Jumat, 11 Agustus 2023

Kemendikbudristek Gelar Lokakarya Kurikulum Merdeka di Kota Padang

 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengadakan lokakarya pendidikan tentang sosialisasi Kurikulum Merdeka di Kota Padang pada tanggal 7 Agustus 2023. Lokakarya ini dihadiri oleh banyak guru dan kepala sekolah dari berbagai sekolah di Sumatra Barat.


Dikatakan oleh Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Badan Standar Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Zulfikri, bahwa Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang memberikan kebebasan bagi pendidik untuk menciptakan pembelajaran yang berkualitas yang disesuaikan dengan kebutuhan dan lingkungan belajar siswa.

“Kurikulum ini berfokus pada materi esensial dan relevan dengan keberagaman potensi dan karakteristik peserta didik dan daerah. Prinsip ini memungkinkan siswa untuk membangun kreativitas dan inovasi dalam mencapai kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi. Kurikulum ini juga menekankan pada pengembangan keterampilan non-teknis dan karakter melalui projek yang memperkuat profil pelajar Pancasila,” urai Zulfikri saat mengawali lokakarya.

Menurut data dari Kemendikbudristek, lebih dari 293.000 sekolah di seluruh Indonesia, mulai dari PAUD hingga SMA, telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.

"Di Sumatra Barat, banyak melahirkan tokoh bangsa di bidang pendidikan. ‘Alam Takambang Jadi Guru’, merupakan falsafah yang melandasi cara berpikir masyarakat Minangkabau. Segala sesuatu yang ada di ‘alam’ dapat dijadikan guru terlihat jelas dari penggunaan kata-kata yang berasal dari alam,“ sambung Zulfikri.

"Implementasi Kurikulum Merdeka telah berjalan dengan sangat baik," ujar anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Komisi X, Lisda Hendrajoni yang turut hadir di lokakarya. "Komisi X terus mendorong kolaborasi dengan Kemendikbudristek untuk melihat bagaimana hal ini (Kurikulum Merdeka) akan terus meningkatkan pendidikan di Indonesia,” jelas Lisda.

Di kesempatan berbeda, Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 17 Laing, Kota Solok, Yusran Rusmaladi mengatakan "Siswa di sekolah kami sangat antusias untuk menerapkan Kurikulum Merdeka. Terlihat sewaktu kelas I dan kelas IV melakukan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) tentang menanam dan menegolah hasil tanam jagung,” ungkap Yusran.

"Saya sangat antusias dengan penerapan Kurikulum Merdeka di sekolah saya," ucap guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Lengayang, Solmides. "Kiranya Kemendikbudristek terus memberikan pendampingan dan perhatian terhadap sekolah-sekolah yang masih kesulitan akses internet seperti di sekolah kami agar implementasi Kurikulum Merdeka menjadi lebih baik,” pungkas Solmides. (Andrew Fangidae, Editor: Seno Hartono)






 
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
                                                                                      
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
Dapatkan informasi lengkap tentang Merdeka Belajar melalui: http://merdekabelajar.kemdikbud.go.id
 
#MerdekaBelajar
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi   Nomor: 377/sipers/A6/VIII/2023