Senin, 24 Juli 2023

Semarakkan HAN, Kemendikbudristek Gelar Festival Permainan Tradisional di Ujung Timur Pulau Jawa

 Sebagai upaya menyemarakkan Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2023, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggelar Festival Permainan Tradisional di ujung timur Pulau Jawa ini. Sebanyak 1.275 peserta didik dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD) yang berasal dari 25 kecamatan Sekabupaten Banyuwangi hadir untuk bermain dan menyemarakkan festival ini.  


”Kami harap pada peringatan Hari Anak Nasional ini, anak-anak di seluruh Indonesia dapat merasakan kegembiraan dan kesenangan melalui berbagai permainan tradisional. Sekaligus mengenali dan menyenangi warisan budaya mereka,” disampaikan Direktur PAUD, Komalasari, pada pembukaan Festival Permainan Tradisional di Lapangan Blambangan, Banyuwangi, Sabtu (22/7).

Komalasari mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi atas upaya pelestarian permainan tradisional di daerahnya. Ia menuturkan, Festival Permainan Tradisional ini menjadi salah satu wujud implementasi Gerakan Sekolah Sehat (GSS) yang menjadi kebijakan Kemendikbudristek untuk meningkatkan kesehatan peserta didik.

“Kami di Kemendikbudristek rutin menyelenggarakan Festival Permainan Tradisional di berbagai daerah secara bergantian. Ini menjadi salah satu upaya kami mengampanyekan Gerakan Sekolah Sehat di satuan pendidikan di daerah,” tutur Komalasari.
 
Kaitannya dengan upaya peningkatan kesehatan peserta didik, lanjut Komalasari, GSS berfokus pada tiga pembiasaan sehat, yaitu sehat fisik, sehat gizi, dan sehat imunisasi. “Peningkatan aktivitas fisik menjadi penting mengingat kemajuan teknologi ditambah dampak pandemi Covid-19 menjadikan anak-anak kita kurang melakukan aktivitas fisik. Mereka cenderung banyak menghabiskan waktu dengan gadget (gawai). Salah satu pembiasaan aktivitas fisik yang kita dorong melalui GSS adalah bermain aneka permainan tradisional,” tegasnya.

Festival Permainan Tradisional dalam GSS, kata Komalasari, bertujuan untuk memperkenalkan dan menghidupkan kembali permainan tradisional yang sarat dengan nilai-nilai positif dan nilai-nilai budaya yang berkearifan lokal, membangun kebersamaan, serta membiasakan aktivitas fisik yang sangat penting bagi kesehatan. “Melalui permainan tradisional kita berharap akan mampu mewujudkan anak-anak yang sehat, kreatif, cerdas, dan berkarakter,” imbuhnya.

Komalasari berharap ajang Festival Permainan Tradisional ini dapat dilaksanakan di semua daerah sebagai sarana untuk mempromosikan, melestarikan, dan mengenalkan warisan budaya tradisional kepada masyarakat, terutama generasi muda, melalui pengalaman yang menyenangkan dan interaktif. “Festival ini tidak hanya menjadi ajang hiburan semata, tetapi juga sebagai upaya nyata dalam mempertahankan dan memperkenalkan warisan budaya tradisional kepada generasi muda dan masyarakat secara luas, dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran masyarakat,” ucap Komalasari.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas mengapresiasi pemerintah pusat yang terus berusaha melestarikan berbagai permainan tradisional melalui Festival Permainan Tradisional yang saat ini digelar di Kabupaten Banyuwangi. ”Sebuah kehormatan dan kebanggaan bagi kami mendapatkan dukungan dari Kemendikbudristek untuk menyelenggarakan Festival Permainan Tradisional sebagai momentum  perayaan Hari Anak Nasional tahun 2023 ini,” kata Ipuk.

Ipuk mengatakan, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus berupaya melestarikan berbagai permainan tradisional melalui Festival Memengan. Festival ini bertujuan untuk melestarikan dan mengenalkan kembali permainan tradisional kepada anak-anak, serta sekaligus dalam rangka menangkal dampak negatif dari kemajuan digital dan game online yang semakin marak di kalangan anak-anak.

“Festival yang diikuti oleh lebih dari 1.000 anak ini menampilkan berbagai permainan tradisional, baik permainan lokal Banyuwangi maupun sebagian permainan khas Nusantara. Berbagai permainan tersebut antara lain patheng dudu, egrang bambu, egrang batok kelapa, gasingan, bedhil-bedhilan, gobak sodor, engklek, lintang aliyan, tarik tambang, dagongan, hulahop, lompat tali, mobil-mobilan bamboo, serta masih banyak lagi,” jelas Ipuk.

Kenali lebih dalam Patheng Dudu, Balap Karung Estafet, Dam Daman, dan Egrang Batok

Patheng dudu merupakan nama sebuah permainan tradisional asli Indonesia yang berasal dari daerah Banyuwangi. Permainan ini berasal dari tradisi menumpuk batu di sungai atau yang dikenal dengan istilah “rock balancing”. Dalam bahasa adat Osing Banyuwangi, 'patheng' berarti tekun.

Seiring perkembangannya, bermain patheng dudu, dulu menggunakan batu, selanjutnya dibuat dengan kayu yang dibuat menjadi sejenis dadu dengan berbagai bentuk, ukuran, lebar sisi, berat dan kerataan yang berbeda-beda. Cara memainkan permainan patheng dudu yaitu dengan menumpuk dan menyusun satu-persatu dadu kayu menjadi susunan yang berdiri tegak.

Ketua Komite Permainan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI), Fadlu mengatakan permainan patheng dudu ini termasuk susah-susah gampang, karena walaupun permainan ini hanya menumpuk dan menyusun, sisi dan potongan kayu yang tidak sama membuat pemain perlu berhati-hati, fokus, dan sabar untuk memainkannya agar tidak oleng atau miring. "Permainan patheng dudu ini memang unik, selain melatih motorik kasar juga sekaligus melatih motorik halus dan otak. Melatih untuk selalu fokus, konsentrasi, dan melatih kebersamaan dan kesabaran dalam menghadapi kehidupan" jelasnya.

Selanjutnya, egrang batok. Egrang batok mempunyai keunikan, tantangan, dan keseruan lain lagi. Melalui alat permainan berupa batok kelapa yang diberi tali, dan dijadikan menjadi alas kaki, pemain berusaha melangkah, berjalan, dan bahkan berlari beradu kecepatan. Tantangan yang seru dalam permainan ini adalah menyeimbangkan tubuh di atas sepatu batok sambil berlari agar tidak terjatuh. Permainan ini memerlukan koordinasi yang baik antara gerakan kaki, tangan, tubuh, dan mata untuk menjaga keseimbangan. Pemain harus memiliki keterampilan koordinasi yang luwes antara kaki, tangan, badan dan tentu otak.

Sementara itu, permainan dam daman merupakan permainan tradisional dengan tujuan untuk mengasah otak. Permainan ini menggunakan media papan permainan dan pion atau bidak untuk bermain. Permainan ini dilakukan oleh dua orang pemain. Permainan dam-daman bermanfaat untuk melatih kemampuan mengatur strategi, bersikap positif, bersikap hati- hati dalam mengambil keputusan, menanamkan kejujuran, dan melatih daya ingat.
 
Tidak kalah seru dalam festival ini adalah perlombaan balap karung yang populer di berbagai daerah di Indonesia. Dalam festival ini, perlombaan lari karung dilakukan secara estafet. Nilai-nilai manfaat dari lari karung antara lain kerja keras, kerja sama, dan sportivitas. Nilai kerja keras tercermin dari semangat para pemain untuk sampai di garis finish secepat mungkin.

Pada Festival Permainan Tradisional di Banyuwangi, juara pertama lomba permainan patheng dudu tingkat SD diraih oleh tim dari Kecamatan Purwoharjo dan untuk tingkat PAUD diraih oleh tim dari Kecamatan Banyuwangi.

Sementara itu, juara pertama pada permainan balap karung estafet diraih oleh tim dari Kecamatan Kalipuro, permainan dam daman diraih oleh Azka Futu Khiyatur Rosyidah dari SD Negeri 3 Kaliploso, Kecamatan Cluring dan tiga tim yang menjadi finalis pada permainan egrang batok dan akan berlaga pada sesi selanjutnya adalah tim dari Kecamatan Glenmore, Pesanggaran, dan Tegaldimo.    







Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Sistem Pengangkatan Kepala Sekolah Bantu Pemda Tingkatkan Kualitas Layanan dan Mutu Pendidikan

 


Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, secara resmi meluncurkan Sistem Pengangkatan Kepala Sekolah secara daring, pada Kamis (20/7). Sistem ini dibangun untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui kepala sekolah yang yang didukung oleh Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 40 Tahun 2021 tentang Penugasan Guru Sebagai  Kepala Sekolah.
 
Dalam sambutannya, Menteri Nadiem menekankan bahwa keberhasilan program Guru Penggerak yang menjadi bagian dari Merdeka Belajar terletak pada pada gotong royong antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Untuk itu, kata Menteri Nadiem, pemerintah daerah memiliki wewenang untuk melantik Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah.

“Besar harapan saya, agar Kepala Daerah dapat memberdayakan dan melantik lulusan Guru Penggerak menjadi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah menggunakan Sistem Pengangkatan Kepala Sekolah,” ujar Mendikbudristek.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Nunuk Suryani, mengatakan pemerintah daerah memiliki tantangan dalam mengidentifikasi guru yang layak dan yang memenuhi syarat secara regulasi pada permendikbudristek tersebut. “Selama ini, pemda terkendala dalam beberapa proses pengangkatan kepala sekolah seperti berkas yang harus dikumpulkan secara manual, kesulitan memetakan data kandidat maupun dokumen administrasi dan diseminasi informasi yang tersebar di berbagai sumber,” tutur Nunuk.

“Keberadaan Sistem Pengangkatan Kepala Sekolah ini merupakan upaya menindaklanjuti program Merdeka Belajar episode kelima tentang Guru Penggerak yang telah menghasilkan lulusan 31.928 guru penggerak,” ujar Nunuk.

Saat ini Program Pendidikan Guru Penggerak yang sedang dalam proses pembelajaran adalah angkatan ketujuh dan delapan dengan peserta sejumlah 32.882 calon guru penggerak. Dari jumlah tersebut, baru 5.262 yang telah diangkat menjadi kepala sekolah.

Sementara itu, yang berpotensi menjadi kepala sekolah sebanyak 42.415 Guru Penggerak. Selain itu, terdapat talent pool 22.896 guru yang memiliki sertifikat calon kepala sekolah, yang berpotensi untuk dapat diangkat menjadi kepala sekolah.

Sistem Pengangkatan Kepala Sekolah hadir menjadi bagian dari peta besar transformasi tata kelola dan karier guru yaitu Manajemen Talenta Guru dan Tenaga Kependidikan. Tujuan dari sistem ini nantinya akan membantu pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan dalam melakukan pengangkatan kepala sekolah dengan selektif, efektif dan terintegrasi.

Secara selektif, pemerintah daerah melalui dinas pendidikan dapat mengecek data ketersediaan kandidat kepala sekolah yang sesuai dengan ketentuan regulasi, sehingga memiliki akses ke daftar bakal calon kepala sekolah  yang berkualitas.

Kemudian, secara efektif, dinas pendidikan dapat mengakses data kebutuhan kepala sekolah di daerahnya yang terkoneksi pada data pokok pendidikan dan dapat diperbaharui secara langsung sesuai kondisi lapangan. Selanjutnya secara terintegrasi, dinas pendidikan dapat melakukan proses pengangkatan kepala Sekolah yang terdokumentasi dalam satu platform digital.

“Sistem ini juga masih dapat membuka ruang bagi dinas untuk tetap melakukan tahapan seleksi tambahan di luar sistem, misalnya asesmen, psikotes, CAT dan berbagai metode lainnya, dan ini dilakukan agar kandidat yang terpilih dapat  disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan,” ujar Nunuk.

Sistem ini juga akan terintegrasi dengan Platform Merdeka Mengajar. Para bakal calon kepala sekolah dapat menerima informasi undangan seleksi dari dinas dan mengunggah berkas-berkas melalui Platform Merdeka Mengajar sehingga mempermudah calon kepala sekolah dalam proses seleksinya.

Dalam peluncuran tahap pertama ini, Sistem Pengangkatan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah fokus untuk mendukung pengangkatan guru sebagai kepala sekolah, sementara untuk pengangkatan pengawas sekolah masih dalam tahap pengembangan.

Kebijakan Manajemen Talenta Guru

Pada kesempatan ini, Dirjen Nunuk mengatakan bahwa untuk mengakselerasi dan mengoptimalkan Guru \sebagai talent pool pemimpin pembelajaran, Kemendikbduristek melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan merancang sebuah program yang kami sebut dengan Manajemen Talenta Guru.

“Manajemen Talenta Guru bertujuan untuk memastikan kandidat-kandidat terbaik dapat menjadi guru profesional dan mendorong percepatan karir guru terutama dalam mengisi peran dan posisi strategis untuk meningkatkan kualitas layanan pembelajaran di setiap kelas,” ujarnya.

Manajemen Talenta yang dikembangkan ini didukung dengan berbagai sistem yang memudahkan pencapaian penguatan tata kelola dan karier guru. Berikut beberapa layanan terkait manajemen talenta guru yang telah dikembangkan.

Pertama, pemetaan kompetensi guru dan rekomendasi belajar/pengembangan kompetensi dukungan pengelolaan kinerja guru yang berorientasi pada pembelajaran. Kedua, dukungan pengembangan Kompetensi melalui Learning Management System (LMS). Ketiga, dukungan dalam proses rekrutmen guru; dan keempat, dukungan transformasi kepemimpinan pembelajaran.

“Dengan adanya inovasi tata kelola ini, pemerintah meyakini bahwa pendidikan yang berkualitas dan merata di Indonesia akan menjadi bagian penting untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maju dan menjadi empat negara besar ekonomi dunia pada 2050,” pungkas Nunuk. (Tim GTK/Editor: Denis)

Jumat, 21 Juli 2023

Presiden Jokowi Apresiasi Penurunan Stunting di Provinsi Bengkulu


Presiden Joko Widodo bersama Ibu Iriana Joko Widodo meninjau kegiatan upaya penurunan stunting di Puskesmas Srikuncoro, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, pada Kamis, 20 Juli 2023. Presiden mengapresiasi kemajuan penurunan angka stunting yang ada di Provinsi Bengkulu.

“Saya senang di Provinsi Bengkulu ada penurunan yang sangat baik, dari 22 (persen) ke 18 (persen) , ini berarti di Bengkulu—di Provinsi Bengkulu, di bawah dari rata-rata nasional,” ucap Presiden dalam keterangannya usai peninjauan

Kepala Negara juga berharap nantinya angka stunting di Provinsi Bengkulu dapat turun di bawah 14 persen. “Kita harapkan nanti di 2024 sudah bisa turun di bawah 14 (persen),” lanjutnya.

Lebih lanjut, Presiden juga mengapresiasi inovasi yang dilakukan di Puskesmas Srikuncoro yang membuat olahan makanan dari belut dan singkong sebagai asupan gizi guna penurunan angka stunting.

“Tadi juga bagus ini memberikan protein yang tinggi, nugget belut itu bagus banget, saya lihat bagus banget, saya kira inovasi-inovasi di daerah yang seperti ini yang kita lihat sangat bagus untuk mempercepat penurunan stunting di semua provinsi, kabupaten, dan kota,” ucapnya.

Selain itu, dalam upaya penurunan angka stunting, Presiden Jokowi juga menginginkan semua daerah dapat terus meningkatkan upaya dalam memberikan asupan gizi yang baik bagi masyarakat dengan melibatkan berbagai pihak.

“Saya lihat juga (di sini) tidak banyak yang stunting dan terus diberikan injeksi gizi yang baik, dan ini yang saya ingin di semua provinsi melakukan hal yang sama,” tandasnya.

“Partisipasi masyarakat, partisipasi swasta, donasi-donasi swasta itu dipakai untuk stunting saya kira bagus,” sambungnya.

Turut mendampingi Presiden dalam kegiatan tersebut yakni Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, dan Pj Bupati Bengkulu Tengah Heriyandi Roni. (Humas Kemensetneg)

Presiden Jokowi Resmikan Jalan Tol Ruas Bengkulu-Taba Penanjung

 

Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Iriana Joko Widodo meresmikan jalan tol ruas Bengkulu-Taba Penanjung pada hari Kamis, 20 Juli 2023, di Gerbang Tol Bengkulu-Taba Penanjung, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu. Presiden menilai dengan beroperasinya ruas tol tersebut dapat menciptakan titik pertumbuhan ekonomi baru.

“Alhamdulillah pada pagi hari ini jalan tol ruas Bengkulu-Taba Penanjung akan beroperasi dan ini akan menunjang mobilitas logistik, mobilitas orang, dan akan memunculkan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru,” ucap Presiden dalam sambutannya.

Ruas jalan tol yang telah rampung sepanjang 16,7 kilometer tersebut dibangun dengan nilai konstruksi mencapai Rp4,8 triliun dan merupakan bagian dari jalan tol Bengkulu-Curup-Lubuklinggau. Jalan tol ini juga merupakan bagian dari koridor pendukung jalan tol trans Sumatra yang menghubungkan antara Provinsi Bengkulu dan Provinsi Sumatra Selatan.

“Ini merupakan bagian dari ruas Bengkulu ke Lubuklinggau,” tambahnya.

Kepala Negara pun berharap dengan beroperasinya jalan tol ruas Bengkulu-Taba Penanjung ini dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di Bengkulu. Selain itu, Presiden juga meyakini bahwa jalan tol tersebut mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

 “Kita harapkan sekali lagi dengan selesainya jalan tol ini akan mempercepat pertumbuhan ekonomi, mempercepat mobilitas orang dan barang. Kita harapkan ini bisa menyejahterakan masyarakat kita karena daya saing Bengkulu pasti akan meningkat lebih baik,” tuturnya.

Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam peresmian tersebut yakni Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, dan Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan. (Humas Kemensetneg)

Kamis, 20 Juli 2023

Modus Korupsi Makin Rumit, Pegawai KPK Tingkatkan Kompetensi

 Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bekerja sama dengan International Anti-Corruption Academy (IACA) menyelenggarakan pelatihan bagi penyelidik, penyidik, penuntut dan pegawai KPK lainnya untuk meningkatkan kompetensi dalam mengungkap suatu tindak pidana korupsi, melalui pemanfaatan data dan informasi yang bersumber dari internet dan media sosial.

Plt. Juru Bicara bidang Pencegahan Ipi Maryati Kuding menyebut saat ini modus kejahatan korupsi semakin beragam dan rumit, baik yang hanya melibatkan pelaku domestik maupun antar-negara. “Sehingga sangat penting bagi KPK untuk terus meningkatkan kapasitas, pengetahuan, dan keterampilan pegawainya dalam mengungkap suatu tindak pidana korupsi yang semakin kompleks tersebut.”

Dia menambahkan informasi terkait peristiwa tindak pidana korupsi bisa saja tersedia di internet dan media sosial secara berlimpah, dimana dalam pengumpulan alat buktinya bisa diperoleh dari beragam teknik dan informasi.

“Sehingga perlu suatu teknik investigasi khusus untuk mengidentifikasi dan menyelidiki peristiwa korupsi secara tepat, menyusun faktor pengenal unik, serta analisis hubungan online untuk dapat membuktikan hubungan antar-pihak yang terlibat,” jelas Ipi.

Pelatihan yang digelar pada 23 Maret – 1 April 2021 itu merupakan program Direktorat Pendidikan dan Pelatihan Antikorupsi Kedeputian Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat. Selain memberikan peningkatan kompetensi investigasi korupsi tersebut, IACA juga memberikan pelatihan terkait penerapan sikap integritas sebagai dasar sikap antikorupsi.

Edukasi atau pendidikan antikorupsi menjadi salah satu tugas utama KPK, selain tugas pencegahan dan penindakan tindak pidana korupsi sesuai amanah UU Nomor 19 Tahun 2019.

“Melalui peningkatan kapasitas pegawainya, KPK berharap dapat mengungkap berbagai modus korupsi yang semakin rumit secara optimal. Agar dapat memberikan efek jera bagi pelakunya dan memberikan pengembalian aset yang maksimal bagi negara,” pungkas Ipi.

Sumber : https://www.kpk.go.id/i