Selasa, 22 Januari 2019

Kembangkan Keprofesian Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbud Gandeng Pemprov DKI Jakarta

Jakarta, Kemendikbud --- Sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas guru dan tenaga kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggandeng Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru, pendidik lainnya, dan tenaga kependidikan.

Kerja sama tersebut diwujudkan dengan ditandatanganinya nota kesepahaman antara Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, atas nama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Supriano, dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. “Kami sampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dimana nota kesepahaman ini adalah upaya untuk menjawab bahwa masalah pendidikan harus ditangani bersama-sama, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, termasuk masyarakat,” ucap Supriano.

Penandatanganan nota kesepahaman ini dilakukan sebagai landasan hukum bagi Kemendikbud dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam melaksanakan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) serta untuk mendukung dan mengembangkan program PKB bagi guru, pendidik lainnya, dan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan di bawah binaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

“Penyelenggaraan baik itu pelatihan ataupun penguatan dapat menggunakan dana APBD, dengan kontrol dari Kemendikbud. Materi atau kurikulum kita yang membuat dan kemudian para Instruktur termasuk sertifikatnya pun kita ikut bersama-sama menandatanganinya,” jelas Supriano

Kerja sama ini, kata Supriano, dapat menjadi contoh bagi daerah-daerah lain. “Dalam peningkatan mutu, khususnya melalui pelatihan guru, pendidik lainnya, dan tenaga kependidikan kita bisa selesaikan bersama-sama, dan mudah-mudahan ini menjadi pendorong bagi daerah-daerah lain agar kita bisa melakukan kerja sama dan bisa sharing anggaran untuk proses peningkatan mutu, terutama melalui pengawas dan kepala sekolah,” terang Supriano.

Pada kesempatan ini, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyampaikan apresiasi kepada Kemendikbud atas kerja sama yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas guru dan tenaga kependidikan. “Pagi hari ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menandatangani nota kesepahaman dengan Kemendikbud. Kita menyepakati untuk melakukan pelatihan kepada guru dan tenaga kependidikan di DKI Jakarta,” ucap Gubernur.

Anies Baswedan mengatakan, pelatihan guru dan tenaga kependidikan dapat dilakukan di Provinsi DKI Jakarta. “Kita ingin dari kerja sama ini mutu kepemimpinan para kepala sekolah bisa meningkat. Harapannya ekosistem sekolah yang baik akan bisa tumbuh,” tutur Gubernur.

Gubernur DKI Jakarta berharap materi-materi pendidikan guru dan tenaga kependidikan benar-benar materi yang sesuai dengan tantangan pendidikan kekinian dan memiliki unsur peningkatan kualitas kepemimpinan, bukan saja beraspek kependidikannya tetapi juga kepemimpinannya. “Saya sangat mengapresiasi Kemendikbud telah mendukung Pemrov DKI Jakarta untuk bisa menjalankan amanat bidang kependidikan. Insyaallah ini menjadi fondasi untuk kerja sama lebih jauh dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” ungkap Gubernur.

Dalam kesempatan ini juga ditandatangani perjanjian kerja sama antara Sekretaris Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan dengan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi DKI Jakarta tentang Peningkatan Kompetensi dan Pengembangan Karir Tenaga Kependidikan.

Ruang lingkup perjanjian kerja sama tersebut adalah Diklat Calon Kepala Sekolah dan Diklat Penguatan Kompetensi Kepala Sekolah, Diklat Calon Pengawas Sekolah dan Diklat Penguatan Pengawas Sekolah, Diklat bagi Widyaiswara sebagai pengajar para calon Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah, serta Diklat Penguatan Kompetensi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah. Selanjutnya, uji kompetensi dan sertifikasi bagi kepala sekolah/calon kepala sekolah, dan peningkatan kompetensi bagi tenaga kependidikan lainnya. *

Jakarta, 17 Januari 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber : Siaran Pers BKLM, Nomor: 012/A5.3/Sipres/I/2019

Senin, 21 Januari 2019

Sabyan - EL OUM (full lirik)

SBMPTN TAHUN 2019



INFORMASI UMUM

Latar Belakang


Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) melalui ujian tertulis telah menunjukkan berbagai keunggulan dan manfaat, baik bagi kepentingan nasional, PTN, maupun peserta. Bagi peserta, manfaat seleksi bersama adalah lebih efisien, murah, dan fleksibel dengan adanya mekanisme lintas wilayah. SBMPTN ini dari tahun ke tahun selalu diperbaiki dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi. Pada tahun 2016 mulai diperkenalkan juga SBMPTN dengan menggunakan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).
SBMPTN 2019 merupakan seleksi penerimaan mahasiswa baru dengan menggunakan hasil UTBK saja atau hasil UTBK dan kriteria lain yang ditetapkan bersama oleh PTN. UTBK dapat diikuti oleh siswa lulusan tahun 2017, 2018, dan 2019 dari pendidikan menengah (SMA/MA/SMK) dan sederajat, serta lulusan Paket C tahun 2017, 2018, dan 2019. Pengelolaan dan pengolahan data untuk kepentingan seleksi jalur SBMPTN dilakukan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). LTMPT adalah satu-satunya lembaga penyelenggara tes perguruan tinggi terstandar di Indonesia.

Tujuan


Tujuan SBMPTN adalah sebagai berikut.
  1. Menyeleksi calon mahasiswa yang diprediksi mampu menyelesaikan studi di perguruan tinggi dengan baik dan tepat waktu berdasarkan hasil UTBK saja atau hasil UTBK dan kriteria lain yang ditetapkan bersama oleh PTN.
  2. Memberi kesempatan bagi calon mahasiswa untuk memilih lebih dari satu PTN lintas wilayah.
  3. Memperoleh calon mahasiswa yang diprediksi mampu menyelesaikan studi di perguruan tinggi negeri tujuan berdasarkan nilai akademik saja atau nilai akademik dan prestasi siswa lainnya.

Ketentuan Umum 


SBMPTN 2019 merupakan seleksi yang dilakukan oleh PTN di lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) dan Kementerian Agama secara bersama di bawah koordinasi LTMPT dengan seleksi berdasarkan hasil UTBK saja atau hasil UTBK dan kriteria lain yang ditetapkan bersama oleh PTN.

Persyaratan dan Tahapan Pendaftaran


Penerimaan mahasiswa baru melalui jalur SBMPTN dilakukan dalam dua tahap, yaitu mengikuti UTBK dan mendaftar SBMPTN. Persyaratan pendaftaran SBMPTN adalah sebagai berikut.

  1. Persyaratan Peserta
    1. Siswa SMA/MA/SMK/Sederajat lulusan tahun 2017, 2018 harus sudah memiliki ijazah.
    2. Bagi siswa SMA/MA/SMK/Sederajat lulusan tahun 2019 memiliki Surat Keterangan Lulus Pendidikan Menengah, sekurang-kurangnya memuat informasi jati diri dan pasfoto berwarna terbaru yang bersangkutan dengan ditandatangani oleh kepala sekolah dan dibubuhi cap stempel yang sah.
    3. Memiliki Nilai UTBK.
    4. Memiliki kesehatan yang memadai sehingga tidak mengganggu kelancaran proses studi.
    5. Memiliki NISN.
    6. Bagi peserta yang memilih program studi bidang seni dan olahraga wajib mengunggah PORTOFOLIO.
    7. Biaya UTBK ditanggung oleh peserta dan subsidi pemerintah.
    8. Tidak lulus jalur SNMPTN 2019.

  1. Tahapan Pendaftaran
Tahapan pendaftaran SBMPTN 2019 dilakukan melalui laman http://pendaftaran.sbmptn.ac.id dengan cara sebagai berikut.
  1. Mengisi Biodata (kecuali peserta yang sudah terdaftar di SNMPTN 2019).
  2. Memilih PTN dan program studi dengan ketentuan bahwa pendaftar dapat memilih paling banyak dua PTN dan memilih paling banyak dua program studi dalam satu PTN atau dua PTN
  3. Mengunggah borang portofolio*) bagi pendaftar yang memilih program studi bidang seni dan olahraga. Tata cara pengisian borang portofolio dapat diunduh dari laman http://download.sbmptn.ac.id
  4. Mengunggah dokumen lain sesuai dengan persyaratan pendaftaran SBMPTN 2019.

*)Borang Portofolio
Khusus untuk pendaftar program studi bidang seni dan olahraga, peserta wajib mengunggah portofolio sebagai materi tambahan untuk proses seleksi dalam SBMPTN 2019. Jenis Portofolio SBMPTN 2019 adalah:
  1. Portofolio Olahraga
  2. Portofolio Seni Rupa, Desain, dan Kriya
  3. Portofolio Tari (termasuk Sendratasik opsi Tari)
  4. Portofolio Teater (termasuk Sendratasik opsi Teater/Drama)
  5. Portofolio Musik (termasuk Sendratasik opsi Musik)
  6. Portofolio Seni Karawitan
  7. Portofolio Etnomusikologi
  8. Portofolio Fotografi
  9. Portofolio Film dan Televisi

Kelompok Program Studi dan Jumlah Pilihan


Kelompok program studi dan jumlah pilihan pada SBMPTN 2019 adalah sebagai berikut.
  1. Program studi yang ada di PTN dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok Saintek dan kelompok Soshum.
  2. Peserta dapat memilih program studi paling banyak dua program studi dengan ketentuan sebagai berikut:
    1. Jika program studi yang dipilih semuanya dari kelompok Saintek, peserta mengikuti kelompok ujian Saintek.
    2. Jika program studi yang dipilih semuanya dari kelompok Soshum, peserta mengikuti kelompok ujian Soshum.
    3. Jika program studi yang dipilih dari kelompok Saintek dan kelompok Soshum, peserta mengikuti kelompok ujian Saintek dan juga kelompok ujian Soshum
  3. Urutan dalam pemilihan program studi menyatakan prioritas pilihan.
  4. Peserta SBMPTN 2019 dapat memilih program studi di PTN mana pun.
  5. Program studi, daya tampung per PTN tahun 2019, dan jumlah peminat program studi per PTN tahun 2018 dapat dilihat di laman https://sbmptn.ltmpt.ac.id 


Peserta Pelamar Program Bidikmisi


Berikut adalah persyaratan pendaftar Bidikmisi:
  1. Siswa pendaftar dari keluarga kurang mampu secara ekonomi dapat mengajukan bantuan biaya pendidikan Bidikmisi.
  2. Calon peserta penerima Bidikmisi terlebih dahulu harus mempelajari prosedur pendaftaran program Bidikmisi yang ada di laman http://bidikmisi.belmawa.ristekdikti.go.id/
  3. Calon peserta penerima Bidikmisi terlebih dahulu mendaftar ke laman http://bidikmisi.belmawa.ristekdikti.go.id
  4. Calon peserta penerima Bidikmisi yang dinyatakan memenuhi persyaratan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemristekdikti mendaftar UTBK di laman https://pendaftaran-utbk.ltmpt.ac.id dan tidak dikenakan biaya ujian.
  5. Calon peserta penerima Bidikmisi yang dinyatakan tidak lulus SNMPTN 2019, menggunakan NISN dan NPSN untuk mendaftar UTBK dan tidak dikenakan biaya ujian.
  6. Calon peserta penerima Bidikmisi yang telah dinyatakan lulus SNMPTN 2019, tidak diperbolehkan mendaftar SBMPTN 2019.


Laman Resmi dan Alamat LTMPT


  1. Informasi resmi LTMPT dapat dilihat pada laman http://www.ltmpt.ac.id.
  2. Informasi resmi SBMPTN 2019 dapat diunduh melalui laman https://sbmptn.ltmpt.ac.id.
  3. HelpDesk http://halo.ltmpt.ac.id dan http://halo.sbmptn.ac.id atau hubungi call center 0804 1 450 450.
  4. Informasi resmi juga dapat diperoleh di Kantor Humas PTN terdekat.
  5. Alamat LTMPT:
Gedung BPPT Lantai 23
Jl. M.H. Thamrin 8, Jakarta 10340
Telp. : (021) 3104041
Faks. : (021) 3104042

Lain-lain



  1. Peserta yang diterima melalui jalur SNMPTN 2019 tidak diperbolehkan mendaftar SBMPTN 2019.
  2. Perubahan ketentuan yang berkaitan dengan pelaksanaan SBMPTN 2019 akan diinformasikan melalui laman http://www.sbmptn.ac.id.

Jadwal Penting SBMPTN 2019


Jadwal kegiatan SBMPTN 2019 adalah sebagai berikut.
  1. Pendaftaran SBMPTN                   : 10 – 24 Juni 2019
  2. Pengumuman Hasil SBMPTN       : 9 Juli 2019 (pukul 15.00 WIB)

Sabtu, 19 Januari 2019

Menristekdikti: Mahasiswa Harus Berpikiran Global

Menristekdikti saat memberi kuliah umum di hadapan mahasiswa Bidikmisi Universitas Tanjungpura (Untan), Jumat (18/1/2019) di Gedung Konferensi Untan, Pontianak.
Menristekdikti saat memberi kuliah umum di hadapan mahasiswa Bidikmisi Universitas Tanjungpura (Untan), Jumat (18/1/2019) di Gedung Konferensi Untan, Pontianak


Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi ( Menristekdikti) Mohamad Nasir mendorong sejak berkuliah mahasiswa harus banyak melihat inovasi di negara lain agar dapat memproduksi produk yang lebih baik di dalam negeri. Hal ini disampaikan Menristekdikti saat memberi kuliah umum di hadapan mahasiswa Bidikmisi Universitas Tanjungpura (Untan), Jumat (18/1/2019) di Gedung Konferensi Untan, Pontianak. 

Nasir menjelaskan ada dua cara pandang pengembangan inovasi yaitu " global to local" dan "local to global". Hal ini bertujuan untuk membuka berbagai peluang global termasuk mempelajari inovasi dari luar negeri demi membuka usaha berfokus ekspor. Inovasi lewat teknologi informasi “Untuk membangun (produk) dalam negeri, kita perlu melihat ilmu pengetahuan yang berkembang di dunia. Kalau kita dalam ilmu pengetahuan selalu berpikir global to local,” ungkap Menristekdikti dikutip dari laman resmi Kemenristekdikti. 

Nasir menjelaskan cara pandang global to local hanya berlaku dalam belajar dari negara lain, namun tidak untuk berbisnis. “Kalau kita membangun industri Indonesia, harus (berpikiran) local to global. Jangan kita global to local, kita impor terus. Tapi kalau kita local to global, bagaimana kita ekspor produk,” ungkap Nasir. Nasir meyakini mahasiswa sekarang dapat mempelajari produk inovatif dari luar negeri dengan teknologi informasi sehingga mereka tidak bisa hanya melihat peluang dan inovasi di kota atau perguruan tingginya sendiri. “Anda tidak hanya akan di Pontianak saja. Jangan berpikiran aku hidup mati harus di Pontianak, jangan. Anda akan jadi orang global. Sekarang Anda sudah pakai handphone semua. Komunikasi Anda sudah global,” ungkap Nasir di hadapan sekitar 150 mahasiswa Untan. 

Berani ambil resiko Nasir mendorong mahasiswa yang ada di Untan untuk melanjutkan berkuliah ke luar negeri agar dapat menerapkan inovasi yang sudah dipelajari dari negara lain tersebut. “Harapannya lulusannya nanti bukan orang yang mencari pekerjaan ke Indonesia nanti, dia yang akan menciptakan lapangan kerja,” harap Nasir. Menristekdikti melihat mahasiswa Indonesia yang sudah berkuliah di negara lain lebih berani menerapkan inovasi. “Karena anak-anak seperti ini, rata-rata mereka seorang risk taker, seorang berani mengambil risiko, seorang challenger, mudah-mudahan Anda jadi orang seperti itu,” papar Nasir. Kuliah umum ini dihadiri oleh Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ismunandar dan Rektor Universitas Tanjungpura (Untan) Thamrin Usman beserta jajaran pimpinan Untan. Setelah kuliah umum, Menristekdikti memberikan hadiah laptop untuk 4 mahasiswa dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) tertinggi dari rumpun eksakta dan rumpun sosial humaniora, serta kepada seorang mahasiswa yang berasal dari kota terjauh dari Pontianak.