Selasa, 25 Juli 2023

Kemendikbudristek Raih Delapan Medali dalam PORNAS XVI KORPRI di Semarang

 


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berhasil meraih delapan medali dan menduduki peringkat enam secara keseluruhan dalam Pekan Olahraga Nasional (PORNAS) Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) ke-16 yang diselenggarakan pada tanggal 13–21 Juli 2023 di Semarang, Jawa Tengah.
 
Pada perhelatan tahun ini, Kemendikbudristek berpartisipasi dalam empat Cabang Olahraga (Cabor) dari sepuluh Cabor yang dipertandingkan, yaitu tenis lapangan, tenis meja, catur, dan bulu tangkis.
 
Medali yang diraih oleh Kemendikbudristek berasal dari Cabor tenis lapangan dengan raihan dua medali emas, empat medali perak, dan satu medali perunggu. Berkat raihan tujuh medali, Kemendikbudristek berhasil menjadi juara umum dalam Cabor tenis lapangan. Selain dari Cabor tenis lapangan, Kemendikbudristek juga berhasil meraih satu medali perunggu dari Cabor bulu tangkis.
 
Ketua Dewan Pengurus KORPRI Kemendikbudristek, Ambar Musyarifah, memberikan apresiasi tinggi kepada para atlet Kemendikbudristek atas pencapaian yang diraih dalam PORNAS KORPRI tahun ini.
 
“Saya sangat bangga dengan capaian yang diraih oleh teman-teman. Berkat kekompakkan dan semangat juang yang tinggi selama mengikuti event ini, Kemendikbudristek berhasil meraih peringkat enam secara keseluruhan. Saya berharap di event selanjutnya Kemendikbudristek dapat menjadi juara umum,” ucap Ambar pada acara penutupan PORNAS KORPRI di GOR Jatidiri, Semarang, Jumat (21/7).
 
Bayu Setya Wientara Putra, Official Manager Cabor tenis lapangan, mengungkapkan perasaannya setelah meraih menjadi juara umum dalam Cabor tenis lapangan.
 
“Saya pribadi sebagai Official Manager, tentunya sama dengan pemain-pemain kami, merasa bahagia dan rasa syukur yang begitu dalam. Ke depannya perjuangan kami akan lebih berat karena kami akan mempertahankan status juara umum,” ungkap Bayu.
 
Dalam kesempatan yang sama, peraih medali emas dalam nomor ganda putra kelompok umur 85 tahun (minimal 40 tahun), Ahmad Mu’tamir dan Yusnadi, mengatakan bahwa mereka bangga dapat memberikan medali emas bagi Kemendikbudristek dalam ajang PORNAS KORPRI di Semarang.
 
“Saya mengucapkan terima kasih kepada para pimpinan yang sudah berjasa membawa saya dari Papua ke Kemendikbudristek, dan terima kasih juga atas dukungan yang telah diberikan kepada kami, sehingga kami dapat memberikan medali emas untuk Kemendikbudristek dalam PORNAS KORPRI di Semarang,” ucap Mu’tamir.
 
Senada dengan Mu’tamir, Yusnadi mengungkapkan rasa bersyukur atas raihan medali emas yang mereka dapatkan, “saya bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Berkat perjuangan kami selama satu minggu mulai dari babak pertama sampai final, kami berhasil mendapatkan medali emas,” ujar Yusnadi.
 
PORNAS KORPRI merupakan perhelatan dua tahunan di bidang olahraga yang dilakukan sebagai ajang silaturahmi Aparatur Sipil Negara dari berbagai provinsi, kementerian, dan lembaga yang ada di Indonesia.
 
Perhelatan PORNAS KORPRI ke-16 yang bertemakan ‘Jalin Kebersamaan, Meraih Prestasi’ diikuti oleh 4959 atlet dari Kementerian/Lembaga seluruh Indonesia dan mempertandingkan 54 nomor tanding dari sepuluh Cabor antara lain, yaitu tenis lapangan, tenis meja, catur, bola voli, bulu tangkis, gateball, senam KORPRI, futsal, balap sepeda, dan bola basket. (Farah/Maureen/Rifky,Editor: Rayhan)
 
Berikut daftar atlet Kemendikbudristek yang mendapatkan medali dalam PORNAS XVI KORPRI:

  • Medali Emas
    • Cabor tenis lapangan Nomor Ganda Putra Kelompok Umur 85 tahun (minimal usia 40 Tahun):
  • Ahmad Mu’tamir (Direktorat Kursus dan Pelatihan, Ditjen Diksi); dan
  • Yusnadi (Universitas Negeri Makassar, Sulawesi Selatan).

 

  • Cabor tenis lapangan Nomor Ganda Campuran (usia putra minimal 50 Tahun, usia putri minimal 40 Tahun)
  • Eko Juli Kusumawardana (LLDIKTI wilayah 7, Jawa Timur); dan
  • Uce Veriyanti (Direktorat PAUD, Ditjen PDM).

 

  • Medali Perak
    • Cabor tenis lapangan Nomor Beregu Putra:
  • Kapten : Bayu Setya Wientara Putra (Setditjen GTK, Ditjen GTK);
  • Pelatih : Ilham Azis (Universitas Negeri Makassar, Sulawesi Selatan);
  • Risky Syahputra (Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat);
  • Peby Gunarto (Universitas Pendidikan Ganesha, Bali);
  • Abdul Alim (Universitas Negeri Yogyakarta, D.I. Yogyakarta);
  • I Wayan Artanayasa (Universitas Pendidikan Ganesha, Bali);
  • Cuk Prihatmanto (Universitas Diponegoro, Semarang);
  • Yusnadi (Universitas Negeri Makassar, Sulawesi Selatan);
  • Ahmad Mu'tamir (Direktorat Kursus dan Pelatihan, Ditjen Diksi);
  • Eko Juli Kusumawardana (LLDIKTI wilayah 7, Jawa Timur);
  • Mukhlis ( Direktorat PMPK, Ditjen PDM); dan
  • Agustiyanto (Universitas Negeri Sebelas Maret, Jawa Tengah).

 

  • Cabor tenis lapangan Nomor Beregu Putri:
  • Kapten tim : Fredy Lasmantyo (Direktorat PMPK, Ditjen PDM);
  • Pelatih : Haekal Ramadhan (Setditjen Diksi);
  • Astri Purnawati (Direktorat Kursus dan Pelatihan, Ditjen Diksi);
  • Uce Veriyanti (Direktorat PAUD, Ditjen PDM);
  • Nurma Mangunsong (Biro Perencanaan, Setjen);
  • Dewi Bunda Sinto (Setditjen Pendidikan Vokasi);
  • Nurimani (Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung);
  • Tuti Setiawati (Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung);
  • Dewa Ayu Oka Sulasmi (Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Ditjen Kebudayaan); dan
  • Wahyu Lestari (Universitas Negeri Semarang, Jawa Tengah).

 

  • Cabor tenis lapangan Ganda Putra Usia Bebas:
  • Risky Syahputra (Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat); dan
  • Peby Gunarto (Universitas Pendidikan Ganesha, Bali).

 

  • Cabor tenis lapangan Ganda Putri Total Usia 100 Tahun (minimal usia 45 Tahun):
  • Dewi Bunda Sinto (Setditjen Pendidikan Vokasi); dan
  • Wahyu Lestari (Universitas Negeri Semarang, Jawa Tengah)

 

  • Medali Perunggu
  • Cabor tenis lapangan Ganda Putra Eksekutif Eselon I/II + ASN min usia 40 Tahun:
  • Ganefri (Rektor Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat); dan
  • Abdul Alim (Universitas Negeri Yogyakarta, D.I.Yogyakarta)
  • Cabor bulu tangkis Nomor Tunggal Putra:
  • Galih Ari Sadewo (Inspektorat Jenderal)


Sumber : https://www.kemdikbud.go.id/

Senin, 24 Juli 2023

Link Mencari Referensi Jurnal Nasional dan Internasional Untuk Karya Ilmiah Guru

 


Dalam membuat karya ilmiah guru, memerlukan informasi akurat untuk menunjang isi karya tersebut, baik berupa buku, penelitian tindakan kelas, artikel ilmiah dan lain sebagainya. Maka dari itu perlunya kumpulan link mencari referensi.

Informasi tambahan bisa ditemukan dalam bentuk apa saja, baik melalui buku cetak, website, atau beragam informasi dari media cetak maupun digital. Semua referensi tersebut bisa kita sebut sebagai daftar referensi atau rekomendasi bacaan.

Dalam aktivitas intelektual sebagai civitas akademika guru harus memanfaatkan referensi tersebut dengan bijak dalam pembuatan karya ilmiah. Daftar referensi dipakai sebagai sumber informasi untuk mendukung penulisan karya-karya ilmiah dan berbagai bentuk tulisan. 

Perlu kita pahami bahwa referensi adalah sesuatu yang dipakai dalam pemberian informasi untuk memperkuat pernyataan dengan tegas. Atau bisa juga dikenal dengan “rujukan”. Referensi memakai faktual maupun non faktual. Referensi faktual terdiri dari atas statistik contoh , kesaksian, serta objek faktual.

Sedangkan di  era digital ini merupakan  masa ketika informasi mudah dan cepat diperoleh serta disebarluaskan menggunakan teknologi digital. Teknologi digital adalah teknologi yang menggunakan sistem komputerisasi yang terhubung internet. Dapat disimpulkan bahwa referensi di era digital yaitu pemberian informasi atau rujukan yang dapat diakses menggunakan teknologi digital.

Berikut ini merupakan Kumpulan Link Mencari Referensi Jurnal Nasional dan Internasional Untuk Karya Ilmiah Guru.

Untuk mencari referensi berupa jurnal Nasional dapat melalui situs berikut:

  1. Google Scholar
  2. Garuda.ristekbrin.go.id
  3. Onesearch.id
  4. E-sources.perpusnas.go.id
  5. Doaj.org
  6. academia.edu
  7. research gate.
  8. Jurnal.LIPI.go.id
  9. Id.portalgaruda.org
  10. ncbi.nlm.nih.gov/pmc/PubMed
  11. iosjournals.org.
  12. Academic.Microsoft.com
  13. Jurnal-jurnal perpustakaan kampus

Untuk mencari referensi berupa jurnal Internasional bertema Pendidikan dapat melalui situs berikut:

  1. THE JOURNAL OF ASIA TEFL (Q1)
  2. ENGLISH IN EDUCATION (Q1)
  3. JOURNAL OF LANGUAGE IDENTITY AND EDUCATION (Q1)
  4. JOURNAL OF INTERNATIONAL STUDENTS (Q2)
  5. SOUTH ASIA RESEARCH (Q2)
  6. ELECTRONIC JOURNAL OF FOREIGN LANGUAGE TEACHING (Q3)
  7. EDUCATIONAL, CULTURAL AND PSYCHOLOGICAL STUDIES (Q3)
Adapun Langkah-Langkah dalam mencari jurnal nasional dan Internasional adalah sebagai berikut:

Cara Mencari Jurnal Nasional

  1. Buka alamat jurnal yang akan dituju
  2. Ketikkan kata kunci sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Contoh:

Dalam google scholar/ cendekia selanjutnya ketikkan kata kunci

“Penelitian Tindakan Kelas Menulis Teks Deskripsi dengan Media Kartu Bergambar”

Cara Mencari Jurnal Internasional

  1. Buka alamat google
  2. Ketikkan kata kunci sesuai dengan yang akan kita cari yang sudah ditranslate dalam Bahasa Inggris.

Contoh:

Pada google selanjutnya ketikkan kata kunci yang sudah diterjemahkan dalam Bahasa Inggris. Misalnya “Classroom action research writing poetry with the inquiry model”

sumber : https://naikpangkat.com/

Penjelasan Peserta PPG Daljab 2023 Yang Tidak Ikut Seleksi Akademik Gelombang 1

Seperti yang sedang menjadi perbincangan bersama bahwa seleksi akademik PPG Daljab 2023 ini dilaksanakan secara bertahap, diawali dengan gelombang 1.

Hal ini sesuai dengan surat edaran terbaru tertanggal 18 Juli 2023 dari Kemendikbud Ditjen GTK surat dengan Nomor 1349/B2/GT.00.02/2023 tentang Pelaksanaan Seleksi Akademik PPG Dalam Jabatan Tahun 2023.

Bagi peserta yang masuk dalam peserta seleksi akademik gelombang 1 ini ditandai dengan dapat mengunduh cetak kartu ujian, sebagai tiket untuk mengikuti seleksi akademik.

Kemudian bagaimana dengan peserta yang tidak termasuk dalam seleksi akademik gelombang 1 ini?

Tentu ini merupakan pertanyaan yang banyak sekali berseliweran. Atas dasar ini Kemdikbud memberikan penjelasannya berikut ini.

Sasaran peserta seleksi akademik gelombang 1 sebanyak 199.633 orang yang tersebar dari 38 provinsi yang telah ditetapkan

Sedangkan peserta yang berhak mengikuti seleksi akademik atau peserta yang telah lulus seleksi administrasi sebanyak 683.543 peserta.

Sehingga selain 199.633 peserta yang ikut seleksi akademik gelombang 1 ini harus menunggu pengumuman lanjutan dari Kemdikbud.

Yang perlu menjadi perhatian bahwa:

  • Yang menjadi peserta seleksi akademik yaitu peserta yang dapat mengunduh kartu ujian yang mana didalamnya berisi waktu dan tempat untuk uji kompetensi.

 

  • Apabila sudah memiliki kartu ujian serta terdapat jawdal silahkan diikuti dengan baik mungkin, karena ini merupakan giliran Anda terpilih

 

  • Jika belum ada jadwal jangan khawatir, silahkan tunggu informasi berikutnya yang akan diumumkan awal Agustus 2023, peserta telah terdata sebagai calon peserta seleksi akademik

 

  • Untuk saat ini panitia sedang fokus pelaksanaan seleksi akademik gelombang 1 tanggal 22- 23 Juli 2023 mendatang, karena pelaksanaannya luring TUK sehingga memerlukan persiapan yang matang

 

  • Silahkan untuk menunggu hingga seleksi akademik gelombang 1 selesai dilaksanakan.

 

  • Yang telah mengikuti seleksi akademik nantinya tinggal menunggu pengumuman hasil seleksi akademik.

Nah, jadi yang perlu kita lakukan adalah tetap cek akun SIMPKB secara berkala, apabila tidak terdapat unduh kartu ujian mari kita tunggu informasi lanjutan dari Kemdikbud. Karena pastinya semua akan mendapatkan giliran untuk seleksi akademik.

Kemudian setelah seleksi akademik, apa saja tahapan yang perlu dilewati dalam proses PPG daljab ini?

Berikut ini beberapa tahap setelah seleksi akademik PPG yang akan dilalui oleh para peserta PPG Daljab antara lain:

  1. Pengumuman hasil seleksi akademik
  2. Ploting LPTK
  3. Konfirmasi Kesediaan
  4. Penetapan dan Lapor diri
  5. Penjadwalan dan pengkelasan
  6. Sinkronisai LNS
  7. Pembelajaran dan penilaian
  8. Ujian (UKMPPG)
  9. Kelulusan dan penerbitan NRG
  10. Selesai
Sumber : https://naikpangkat.com/

Semarakkan HAN, Kemendikbudristek Gelar Festival Permainan Tradisional di Ujung Timur Pulau Jawa

 Sebagai upaya menyemarakkan Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2023, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggelar Festival Permainan Tradisional di ujung timur Pulau Jawa ini. Sebanyak 1.275 peserta didik dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD) yang berasal dari 25 kecamatan Sekabupaten Banyuwangi hadir untuk bermain dan menyemarakkan festival ini.  


”Kami harap pada peringatan Hari Anak Nasional ini, anak-anak di seluruh Indonesia dapat merasakan kegembiraan dan kesenangan melalui berbagai permainan tradisional. Sekaligus mengenali dan menyenangi warisan budaya mereka,” disampaikan Direktur PAUD, Komalasari, pada pembukaan Festival Permainan Tradisional di Lapangan Blambangan, Banyuwangi, Sabtu (22/7).

Komalasari mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi atas upaya pelestarian permainan tradisional di daerahnya. Ia menuturkan, Festival Permainan Tradisional ini menjadi salah satu wujud implementasi Gerakan Sekolah Sehat (GSS) yang menjadi kebijakan Kemendikbudristek untuk meningkatkan kesehatan peserta didik.

“Kami di Kemendikbudristek rutin menyelenggarakan Festival Permainan Tradisional di berbagai daerah secara bergantian. Ini menjadi salah satu upaya kami mengampanyekan Gerakan Sekolah Sehat di satuan pendidikan di daerah,” tutur Komalasari.
 
Kaitannya dengan upaya peningkatan kesehatan peserta didik, lanjut Komalasari, GSS berfokus pada tiga pembiasaan sehat, yaitu sehat fisik, sehat gizi, dan sehat imunisasi. “Peningkatan aktivitas fisik menjadi penting mengingat kemajuan teknologi ditambah dampak pandemi Covid-19 menjadikan anak-anak kita kurang melakukan aktivitas fisik. Mereka cenderung banyak menghabiskan waktu dengan gadget (gawai). Salah satu pembiasaan aktivitas fisik yang kita dorong melalui GSS adalah bermain aneka permainan tradisional,” tegasnya.

Festival Permainan Tradisional dalam GSS, kata Komalasari, bertujuan untuk memperkenalkan dan menghidupkan kembali permainan tradisional yang sarat dengan nilai-nilai positif dan nilai-nilai budaya yang berkearifan lokal, membangun kebersamaan, serta membiasakan aktivitas fisik yang sangat penting bagi kesehatan. “Melalui permainan tradisional kita berharap akan mampu mewujudkan anak-anak yang sehat, kreatif, cerdas, dan berkarakter,” imbuhnya.

Komalasari berharap ajang Festival Permainan Tradisional ini dapat dilaksanakan di semua daerah sebagai sarana untuk mempromosikan, melestarikan, dan mengenalkan warisan budaya tradisional kepada masyarakat, terutama generasi muda, melalui pengalaman yang menyenangkan dan interaktif. “Festival ini tidak hanya menjadi ajang hiburan semata, tetapi juga sebagai upaya nyata dalam mempertahankan dan memperkenalkan warisan budaya tradisional kepada generasi muda dan masyarakat secara luas, dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran masyarakat,” ucap Komalasari.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas mengapresiasi pemerintah pusat yang terus berusaha melestarikan berbagai permainan tradisional melalui Festival Permainan Tradisional yang saat ini digelar di Kabupaten Banyuwangi. ”Sebuah kehormatan dan kebanggaan bagi kami mendapatkan dukungan dari Kemendikbudristek untuk menyelenggarakan Festival Permainan Tradisional sebagai momentum  perayaan Hari Anak Nasional tahun 2023 ini,” kata Ipuk.

Ipuk mengatakan, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus berupaya melestarikan berbagai permainan tradisional melalui Festival Memengan. Festival ini bertujuan untuk melestarikan dan mengenalkan kembali permainan tradisional kepada anak-anak, serta sekaligus dalam rangka menangkal dampak negatif dari kemajuan digital dan game online yang semakin marak di kalangan anak-anak.

“Festival yang diikuti oleh lebih dari 1.000 anak ini menampilkan berbagai permainan tradisional, baik permainan lokal Banyuwangi maupun sebagian permainan khas Nusantara. Berbagai permainan tersebut antara lain patheng dudu, egrang bambu, egrang batok kelapa, gasingan, bedhil-bedhilan, gobak sodor, engklek, lintang aliyan, tarik tambang, dagongan, hulahop, lompat tali, mobil-mobilan bamboo, serta masih banyak lagi,” jelas Ipuk.

Kenali lebih dalam Patheng Dudu, Balap Karung Estafet, Dam Daman, dan Egrang Batok

Patheng dudu merupakan nama sebuah permainan tradisional asli Indonesia yang berasal dari daerah Banyuwangi. Permainan ini berasal dari tradisi menumpuk batu di sungai atau yang dikenal dengan istilah “rock balancing”. Dalam bahasa adat Osing Banyuwangi, 'patheng' berarti tekun.

Seiring perkembangannya, bermain patheng dudu, dulu menggunakan batu, selanjutnya dibuat dengan kayu yang dibuat menjadi sejenis dadu dengan berbagai bentuk, ukuran, lebar sisi, berat dan kerataan yang berbeda-beda. Cara memainkan permainan patheng dudu yaitu dengan menumpuk dan menyusun satu-persatu dadu kayu menjadi susunan yang berdiri tegak.

Ketua Komite Permainan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI), Fadlu mengatakan permainan patheng dudu ini termasuk susah-susah gampang, karena walaupun permainan ini hanya menumpuk dan menyusun, sisi dan potongan kayu yang tidak sama membuat pemain perlu berhati-hati, fokus, dan sabar untuk memainkannya agar tidak oleng atau miring. "Permainan patheng dudu ini memang unik, selain melatih motorik kasar juga sekaligus melatih motorik halus dan otak. Melatih untuk selalu fokus, konsentrasi, dan melatih kebersamaan dan kesabaran dalam menghadapi kehidupan" jelasnya.

Selanjutnya, egrang batok. Egrang batok mempunyai keunikan, tantangan, dan keseruan lain lagi. Melalui alat permainan berupa batok kelapa yang diberi tali, dan dijadikan menjadi alas kaki, pemain berusaha melangkah, berjalan, dan bahkan berlari beradu kecepatan. Tantangan yang seru dalam permainan ini adalah menyeimbangkan tubuh di atas sepatu batok sambil berlari agar tidak terjatuh. Permainan ini memerlukan koordinasi yang baik antara gerakan kaki, tangan, tubuh, dan mata untuk menjaga keseimbangan. Pemain harus memiliki keterampilan koordinasi yang luwes antara kaki, tangan, badan dan tentu otak.

Sementara itu, permainan dam daman merupakan permainan tradisional dengan tujuan untuk mengasah otak. Permainan ini menggunakan media papan permainan dan pion atau bidak untuk bermain. Permainan ini dilakukan oleh dua orang pemain. Permainan dam-daman bermanfaat untuk melatih kemampuan mengatur strategi, bersikap positif, bersikap hati- hati dalam mengambil keputusan, menanamkan kejujuran, dan melatih daya ingat.
 
Tidak kalah seru dalam festival ini adalah perlombaan balap karung yang populer di berbagai daerah di Indonesia. Dalam festival ini, perlombaan lari karung dilakukan secara estafet. Nilai-nilai manfaat dari lari karung antara lain kerja keras, kerja sama, dan sportivitas. Nilai kerja keras tercermin dari semangat para pemain untuk sampai di garis finish secepat mungkin.

Pada Festival Permainan Tradisional di Banyuwangi, juara pertama lomba permainan patheng dudu tingkat SD diraih oleh tim dari Kecamatan Purwoharjo dan untuk tingkat PAUD diraih oleh tim dari Kecamatan Banyuwangi.

Sementara itu, juara pertama pada permainan balap karung estafet diraih oleh tim dari Kecamatan Kalipuro, permainan dam daman diraih oleh Azka Futu Khiyatur Rosyidah dari SD Negeri 3 Kaliploso, Kecamatan Cluring dan tiga tim yang menjadi finalis pada permainan egrang batok dan akan berlaga pada sesi selanjutnya adalah tim dari Kecamatan Glenmore, Pesanggaran, dan Tegaldimo.    







Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi