Jumat, 10 November 2017
Desa Vokasi
Pengangguran dan kemiskinan hingga saat ini masih merupakan masalah besar bangsa Indonesia yang belum bisa terpecahkan. Menurut data BPS bulan Agustus 2011, jumlah pengangguran terbuka tercatat sebanyak 7,70 juta orang atau sebesar 6,56 % dari total angkatan kerja sekitar 117,37 juta orang.
Pada tahun 2010 jumlah pengangguran terbuka di wilayah perdesaan lebih besar dibandingkan perkotaan, hal tersebut berbanding terbalik dengan jumlah pengangguran terbuka pada tahun 2011. Secara statistik tampak terjadi pergeseran peningkatan, yaitu dari jumlah total 7,70 juta orang penganggur terbuka, sebagian besarnya berada di wilayah perkotaan. Jumlah penganggur di daerah perkotaan saat ini tercatat sebanyak 5,2 juta (64%), berarti lebih besar dibandingkan dengan jumlah penganggur terbuka di wilayah perdesaan yaitu berjumlah sekitar 2,9 juta (36%).
Salah satu penyebab tingginya angka pengangguran terbuka lebih besar di wilayah perkotaan adalah terjadinya kompetisi dalam memasuki lapangan kerja. Sementara itu data BPS juga menunjukkan bahwa jumlah angkatan kerja di wilayah perdesaan lebih besar daripada perkotaan yaitu sebanyak 61,5 juta orang atau setara 51% dari total angkatan kerja Nasional.
Peningkatan jumlah pengangguran tersebut terjadi karena masih lemahnya kemampuan dalam pemberdayaan potensi lokal oleh penduduk di wilayah perdesaan yang menyebabkan angka urbanisasi meningkat, hal tersebut menyebabkan terjadinya penumpukan angka pengangguran terbuka di wilayah perkotaan.
Jika dilihat dari latar belakang pendidikan penduduk yang menganggur tersebut, 24% berpendidikan belum atau tidak tamat SD, 22% berpendidikan SLTP, 28% berpendidikan SMA, 13% berpendidikan SMK, 5% berpendidikan Diploma, dan 8% berpendidikan Sarjana.
Indonesia memiliki hampir sekitar 63.900 desa yang tersebar diseluruh nusantara dengan keanekaragaman kekayaan sumber daya alam yang melimpah baik di sektor pertambangan, pariwisata, pertanian, kehutanan, perkebunan dan lain sebagainya. Sementara itu, jumlah penduduk miskin yang hidup di bawah Garis Kemiskinan di Indonesia hingga bulan September 2011 tercatat mencapai 29.89 juta atau 12.36 % dari jumlah penduduk.
Program Pengembangan Desa Vokasi merupakan langkah strategis Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan, Ditjen PAUDNI sebagai wujud implementasi program Pendidikan Kecakapan Hidup/kewirausahaan dalam spektrum perdesaan dengan pendekatan kawasan, yaitu kawasan perdesaan.
Program Desa Vokasi dimaksudkan untuk mengembangkan sumberdaya manusia dan lingkungan yang dilandasi oleh nilai-nilai budaya dengan memanfaatkan potensi lokal. Melalui program Desa Vokasi ini diharapkan dapat membentuk kawasan desa yang menjadi sentra beragam vokasi, dan terbentuknya kelompok-kelompok usaha yang memanfaatkan potensi sumberdaya dan kearifan lokal. Dengan demikian, warga masyarakat dapat belajar dan berlatih menguasai keterampilan yang dapat dimanfaatkan untuk bekerja atau menciptakan lapangan kerja sesuai dengan sumberdaya yang ada di wilayahnya, sehingga taraf hidup masyarakat semakin meningkat.
Agar Progam Pendidikan kewirausahaan masyarakat terlaksana sesuai harapan, sangat diperlukan adanya Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Program kewirausahaan masyarakat yang dapat dijadikan acuan oleh semua pihak yang terkait.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar