Kamis, 16 November 2017

EDUKASI


JAKARTA, KOMPAS.com - Simposium Guru Besar Alumni Himpunan Mahasiswa Islam mendorong para akademisi perguruan tinggi untuk memperkuat semangat wirausaha kaum muda. Fondasi kewirausahaan harus kuat sejak dini.
"Dengan cara itu para intelektual seperti guru besar dan akademisi bisa ikut meningkatkan kemakmuran rakyat Indonesia. Caranya dengan mendorong mereka (generasi muda) mau dan bersemangat menjadienterpreneur," ujar Kamrussamad, Ketua Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipka, di Jakarta, Selasa (14/11/2017) malam.
Sebelumnya, pada simposium tersebut Wakil Presiden Jusuf Kalla juga memberikan pesan senada. Wapres Kalla berharap HimpunanPengusaha KAHMI (Hipka) bisa terus mendukung semangat itu.
Simposium yang digelar di Istana Wapres itu dihadiri para tojoh KAHMI antara lain Prof Mahfud Md, Prof Siti zuhro, dan Prof Laode Masihu Kamaluddin, Prof Azzumardi Azra, serta 100 Guru Besar KAHMI. Lewat simposium inilah, lanjut Kamrussamad semangat untuk mendorong gerakan kewirausahaan pada generasi muda itu digelorakan.
Upaya itu, lanjut dia, sesuai dengan tujuan pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM mencanangkan Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) sebagai gerakan yang tumbuh dari bawah.
Hal itulah yang membuat ratio wirausaha Indonesia yang pada 2013/2014 lalu masih di angka 1,67 persen kini, berdasarkan data BPS sudah naik menjadi 3,1 persen.
Berdasarkan data BPS 2016 lalu, dengan jumlah penduduk 252 juta, jumlah wirausaha non pertanian yang menetap mencapai 7,8 juta orang atau 3,1 persen. Dengan demikian tingkat kewirausahaan Indonesia telah melampaui 2 persen dari populasi penduduk, sebagai syarat minimal suatu masyarakat akan sejahtera.
Rasio wirausaha sebesar 3,1 persen itu masih lebih rendah dibandingkan dengan negara lain seperti Malaysia 5 persen, China 10 persen, Singapura 7 persen, Jepang 11 persen maupun AS yang 12 persen.
"Pemerintah dan masyarakat, termasuk swasta dan kalangan akademisi, harus berperan untuk terus mendorong semangat ini. Semangat mendorong lahirnya wirausahawan ini selaras dengan keberadaan Hipka sejak lahir enam tahun lalu, yaitu para guru besar, pemikir, dan akademisi harus mendorong generasi muda menjadi entrepreneur," kata Kamrussamad.



Tidak ada komentar: