Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap diberikan selama periode libur dan cuti bersama Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), termasuk bagi penerima manfaat anak sekolah atau peserta didik.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menegaskan bahwa pemenuhan gizi tidak mengenal hari libur. Menurutnya, asupan gizi yang terjaga secara konsisten sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang anak.
"Gizi itu proses berkelanjutan. Kalau terputus karena libur panjang, dampaknya bisa terasa, terutama bagi anak-anak yang sangat bergantung pada MBG sebagai salah satu sumber asupan hariannya," ujar Dadan di Jakarta, Kamis (25/12).
Selain menjaga kesinambungan gizi, lanjut Dadan, juga bertujuan mempertahankan kebiasaan makan sehat yang telah terbentuk selama program berjalan. Pola makan teratur dan seimbang dinilai penting untuk mencegah penurunan kualitas konsumsi selama libur panjang.
Dadan menjelaskan, pelayanan MBG bagi anak sekolah selama libur bersifat fleksibel dan dilakukan berdasarkan kesepakatan antara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dengan pihak sekolah. Bagi peserta didik yang membutuhkan dan memungkinkan untuk menerima atau mengambil makanan, layanan tetap diberikan.
"Untuk anak sekolah sifatnya menjadi opsional. Bagi yang tidak memungkinkan mengambil atau dikirim karena alasan teknis atau juga ada yang pergi berlibur, tidak masalah. Tapi bagi yang membutuhkan kita tetap layani," katanya.
BGN juga menegaskan bahwa pelaksanaan MBG selama libur Nataru tetap mengedepankan prinsip pemenuhan gizi seimbang, keamanan pangan, ketertiban, serta akuntabilitas sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Kepala BGN Nomor 8 Tahun 2025.
Melalui kebijakan ini, BGN berharap manfaat Program MBG tidak terhenti hanya karena momentum libur, melainkan tetap menjadi bagian dari upaya berkelanjutan dalam menjaga kualitas gizi anak sekolah dan generasi penerus bangsa.
Biro Hukum dan Humas
Badan Gizi Nasional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar