Jumat, 09 Maret 2018

50 Tempat Wisata Di Sukabumi Terbaru Yang Paling Hits

Sukabumi merupakan sebuah Kabupaten di Jawa barat, Kabupaten ini memiliki sejuta pesona dan panaroma alam yang menakjubkan dan masih banyak yang tersembunyi, sehingga masih banyak orang yang belum mengetahui akan keindahan dan tempat keren yang ada di Sukabumi. Sukabumi punya banyak Spot objek wisata keren, mulai dari Pantai, Situs budaya, situs bersejarah, spot foto foto kekinian, sampai air terjun yang sangat memanjakan mata dan harus segera kalian explore.
Baiklah agar tidak panjang lebar, langsung saja ke titik tujuan artikel ini kami buat, Artikel ini bertujuan Untuk memudahkan Anda menemukan tempat wisata di Sukabumi yang paling indah, Terbaru dan di rekomendasikan untuk Anda Jelajahi. Berikut kami ulas secara singkat 30 Tempat Wisata di Sukabumi Terbaru yang harus segera Anda explore:

1. Puncak Darma


2. Situ Gunung Sukabumi

Photo by sebandung.com
Lokasi: Sukamanis, Kadudampit, Sukabumi

3. Danau Batu Bacan

Photo by reservasi.com
Lokasi: Bojong, Cikembar, Sukabumi

4. Situ Sukarame

Photo by indonesia-infos.blogspot.com
Lokasi: Parakansalak, Parakan Salak, Sukabumi

5. Sumber Air Panas Cikundul

Photo by jabarprov.go.id
Lokasi: Jl. Proklamasi No. 242, Lembur Situ, Cikundul, Sukabumi

6. Mata Air Panas Cisolok

Photo by telusurindonesia.com
Lokasi: Cikahuripan, Cisolok, Sukabumi

7. Goa Buniayu

Photo by sky-adventure.com
Lokasi:  Nyalindung, Cimerang, Purabaya, Sukabumi

8. Goa Lalay Pelabuhan Ratu

Photo by http://spinrs.com
Lokasi: Jl. Pelita – Cipatuguran, Citarik, Pelabuhan Ratu, Sukabumi

9. Taman Rekreasi Selabintana

Photo by http://tekooo.com
Lokasi: Jl.Karawang Selabintana SukabumiSukabumi

10. Kampung Ciptagelar

Photo by http://phinemo.com
Lokasi: Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Sukabumi

11. Ciletuh Geopark

Photo by Inisukabumi.com

Lokasi: Mekarsakti, Ciemas, Sukabumi

12. Kawah Ratu Sukabumi

Photo by kompasiana.com
Lokasi: melalui bumi perkemahan cidahu-sukabumi dengan panjang track 4.5k

13. Tebing Panenjoan

Photo by lihat.co.id
Lokasi: Mekarsakti, Ciemas, Sukabumi

14. Bukit Karang Numpang

Photo by Inisukabumi.com
Lokasi: Kampung Legoknyenang, Desa Cikujang, Kecamatan Gunungguru, Sukabumi

15. Curug Cikaso

Photo by indonesiakaya.com
Lokasi: Dusun Ciniti, Cibitung, Kec. Surade, Cibitung, Sukabumi, Jawa Barat

16. Curug Awang

Photo by @exploresukabumi
Lokasi: Desa Cibenda, Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat

17. Curug Puncak Manik

Photo by papsiciletuh.blogspot.co.id
Lokasi: Desa Cibenda, Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat

18. Curug Cigangsa

Photo by indotualang.wordpress.com
Lokasi : Desa Pasiripis, Surade, Sukabumi, Jawa Barat

19. Curug Cibeureum

Photo by Kompas.com
Lokasi : Desa Perbawati, Kec. Sukabumi, Sukabumi, Jawa Barat

20. Curug Aki

Photo by @agunggary
Alamat: Kampung Ciniti, Desa Cibitung, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat.

21. Curug Cikanteh

Photo by @rekafamri
Lokasi: Desa Ciwaru, Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat

22. Curug Sodong

Photo by jelajahsukabumi.wordpress.com/
Lokasi: Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat

23. Curug Cimarinjung

Photo by garudasocialmiles.com/
Lokasi: Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat

24. Curug Batu Tapak

Photo by @alifiaasasmayaa
Lokasi: Desa Cidahu di kaki Gunung Salak, Sukabumi

25. Curug Sawer

Photo by jelajahsukabumi.wordpress.com
Lokasi: Kawasan Gede Pangrango, Kadudampit, Sukabumi, Jawa Barat

26. Curug Sentral Kabandungan

Photo by Lihat.co.id
Lokasi: Kampung Jayanegara, RT 01 / RW 01 Desa Jayanegara Kec.Kabandungan Kab. Sukabumi

27. Curug Cirajeg

Photo by motretjeungngotret.wordpress.com
Lokasi: Dusun Cirajeg, Desa Neglasari, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi

28. Curug Gentong

Photo by pojoksatu.id
Lokasi:  Cibalok waluran, Waluran Mandiri, Waluran, Sukabumi, Jawa Barat

29. Pantai Pelabuhan Ratu

Photo by innasamudrabeachhotel.blogspot.co.id
Lokasi: Jl. Raya Cisolok – Pelabuhanratu No.16, Citepus, Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat

30. Pantai Ujung Genteng

Photo by @guntuurs
Lokasi: Desa Gunungbatu, Ciracap, Sukabumi, Jawa Barat

31. Pantai Karang Hawu

Photo by @ryan_n16

Lokasi: Desa Caringin, Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat

32. Pantai Ombak Tujuh

Photo by +Ridzwan Taufik
Alamat: Sebuah pantai di kawasan Jampang, Sukabumi

33. Pantai Pangumbahan

Photo by @apuyphotowork
Lokasi: Desa Gunungbatu, Ciracap, Sukabumi, Jawa Barat

34. Pantai Panganten atau Pamunguan

Photo by wisataalamsmi.blogspot.co.id
Lokasi: Desa Purwasedar, Ciracap, Sukabumi, Jawa Barat

35. Pantai Mina Jaya

Photo by +Ismatul Arifin
Lokasi: Desa Pasiripis, Surade, Sukabumi, Jawa Barat

36. Pantai Cicaladi

Photo by +Afgan Fazri Handoko
Lokasi: Desa Cicaladi, Sukatani,Surade, Sukabumi, Jawa Barat

37. Pantai Keusik Urug

Photo by @ucaysgci.us
Lokasi: Desa Buniasih, Tegal Buleud, Sukabumi, Jawa Barat

38. Pantai Cimaja

Photo by @tompelzz
Lokasi: Desa Cimaja, Cikakak, Sukabumi, Jawa Barat

39. Pantai Pajagan

Photo by @mtopikkk
Lokasi: Pelelangan ikan, cisolok, Cikahuripan, Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat

40. Pantai Cibangban

Photo by @callme_fian
Lokasi: 

41. Pantai Citepus

Photo by @ilhampastrana
Lokasi: Desa Citepus, Pelabuhan Ratu, Sukabumi,

42. Pantai Cibongkok

Photo by kampungbaru.blogspot.com
Lokasi : Jl. Cibongkok, Desa Cimahpar, Kali Bunder, Sukabumi

43. Pantai Cipanarikan

Photo by @roneydahklan
Lokasi: Desa Gunungbatu, Ciracap, Sukabumi, Jawa Barat

44. Pantai Cikembang

Photo by @windiawulandari
Lokasi: Desa Pasir Baru, Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat

45. Pantai Cibuaya

Photo by @novapry
Lokasi: Desa Gunungbatu, Ciracap, Sukabumi, Jawa Barat

46. Pantai Cikadal

Photo by @irayulerf

Lokasi: Desa Mandrajaya, Ciemas, Sukabumi, Jawa Bara

47. Pantai Amanda Ratu

Photo by @pratamalutfika
Lokasi: JL. Raya Ujung Genteng, Desa Purwasedar, Purwasedar, Ciracap, Sukabumi, Jawa Barat

48. Pantai Gurilap 

Photo by IPAN ARIPIN
Lokasi: Jl. Raya Cisolok, Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat

49. Pantai Kadaka

Photo by Marlia Musthofa
Lokasi: JL. Raya Cisolok, Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat

50. Pantai Batu Bintang Pelabuhan Ratu




Photo by @kiswahkhey12
Lokasi: Citarik, Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat



Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal



Jakarta-Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM), termasuk didalamnya telah memuat pendidikan anak usia dini (PAUD).
“PAUD berkualitas dan universal itu akan semakin meningkat seiring dengan lahirnya peraturan pemerintah nomor 2 tentang Standar Pelayanan Minimum (SPM)?yang menuntut seluruh pemerintah daerah untuk segera mewujudkan pendidikan anak usia dini berkualitas universal”, ujar Ella, Direktur Pembinaan PAUD, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada kegiatan Rapat Koordinasi PAUD dan Pendidikan Masyarakat Regional I Wilayah Timur di Mataram?Rabu (14/2).
Ella pun mengingatkan peserta Rakornas yang sebagian besar adalah dinas pendidikan kota/kabupaten, meski tuntutan penyelenggaraan PAUD semakin tinggi kepala daerah dan pemangku kepentingan agar tetap berhati-hati dalam pendirian lembaga PAUD baru?serta tetap harus memenuhi 8 standar kualitas. Juga mempercepat proses akreditasi PAUD yang sudah berjalan dan terbukti bermanfaat bagi anak-anak usia dini di sekitarnya. “Pemangku kepentingan, kepala dinas pendidikan agar lebih ketat saat memberikan izin mendirikan dan melakukan monitoring serta evaluasi penyelenggaraan lembaga PAUD. Jangan sampai nanti lembaga tersebut hanya sekedar berdiri, dalam artian tidak memperhatikan kualitas sarana dan prasarana serta kualitas pendidik dan tenaga kependidikannya. Mereka hanya menuntut berbagai hal dan mengandalkan bantuan sosial untuk bertahan hidup“, ungkap Ella.
Selain itu Direktur meminta kepada kepala dinas pendidikan/kepala bidang PAUD, agar membantu lembaga PAUD yang memiliki izin untuk segera mendapatkan Nomor Pokok Satuan Pendidikan (NPSN). Sehingga dengan adanya NPSN lembaga bisa mengakses program dan bantuan PAUD, termasuk lembaga PAUD milik TNI dan Polri.
Ditambahkan Ella, Direktorat Pembinaan PAUD pada tahun 2018 ini tetap memberikan kesempatan bagi daerah yang memiliki komitmen tinggi tenteng PAUD untuk melaksanakan PAUD pra SD, yang diperkuat dengan keluarnya SPM tentang PAUD diawal tahun 2018 ini.
SILAHKAN DOWNLOAD DISINI (Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Sumber :http://www.paud.kemdikbud.go.id/2018/03/05/spm-paud-menjadi-kado-tahun-2018/

Taat Beribadah, tapi Banyak Korupsi

Oleh: Dr. Rumadi
Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama

Sebuah studi yang pernah dilakukan oleh lembaga  asal Amerika Serikat, Gallup, beberapa tahun lalu menyajikan suatu kesimpulan yang sangat menarik, bahwa makin miskin suatu negara, penduduknya menganggap makin penting peran agama di dalam kehidupan. Sebaliknya makin kaya negara, penduduknya menganggap peran agama kurang penting dalam hidupnya.

Survei tersebut dilakukan di 40 negara dengan 1000 responden di tiap negaranya. Menurut survei tersebut, negara miskin adalah negara yang pendapatan perkapitanya dibawah USD 2.000. Lalu negara kaya adalah negara yang perdapatan perkapitanya di atas USD 25.000. 

Kemudian pertanyaannya, mengapa di negara yang penduduknya menganggap agama kurang penting, tetapi tingkat korupsinya rendah? Denmark misalnya, hanya ada 19 persen dari warganya yang menganggap agama itu penting. Tetapi negara ini merupakan yang paling bersih. Bandingkan  dengan negara kita yang mayoritas beragama Islam dan pastinya percaya agama itu penting, korupsinya luar biasa. Peringkatnya di angka 90 dari 174 negara.


Lalu bagaimana sebenarnya peran agama dalam upaya pemberantasan korupsi? Karena semua agama mengajarkan kebaikan, tidak ada yang mengajarkan utuk berbuat curang, menyakiti atau mengambil hak orang lain.

Saya melihat ada kesalahan dari kebanyakan masyakarat kita dalam melihat atau memahami tentang kesalehan. Kesalehan masih dipahami sebagai kesalehan individual. Kalau orang taat beribadah, penampilannya religius atau sering mengajari orang sekitarnya mengaji misalnya, masyarakat langsung mempersepsikannya sebagai orang baik. Orang saleh. Ini bukan hanya dalam masalah korupsi saja, tetapi juga dalam masalah terorisme. 

Secara personal mereka adalah orang yang taat dalam beragama. Tetapi itu saja belum cukup. Kesalehan dalam beragama juga harus bisa diwujudkan secara sosial. Sebagai ekspresi wujud keimanan kita dalam menggunakan anggota tubuhnya. Keimanan itu tidak cukup hanya dengan hati (tashdiq bil qalbi), tetapi juga dengan lisan (iqrar bil lisan) dan tetapi juga dengan amal perbuatan (amal bil arkan). 

Amal perbuatan itu bisa dengan  melakukan perbuatan yang baik. Yang bersifat personal misalnya  berzina, berjudi, miras, menolong orang lain.  Tetapi tidak hanya di situ, bisa juga menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal yang dilarang. Misalnya menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal yang merugikan banyak orang, seperti menyakiti orang lain, mencuri atau korupsi.

Maka dalam pengajaran agama, metode pun selain menekankan pada aspek ritual yang bersifat personal, tetapi juga memberikan pengajaran yang bersifat kesalehan sosial. Keduanya harus berimbang. Jadi tidak bisa juga kalau ada yang mengatakan, tidak shalat tidak apa-apa, yang penting berbuat baik, tidak tidak korupsi. 

Membangun budaya masyarakat yang berintegritas memang buka pekerjaan instan. Tidak bisa dilakukan dadakan, secara tiba-tiba. Penanaman nilai-nilai ini harus dilakukan sejak kecil.

Sejak awal sudah ditanamkan, misalnya ‘”Kalau kamu membuang sampah sembarangan kamu bukan orang yang beriman. Kalau kamu menyakiti teman, kamu bukan orang beriman”’. Dan tentu saja diterangkan juga dampaknya terhadap orang lain. Itu harus ditanamkan sejak awal. Dari sisi pengajarnya juga harus orang-orang yang benar-benar mempunyai integritas dan sekaligus yang mempunyai sensitifitas terhada persoalan seperti korupsi.  Maka gurunya juga harus di-drill, harus diberikan wawasan baru sehingga bisa diturunkan kepada anak didiknya. 

Peran guru ini sangat penting dan sangat menentukan hasilnya. Karena bisa saja kurikulum atau bahan yang diajarkan sudah baik, tetapi kalau gurunya tidak baik, itu tidak ada artinya. Masih bagus, kalau pun kurikulumnya kurang  tetapi gurunya berwawasan dan berintegritas. Itu masih bisa diharapkan.  

Melakukan hal itu juga bukan hanya tanggung jawab guru sekolah atau orang tua saja, tetapi semua pihak. Guru di sini dalam arti orang yang berperan dalam menyampaikan pesan-pesan keagamaan seperti dai, khotib, pendeta atau  pastur dan lainnya. Mereka adalah orang yang bisa membentuk karakter muridnya, masyarakatnya, jamaahnya. Jika orang-orang ini adalah orang yang tercerahkan secara agama, dalam arti mampu menyeimbangkan fungsi privat dan  sosial dalam agama, merekalah yang dibutuhkan saat ini.

Ada sebuah cerita yang menarik. Ketika ditanyakan kepada pejabat di negara yang korupsinya sangat rendah sepeti Finlandia atau Denmak,”Apa yang membuat negara anda seperti itu padahal ritual keberagamaannya sedikit, hukumnya juga biasa saja? Apa yang telah dilakukan?”. Mereka menjawab, “Karena sejak kecil sudah diajarkan dan ditekankan hal-hal yang sifatnya privat dan mana yang publik. Itu saja.”. Sehingga ketika dewasa orang tahu mana yang boleh dan mana yang tidak boleh.  

Maka khususnya di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU), kalau biasanya kita hanya training permasalahan agama, sekarang kita masukkan juga persoalan publik. Karena agama juga harus punya peran dalam hal seperti ini. Kalau tidak, agama menjadi terasing terhadap persoalan riil yang sebenarnya dihadapi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Sumber : https://www.kpk.go.id/id/berita/publik-bicara/102-opini/4104-taat-beribadah-tapi-banyak-korupsi