidikan masyarakat.
“Saya kira ini keberhasilan semua pihak. Dan keseriusan pemerintah provinsi DI Yogyakarta dalam menuntaskan PAUD dan pendidikan masyarakat,” ungkap Dwi banggsa.
Seperti diketahui selain prestasi itu, DI Yogyakarta merupakan daerah dengan angka partisipasi (APK) PAUD tertinggi yakni 98,44% se Indonesia. Hal ini karena dorongan dan pendampingan oleh pemerintah daerah terus dilakukan seiring meningkatnya kesadaran Pemda mempermudah akses PAUD dan pemberdayaan masyarakat.
"Saat ini sudah banyak perhatian dari pemerintah daerah yang menunjukkan keberanian dalam menganggarkan dana insentif dalam program PAUD," ungkap Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Sekjen Kemendikbud) Didik Suhardi dalam suatu kesempatan.
Dalam kesempatan penutupan apresiasi GTK PAUD dan Dikmas 2018 yang digelar di Hotel Kapuas Palace Pontianak, Kalimantan Barat ini Didik menyampaikan bahwa dengan apresiasi ini akan meningkatkan kualitas pendidikan PAUD dan pendidikan masyarakat sebagaimana tema acara yakni Membangun Karakter Peserta Didik melalui Kerja Nyata GTK PAUD dan Dikmas.
Sebelumnya, pada tahun 2017 Provinsi Jawa Barat berhasil keluar sebagai juara umum lomba Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidik Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (GTK PAUD dan Dikmas ) Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2017 yang digelar di Provinsi Bengkulu. Di Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berhasil merebut juara umum apresiasi guru dan Tenaga Kependidikan Pendidik Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (GTK PAUD dan Dikmas ) Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2018 yang tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Repubklik Indonesia nomor 183/P/2018 tentang Pemenang Guru dan Tenaga Kependidikan PAUD dan Dikmas Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional tahun 2018 tanggal 13 Juli 2018.(*)
Sumber : https://www.paud-dikmas.kemdikbud.go.id/berita/9128.html
Senin, 09 Juli 2018
BARAKATAK SUNDA SARENG SAJAK SUNDA
Nyorangan
Daun eurih tingarulang
Ngagerihan dampal angin
: Asa geus rintih. Sada saha?
Ngan sada suku luméngkah
: Asa geus rintih. Sada saha?
Ngan sada suku luméngkah
Lieuk deui, nu dilieuk geuning euweuh
Sedeng méga beuki hideung
Ningker beuheung
Sedeng méga beuki hideung
Ningker beuheung
Daun eurih tingarulang
Ngagerihan dampal angin
: Saha nu rintih? Sada saha?
Ngan sada suku lumampah
Ngagerihan dampal angin
: Saha nu rintih? Sada saha?
Ngan sada suku lumampah
2013
Garung Dungus
Bubulak geus burak-barik
Jungjunan! Geus dibuburak
Sada akar, sada urat
Sada duriat nu pegat
Jungjunan! Geus dibuburak
Sada akar, sada urat
Sada duriat nu pegat
Jeung angin-angin nu kingkin
Bras ka Pasir Ipis
Jeung implengan saliwatan
Ras ka pager betis
Bras ka Pasir Ipis
Jeung implengan saliwatan
Ras ka pager betis
Leuweung nu kamari luwang-liwung
Jungjunan! Geus ngalungkawing
Beuki lewang, beuki lamping
Beuki rumpil keur nu ngeumbing
Jungjunan! Geus ngalungkawing
Beuki lewang, beuki lamping
Beuki rumpil keur nu ngeumbing
Jikan Uing Ngan Hiji (barakatak sunda)
Héy, daréngékeun yeuh uing deuk nanya. Maranéh palercaya henteu, euy, mun uing balaka, yén jikan uing téh ngan hiji? Heueuh, jikan uingah mémang ngan hiji-hijina deuleu. Si Tina, apal meureun. Manéh, Sadun, percaya teu? Heueuh, nuhun atuh ari percaya mah. Ari silaing, Komar, kumaha? Sarua? Heueuh pék, nuhun euy. Juhé, naha silaing mah bangun asa-asa kitu rék engab téh, euy? Cangcaya kana omongan déwék? Heug, kajeun, da ukur silaing sorangan nu sok béda waé téh. Nu séjénna kumaha? Palercaya teu? Sing teges ngajarawabna, tong asa-asa! Muhun, kituh! Taaah, kitu. Nuhun atuh ari palercaya mah. Keun si Juhé mah sina sosoranganan. Teu ngaruh ieuh keur uingah.
Tapi, uing ayeuna geus cunduk kana waktuna yeuh, pikeun ngajéntrékeun kanyataan nu sabenerna ka maranéh sakabéh. Perkara maranéh sok gancang palercaya waé kana sagala omongan uing, heueuh pan ceuk uing gé tadi: nuhun. Katarimakeun pisan! Tapi, omat tong patingrarénjag mun uing rék balaka, yén alusna mah tong palercaya kana “pengakuan” uing tadi téh, euy. Suér! Sakali deui, tong palercaya! Juhé, justeru kacangcaya silaing tah nu bener mah. Da judul carita nu ditulis ku uing di luhur gé ngabohong sabenerna mah. Uingah éstu jalma jujur, Baraya! Malah aya émbohna: soléh, gandang, tur rajin menabung.
Heueuh, sabenerna mah uing téh geus lila nyandung. Jikan uing kabéhna aya opat. Pan nyunah Rosul téa, euy, nyunah! Ngan, maranéh pasti moal percaya, mun ngaran opatanana téh sarua: Tina! (Nu matak pan tadi gé uing sempet ngabohong, yén jikan uingah ngan hiji, nu ngaranna Tina téa, héhé….). Nya tangtu ngaran lengkepna mah béda-béda atuh euy. Jikan nu kahiji ngaran lengkepna téh Tina Mélinda. Nu kadua Tina Gantina. Atuh nu katilu Tina Sri Wulandari. Tah nu pangngorana mah Tina Kushérawati.
Tah, euy, jikan uingah éstu saratia-tuhu pisan ka sakadang uing téh. Perelu bukti? Geura urang gentraan, “Mamah Tina….”
“Kaaah….!” Tuh, kadéngé pan, sakitu rampak ngawalonna gé? Tempo tuh opatanana meni gasik carengkat nyalampeurkeun ka uing nu keur péwé nyanghunjar lambar na sofa. Kabéh mani paheula-heula naralék:
“Palay dipeuseulan, Pah?” Tina kahiji ngarancét punduk. Leuh, éta atuda, bet dibarung ku ngagésék-gésékkeun gunung sakembaranana sagala kana tukangeun sakadang mastaka uing nu rada butak.
“Susu atuh nya, Pah?” ceuk Tina kadua bari rada ngagibegkeun hariguna meueusan. Tapi ari balukarna mah lain meumeueusan tatéh. Da éta wé ieu imah gedong sigrong nu sakieu wewegna, tempat dumuk uing jeung para praméswari téh, mani ngarieg jiga keur kaendagkeun ku lindu. Tong dicaturkeun ari jajantung uingah. Éstu dulugdugdag-dulugdugdag jiga rék nyanghareupan lebaran isuk. Héhé… bubuhan ukuran 36D téa atuh.
“Atawa surabi?” Tina katilu embung éléh. Laju, nompokeun biwirna kana ceuli uing, ngaharéwos geugeut, “Biasa, surabi tutung téa ning, Pah. Kasedep Papah.”
Anapon Tina kaopat, kalahka imut kareueut. Panonna rada dipeureumkeun lalaunan, ceuleuyeu, sedengkeun biwirna nu amucuy waé téh laju engab meueusan. Éstu nangtang téh lain bobohongan ieu mah. Cacakan mun keur paduduan di jero kamar mah, moal talangké deui baris digabrug ku uingah da. Ari leungeunna, sakumaha biasa. Geus ilahar si Démplon mah sok lalaunan ngopépang, rumpu-rampa kana… pésak uing! Pokna téh semu haroshos, “Pah, artos balanja tos séép….***
Kénging Basyar Isya
Kanggo Parawargi anu ngamumule basa sunda....
Rabu, 04 Juli 2018
PANDUAN UMUM LOMBA PENULISAN BUKU BACAAN SD TAHUN 2018
Assalamualaikum...
Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua...
Bersama ini saya teruskan Panduan Umum Lomba Penulisan Buku Bacaan Siswa Sekolah Dasar Tahun 2018..
SILAHKAN DOWNLOAD LINK INI
Untuk Poster Lomba Buku Tahun 2018
SILAHKAN DOWNLOAD LINK INI
Semoga bermanfaat bagi Tenaga Pendidik seluruh Indonesia...
Wassalam.
Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua...
Bersama ini saya teruskan Panduan Umum Lomba Penulisan Buku Bacaan Siswa Sekolah Dasar Tahun 2018..
SILAHKAN DOWNLOAD LINK INI
Untuk Poster Lomba Buku Tahun 2018
SILAHKAN DOWNLOAD LINK INI
Semoga bermanfaat bagi Tenaga Pendidik seluruh Indonesia...
Wassalam.
Senin, 25 Juni 2018
Sisi Psikologis Dari Sebuah Reuni
Reuni, sebuah kata yang dinanti dan dirindukan bagi setiap orang yang pernah mempunyai komunitas di masa lalu, apapun komunitas itu , entah di sekolah, di pergaulan sosial atau komunitas di dunia maya sekalipun. Reuni...bak kata ajaib yang tiba-tiba bisa menyatukan kita semua dalam sebuah moment keakraban, kebersamaan dan kegembiraan.
Reuni berasal dari kata Re dan Uni. “Re” mengandung arti kembali, sedangkan “Uni” berarti satu kesatuan. Sehingga “Re-Uni” bermakna sebagai sebuah kegiatan yang menyatukan kembali segenap komponen yang terpisah baik oleh waktu maupun tempat. Memang tidak ada batasan norma yang pasti tentang berapa lama reuni diadakan setelah berpisah, berapa banyak orang yang harus disatukan, dan atas dasar apa reuni itu dibuat. Tentu yang saya maksud disini adalah reuni dalam konteks “ Pure Reuni “ yang bertujuan untuk mempertemukan kembali sahabat-sahabat lama, bukan sebuah reuni yang ditunggangi kepentingan atau ada tendensi tertentu. Reuni memang ada yang berskala besar, seperti reuni akbar di sekolah yang mempersatukan beberapa angkatan sekaligus, atau reuni dalam skala kecil, yaitu reuni yang sekedar menyatukan teman-teman dekat yang sebenernya masih sering bertemu dan belum lama terpisah.
Bagi yang sudah berkeluarga, mempunyai karir dan kehidupan baru yang berbeda dengan masa lalu....reuni merupakan suatu kebutuhan psikologis sebagai bentuk “penyegaran” diantara rutinitas yang mungkin agak “ menjenuhkan “. Bertemu teman lama yang sudah bertahun-tahun tidak jumpa dengan menghabiskan waktu hanya untuk bercerita tentang kenangan masa lalu dengan dipenuhi canda tawa , menyanyi bersama , berbagi pengalaman hidup masing-masing selama bertahun-tahun tidak jumpa, melakukan hobi bersama.....dan masih banyak lagi yang bisa dilakukan ketika bertemu teman lama, yang intinya hanya satu.....mengenang kembali kehidupan masa lalu kita.
Setiap mendapatkan undangan reuni, rasanya sudah tidak sabar ingin bertemu dengan mereka-mereka yang pernah hadir di kehidupan kita dimasa lalu. Apalagi sahabat karib. Salah satu bentuk kerinduan yang ingin diwujudkan yang selama ini mungkin terpisahkan jarak, ruang dan waktu , terutama bagi yang merantau jauh ke tanah seberang apalagi ke negeri orang....moment reuni tentunya sangat besar maknanya.
Reuni bagi sebagian orang bisa membawa pengaruh positif-negatif, mempunyai makna yang besar-kecil dll. Tergantung dari masing-masing individu. Karena satu hal yang harus diingat bahwa Tidak semua orang berkembang “sama” secara psikologis. Dalam perkembangannya seiring berjalannya waktu, ada yang berkembang secara konstruktif maupun destruktif. Masa lalu ada yang mengenangnya sebagai suatu hal indah yang ingin dikenang dan diulang kembali, atau bahkan ada yang memandang masa lalu sebagai suatu hal yang harus di kubur dalam-dalam bahkan menyimpan sebuah peristiwa traumatik. Bayangkan apabila harus dipertemukan kembali dengan hal-hal yang berhubungan yang peristiwa “traumatik” itu. Ini bisa menyangkut peristiwa, individu, tempat, benda ataupun perilaku yang mungkin akan ditemui kembali dalam sebuah acara reuni. Apakah ada yang menjamin semua akan baik-baik saja ?
Dalam psikologi, ada yang dinamakan regresi, yang dicetuskan oleh Seorang Tokoh Psikologi , Sigmund Freud. Regresi adalah salah satu bentuk defend mechanism ( mekanisme pertahanan diri ) , dimana seolah-olah kita kembali ke masa anak-anak ketika kita menghadapi suatu situasi, yang semestinya kita hadapi secara dewasa. Memang tidak semua perilaku regresi buruk. Menangis, itu salah satu bentuk dari regresi. Tetapi jika reaksi tersebut ditunjukkan terlalu sering dan berlebihan, tentunya akan menjadi sebuah respon yang akan menyulitkan untuk perkembangan kedewasaan berikutnya.
Dewasa ini, menjamurnya situs-situs jejaring sosial di dunia maya seperti facebook, twitter dll, yang bisa menghubungkan kembali dengan teman-teman lama merupakan sarana yang bisa memfasilitasi untuk mengadakan sebuah reuni. Tentu saja hal ini merupakan sebuah dampak positif yang bisa menghemat jarak, ruang dan waktu, cukup efektif dan efisien.
Dilihat dari sisi psikologis, sebuah reuni mempunyai makna sebagai berikut :
- Bentuk SilaturrahmiBertemunya kembali dengan teman-teman di masa lalu mempererat tali persaudaraan yang membawa efek kedekatan secara emosional yang terjalin secara positif tentunya.
- Bentuk Self Esteem.Melalui sebuah reuni, seseorang juga bisa mendapatkan self esteem / harga diri. Hal yang satu ini merupakan sebuah bentuk penghargaan terhadap diri sendiri atas apa yang telah dicapai selama ini. Saat reuni pasti bertemu dengan teman-teman lama yang tentunya tahu sifat kita yang dulu. Mungkin dulu kita dianggap tidak mampu maka reuni dapat dijadikan sebagai sebuah pembuktian diri bahwa dia telah berhasil. Self esteem melalui teman-teman lama mempunyai dampak yang lebih besar. Jika self esteem itu terpenuhi maka kehidupan psikologis orang tersebut akan lebih stabil dan mapan.
- Bentuk Refleksi.Reuni yang digelar secara besar-besaran atau sederhana dapat memenuhi kebutuhan manusia untuk merefleksi diri atau menilai diri,menjaga keterlibatan dirinya dalam sebuah komunitas sebagai bentuk identitas diri, dan juga untuk memenuhi kebutuhan atas keberakaran (asal-usul) yang jelas.
- Bentuk Monumen Perkembangan diri.Reuni merupakan semacam sarana untuk melihat kembali diri kita beberapa tahun ke belakang. Dengan melihat masa lalu, seseorang akan mengerti bahwa kehidupan yang dia jalani selama ini merupakan suatu hal yang sangat penting. Setiap orang melalui kenangannya pasti akan membuat monumen-monumen dirinya agar dapat selalu mengingat bahwa dia berkembang.
- Bentuk Relaksasi.Acara reuni biasanya digelar dengan penuh keceriaan atau bahkan memungkinkan pesertanya untuk merasakan kembali masa mudanya maka reuni juga dapat berfungsi sebagai pelepasan stres atau memberikan efek katarsis. Yaitu melepaskan energi-energi negatif atau tekanan-tekanan dalam kehidupan. Reuni juga bisa dijadikan alternatif kegiatan rekreasi yang memberi efek relaksasi jika acaranya dikonsep penuh kegembiraan.
Asal kita bisa mengambil sisi positif dari sebuah reuni tentunya ini akan menjadi sebuah sarana untuk pengembangan diri kita di kemudian hari. Dimana kita bisa memperluas cakrawala pandang kita, memperluas koneksi dan wawasan yang mungkin bisa menunjang perkembangan diri dan karir kita. Kalau masa lalu itu indah, siapa tahu masa depan bisa lebih indah..
Leres teu Kitu Kang Prabu.....
Langganan:
Postingan (Atom)