Kamis, 26 Juli 2018

Hasil Penelitian, 9 Alasan Bermain Sama dengan Belajar

Ilustrasi bermain dengan anak

KOMPAS.com - Para orangtua mengetahui bahwa bermain baik untuk anak-anak. Namun seringkali orangtua mempertentangkan antara kegiatan bermain dan aktivitas belajar.  Bagi sebagain besar orangtua, belajar berarti berkaitan dengan keahlian khusus seperti menghafal huruf, berhitung, menulis, dan lain-lain. Sedangkan bermain "hanyalah" untuk bersenang-senang belaka. Padahal menurut hasil banyak studi, bermain berarti pula sebagai kegiatan belajar. Bermain sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Setidaknya ada 9 manfaat bermain sebagaimana dikutip dari parentingforbrain.com: 1.Menstimulasi perkembangan dan pertumbuhan otak Psikolog Edward Fisher dalam penelitian menyatakan 33-67% anak yang aktif bermain mampu menurunkan masalah sosial dan emosional. Sementara psikolog Donald Hebb dalam penelitiannya menyimpulkan bermain layaknya latihan bagi otak. 2. Memperbaiki kecerdasan, pemahaman dan daya ingat Dalam penelitian menyebutkan, bermain dapat meningkatkan kapasitas otak berdampak pada peningkatan kemampuan belajar dan daya ingat. Penelitain di Universitas Arkansas menunjukkan, memberikan mainan pada balita meningkatkan IQ. Bermain juga meningkatkan perkembangan kognitif. 3.Memicu berpikir kreatif Banyak studi menemukan secara signifikan hubungan antara bermain dan cara berpikir yang berbeda. Yaitu cara berpikir kreatif yang memberikan beragam solusi. Baca juga: Hari Anak Nasional dan PR Besar Pendidikan Anak Indonesia 4. Meningkatkan kemampuan bahasa Bermain dapat menghubungkan antara kemampuan berkomunikasi, kosakata, bahasa dan visual. 5. Meningkatkan kosakata dan pemahaman Bermain bagi anak prasekolah meningkatkan pemahaman terhadap kosakata dan membuat mereka bisa menggunakan kata yang tepat untuk menggambarkan ekspresinya. 6. Meningkatkan kemampuan mengelola emosi Kemampuan mengontrol diri, utamanya emosi sangat penting untuk kesiapan bersekolah. Sebuah studi di Cleveland menunjukkan adanya hubungan antara bermain dengan kemampuan mengelola emosi. Kemampuan ini penting dalam bersosialisasi. 7. Populer dan bahagia Bermain membuat anak-anak belajar tentang interaksi sosial. Bermain juga membuat anak-anak belajar kerjasama, mengikuti aturan, belajar mengontrol diri, dan menjalin hubungan jangka panjang dengan orang lain. Psikolog menemukan ada keterkaitan erat antara bermain dengan social skill, popularitas, kepatuhan terhadap aturan dan keterlibatan seseorang pada kegiatan sosial. Anak-anak yang suka bermain lebih bahagia, mudah menyesuaikan diri dan bekerjasama. 8. Menyehatkan Bermain meningkatkan kegembiraan dan kesehatan mental anak-anak di masa mendatang. Bermain juga memberikan keuntungan kesehatan fisik, kekuatan, dan ketahanan tubuh. 9. Mengajarkan pelajaran hidup Bermain membantu mengembangkan kemampuan motorik dan kognitif. Bermain juga membantu anak-anak yakin dengan pilihan hidupnya. Bermain adalah sarana bonding yang sempurna bagi orangtua dan anak. Interaksi ini memberikan pengalaman hidup yang positif yang membantu perkembangan otak anak. Momen bermain yang membahagiakan adalah anugerah luar biasa berharga dan dapat orangtua berikan kepada anak-anak. Untuk itu jangan lupa ajak dan beri kesempatan anak-anak bermain.

https://edukasi.kompas.com/read/2018/07/24/23310951/hasil-penelitian-9-alasan-bermain-sama-dengan-belajar.

Tidak ada komentar: