Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Data dan Teknologi Informasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pusdatin) kembali menggelar Anugerah Kihajar (Kita Harus Belajar) secara hibrida. Kegiatan yang sudah rutin diselenggarakan sejak 2006 ini diharapkan dapat mendorong semangat berinovasi dan berkolaborasi dalam mendayagunakan teknologi untuk pembelajaran.
Jumat, 02 Desember 2022
Anugerah Kihajar 2022: Semangat Berinovasi dan Berkolaborasi, Wujudkan Merdeka Belajar
Kamis, 01 Desember 2022
Pembelajaran Berbasis Hypermedia untuk Anak Generasi Z
Generasi Z atau sering disebut juga Generasi internet atau Digital Natives adalah sebutan untuk anak – anak generasi sekarang ini. Anak-anak pada generasi z merupakan anak – anak yang lahir pada tahun 1995 – 2009, dan anak – anak yang pada tahun 2016 sedang ada pada jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA adalah anak – anak yang masuk pada golonganini. Anak – anak generasi Z menurut MCCRINDLE merupakan generasi global, sosial, visual, dan teknologi .
Anak – anak pada generasi ini lahir pada jaman teknologi yang sudah semakin canggih sehingga gaya belajar dari anak – anak ini pun berbeda.
Video pembelajaran merupakan salah satu media pembelajaran audio-visual yang sudah mulai digunakan untuk membantu proses belajar pada pendidikan formal dan non-formal. Nugent dalam Smaldino,dkk (2008) mengatakan banyak guru dalam pendidikan forrmal maupun non formal telah menggunakan video untuk memperkenalkan sebuah topik, untuk menyajikan konten, untuk memberikan perbaikan, dan untuk membantu dalam pengayaan.
Menurut Greenberg dan Zanetis (2012) mengatakan bahwa menurut survei yang dilakukan oleh Corporation for Public Broadcasting tentang penggunaan video dan televisi di North American schools 92 % dari guru yang diwawancarai menganggap bahwa televise dan video membantu mereka untuk pembelajaran yang lebih efektif, dan 88 % menjawab bahwa teknologi memungkinkan mereka lebih kreatif. Selain itu 80 % siswa ketikadiamati bahwa hasil belajar mereka sangat positif akibat dari penggunaan teknologi video di dalam kelas.
Apa saja langkah-langkah pemanfaatan video ?
Langkah-langkah pemanfaatan video yaitu:
- Progam video harus dipilih agar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
- Guru harus mengenal progam video yang tersedia dan terlebih dahulu melihatnyauntuk mengetahui manfaatnya bagi pelajaran.
- Sesudah program video dipertunjukkan, perlu diadakan diskusi, yang juga perlu dipersiapkan sebelumnya. Di sini siswa melatih diri untuk mencari pemecahanmasalah, membuat dan menjawab pertanyaan.
- Adakalanya progam video tertentu perlu diputar dua kali atau lebih untuk memperhatikan aspek-aspek tertentu. Agar siswa tidak memandang progam video sebagai media hiburan belaka, sebelumnya perlu ditugaskan untuk memperhatikan bagian-bagian tertentu.
- Sesudah itu dapat dites berapa banyakkah yang dapat mereka tangkap dari program video itu.
video pembelajaran generasi Z yang merupakan salah satu media pembelajaran sangat efektif dalam pembelajaran, jika digunakan juga sesuai dengan kebutuhan para pebelajar.
Gaya belajar anak – anak generasi Z yaitu menyukai format audio visual, bergantung pada teknologi, mudah memahami contoh yang lebih akurat, konkret, faktadan bermanfaat, aktif belajar sendiri (mencari tahu). Melihat gaya belajar anak generasiZ seperti ini maka mengajar dengan menggunakan metode ceramah akan terasa sulit bagi para pendidik, dan para pendidik yang pada tahun sekarang ini masih banyak di dominasi oleh Generasi Y yang dibandingkan dengan Generasi Z tentu saja masih tertinggal jauh untuk urusan teknologi, tetapi hal ini tidak akan menjadi penghalang untuk dapat mengajar anak Generasi Z. dengan bermodalkan rasa ingin tahu dan semangat belajar, dan sedikit inovasi dalam pembelajaran maka Generasi X dapat bisa menjadi pendidik yang baik.
Sumber: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pembelajaran & Psikologi Pendidikan PPS UM 2016
Selasa, 29 November 2022
Seleksi Penilaian Kesesuaian Calon PPPK Guru hari Pertama di Kota Bengkulu, Terkendala Server Tak Stabil.
Penilaian hari pertama untuk sesi 1 PPPK Guru di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu, Minggu tanggal 27 November 2022 yang dipusatkan di Hotel Kuala View mengalami server pusat dari Kemendikbudristek yang down, mengakibatkan terbuangnya waktu dalam penilaian. Hal tersebut diakibatkan koneksi atau login yang bersamaan di seluruh wilayah Indonesia khususnya Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan penilaian PPPK Guru. Pelaksanaan penilaian hari kedua sesi 2 berjalan dengan lancar dan terkendali sehingga proses penilaian tidak membuat Kepala Sekolah, Guru Senior dan Pengawas kecewa melainkan bahagia karena berhasil menyelesaikan tugas dengan baik.
Penilaian kesesuaian atau observasi PPPK guru 2022 dimulai. Peserta dalam ujian ini adalah Prioritas 2 (P2) dan Prioritas 3 (P3). Penilaian ini akan berlangsung hingga 3 Desember mendatang sesuai jadwal yang dikeluarkan resmi hingga memperoleh NI PPPK dari BKN.
Berbeda dengan tes lainnya, peserta tak datang dalam tes kesesuaian ini. Dikutip dari Pemkab Karawang, Peserta Seleksi Pengadaan Pegawal Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja Jabatan Fungsional Guru yang dinyatakan LULUS Seleksi Administrasi berhak mengikuti Penilaian Kesesuaian.
Pada Penilaian Kesesualan, peserta akan dinilai Kompetensi dan Kinerjanya oleh Kepala Sekolah, Guru Senior, Pengawas Sekolah, Dinas Pendidikan, dan BKPSDM. Peserta Seleksi Pengadaan PPPKGuru tidak perlu hadir pada saat pelaksanaan Penilalan Kesesuaian.
Lantas apa saja yang dinilai?
Dikutip dari laman gurupppk.kemdikbud.go.id, tim penilaian kesesuaian terdiri dari kepala sekolah hingga dinas pendidikan kabupaten atau kota. Komponen penilaian kesesuaian dalam seleksi kompetensi dilakukan untuk menilai kompetensi teknis, manajerial, dan sosial kultural yang dimiliki pelamar prioritas 2 dan prioritas 3.
Hal itu sesuai Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 349/P/2022 yang memuat soal petunjuk teknis (juknis) seleksi PPPK Guru 2022. Seleksi kompetensi bagi pelamar prioritas 2 dan pelamar prioritas 3 dilakukan dengan menilai kesesuaian kualifikasi akademik, kompetensi, kinerja, dan pemeriksaan latar belakang (background check).
Terdapat empat unsur yang dinilai dalam seleksi kesesuaian PPPK Guru 2022.
Keempatnya termasuk kompetensi profesional, pedagogik, sosial, dan kepribadian.
Penilaian kesesuaian kualifikasi akademik dilakukan untuk melihat kesesuaian kualifikasi akademik Sl atau D4 peserta dengan bidang tugas atau mata pelajaran pada jabatan yang dilamar.
2. Kompetensi
Penilaian kesesuaian kompetensi dimaksudkan untuk melihat kesesuaian kompetensi teknis (kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial, dan kompetensi kepribadian), kompetensi manajerial, dan kompetensi sosial kultural yang dimiliki pelamar prioritas dengan pelaksanaan tugas sebagai guru.
3. Kinerja
Penilaian kesesuaian kinerja dilakukan untuk mengetahui kesesuaian hasil kerja yang telah dilakukan pelamar, meliputi orientasi pelayanan, komitmen, inisiatif kerja, dan kerja sama dengan pelaksanaan tugas sebagai guru.
4. Pemeriksaan latar belakang
Pemeriksaan latar belakang dilaksanakan untuk memastikan tidak adanya keterlibatan dalam kegiatan perundungan, kekerasan seksual, penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (NAPZA), serta intoleransi.
Ada 27 soal yang diajukan tim penilai saat tes penilaian kesesuaian.
Pertama : Kebiasaan refleksi guru honor pelamar P2 dan P3.
Adapun jumlah soal tentang kebiasaan refleksi yang akan ditanyakan tim penilai kepada guru honor pelamar P2 dan P3 saat tes penilaian kesesuaian kinerja dan kompetensi PPPK 2022 sebanyak 3 soal.
Disini guru honor pelamar P2 dan P3 akan ditanyakan tentang penerapan kebiasaan refleksi terhadap proses pembelajaran dan pendidikan di kelas.
Kedua : pembelajaran
Untuk jumlah soal tentang pembelajaran guru honor pelamar P2 dan P3 sebanyak 3 soal, dimana pertanyaan tentang seputar proses pembelajaran membuat siswa aktif belajar, serta tolak ukur penentuan keberhasilan belajar mengajar secara umum.
Ketiga : kenyamanan dan keamanan belajar
Jumlah soal sebanyak 3 butir, guru honor akan menjawab pertanyaan bagaimana menciptakan kenyaman dan keamanan belajar siswa didik selama di dalam kelas maupun lingkungan sekolah.
Keempat : efektivitas pembelajaran dan asesmen.
Jumlah soal sebanyak 3 butir soal, disini guru honor pelamar P2 dan P3 harus paham tentang mengapa pentingnya melakukan asesmen kinerja dan afektif dalam proses pembelajaran.
Kelima : struktur pengetahuan jumlah soal sebanyak 3 butir soal.
Pertanyaan yang diberikan di instrument ini saat tes penilaian kesesuaian kinerja dan kompetensi PPPK 2022 tentang susunan langkah dalam ilmu pengetahuan.
Keenam : pengembangan diri jumlah soal sebanyak 3 butir soal
Disini guru honorer akan dihadapi pertanyaan tentang seberapa penting mengenal dan menetapkan indikator untuk menilai pengembangan diri guru dan siswa tersebut.
Ketujuh : aktif komunikasi jumlah soal sebanyak 3 butir soal
Di soal ini guru honorer harus paham tentang indikator komunikasi serta keterampilan apa saja yang harus dimiliki guru honorer dalam berkomunikasi.
Di soal ini pertanyaan yang diberikan tim penilai seputar bagaimana peningkatan keterampilan kerjasama antar siswa, siswa dan guru, siswa dan wali murid.
Kesembilan: Perekat kebangsaan jumlah soal sebanyak 3 butir soal.
Guru honor pelamar P2 dan P3 akan dihadapi dengan pertanyaan perekat kebangsaan berbasis sosiokultural.
Dari gambaran diatas ternyata setelah dalam praktek soal mencapai 60 sehingga berbeda dengan Juknis yang sudah diterbitkan oleh Kemendikbud sebanyak 27 soal.
Sumber : bidang Pembinaan Ketenagaan