Sumber : http://www.infoguru.id
STANDAR ISI
- Belum sepenuhnya mengedepankan kepentingan peserta didik
- Belum memperhatikan karakteristik peserta didik, status sosial, ekonomi dan gender.
- Pengembangan kurikulum belum melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalam nya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja
- Dalam membuat RPP dan Silabus guru masih mengadopsi dari internet/sekolah lain
- RPP guru belum memuat strategi PBM yang bervariasi
- Kurangnya referensi tentang pengembangan kurikulum
- Guru mengajar tidak berdasar SK/KD, melainkan berdasarkan buku
- Lingkungan sekitar belum digunakan secara optimal sebagai media pembelajaran
- Kurangnya kedekatan antar murid dengan guru (tawuran)
- Pendidikan Karakter tidak ada
STANDAR PROSES
- Dalam pengembangan silabus masih banyak guru yang belum melakukan analisisi SK-KD.
- Dalam penyusunan silabus masih banyak guru melalui proses mengadopsi dan adaptasi silabus yang sudah ada.
- Masih banyak guru menyusun RPP tidak melampirkan instrumen penilaian dan atau soal yang tercantum dalam RPP tidak merepresentasikan tujuan pada RPP.
- Guru belum mampu mengembangkan Silabus ditingkat MGMP sekolah.
- Prosentase guru yang mampu mengembangkan RPP masih rendah
- Silabus dan RPP belum disyahkan Dinas Pendidikan Kab/ Kota
- Kualitas RPP yang disusun guru kualitasnya belum baik (cenderung copy paste)
- Beberapa guru belum menguasai tahapan PBM yang baik, mulai dari membuka, inti (Ekplorasi, Elaborasi Konfirmasi), penutup
- Beberapa guru belum mampu mengembangkan bahan ajar
- Beberapa guru belum mampu mengajar minimal 24 jam/ minggu
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)
- Nilai Kelulusan Siswa Masih Rendah
- Ketidakpercayaan guru terhadap kemampuan siswa membuat nilai di katrol
- Minimnya lomba-lomba yang diselenggarakan oleh Dinas Kabupaten/Kota
- Belum meraih kejuaraan di bidang akademik dan non akademik ke tingkat propinsi/nasional
- Nilai UN masih rendah
- Akhlak dan kepribadian siswa rendah
- Siswa kurang tanggung jawab dalam melaksanakan tugas
- Ekstra kulikuler kurang
STANDAR PENDIDIKAN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
- Masih ada Guru BK yang kurang familiar dengan TIK
- Masih terdapat guru yang membuat RPP dengan copy paste
- Masih ada guru yg kurang memanfaatkan waktu efektif dalam PBM
- Latar belakang pendidikan tenaga Perpustakaan dan Lab belum memiliki sertifikat
- Guru masih ada yang belum memiliki sertifikat kompetensi,
- Belum tersedianya tenaga yg memadai/profesional utk tenaga pustakawan dan laboran
- Kurangnya pengetahuan tenaga administrasi (Pegawai TU)
- Guru sering terlambat dalam perangkat pembelajaran
- Kurangnya minat guru dalam PTK dan pembuatan karya ilmiah
- Jumlah guru mapel belum memenuhi kebutuhan pembelajaran
STANDAR SARANA DAN PRASARANA
- Dalam pengoperasian internet masih sering terjadi kemacetan
- Laboratorium fisika belum memenuhi syarat laboroatorium yang baik
- Kesulitan dalam pencatatan pengelolaan aset sekolah
- Kelengkapan Laboratorium IPA dan Laboratorium TIK masih kurang
- WC siswa kurang, tidak sesuai dengan rasio jumlah siswa
- Pagar sekolah rusak/tidak ada, sehingga berdampak pada tingkat keamanan sekolah yang agak terganggu, kurang terjamin
- Sekolah tidak memiliki ruang penunjang kegiatan belajar dan ruang kegiatan kesiswaan, seperti Laboratorium IPA, Laboratorium TIK, Laboratorium Bahasa, Ruang OSIS, Ruang UKS, Ruang Keterampilan dan Kesenian, Ruang Perpustakaan, dll
- Sekolah tidak memiliki gudang untuk menyimpan peralatan dan perlengkapan
- Sekolah tidak memiliki aula atau ruang pertemuan
STANDAR PENGELOLAAN
- Tidak adanya rencana kerja jangka menengah untuk mendukung pencapai an tujuan jangka empat tahunan
- Belum adanya kemitraan
- Belum optimal pendayagunaan PTK dalam pengelolaan
- Visi dan Misi dalam RKS belum optimal
- Kurang peran masyarakat tehadap sekolah
- Belum mampu memenuhi sarana pembelajaran yang memadai, laptop, LCD, dll
- Dalam menyusun RKS belum optimal melibatkan semua pemangku kepentingan
STANDAR PEMBIAYAAN PENDIDIKAN
- Kemampuan orang tua peserta didik terbatas kar ena sebagian besar dari ekonomimenengah keb awah dan miskin.
- Sebagian Program terkend ala karena kekurangan biaya
- Pembayaran Gaji Guru Tidak Tetap tidak tepat waktu
- Tidak ada sumbangan dari orang tua/wali peserta didik
- Sumber dana yang dimiliki sekolah tidak mencukupi untuk memenuhi biaya operasional yang harus dikeluarkan sekolah
- Sumber dana datangnya sering terlambat, sering sekali dananya cair setelah kegiatan berakhir, ditambah lagi birokrasi yang bertele-tele
- Belum melibatkan semua stakeholders dalam penyusunan RAPBS
- Kurangnya respon dari Pemda setempat untuk membantu sekolah dalam hal pembiayaan
- Sekolah kesulitan untuk membiayai kegiatan internal dan eksternal sekolah, karena keterbatasan dana
- Ada anggaran-anggaran yang tidak terduga, namun sekolah tidak dapat memenuhinya
- Kesulitan dana untuk membayar honor/gaji Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT)
- Pembayaran honor/gaji Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) masih di bawah Upah Minimum Regional (UMR)
STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
- Belum semua guru melakukan hasil penilaian pembelajar an untuk analisis sebagaibahan acuan dal am program perbaikan proses pembelajaran
- Belum semua guru mengerti Mekanisme dan Prosedur penilaian
- Sebagian guru belum menguasai penilaian sesuai dengan standar
- Guru belum banyak yang melakukan pemanfaatan hasil belajar untuk perbaikan PBM
- Remedial teaching dan pengayaan belum berjalan dengan baik
- Prestasi UN masih dibawah rata-rata Nasional
- Guru nasih banyak yang belum mampu menyusun instrumen penilaian yang baik
Semoga Bermanfaat dan Menjadi Renungan Kita Bersama...