INFORMASI
15 November 2017 22:04:00
Yogyakarta, PAUD dan Dikmas - Seminar Internasional Pendidikan Anak Usia Dini 2017 menjadi momentum lahirnya center atau lembaga yang concern terhadap pendidikan anak usia dini dan pola asuh keluarga di kawasan asia tenggara. Demikian disampaikan Dirjen PAUD dan Dikmas, Kemendikbud, Harris Iskandar seusai membuka seminar internasional SEAMEO Ceccep di hotel Ambarukmo, Yogyakarta, Rabu (15/11).
“Lembaga pengembangan pendidikan anak usia dini dan pendidikan keluarga sangat diharapkan peran aktifnya dalam penuntasan pendidikan anak usia dini di Indonesia khususnya, umumnya di ASEAN. Pasalnya, SEAMEO CECCEP merupakan center atau pusat kajian dan pengembangan pendidikan usia dini. Ini menjadi langkah awal untuk peningkatan kualitas pendidikan anak usia dini dan pendidikan keluarga di Indonesia khususnya, dan ASEAN,” papar Harris. SEAMEO CECCEP, kata Harris, dibentuk untuk merealisasikan program pertama dari 7 (tujuh) program prioritas SEAMEO dan komitmen dunia dalam pendidikan anak usia dini yang termaktub dalam agenda PBB melalui Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals-SDG).
Pada tahun 2030, dunia berkomitmen memastikan semua anak perempuan dan laki-laki memperoleh akses terhadap perkembangan, perawatan, dan pendidikan anak usia dini bermutu sehingga mereka siap untuk memasuki pendidikan dasar. Direktur Jenderal PAUD dan Dikmas Harris Iskandar, yang juga sebagai panitia penyelenggara seminar menegaskan bahwa seminar ini sesuai dengan visi yang diemban SEAMEO Regional Centre for Early Childhood Care Education and Parenting (SEAMEO CECCEP), yakni menjadi pusat regional terdepan dalam penelitian, advokasi, dan peningkatan kapasitas bidang pendidikan anak usia dini dan pendidikan keluarga. Sedangkan misinya adalah meningkatkan komitmen regional dan global untuk kualitas pendidikan anak usia dini dan pendidikan keluarga. “Nilai yang diusung SEAMEO CECCEP adalah kepentingan terbaik untuk anak, sensitif budaya dan gender, responsif sosial dan komunitas serta inklusif.
Dengan diusungnya nilai-nilai ini keberadaan SEAMEO CECCEP akan bermanfaat bagi anak-anak, orang tua, keluarga, pemerintah, pengambil keputusan, para praktisi PAUD dan pendidikan keluarga, pengusaha, dan lembaga-lembaga non-pemerintah lainnya,” papar Harris yang didampingi Direktur SEAMES (SEAMEO Secretariat), Gatot Hari Priowirjanto. K. Harris menjelaskan, pendekatan program SEAMEO CECCEP selama program 5 (lima) tahun ke depan difokuskan pada 3 (tiga) pendekatan, yaitu: (i) Penelitian dan Pengembangan, sehingga dapat dijadikan pusat penelitian guna membangun keilmuan regional; (ii) Pengembangan Kapasitas, agar dapat dijadikan pusat pelatihan guna membangun kapasitas sumber daya manusia; dan, (iii) Advokasi dan Kerja sama, yaitu menjadi pusat advokasi guna membangun kerjasama individu, lembaga dan akademisi.
Acara yang digelar empat hari dari 15-17 November 2017, dengan tema Children’s Well-being and Effective Parenting in the Digital Era atau "Kesejahteraan Anak dan Pengasuhan Efektif di Digital ERA". Tema tersebut akan dibahas ke dalam 3 (tiga) sub-tema dan dibahas pada 3 (tiga) plenary session, yaitu (i) Children’s Well-Being Across Cultures in the Digital Era; (ii) ECCE Teachers and Personnel Competencies for Quality Education; dan (iii) The Role of Effective Parenting for Children’s Holistic Development. Pembahasan ketiga sub-tema tersebut akan dipandu oleh para pakar dari dalam dan luar negeri.
Seminar ini akan lebih diperkaya dengan paparan dari 11 (sebelas) Kementerian Pendidikan anggota SEAMEO tentang Parenting in the 21st Century dari negaranya masing-masing. “Presentasi dan materi pada tema ini akan memberikan platform kearifan bagi pemangku kepentingan ECCEP, baik tingkat nasional maupun internasional, dan untuk mencerminkan pengalaman bersama negara-negara Asia Tenggara dalam paradigma pengajaran dan pembelajaran yang baru terutama di ECCEP,” pugnkas Harris.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar