Minggu, 30 Desember 2018

3 Faktor Mengapa di Indonesia Banyak Koruptor

3 Faktor Mengapa di Indonesia Banyak Koruptor

Tidak bisa kita pungkiri lagi, saat ini Indonesia berada pada  salah satu negara paling korup di dunia. Dan penyakit (korupsi) ini sudah ada sejak lama, entah mengapa sampai sekarang Indonesia belum juga bisa menyembuhkan penyakit kronisnya tersebut. Entah karena kurangnya moral oknum pejabat atau karena Indonesia kekurangan orang jujur
Faktor-faktor yang mempengaruhi Indonesia terkena penyakit korupsi ini sebenarnya cukup banyak, namun saya akan menyebutkan 3 faktor terbesarnya saja
1. PENDIDIKAN
Pendidikan (Sumber: depokpos.com)
Pendidikan (Sumber: depokpos.com)
Kita semua tahu bahwa pendidikan adalah salah satu faktor penunjang maju atau tidaknya sebuah negara. Pendidikan juga bisa dijadikan sebagai faktor ada atau tidaknya koruptor di suatu negara. Kenapa bisa begitu?
Salah satu tempat menuntut ilmu adalah sekolah, sekarang coba kita lihat dengan mata kepada kita sendiri. Bagaimana kualitas pendidikan di sekolah Indonesia? Sudah meratakah? Fasilitasnya sudah digunakan dengan semaksimal mungkin? Untuk saat ini sangat disayangkan, pertanyaan-pertanyaan tersebut kita jawab dengan "Belum"
Hampir setiap pejabat pemerintah di Indonesia saat ini pasti pernah merasakan namanya duduk di bangku sekolah. Tapi pertanyaannya, kenapa mereka masih korupsi? Apakah kurangnya tahun belajar? Kurangnya buku bacaan? Atau apakah harus diadakan mata pelajaran khusus tentang politik yang di dalamnya ada bab "Hinanya menjadi koruptor"?
Saya yakin hampir setiap mereka yang korupsi waktu masih sekolah hanya diniatkan untuk mendapatkan nilai bagus, ijazah, dan pekerjaan. Padahal sejatinya setiap siswa sekolah itu seharusnya meniatkan sekolah untuk menuntut ilmu yang dengan ilmunya itu dapat memperbaiki negaranya, bukan malah merusaknya seperti koruptor lakukan
2. RASA MALU
Malu (Sumber: victorynews.id)
Malu (Sumber: victorynews.id)
Inilah suatu sikap yang sangat minim dipunyai para koruptor, yaitu "rasa malu". Kalian lihat sendiri kan betapa sumringahnya wajah para koruptor ketika ditangkap KPK. Senyuman yang terkadang menunjukkan gigi, bahkan ada yang tertawa-tawa. Mungkin 'urat malu' mereka sudah putus
Tidak ada rasa penyesalan dan rasa malu pada diri mereka, itulah yang membuat rakyat geregetan kepada mereka. Sudah mencuri uang rakyat, menikmatinya, ketika ditangkap malah cengar-cengir
Coba lihat maling-maling kecil, seperti maling motor, mobil, atau ayam. Bagaimana perlakuan rakyat kepada mereka? Bandingkan dengan maling besar seperti koruptor yang dengan uang korupsi tersebut dapat membeli puluhan mobil, ratusan motor, bahkan puluhan ribu ayam. Bukankah maling ayam dan koruptor sama-sama maling? Lalu kenapa perlakuannya berbeda? Katanya Indonesia negara hukum
Jika begini terus dan pemerintah juga tidak memberikan perlakuan tegas kepada mereka. Maka saya menyarankan agar rakyat diperbolehkan untuk mempermalukan koruptor! Entah itu membuat meme, spanduk, baliho, dll
3. HUKUMAN
Hukum (Sumber: madjongke.com)
Hukum (Sumber: madjongke.com)
Selamat datang di Indonesia. Dimana maling ayam digebuki warga, maling uang rakyat dipelihara negara
Ya, saya secara sadar menulis kata "maling uang rakyat dipelihara negara". Karena memang yang kita lihat begitu bukan?
Pemerintah memang pernah berkata "Berantas korupsi!", tapi apakah pemerintah dengan segala upaya dan programnya benar-benar memberantas korupsi? Jika iya, kenapa koruptor di Indonesia semakin banyak?
Salah satu kendalanya ada di hukuman. Jujur saja, menurut saya hukum di Indonesia itu terbilang lembek lembek keras. Lembek kepada yang kaya, keras kepada yang miskin
Jika memang benar-benar Indonesia ini negara hukum, seharusnya bisa dong membuat hukuman yang setimpal dengan kasusnya? Tidak perlu menyebut nama (karena percuma koruptor-koruptor itu sudah hilang malunya), coba deh lihat kesejahteraan koruptor-koruptor di Indonesia, walaupun di dalam sel tahanan mereka masih terlihat kaya dibandingkan rakyat menengah ke bawah. Itu karena hukum di Indonesia memang dasarnya untuk menyenangkan hati mereka. Fasilitas yang sebenarnya sama sekali tidak pantas untuk seorang maling tiba-tiba ada di lapas napi koruptor, kok bisa begitu? Apalagi kalau bukan kurang tegasnya pemerintah dan hukum yang ada
Sekali lagi, jika memang pemerintah benar-benar ingin memberantas korupsi, seharusnya perbaiki dulu hukumnya. Sesuaikan hukuman dengan tindakkan kasusnya. Dan sekali-kali jangan mau untuk disogok atau merasa kasihan dengan pejabat korup, bagaimana pun juga mereka tetap maling! Yang derajatnya sangat rendah dan sengaja untuk menghinakan dirinya sendiri!
Itu aja sih mungkin 3 faktor terbesar menurut saya kenapa di Indonesia ini masih banyak tindak korupsinya. Saya harap pemerintah bisa membaca tulisan ini dan merealisasikannya. Karena saya sebagai WNI biasa hanya bisa menyarankan atau memberikan pendapat. Saya akan melihat beberapa hari, bulan, tahun ke depan. Apakah pemerintah benar-benar bisa memberantas korupsi atau tidak.
Sumber : https://www.kompasiana.com/abayseventeen/5b9d5edcaeebe106543eaa54/3-sebab-mengapa-di-indonesia-banyak-koruptor-pemerintah-harus-baca?page=2

Tidak ada komentar: