Kamis, 11 Desember 2025

Mendikdasmen Pastikan Revitalisasi Satuan Pendidikan untuk Gedung Sekolah Terdampak Bencana

 


Disambut lagu Anak Indonesia Hebat, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, menyambangi SD 057239 Sekoci, Dusun Suka Ramai, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. Kunjungan ini dilakukan untuk meninjau langsung satuan pendidikan terdampak bencana banjir sekaligus menyalurkan sejumlah bantuan untuk para murid, guru, maupun warga satuan pendidikan lainnya.

Dengan suasana suka cita, Menteri Abdul Mu'ti menghibur para murid dengan menyanyi bersama lagu Anak Indonesia Hebat dan bermain tepuk tangan. "Anak-anak semua harus tetap tegar dan semangat belajar. Gedung sekolah ini ke depannya akan di renovasi sehingga kalian bisa kembali belajar dengan aman dan nyaman," ungkap Mendikdasmen, Abdul Mu'ti, di Kabupaten Langkat, Selasa (9/12).

Melihat dampak bencana yang signifikan terhadap gedung sekolah, Menteri Mu'ti mengungkapkan bahwa sekolah tersebut akan mendapatkan prioritas khusus dalam Revitalisasi Satuan Pendidikan tahun anggaran 2026. "Hari ini saya hadir di Kabupaten Langkat dan melihat dampak yang cukup parah di sekolah ini. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menegah (Kemendikdasmen), terus berupaya memulihkan proses pembelajaran di daerah terdampak bencana seperti di sekolah ini," ujar Menteri Mu'ti.

Sementara itu, Kepala SD 057239 Sekoci, Dusun Suka Ramai, Kabupaten Langkat, Saria Br Bangun, merasa terharu dan bahagia atas kunjungan Menteri Mu'ti ke sekolahnya. Ia menuturkan, saat ini sekolahnya terdampak sangat parah akan bencana banjir, dari sekian ruang kelas yang ada kini hanya tersisa satu ruangan yang dapat digunakan.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa sekolahnya sangat membutuhkan bantuan seperti seragam, peralatan sekolah, dan bantuan revitalisasi gedung sekolah. Bahkan, proses pembelajaran yang dilakukan kini bergantung pada tenda darurat yang didirikan.

"Kami dan seluruh warga sekolah sangat bahagia Menteri Mu'ti hadir di tengah-tengah kami. Kami bersyukur dan berterima kasih atas seluruh bantuan yang diberikan," terang Saria.

Selanjutnya, dari sebuah tenda darurat pembelajaran, senyum manis terpancar dari seorang murid sekolah yakni Febby Cindy Aulia. Baginya, bencana banjir ini membuatnya kehilangan banyak material peralatan sekolah seperti buku, seragam, dan sepatu. 

"Kami bersama rekan-rekan tetap tegar menghadapi bencana banjir ini. Semoga sekolah kami bisa di renovasi agar kami bisa kembali belajar dengan aman dan nyaman di ruang kelas. Terima kasih pak menteri untuk kunjungan dan semua bantuan kepada kami," kata Febby.

Senada dengan Febby, Hanna Azwiyah, juga merasa terharu karena salah satu Interactive Flat Panel (IFP) di sekolahnya telah rusak terbawa arus banjir. "IFP itu baru saja kami gunakan kurang dari dua minggu. Terima kasih pak menteri hadir di sekolah kami. Semoga sekolah kami lekas pulih sedia kala," tutup Hana.

 
Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
 
Laman: kemendikdasmen.go.id

Mendikdasmen Paparkan Rencana Kerja dan Anggaran Program Prioritas Pendidikan TA 2026


 Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, memaparkan rencana kerja dan anggaran Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) tahun anggaran 2026 dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI di Jakarta, Selasa (26/8). Dalam paparannya, Mendikdasmen menyampaikan alokasi anggaran pendidikan untuk sejumlah program yang mendukung peningkatan akses, pemerataan, serta mutu pendidikan dasar dan menengah di Indonesia.

“Berdasarkan Nota Keuangan Buku 1 dan 2 RAPBN Tahun Anggaran 2026, total anggaran pendidikan pada APBN adalah sebesar Rp757,82 triliun. Dari seluruh anggaran pendidikan tersebut, Kemendikdasmen memperoleh alokasi pagu anggaran sebesar Rp55 triliun rupiah atau sekitar 7% dari anggaran pendidikan,” ujar Mendikdasmen.

Alokasi anggaran tersebut akan digunakan untuk mendanai sejumlah program prioritas, di antaranya Program Indonesia Pintar (PIP), aneka tunjangan guru non ASN, pembangunan dan revitalisasi satuan pendidikan, serta digitalisasi pembelajara.

Kemendikdasmen pun tetap melanjutkan program Pendidikan Profesi Guru, bantuan pendidikan S-1/D-IV bagi guru. Demikian juga untuk penjaminan mutu pendidikan yang dilakukan melalui akreditasi satuan pendidikan dan pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA). Kemudian, pengembangan bahasa dan sastra akan difokuskan pada pelestarian bahasa daerah, pemartabatan bahasa dan sastra Indonesia, serta mendorong kecakapan literasi melalui buku bacaan bermutu dan tes Uji Kemahiran Bahasa Indonesia.

“Namun melihat besarnya tantangan di lapangan, kami juga mengajukan usulan tambahan anggaran. Sebagaimana diketahui bahwa setelah mendapatkan alokasi pagu indikatif, kami mengusulkan tambahan anggaran karena masih ada rencana program dan kegiatan yang belum dapat terbiayai,” ucap Mendikdasmen.

Tambahan anggaran tersebut diharapkan dapat mendukung penyesuaian satuan biaya PIP pada jenjang SD dan SMP, perluasan cakupan PIP untuk jenjang TK, peningkatan tunjangan guru non ASN, penambahan target pembangunan dan revitalisasi sekolah, penguatan Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di daerah, percepatan digitalisasi pembelajaran, penguatan pendidikan vokasi, serta pendidikan khusus dan layanan khusus agar pendidikan benar-benar inklusif.

Mengakhiri paparannya, Mendikdasmen menekankan bahwa investasi di bidang pendidikan merupakan fondasi penting untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan menyiapkan generasi menuju Indonesia Emas 2045. “Marilah kita bersama-sama memastikan bahwa Pendidikan Bermutu untuk Semua benar-benar terwujud sebagai fondasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan mencapai Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Dukungan terhadap rencana tersebut juga datang dari anggota Komisi X DPR RI. Anggota Fraksi Partai Nasdem, Ratih Megasari Singkarru, menyampaikan dukungan untuk penambahan alokasi anggaran yang dibutuhkan untuk pelaksanaan program. "Terkait kesejahteraan guru dan tenaga pendidik, tentu menjadi langkah penting untuk negara ini. Kami dari fraksi Nasdem berharap semoga ini bisa diterjemahkan secara nyata di lapangan. Terima kasih juga untuk keberlanjutan program PIP,” ucapnya.

Sementara itu, anggota Fraksi PKB, Muhammad Hilman Mufidi, juga menyambut baik dukungan pemerintah untuk beasiswa dan tunjangan guru. “Mereka adalah salah satu lini depan bagi pertumbuhan pendidikan di Indonesia. Dalam rangka untuk menuju Indonesia Emas 2045, tentunya kita membutuhkan banyak dukungan di bidang pendidikan,” katanya.

Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
 
Laman: kemendikdasmen.go.id
X: x.com/Kemdikdasmen
Instagram: instagram.com/kemendikdasmen
Facebook: facebook.com/kemendikdasmen
YouTube: KEMDIKDASMEN
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemendikdasmen.go.id
Siaran Pers Kemendikdasmen: kemendikdasmen.go.id/pencarian/siaran-pers

Minggu, 07 Desember 2025

BKN Peraturan New

 Penjelasan Peraturan BKN Nomor 4 Tahun 2025 Tentang Periodisasi Kenaikan Pangkat PNS

Unduh PDF


Percepatan Pembangunan dan Penerapan Manajemen Talenta Aparatur Sipil Negara Instansi Pemerintah

Unduh PDF

PERIODISASI KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL


KENAIKAN PANGKAT REGULER PEGAWAI NEGERI SIPIL


sumber : BKN

Buku Saku Perlindungan Guru Pendidikan Dasar

 ihat dokumen disini


Pemerintah Perkuat Kolaborasi Daerah Lewat Kebijakan Redistribusi Guru

 Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mendorong percepatan pemerataan layanan pendidikan melalui kebijakan redistribusi guru Aparatur Sipil Negara (ASN) dan penguatan pendidikan inklusif di seluruh daerah. Kebijakan ini diharapkan dapat memastikan kebutuhan guru terpenuhi secara proporsional, sekaligus membuka akses pembelajaran yang lebih setara bagi seluruh peserta didik, termasuk penyandang disabilitas.

Kegiatan bertajuk Sosialisasi Kebijakan Redistribusi Guru ASN Daerah dan Pendidikan Inklusif Region Jakarta ini dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (Dirjen GTKPG), Nunuk Suryani, didampingi Sekretaris Ditjen GTKPG, Temu Ismail, pada Senin (20/10). Acara yang berlangsung hingga 22 Oktober ini diikuti perwakilan dari delapan provinsi: DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Banten, Lampung, Sumatra Selatan, dan Kalimantan Tengah,  sebagai bagian dari empat rangkaian regional sosialisasi yang akan digelar secara nasional.

Kegiatan ini menjadi tindak lanjut dari Permendikdasmen Nomor 1 Tahun 2025 dan Kepmendikdasmen Nomor 82/O/2025 tentang mekanisme redistribusi guru ASN pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat. Melalui kebijakan tersebut, Kemendikdasmen memberikan ruang bagi pemerintah daerah untuk menempatkan guru ASN di sekolah swasta yang kekurangan tenaga pengajar, agar proses belajar mengajar tetap berjalan optimal.

“Kita punya lebih dari tiga juta guru di seluruh Indonesia. Secara rasio nasional, jumlah ini sebenarnya ideal, tetapi tidak merata. Ada daerah yang kelebihan guru pada mata pelajaran tertentu, sementara di daerah lain kekurangan,” ujar Nunuk Suryani dalam pengarahan pembukaan.

“Redistribusi bukan sekadar pemindahan, tetapi upaya gotong royong antara pemerintah pusat, daerah, dan satuan pendidikan untuk memastikan hak belajar anak-anak bangsa terpenuhi di mana pun mereka berada.”

Berdasarkan perhitungan Analisis Beban Kerja (ABK) bersumber dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik) per Desember 2024, Indonesia masih kekurangan sekitar 374.000 guru di berbagai satuan pendidikan negeri. Sementara di sisi lain, terdapat 62.764 guru ASN dan 166.618 guru non ASN yang berlebih pada bidang tertentu. Melalui redistribusi, kelebihan guru dapat dialihkan untuk mengisi kekosongan, sekaligus membantu pemenuhan beban kerja dan hak sertifikasi guru.

Dalam laporannya, Temu Ismail menjelaskan bahwa redistribusi guru menjadi langkah penting untuk menyeimbangkan kebutuhan tenaga pendidik antar wilayah, sekaligus memperkuat tata kelola sumber daya manusia pendidikan di daerah. “Kebijakan redistribusi memberi kejelasan dan kesetaraan bagi guru ASN, baik di sekolah negeri maupun swasta. Melalui mekanisme ini, pemenuhan beban kerja dan hak tunjangan profesi dapat berjalan seimbang,” jelasnya.

Selain redistribusi guru ASN, sosialisasi ini juga membahas penguatan pendidikan inklusif. Salah satu fokus utama adalah pembentukan Unit Layanan Disabilitas (ULD) di setiap dinas pendidikan, sebagai wadah koordinasi layanan bagi peserta didik penyandang disabilitas dan guru pendamping khusus (GPK). ULD berperan penting untuk memastikan setiap murid, termasuk penyandang disabilitas, mendapatkan pendampingan dan akomodasi pembelajaran yang layak.

Nunuk menegaskan, keberhasilan pendidikan inklusif bergantung pada kesiapan sistem dan kolaborasi lintas lembaga. “Setiap anak berhak atas pendidikan yang memadai. Karena itu, kita dorong pembentukan ULD di seluruh daerah agar guru pendidikan khusus memiliki ruang kerja yang diakui dan terlindungi. Dengan cara ini, kita memastikan tidak ada satu pun anak yang tertinggal,” tuturnya.

Melalui kegiatan sosialisasi ini, Kemendikdasmen berharap kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dapat semakin solid. Redistribusi guru ASN dan penguatan pendidikan inklusif menjadi bagian dari strategi nasional untuk pemerataan layanan pendidikan dan peningkatan kesejahteraan guru di seluruh Indonesia.


Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah


Laman: kemendikdasmen.go.id

Peluncuran Buku “Pendidikan Bermutu untuk Semua”: dari Gagasan ke Aksi

 Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bekerja sama dengan KG Media meluncurkan buku berjudul “Pendidikan Bermutu untuk Semua: Menggali Pokok-pokok Pikiran Abdul Mu’ti", di Jakarta pada 27 Oktober 2025. Acara yang berlangsung hangat dan penuh keakraban ini menjadi wujud apresiasi atas dedikasi Abdul Mu’ti terhadap kemajuan pendidikan nasional, serta momentum refleksi atas arah kebijakan pendidikan Indonesia ke depan.

Buku ini menghimpun enam belas tulisan dari berbagai tokoh pendidikan, akademisi, dan praktisi yang mengulas pemikiran, gagasan, serta langkah-langkah strategis Abdul Mu’ti dalam membangun pendidikan yang inklusif, berkeadilan, dan berorientasi pada mutu. Di antara para penulis, terdapat pengantar dari Pemimpin Umum Kompas, Lilik Oetama, yang menyampaikan pesan dan apresiasi khusus kepada Abdul Mu’ti atas kontribusinya dalam menginspirasi gerakan pendidikan nasional yang berpihak pada peserta didik.

Dalam sambutannya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh penulis, panitia, dan tim Kemendikdasmen yang telah bekerja keras menyukseskan penerbitan buku ini. Ia menilai bahwa karya tersebut bukan semata cerminan pemikirannya pribadi, melainkan hasil dari dialog panjang dengan para guru, praktisi, dan masyarakat di lapangan.

“Saya berusaha menjadi pendengar yang baik. Banyak ide besar lahir dari para guru dan masyarakat. Buku ini adalah cermin dari aspirasi mereka,” ungkap Mu’ti.

Mu'ti juga menambahkan bahwa berbagai kebijakan yang dijalankan Kemendikdasmen merupakan hasil kerja bersama dengan semangat kolaboratif dan prinsip keberlanjutan. Dalam perjalanannya menjelajahi 27 provinsi selama satu tahun masa tugas, Abdul Mu’ti menemukan bahwa pemerataan mutu pendidikan masih menjadi tantangan besar yang hanya bisa diatasi dengan kerja sama lintas sektor dan semangat gotong royong.

“Apa yang kami lakukan tidak lain karena arahan Bapak Presiden. Banyak kebijakan lahir dari hasil mendengar, berdialog, dan bergerak bersama masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Vice President National News KG Media, Paulus Tri Agung Kristanto, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan Kemendikdasmen yang telah melibatkan KG Media dalam penerbitan buku ini. Ia menekankan bahwa penyusunan buku dilakukan dalam waktu singkat dengan semangat kebersamaan, sebagai bentuk penghormatan terhadap dedikasi Abdul Mu’ti di bidang pendidikan.

“Buku ini adalah penghargaan atas ketekunan Abdul Mu’ti yang tidak hanya mengajar, tetapi juga berkontribusi melalui media dan ruang publik. Kami berharap buku ini menjadi sumber inspirasi bagi semua pihak untuk terus memperjuangkan pendidikan bermutu bagi seluruh anak bangsa,” ujarnya.

Peluncuran buku Pendidikan Bermutu untuk Semua menjadi penanda penting bagi dunia pendidikan Indonesia. Buku ini tidak hanya menjadi catatan pemikiran, tetapi juga undangan bagi semua pihak untuk merefleksikan kembali makna pendidikan yang sejati pendidikan yang membebaskan, memanusiakan, dan membahagiakan. Melalui semangat “dari gagasan ke aksi,” Abdul Mu’ti menegaskan bahwa setiap langkah kecil dalam dunia pendidikan memiliki makna besar ketika dilandasi niat tulus untuk melayani dan memajukan anak bangsa.

Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

 

Laman: kemendikdasmen.go.id

Rabu, 01 Oktober 2025