Selamat Jalan, Daoed Joesoef 24 Januari 2018 ← Back
Bogor, Kemendikbud --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) periode 1978-1983 Doed Joesoef meninggal dunia di usia 91 tahun di Jakarta, Selasa (23/1/2018), pukul 23.55 WIB. Jenazah Mendikbud dalam Kabinet Pembangunan III tersebut dimakamkan secara militer di Taman Pemakaman Giri Tama Bogor, Jawa Barat.
Upacara pemakaman berlangsung khidmat dengan inspektur upacara Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Irjen Kemendikbud) Daryanto. Upacara tersebut berlangsung dari pukul 14.00 hingga 15.00 WIB, dihadiri keluarga, teman-teman seperjuangan, dan sejumlah pejabat di lingkungan Kemendikbud.
Daryanto mengungkapkan bahwa upacara kebesaran tersebut dilaksanakan sebagai bentuk penghargaan negara atas jasa, darmabakti, dan pengabdian Doed Joesoef kepada bangsa dan negara. Irjen Kemendikbud mengatakan bangsa Indonesia telah kehilangan salah satu putra bangsa terbaik, pejuang bangsa yang memegang teguh prinsip-prinsip perjuangan dan telah bekerja keras dalam mengemban tugas negara.
"Tentu semua yang dilakukan almarhum sangat bermanfaat sebagai suri teladan bagi kita semua yang masih hidup dalam melanjutkan tugas pengabdian kepada bangsa negara," kata Daryanto.
Mendikbud Muhadjir Effendy yang pada saat tersebut sedang melaksanakan tugas di luar negeri, mengungkapkan rasa belasungkawa atas wafatnya Doed Joesoef melalui media sosial. "Turut berbelasungkawa atas wafatnya salah satu tokoh pendidikan Indonesia Bapak Dr. Daoed Joeseof (Mendikbud periode 1978-1983). Semoga almarhum husnul khotimah, dan keluarga yang ditinggalkan mendapat kesabaran yang berlimpah," tulis Muhadjir Effendy melalui akun Twitter @Muhadjir_ef.
Salah satu pejabat Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Departemen P dan K) saat Daoed Joesoef menjabat sebagai Mendikbud, mengungkapkan rasa kehilangan yang besar. "Saya merasa kehilangan sosok ayah dan panutan. Beliau itu adalah sosok yang disiplin, jujur, dan tidak membeda-bedakan pegawai," kata Mantan kepala biro Perencanaan Departemen P dan K, Aris Pongtuluran ketika turut mengantar jenazah Daoed Joesoef ke peristirahatannya yang terakhir.
Daoed Joesoef lahir di Kota Medan, Sumatera Utara, pada 8 Agustus 1926. Ia menempuh pendidikan di HIS Medan (1939); MULO-Tjuu Gakko, Medan (1944); SMA, Yogyakarta (1949); Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI), Jakarta (1959); Program Master, Universite de Paris I, Pantheon-Sorbonne, Perancis (1969); Doctorat de L'Universite, Universite de Paris, Perancis (1965); Docteur d'Etat es Sciences Economiques, Universite de Paris I, Pantheon-Sorbonne, Perancis (1973).
Daoed Joesoef meninggalkan seorang istri, Sri Sulastri; seorang anak, Sri Sulaksmi Damayanti; menantu, Bambang Pharmasetiawan; dan dua orang cucu. Selain giat berjuang dalam bidang pendidikan dan kebudayaan, ia juga aktif menulis dan melukis. Selamat jalan Daoed Joesoef! (Nur Widiyanto)
Sumber :
Upacara pemakaman berlangsung khidmat dengan inspektur upacara Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Irjen Kemendikbud) Daryanto. Upacara tersebut berlangsung dari pukul 14.00 hingga 15.00 WIB, dihadiri keluarga, teman-teman seperjuangan, dan sejumlah pejabat di lingkungan Kemendikbud.
Daryanto mengungkapkan bahwa upacara kebesaran tersebut dilaksanakan sebagai bentuk penghargaan negara atas jasa, darmabakti, dan pengabdian Doed Joesoef kepada bangsa dan negara. Irjen Kemendikbud mengatakan bangsa Indonesia telah kehilangan salah satu putra bangsa terbaik, pejuang bangsa yang memegang teguh prinsip-prinsip perjuangan dan telah bekerja keras dalam mengemban tugas negara.
"Tentu semua yang dilakukan almarhum sangat bermanfaat sebagai suri teladan bagi kita semua yang masih hidup dalam melanjutkan tugas pengabdian kepada bangsa negara," kata Daryanto.
Mendikbud Muhadjir Effendy yang pada saat tersebut sedang melaksanakan tugas di luar negeri, mengungkapkan rasa belasungkawa atas wafatnya Doed Joesoef melalui media sosial. "Turut berbelasungkawa atas wafatnya salah satu tokoh pendidikan Indonesia Bapak Dr. Daoed Joeseof (Mendikbud periode 1978-1983). Semoga almarhum husnul khotimah, dan keluarga yang ditinggalkan mendapat kesabaran yang berlimpah," tulis Muhadjir Effendy melalui akun Twitter @Muhadjir_ef.
Salah satu pejabat Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Departemen P dan K) saat Daoed Joesoef menjabat sebagai Mendikbud, mengungkapkan rasa kehilangan yang besar. "Saya merasa kehilangan sosok ayah dan panutan. Beliau itu adalah sosok yang disiplin, jujur, dan tidak membeda-bedakan pegawai," kata Mantan kepala biro Perencanaan Departemen P dan K, Aris Pongtuluran ketika turut mengantar jenazah Daoed Joesoef ke peristirahatannya yang terakhir.
Daoed Joesoef lahir di Kota Medan, Sumatera Utara, pada 8 Agustus 1926. Ia menempuh pendidikan di HIS Medan (1939); MULO-Tjuu Gakko, Medan (1944); SMA, Yogyakarta (1949); Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI), Jakarta (1959); Program Master, Universite de Paris I, Pantheon-Sorbonne, Perancis (1969); Doctorat de L'Universite, Universite de Paris, Perancis (1965); Docteur d'Etat es Sciences Economiques, Universite de Paris I, Pantheon-Sorbonne, Perancis (1973).
Daoed Joesoef meninggalkan seorang istri, Sri Sulastri; seorang anak, Sri Sulaksmi Damayanti; menantu, Bambang Pharmasetiawan; dan dua orang cucu. Selain giat berjuang dalam bidang pendidikan dan kebudayaan, ia juga aktif menulis dan melukis. Selamat jalan Daoed Joesoef! (Nur Widiyanto)
Sumber :