Kamis, 08 Februari 2018

REMBUK NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2018

Sawangan-Depok -- Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengajak peserta Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) berpikir maju ke depan. Wapres mengajak peserta rembuk menghadirkan pola dan sistem yang mendorong inovasi dan peningkatan keahlian sumber daya manusia agar terwujud kesejahteraan bersama sesuai amanat konstitusi.

"Tidak ada kesejahteraan bangsa tanpa kecerdasan. Tidak ada negara maju tanpa cerdas bangsanya, tanpa maju bangsanya dan pendidikannya", demikian disampaikan Wapres dalam sesi inspirasi dan motivasi pendidikan dan kebudayaan RNPK 2018, di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Pegawai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), di Bojongsari , Depok, Jawa Barat, Rabu (7/2/2018).

Semua negara yang berkemajuan, yang ingin sejahtera, menurut Wapres, selalu diiringi langkah-langkah dalam menciptakan nilai tambah. Dan nilai tambah tersebut bisa dicapai melalui riset dan teknologi; keduanya erat kaitannya dengan pendidikan. Begitu juga dengan kebudayaan yang sangat erat kaitannya dengan pendidikan dan kesejahteraan bangsa.

"Bagaimana menyinkronkan kecerdasan sebagaimana tuntutan konstitusi, dan membuat kesejahteraan pada saat yang sama," ungkap Wapres.

Fokus Penyelesaian Masalah Pendidikan

Menurut Wapres, isu yang selalu menarik didiskusikan adalah anggaran fungsi pendidikan yang terus naik setiap tahun, namun belum mendapatkan kualitas pendidikan yang baik. Diakuinya, masalah pendidikan bukan masalah yang mudah. Pemerintah mencoba memecahkan melalui fokus penanganan.

"Kalau dulu menteri pendidikan mengatur semua dari TK sampai perguruan tinggi, sekarang Kemendikbud membawahi pendidikan dasar dan menengah, dan kebudayaan. Pendidikan tinggi kita satukan dengan riset; itu agar terjadi fokus," jelas Wapres.

Fokus pemerintah dalam merevitalisasi pendidikan vokasi harus menyasar perbaikan mutu lulusan dan mutu guru sekolah menengah kejuruan (SMK). "Vokasi itu pelatihan yang baik, skill yang baik, perbandingan yang baik. Tentunya itu dibarengi dengan penghargaan yang baik," kata Wapres.

Sementara upaya pemerintah untuk menguatkan pendidikan karakter memerlukan keteladanan guru. Bagi Wapres, seorang guru yang baik bukan hanya karena ia lulus dari lembaga pendidikan keguruan yang bereputasi baik. "Dia perlu latihan dan pengalaman," tutur Wapres.

Wapres Jusuf Kalla mengungkapkan bahwa setelah dikaji mendalam, dan melalui koordinasi dengan berbagai pihak, pemerintah berencana untuk kembali mengangkat tenaga pendidik.

"Kita lihat lebih banyak guru yang pensiun, daripada yang kita angkat. Karena itu saya sudah bicarakan dengan Presiden dan beliau setuju untuk mengangkat kekurangan guru yang puluhan ribu itu," ungkap Wapres.

Budaya Belajar

Wapres menyampaikan pentingnya budaya belajar di masyarakat. Disampaikannya kepada Mendikbud untuk memperbaiki manajemen di sekolah, salah satu hal yang dapat dilakukan adalah program pertukaran Kepala Sekolah dan Guru.

Secara umum, menurutnya, semangat dan budaya belajar di Jawa sudah bagus, namun di daerah yang masih tergolong tertinggal. Semangat memajukan pendidikan masih rendah. Ia berharap agar sekolah dapat aktif menjemput anak usia sekolah yang tidak bersekolah agar dapat ikut belajar.

Optimalisasi Penggunaan Anggaran Pendidikan

Menyoal mahalnya biaya pendidikan dan kebijakan 'sekolah gratis', Wapres mengungkapkan sekolah wajib digratiskan bagi penduduk yang tidak mampu, namun bagi penduduk yang mampu diharapkan turut menyumbang. Tidak semua masalah pendidikan, khususnya yang terkait dengan fasilitas menjadi tanggungjawab Kemendikbud. Bagi Wapres, sesuai amanat undang-undang, memajukan pendidikan menjadi tanggungjawab bersama.

"Marilah kita kembali bergotongroyong memperbaiki itu (pembiayaan pendidikan, red) selama ada konstruksi yang jelas antara yang mampu dan yang tidak mampu," tutur Wapres Jusuf Kalla.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy dalam penutupan RNPK tahun 2018 menyampaikan permohonan agar para Kepala Dinas turut aktif memperjuangkan besaran alokasi anggaran fungsi pendidikan dan kebudayaan sebagaimana amanah Undang-Undang Dasar 1945, yaitu sebesar dua puluh persen di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

"Mestinya dua puluh persen itu di luar transfer daerah. Tetapi banyak kabupaten, kota, maupun provinsi, umumnya masih menganggap itu adalah termasuk dana transfer daerah. Sehingga banyak sekali setelah kita telisik kabupaten, kota, maupun provinsi bahkan di bawah satu persen. Artinya hampir seratus persen mengandalkan dana transfer daerah," ujar menteri Muhadjir.

Tak lupa guru besar Universitas Negeri Malang ini menyampaikan arahan kepada jajarannya agar dapat menjaga, meningkatkan kerja sama dan hubungan baik antar unit kerja di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud); dan juga dengan jajaran pemerintah daerah baik di Kabupaten/Kota/Provinsi.

"Supaya menghindari overlapping dan overloading, saya kira hubungan konsultasi dan komunikasi harus selalu dilakukan dari masing-masing pihak," kata Mendikbud. (*)







Sawangan-Depok, 7 Februari 2018
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Rabu, 07 Februari 2018

Aplikasi Prakiraan Cuaca Android Paling Populer 2018

Assalamualaikum. Wr. Wb.

Buat Ibu/Bapak guru yang telah memberikan ilmu kepada penulis sampai saat ini. Perlu penulis sampaikan bahwa cuaca yang buruk melanda seluruh provinsi di Indonesia sehingga menimbulkan korban meninggal dunia seperti longsor yang terjadi dilokasi bandara Soekarno-Hatta Cengkareng Jakarta. Hujan deras, banjir dan longsor mewarnai pemberitaan baik media offline maupun online. Untuk itulah dengan segala kerendahan hati mari kita hati-hati dalam berakftifitas baik didalam rumah maupun luar rumah. Berikut dibawah gambarannya tentang aplikasi cuaca dengan memanfaatkan teknologi android buat keluarga kita. Semoga bermanfaat.....
Belakangan ini teknologi Android semakin gencar mengeluarkan berbagai aplikasi pada Google Play Store. Salah satunya adalah aplikasi yang mampu digunakan untuk memprediksi cuaca saat itu juga. Tentu saja kemunculan aplikasi semacam ini akan sangat berguna bagi mereka yang selalu bekerja di lapangan, bahkan untuk anda yang mungkin hobi jalan-jalan ke alam liar.
Ada baiknya memang anda memiliki aplikasi untuk memperkirakan cuaca. Pasalnya untuk menyiapkan segala hal jika pada saat itu cuaca di luar sedang buruk, semisal hujan lebat atau gerimis. Dimana anda telah siap siaga membawa jas hujan ketika hendak pergi ke kampus, kantor, atau tempat lain. Selain itu, aplikasi juga bisa membaca wacana bahwa cuaca sedang panas. Berikut aplikasi prakiraan cuaca Android terpopuler.
Aplikasi Prakiraan Cuaca Android Paling Populer 2017

Inilah Aplikasi Prakiraan Cuaca Android Terpopuler

1. AccuWeather
Aplikasi AccuWeather rupanya mampu bekerja dengan sangat baik. Ha ini karena aplikasi menyuguhkan informasi kondisi cuaca saat ini dan 6 hari ke depan. Sementara itu, untuk prakiraan cuaca harian, anda pun bisa melihatnya di papan info pada aplikasi yang sangat lengkap, mulai dari suhu udara, kelembapan, arah dan kecepatan angin, hingga matahari terbit dan terbenam. Bukan hanya itu, aplikasi ini juga menampilkan prediksi cuaca saat ini, setiap jam, dan harian, serta memberikan informasi tentang radar.
2. Weather & Clock Widget
Aplikasi yang satu ini rupanya dibesut oleh Devexpert.NET. Aplikasi tersebut akan menyuguhkan beragam tampilan informasi mengenai kondisi cuaca dan waktu ketika itu juga. Namun, anda tak hanya mengenali cuaca di lokasi pada saat itu, lantaran aplikasi yang satu ini mampu menampilkan keadaan cuaca dari beragam kota di dunia. Dimana nantinya informasi tentang kondisi cuaca yang akan ditampilkan yakni mulai dari prediksi cuaca hari ini dan 5 hari ke depan.
3. Weather Underground : Forecasts
Apakah anda seorang traveller yang suka melakukan perjalanan jauh? Pastikan anda memiliki aplikasi Weather Undergroud. Pasalnya aplikasi ini mampu mengetahui kondisi di lokasi yang di tuju, sehingga anda bisa dengan mudah menunda perjalanan jika cuaca di sana buruk. Aplikasi bernama Weather Underground ini tentunya bisa anda andalkan untuk hal tersebut karena fitur-fitur serta keakuratannya sangat baik. Beberapa fitur yang dimaksud adalah notifikasi untuk menampilkan kondisi cuaca dan suhu saat ini, ringkasan informasi prediksi cuaca dalam 10 hari.
4. GO Weather Forecast & Widgets
Ini di aplikasi yang menyajikan fitur widget sehingga memungkinkan para pengguna bisa melihat kondisi cuaca dengan cepat di homescreen tanpa membuka aplikasi tersebut. Adapun fitur utama yang diberikan aplikasi ini adalah menampilkan informasi cuaca secara langsung di hari ini, prakiraan cuaca per jam dan harian untuk beberapa hari ke depan, peringatan cuaca, informasi mengenai curah hujan, kondisi angin di lokasi dan lain sebagainya.
Itulah aplikasi prakiraan cuaca Android. Berbagai fitur yang disajikan dalam aplikasi memang cukup akurat sehingga bisa menjadi pilihan terbaik bagi Ibu/Bapak Guru serta keluarga dan warga belajar.
Wassalam.
Referensi dan Sumber : akang rustandi dan https://www.technesia.net

Karakteristik Cara Mengajar Kuno Yang Harus Dihindari Guru

Artikel ini sebagian besar merupakan pengalaman pribadi saya dan obrolan sesama pendidik baik guru atau dosen, juga dari pengamatan yang saya lakukan terhadap beberapa teman sejawat guru/dosen yang saya temui. Tanpa bermaksud menyalahkan atau menganggap diri sendiri lebih baik, namun tidak ada salahnya jika saya mencoba menganalisa dan memberikan fakta yang terjadi sebenarnya.

Sebenarnya keberhasilan seorang guru/dosen bukanlah berdasarkan dari prestasi yang didapatkan oleh guru itu sendiri, namun prestasi yang bisa diraih oleh peserta didik/mahasiswa berdasarkan kegiatan pembelajaran dan pembimbingan yang dilakukan oleh seorang guru/dosen.




Semoga tulisan ini bisa menjadi sebuah inspirasi bagi teman sejawat guru/dosen yang lainnya dalam upaya menjadi ujung tombak pendidikan dinegara tercinta ini. Sehingga menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Insya Allah...

Berikut beberapa karakteristik cara mengajar kuno yang harus tinggalkan oleh seorang guru/dosen.

Terlalu Banyak Mencatat Hal yang tak penting

Metode ini biasa dikenal dengan julukan CBSA atau Catat Buku Sampai Habis (Cul Budak Sena Anteung: bahasa sunda). Ini merupakan salah satu metode belajar lama yang dulu sempat saya rasakan dan mungkin pembaca sendiri mengalaminya. Namun, metode ini pada saat itu harus dilakukan sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

Kenapa?

Karena seluruh sekolah negeri/swasta pada waktu itu memang memiliki banyak sekali keterbatasan. Terutama buku pegangan siswa untuk belajar. Karena buku yang ada di sekolah memang sedikit dan tidak mencukupi untuk dipinjamkan kepada semua peserta didik (buku dikembalikan setiap akhir semester atau kenaikan kelas).

Perubahan jaman dan waktu berbeda dengan sekarang, Pemerintah (Kemendikbud) selaku (leader) pemangku kepentingan dalam pendidikan telah melaksanakan program sekolah gratis (subsidi silang). Semua biaya operasional sekolah ditanggung oleh Pemerintah lewat dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) atau Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) dari tingkat PAUD sampai sekolah menengah. Bahkan sangat jelas, di Petunjuk Teknis Penggunaan Dana BOS/BOP, sekolah diwajibkan menyisihkan alokasi sebesar 20% dari total dana yang diterima per tahun untuk membeli atau melengkapi buku teks pelajaran yang kurang.

Namun yang sangat mengherankan, masih banyak sekali guru yang masih menerapkan metode lama yang sudah ketinggalan jaman dan tidak efektif. Masih banyak sekali guru yang menggunakan metode mencatat buku dalam kegiatan belajar mengajar. Padahal sudah sangat jelas, setiap peserta didik telah mendapatkan buku, kemudian mereka masih saja mencatat.

Jika untuk peserta didik kelas bawah, mungkin hal ini masih bisa di toleransikan. Kenapa? Karena hal ini bisa melatih mereka untuk belajar menulis dengan baik. Namun yang sulit diterima adalah jika metode kuno ini diterapkan kepada peserta didik kelas atas. Tentu hal ini akan sangat membosankan dan menyiksa bagi mereka.

Masihkah anda meminta peserta didik anda untuk mencatat? Tentu tidak.


Terlalu Banyak Ceramah

Metode mengajar yang kedua adalah mengajar dengan metode ceramah. Memang metode ini masih sering digunakan sampai dengan sekarang. Namun intensitasnya sudah jauh berkurang dibandingkan dahulu.

Mengapa metode ceramah harus dihindari?

Karena cara ini akan sangat gampang membuat peserta didik bosan dan membuat mereka cepat mengantuk. Ini pernah saya alami saat masih duduk di bangku sekolah baik dasar maupun perguruan tinggi. Sungguh waktu akan terasa begitu sangat lama kalau peserta didik menemui guru yang dalam mengajar hanya menerapkan metode ceramah dari awal sampai akhir jam pelajaran.

Sebaiknya mulai sekarang anda harus mengurangi metode ini. Gunakan metode ini seperlunya saja, hanya untuk mengarahkan dan menjawab pertanyaan peserta didik saja. Selain membosankan bagi peserta didik, metode ini juga akan membuat anda cepat lelah dan kehabisan suara ketika mengajar.


Kurang Peka

Kurang peka disini maksudnya adalah kurang peka terhadap suasana kelas ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung. Ada guru yang memang terlalu asyik mengajar, tanpa memperhatikan suasana yang terjadi di kelasnya

Guru tersebut tidak tahu ketika ia sedang menjelaskan suatu pelajaran, apakah peserta didiknya memperhatikan atau sedang ribut, apakah peserta didiknya mengerti atau tidak mengerti akan pelajaran, atau apakah peserta didik mulai bosan atau tidak.

Sebagai seorang guru/dosen, saya sering mengamati suasana kelas ketika mengajar. Dalam hal ini, saya seperti mengadakan penelitian kecil dalam kegiatan belajar mengajar yang saya lakukan. Dari hasil penelitian tersebut, dapat saya simpulkan beberapa hal, antara lain sebagai berikut :

  • Jika peserta didik mulai ribut dan berbicara dengan teman sebangkunya/kursi sebelah, artinya mereka mulai bosan dengan metode pelajaran yang diberikan.
  • Jika peserta didik mulai bosan, maka mereka butuh ice breaking untuk mencairkan suasana dan memompa semangat belajar.
  • Jika peserta didik sering menguap, artinya mereka sedang menguntuk.
  • Jika anda telah selesai memberikan pelajaran, kemudian anda mengajukan pertanyaan "Apakah kalian semua paham?" maka perhatikan reaksi-reaksi jawaban peserta didik berikut ini :
  • Jika peserta didik menjawab "Paham" dengan santai dan pasti, artinya mereka memang benar-benar paham.
  • Jika peserta didik menoleh ke kiri-kanan seperti bingung kemudian menjawab "Paham" dengan ragu, artinya mereka cuma pura-pura paham.
  • Jika peserta didik menjawab "Paham", ketika guru mengulang pertanyaannya berkali-kali, artinya mereka tidak paham, namun takut dimarahi guru.
  • Jika mereka tidak juga manjawab walaupun pertanyaannya diulang berkali-kali, artinya mereka tidak mengerti/mendengar pertanyaan dari gurunya.

Beberapa contoh di atas merupakan beberapa contoh kecil perilaku peserta didik di kelas yang harus diketahui oleh seorang guru. Sebagai seorang guru dituntut untuk  peka terhadap keadaan kelas. Sehingga jika keadaan kelas mulai tak terkendali, anda harus berusaha mengendalikannya. Jangan pernah menjadi guru yang cuek.


Merasa Paling Benar (Egois)

Seperti halnya peserta didik, guru juga manusia. Manusia bukanlah seorang makhluk yang maha mengetahui segala hal. Guru juga tidaklan melulu benar dalam berbagai hal. Kadang sebagai seorang guru, kita juga sering melakukan kebenaran.

Banyak sekali guru yang melakukan pembelaan, walaupun ia mengerti sebenarnya bahwa apa yang dilakukannya itu salah. Jangan menjadi guru yang egois. Sebagai seorang guru, anda diharuskan mengakomodasi peserta didik yang mungkin lebih tahu tentang sesuatu hal dibandingkan anda sendiri.

Jangan pernah menganggap apa yang anda berikan itu sesuatu yang paling benar, anda dituntut untuk memberikan pembuktian untuk lebih meyakinkan peserta didik. Sebagai seorang guru anda juga jangan langsung menyalahkan peserta didik.


Suka Marah-Marah

Guru yang suka sekali marah biasanya akan dijuluki sebagai guru killer. Guru yang seperti ini yang paling ditakuti dan dihindari ole peserta didik. Mereka akan merasa tidak nyaman ketika proses belajar mengajar dengan guru yang suka marah-marah seperti ini.

Jangan suka menvonis dan menghakimi hasil pekerjaan yang buruk atau kesalahan peserta didik dengan kemarahan. Hal ini justru akan semakin mambuat mereka menjadi tambah membenci anda sebagai guru. Peserta didik akan malas untuk mengikuti pelajaran karena salalu dihantui oleh rasa takut.

Sebaliknya jadilah guru yang lembut dan ramah, namun tegas bagi peserta didik. Mereka akan merasa dekat dengan anda, dan mudah mengikuti pelajaran yang anda berikan tanpa dihantui oleh rasa takut.


Ketinggalan Jaman (Gaptek)

Sistem pendidikan negara kita sudah semakin berkembang dari waktu ke waktu. Seiring perkembangan teknologi yang maju begitu pesat, perkembangan ilmu pengetahuan juga semakin berkembang dengan cepat.

Sebagai seorang guru/dosen, diharuskan untuk selalu mengikuti perubahan itu. Begitu juga dengan metode belajar mengajar. Karena metode yang dulu efektif digunakan bisa jadi sudah tidak bisa lagi digunakan pada jaman ini, karena sudah ketinggalan jaman atau sudah tidak sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat ini.

Pola pikir peserta didik sekarang ini lebih kritis. Mereka akan sangat cepat mengikuti perubahan jaman yang semakin maju. Jika anda sebagai guru/dosen tidak mampu mengikuti perubahan ini, maka bisa dipastikan anda akan ketinggalan dari peserta didik. Anda tentu sangat tidak menginginkan hal ini terjadi.

Banyak sekali inovasi model dan metode pembelajaran baru yang muncul dan efektif diterapkan pada saat ini. Anda harus jeli dan kreatif dalam hal ini. Berikan inovasi pembelajaran yang menarik, kreatif, dan efektif. Jangan lagi menggunakan metode yang kuno. Beralihlah ke sistem pembelajaran yang lebih maju (Aplikasi digital).

Gunakan berbagai media pembelajaran yang menarik, seperti powerpoint, video flash, edmodo, dan sebagainya. Gunakan juga layanan internet sebagai tempat belajar dan mencari materi-materi baru yang menarik. Selipkan permainan edukatif yang bisa membuat peserta didik lebih bersemangat dalam belajar.


Sering Memberi Hukuman

Jangan pernah menjadi guru yang kejam. Guru yang suka marah-marah biasanya akan berujung pemberian hukuman untuk peserta didiknya. Boleh seorang guru menghukum peserta didik jika melakukan kesalahan, namun hukuman itu haruslah hukuman yang orientasinya adalah mendidik, bukan untuk menyakiti.

Hukuman yang menyakiti tidak akan menyelesaikan masalah, justru akan membuat peserta didik tersakiti dan malu. Jangan terlalu sering memberikan hukuman, walaupun itu hukuman yang mendidik. Akan lebih baik jika anda berasaha memberikan pembimbingan yang bisa membuat peserta didik untuk lebih hati-hati sehingga tidak melakukan kesalahan.

Guru yang sering memberi hukuman adalah guru yang sangat dibenci oleh peserta didiknya. Tentu anda tidak ingin dibenci oleh peserta didik.


Tidak Ada Ice Breaking

Seperti telah saya singgung di atas, ada kalanya sebagai seorang guru, metode belajar yang kita berikan akan membuat peserta didik bosan dan mulai mengantuk. Jika hal ini terjadi, jangan pernah memaksakan kegiatan pembelajaran, karena kemungkinan besar akan sia-sia.

Jika anda terus memaksa melanjutkan pelajaran, peserta didik akan semakin tersiksa dan semakin mengantuk, sehingga mereka tidak fokus memperhatikan kegiatan pembelajaran yang anda berikan.

Jika hal itu terjadi, maka ice breaking bisa menjadi solusinya. Ice breaking adalah upaya penyegaran atau pemecah ketegangan belajar dengan cara memberikan kegiatan atau permainan yang menyenangkan.

Beberapa contonya adalah dengan memberikan game edukatif yang membuat peserta didik bergerak dengan gembira, game yang penuh semangat, menonton video menarik dan lucu, atau bisa juga berupa permainan kuis yang menyenangkan.

Jika hal itu dilakukan, maka suasana kelas akan kembali mencair, peserta didik menjadi tidak mengantuk lagi, semangat yang hilang bisa timbul lagi, sehingga kegiatan belajar bisa dilakukan kembali.


Demikian artikel saya tentang Karakteristik Cara Mengajar Kuno Yang Harus Dihindari Guru. Semoga kita semua bukan lagi menjadi seorang guru yang ketinggalan jaman, yang memberikan pembelajaran yang monoton, tetapi lebih menjadi guru yang kreatif dan inovatif, penuh semangat, serta menggunakan cara lama yang sudah ketinggalan jaman. Sehingga diharapakan peserta didik lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran dan hasil belajar menjadi lebih baik.

Semoga artikel ini bisa memberikan manfaat...

Referensi dan Sumber : http://www.blogsekolah.net

Senin, 05 Februari 2018

Cek Info GTK berbasis Android

Sumber : https://ermanbima0512.wordpress.com/2016/02/01/cek-info-gtk-berbasis-android/

Android merupakan salah satu sistem operasi yang cukup familiar pada saat sekarang. Sudah banyak kita temukan aplikasi yang menggunakan sistem operasi ini (android), salah satunya yang akan saya bagikan adalah aplikasi untuk mengecek info GTK via android yang memudahkan kita untuk mendapatkan informasi dimanapun dengan menggunakan HP/ smartphone berbasis android.
Nah…langsung saja saya bagikan aplikasinya.
GTK android SMA Download disini
GTK android SD/SMP Download disini
passwordnya: abimjogja
Terima kasih, semoga bermanfaat.