Selasa, 20 Desember 2022

Karya Tanpa Batas 2022, Menuju Kekuatan Ekonomi Baru yang Mandiri

 


Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM) bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Yayasan Perempuan Tangguh Mandiri Indonesia (PTI), serta SMESCO Indonesia menginisiasi program tahunan untuk disabilitas bertajuk “Karya Tanpa Batas” sebagai peringatan Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada tanggal 3  Desember setiap tahunnya. OASE-KIM memiliki misi mengubah pola pikir dan memberdayakan masyarakat hidup mandiri, produktif, kreatif, dan berkarakter, khususnya bagi masyarakat miskin dan termarginalkan sesuai dengan program pembangunan Nawacita dan Revolusi Mental. Salah satunya dengan mendorong kewirausahaan kaum disabilitas yang menekankan pada enam nilai strategis instrumental yaitu dapat dipercaya, kewargaan, mandiri, kreatif, saling menghargai, dan gotong royong.

Merujuk pada data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2020, jumlah penyandang disabilitas Indonesia mencapai 28,05 juta orang, dan 22 persen di antaranya berada pada usia kelompok produktif. Meski akses dan keterjangkauan pendidikan bagi penyandang disabilitas terus meningkat, tetapi hingga tahun 2020 sebanyak 72 persen penyandang disabilitas bekerja di sektor informal (Indeks Kesejahteraan Sosial 2020). Profil ini menggambarkan tingginya potensi penyandang disabilitas sebagai wirausaha, konsumen, dan pekerja profesional. Dapat diasumsikan bahwa peningkatan akses dan kesempatan penyandang disabilitas, baik di tingkat global maupun nasional akan memberikan dampak signifikan terhadap produktivitas dan perekonomian nasional.

Dengan latar belakang kondisi dan tujuan tersebut, OASE-KIM sebagai narahubung/ interkoneksi para pihak mempersembahkan pagelaran “Karya Tanpa Batas” dengan tagline “Menuju Kekuatan Ekonomi Baru yang Mandiri” sebagai Gerakan Nasional Pengembangan Kewirausahaan Penyandang Disabilitas Menuju Kemandirian Ekonomi. Sekaligus merupakan bentuk apresiasi talenta dan memperkenalkan prestasi penyandang disabilitas pada bidang seni, teknologi (digitalisasi), budaya. Gerakan ini untuk memperkenalkan dan mengkonsolidasi berbagai program, baik dari kalangan pemerintah maupun swasta bagi kesetaraan para penyandang disabilitas.

Suzana Teten Masduki, Anggota Sosial Bidang 3 OASE-KIM menyampaikan bahwa kolaborasi dan kerja sama antara pemerintah dan swasta merupakan kunci keberhasilan dalam membangun sistem pendukung bagi penyandang disabilitas. “Hal ini agar penyandang disabilitas dapat berpartisipasi aktif dalam perekonomian negara dan akhirnya akan menjadi gerakan menuju ekonomi baru yang mandiri dan inklusif,” ujar Suzana dalam jumpa pers “Karya Tanpa Batas” di Jakarta, Jumat (16/12).

Kemendikbudristek Luncurkan 10 SLB sebagai Rintisan LSP

Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus, Ditjen PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kemendikbudristek bersama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BSNP) akan meluncurkan pendirian 10 Sekolah Luar Biasa (SLB)sebagai rintisan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).

Diungkapkan Seru Pasinggi, Analis Kurikulum pada Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus Kemendikbudristek, bahwa selama ini penyandang disabilitas mengalami kendala sertifikat keahlian untuk mendapatkan pekerjaan. Oleh karena itu, Kemendikbudristek bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) membuat Standar Kompetensi Kerja Khusus bagi Penyandang Disabilitas (SK3PD). Selanjutnya, Kemendikbudristek bersama BNSP telah menyusun sejumlah Skema Sertifikasi Kompetensi yang akan digunakan oleh 10 LSP sesuai bidang keahlian yang dimiliki penyandang disabilitas.

“Ujian tersebut untuk menentukan perolehan sertifikat. Jika dia dinyatakan belum kompeten maka akan mengulang lagi pada ujian berikutnya, tetapi jika telah mendapatkan predikat kompeten maka akan dikeluarkan sertifikatnya,” ujar Seru. Hingga saat ini, lanjut Seru, sebanyak 47 calon asesor pada 10 LSP telah mendapatkan bimbingan teknis dari BSNP.

“Semoga apa yang kita lakukan ini bisa membuat anak-anak kita lebih terpacu dalam proses berlatih untuk bekerja, dan nantinya di dalam dunia kerja akan bisa bersaing dengan anak-anak yang bukan penyandang disabilitas,” harap Seru.

Sepuluh SLB tersebut adalah SLB Negeri 1 Jakarta, LSP-P1 Bidang Keterampilan Percetakan Sablon; SLB Negeri Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan, SH, Jambi, LSP-P1 Bidang Keterampilan Tata Kecantikan; SLB Negeri Pembina Lawang Jawa Timur, LSP-P1 Bidang  Keterampilan Tata Graha; SLB Kartini Batam, LSP-P1 Bidang Keterampilan Teknologi  Informasi dan Komunikasi (TIK); Sekolah Khusus Negeri 02 Serang Banten, LSP-P1 Bidang Keterampilan Suvenir; SLB Negeri Pembina Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan, LSP-P1 Bidang  Keterampilan Tata Busana; SLB Negeri Halmahera Barat, LSP-P1 Bidang Keterampilan Perbengkelan Sepeda Motor; SLB Negeri Cicendo, LSP-P1 Bidang Keterampilan Tata Boga; SLB Negeri Semarang, LSP-P1 Bidang Keterampilan Seni  Membatik; dan SLB Negeri Pembina Provinsi Kalimantan Timur, LSP-P1 Bidang Keterampilan Budidaya Tanaman Hortikultura.

Dokumen SK3PD dan Skema Sertifikasi Komptensi terkait hal ini dapat diunduh di laman Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus, di https://pmpk.kemdikbud.go.id.

Sementara itu, Deputi Kewirausahaan KemekopUKM, Siti Azizah menjelaskan ada dua hal yang akan dilakukan KemenkopUKM dalam puncak peringatan Hari Disabilitas Inetrnasional. “Pertama yaitu akte pendirian Koperasi Tangguh Berdikari Indonesia. Dengan pendirian koperasi ini teman-teman dari Yayasan Perempuan Tangguh Indonesia (PTI) dapat mengembangkan semua kemampuan penyandang disabilitas untuk mengembangkan usahanya,” tutur Azizah.

Kedua, lanjut Azizah, KemenkopUKM akan memberikan sertifikat tanda Lembaga Inkubator Bisnis Perempuan Tangguh Indonesia. Inkubator dibentuk untuk mengembangkan wirausaha yang tangguh, inovatif, dan berkelanjutan. Demikian pula untuk penyandang disabilitas, diharapkan juga akan menjadi wirausaha yang tangguh, inovatif, dan berkelanjutan.

Berbagai kegiatan diselenggarakan dalam rangkaian acara “Karya Tanpa Batas” seperti lomba gambar yang telah dilaksanakan sejak awal Desember dan beberapa lokakarya yang akan diselenggarakan pada tanggal 20 Desember 2022 seperti lokakarya digital, kecantikan, mode, kuliner, hingga pembekalan wirausaha melalui perdagangan elektronik (electronic commerce).

“Tujuannya adalah untuk melibatkan dan memberikan bekal pengetahuan serta keterampilan penyandang disabilitas dalam kewirausahaan sehingga mereka dapat memasarkan produk-produknya melalui digital,” terang Suzana, Anggota Sosial Bidang 3 OASE-KIM.

Selain itu, penghargaan juga akan diberikan kepada penyandang disabilitas inspiratif dan berprestasi. Gelar “Karya Tanpa Batas” dilaksanakan pada tanggal 20 Desember 2022 dan diikuti oleh 350 orang penyandang disabilitas.

Acara yang akan diselenggarakan rutin di bulan Desember setiap tahunnya ini diharapkan akan mendorong serta memantau peningkatan partisipasi penyandang disabiltas dalam wirausaha. “Kegiatan ini juga sebagai bukti bahwa negara hadir bersama mereka tanpa adanya diskriminasi,” tutur Suzana.



Sumber :Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Minggu, 11 Desember 2022

Cara Menggunakan E-Rapor Kurikulum Merdeka : Input Nilai, Isi Deskripsi, Tambah User dan Cetak Rapor

 


Saat ini beberapa sekolah masih berlangsung penilaian akhir semester atau PAS.  Itu tandanya, pengisian e-rapor kurikulum merdeka.

Bagi sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka, maka tentu hasil akhir pembelajaran akan memerlukan aplikasi e-rapor Kurikulum Merdeka sebagai laporan hasil belajar peserta didik pada akhir semester .

Oleh karena itu, penting sekali guru dan operator mengetahui seputar penggunaan aplikasi e-rapor Kurikulum Merdeka.

Tugas Guru dalam Pengisian Aplikasi e-Rapor

Beberapa tugas guru dalam pengisian e-Rapor adalah sebagai berikut

  1. Menginput Tujuan Pembelajaran
  2. Menginput Nilai
  3. Melakukan Proses Deskrpsi.
  4. Menginput Capaian dan Catatan P5.
  5. Menginput Catatan Guru Kelas/Wali.
  6. Menginput Nilai Ekstrakurikuler.

Berikut ini merupakan informasi mengenai e-rapor Kurikulum Merdeka sebagaimana dari Laman Youtube Direktorat Sekolah Dasar.

Hal pertama yang harus diketahui adalah untuk bisa mengakses e-rapor Kurikulum Merdeka, yakni admin yang telah melakukan setting web service dan melakukan penarikan data Dapodik, diharuskan membukakan pintu untuk siapa yang bisa mengakses aplikasi e-rapor.

Selanjutnya.

Atau istilah lain yaitu tentukan siapa user selanjutnya yang bisa mengakses e-rapor Kurikulum Merdeka.

Langkahnya yakni,

  1. Silahkan klik tombol kanan atas yaitu tombol “Generik Ulang User”.
  2. Silahkan buatkan user,  baik untuk guru maupun siswa.

Hal yang perlu diketahui bahwa untuk e-rapor Kurikulum Merdeka SD password defaultnya untuk guru dan siswa adalah 123456.

  1. Pada data referensi lokal, admin perlu melakukan tambah input project.
  2. Langkah untuk Input Project yaitu

– Misal, inputkan 3 tema.

– Tema yang ada sesuai panduan project profil pancasila, misal tentang gaya hidup berkelanjutan, untuk fase C, silahkan anda sesuaikan dengan project yang telah dikembangkan di sekolah masing-masing.

– Silakan isi deskripsi pada project. Sesuaikan dengan deskripsi di sekolah.

– klik simpan

  1. Selanjutnya admin, silakan input penugasan.
  2. Jika telah selesai, maka aplikasi e-rapor Kurikulum Merdeka bisa digunakan guru.
  3. Untuk user, maka untuk ASN akan menggunakan NIP, namun bagi guru non ASN akan menggunakan nama, dengan huruf kecil semua tanpa spasi, maksimal 18 karakter.

Cara Input Nilai di e-Rapor Kurikulum Merdeka

Berikut ini cara input nilai sebagai guru :

  1. Silahkan login, untuk guru SD, menggunakan password 123456.
  2. Silahkan klik input nilai pada aplikasi e-rapor Kurikulum Merdeka.
  3. Input Tujuan Pembelajaran
  4. Klik tambah Tujuan Pembelajaran.
  5. Silahkan pilih kelas mengajar, untuk bagian tujuan pembelajaran sesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang telah disusun oleh guru.
  6. Klik simpan, silakan input sesuai tujuan pembelajaran.
  7. Langkah selanjutnya silahkan input nilai, tentukan kelas yang akan diinput nilainya. Misal untuk kelas 5A.
  8. Pilih siswa,  maka tujuan pembelajaran akan muncul pada rapor siswa.
  9. Silakan input nilai. Untuk nilai yang digunakan pada aplikasi e-rapor Kurikulum Merdeka adalah hanya nilai akhir.
  10. Masukkan nilai.
  11. Klik simpan,
  12. Silahkan input kehadiran siswa, klik oke.
  13. Untuk tampilan deskripsi bisa di edit oleh guru. Untuk tampilan deskripsi bisa disesuaikan oleh guru.

Apapun yang ditampilkan di deskripsi, maka itukah yang nanti akan tampil pada tampilan rapor akhir.

  1. Klik simpan
  2. Silahkan cetak rapor, cetak kelengkapan.
  3. Untuk wali kelas, bisa menambahkan catatan dan lain sebagainya dengan mengklik wali kelas.

Cara Melakukan Instalasi Aplikasi e-Rapor Kurikulum Merdeka beserta panduan selengkapnya dapat di unduh pada tautan berikut ini :

1. Aplikasi e-Rapor KM SD Versi 2022.1

Instalasi : KLIK DISINI

Panduan : KLIK DISINI

2. Aplikasi e-Rapor KM SMP Versi M.01

Instalasi : KLIK DISINI

Panduan : KLIK DISINI

3. Aplikasi e-Rapor KM SMA Versi 22.1

Instalasi : KLIK DISINI

Panduan : KLIK DISINI

4. Aplikasi e-Rapor KM SMK Versi 6.0.0

Instalasi : KLIK DISINI

Panduan : KLIK DISINI

Demikian artikel mengenai  Cara Menggunakan E-Rapor Kurikulum Merdeka : Input Nilai, Isi Deskripsi, Tambah User dan Cetak Rapor. Semoga bermanfaat.

Sumber : https://naikpangkat.com/

Sabtu, 10 Desember 2022

Pengenalan Aplikasi e-Rapor Kurikulum Merdeka

 

Pengenalan Aplikasi e-Rapor Kurikulum Merdeka tujuan pertemuan ketiga diklat ini harapannya peserta dalam hal ini yaitu guru dapat mengetahui apa itu aplikasi e-rapor, serta bagaimana spesifikasinya untuk penggunaan administrasi penilaian di kelas.

Aplikasi e-Rapor ini tersedia untuk semua jenjang pendidikan tanpa terkecuali bagi Sekolah Luar Biasa hingga Sanggar Kegiatan Belajar, guru dapat melakukan self assessment serta meningkatkan kesiapannya  untuk dapat beradaptasi dengan implementasi e-rapor Kurikulum Merdeka untuk semua jenjang pendidikan.

Self Assesment yang dapat guru lakukan yaitu baik mulai dari input, proses hingga output.

Berikut ini merupakan tujuan diadakannya self asesmen bagi guru yaitu:

Mengukur Kinerja

Dengan melakukan self assesment sebagai guru juga akan dapat mengukur kinerjanya sendiri selama ini. Apakah sudah sesuai dengan yang seharusnya atau justru masih kurang dan perlu ditingkatkan lagi untuk bisa menampilkan performa yang maksimal terutama untuk pembelajaran.

Prestasi

Selain itu self assesment juga dapat mengetahui bagaimana tingkat ketercapaian guru dalam melakukan tugasnya baik tugas mengajar maupun tugas administrasi lainnya.

Motivasi

Dengan mengetahui ketercapaian yang diraih oleh diri sendiri guru akan dapat meningkatkan motivasi dalam dirinya untuk dapat meningkat kinerjanya. Karena motivasi yang diperoleh atas dorongan dari dalam diri sendiri apapun alasannya lebih efektif dibandingkan dengan motivasi atas dorongan dari luar atau orang lain.

Tantangan Belajar

Kegiaatan self assesmen juga meliputi menganalisis apa yang menjadi tantangan belajar baik bagi guru maupun untuk siswanya. Tantangan belajar ini biasanya ditemui saat proses pembelajaran. 

Untuk mengetahui materi lebih lanjut, Anda dapat mendownloadnya melalui link berikut ini:

Materi 1: Pengantar Oeneraoan Aplikasi e-Rapor Kurikulum Merdeka

Materi 2 : Adaptasi Guru Dalam Penerapan e-Rapor Kurikulum Merdeka

Materi 3 : Pengenalan Aplikasi e-Rapor Kurikulum Merdeka

Aplikasi Rapor Kurikulum Merdeka: 

  • Sekolah Dasar (SD)
  • Sekolah Menengah Pertama (SMP)
  • Sekolah Menengah Atas (SMA)
  • Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
  • Sekolah Luar Biasa (SLB)
  • Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)
  • Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)

Aplikasi e-rapor ini ini merupakan opsi alat bantu:

  • Mengadministrasikan pelaporan hasil belajar peserta didik
  • Memudahkan bagi guru dan satuan pendidikan
  • Memudahkan penyampaian kepada orang tua

Keunggulan e-rapor Kurikulum Merdeka:

  1. Fitur yang disederhanakan
  2. Menekankan aspek fungsional
  3. Terkoneksi dengan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) 
  4. Sistem pendataan (database) berskala nasional yang terintegrasi dengan data kependidikan lainnya sehingga tidak perlu input ulang data peserta didik
Demikian informasi mengenai donwload materi mengenai e-rapor, silahkan anda dapat mendownloadnya.
Sumber : https://naikpangkat.com/