Senin, 08 Januari 2018

Hari Pertama Masuk Sekolah: Belajar Saja

Sumber : http://www.koncopelangkin.com

SUDAH menjadi kelaziman bahwa pada hari pertama masuk sekolah pasca liburan, guru dan siswa tidak langsung masuk kelas. Biasanya sekolah memulai hari pertama dengan gotong-royong atau bersih-bersih sekolah. Karena itu, baik guru maupun siswa seolah-olah tidak siap bahkan tidak mau masuk ruang kelas untuk langsung belajar. Banyak siswa tidak membawa perlengkapan belajarnya (buku, dll) pada hari pertama.

Tradisi jelek ini hampir setiap masuk hari pertama sekolah terjadi. Pasca libur semester  ganjil (sekitar bulan Desember- Januari) selalu masuk hari pertamanya seolah-olah masih dalam suasana libur saja. Di hari pertama selalu ditemukan ramainya warga sekolah (guru atau siswa) yang belum masuk. Dengan berbagai alasan, orang-orang yang sebenarnya 'malas' itu tidak datang ke sekolah.

Apakah masuk hari pertama memang sesuatu yang istimewa dan harus dikorbankan? Suasana hari pertama masuk sekolah, seperti juga di kantor-kantor pemerintah, misalnya memang terasa ada yang istimewa. Sekurang-kurangnya selalu menjadi berita oleh media. Sampai ada istilah sidak (inspeksi mendadak) oleh pejabat tertentu untuk melihat apakah ASN (Guru dan TU) sudah masuk atau bekerja pada hari pertama. Begitu seolah pentingnya 'masuk hari pertama' sampai para awak media juga menjadikan berita pentingnya.
Proses Pembelajaran di Hari Pertama, Jan 2018
Di sekolah, masuk sekolah di hari pertama juga ada catatan jeleknya, yaitu cukup tingginya tingkat absensi siswa bahkan guru. Biasanya ada saja guru yang tidak/ belum bisa hadir ke sekolah pada hari pertama masuk sekolah. Dalam catatan yang ada, antara 2-4 orang guru selalu terdata sebagai guru yang tidak/ belum masuk pada hari pertama. Alasan-alasan yang selalu disampaikan adalah karena masih berada di kampung halaman atau karena tidak mendapatkan ticket untuk kembali ke daerah tempat bekerja.

Khusus sekolah, sudah seharusnya tidak boleh ada lagi kebiasaan membuang-buang waktu pada hari pertama sekolah. Lagi pula, dalam kalender pendidikan yang sudah ditetapkan sekolah, tidak ada istilah hari pertama sebagai hari gotong-royong milsanya, atau sebagai hari non efektif. Alhamdulillah, pada awal masuk hari pertama pasca libur semester ganjil tahun pelajaran 2017/ 2018 ini, keluarga besar SMP Negeri 2 Kota Bengkulu sudah berubah.

Senin (08/01/18) sekarang, hari pertama masuk sekolah, setelah didata absensi warga sekolah, ternyata sangat membanggakan. Walaupun usaha menghapus anggapan jelek sekolah hari pertama itu sudah dilakukan sejak beberapa tahun belakangan, namun belum pernah sukses. Awal tahun 2017/2018 inilah untuk pertama kali guru sudah hadir semuanya (100 persen). Dan yang paling membanggakan adalah kehadiran para guru itu sudah pula tepat waktu. Artinya ketika melaksanakan apel pagi yang dimulai pukul 07.15 terbukti seluruh guru sudah hadir.
Proses Pembelajaran di Hari Pertama, Jan 2018

Perihal siswa pula, juga sangat membanggakan. Rata-rata setiap kelas hanya ada antara 1-3 orang siswa yang tidak hadir di setiap kelasnya. Padahal selama ini, tidak kurang tiga atau empat orang siswa tidak ikut apel pagi di hari pertama masuk sekolah. Dan sesuai rencana, pada hari pertama masuk sekolah kemarin itu, seluruh kelas sudah melaksanakan proses pembelajaran sesuai jadwal yang sudah ditetapkan sekolah sejak sebelum libur lalu.

Jadi, kalau ditanya apa yang dibuat di hari pertama sekolah oleh siswa/ wi SMP Negeri 2 Kota Bengkulu? Ya, belajar saja. Tidak ada lagi istilah bersih-bersih kelas di hari pertama itu. Kursi-meja di setiap ruang belajar, sudah ditata kembali satu hari sebelum hari pertama masuk sekolah dimulai. Guru, benar-benar sudah mempersiapkan dirinya untuk memulai proses pembelajaran sejak hari pertama masuk sekolah. Semoga langkah yang baik ini menjadi awal untuk seterusnya dipertahankan di masa-masa yang akan datang.***

Tidak ada komentar: